Sinopsis Soekarno
Sinopsis Soekarno
Hatta saat tiba di rumah Maeda. Akhirnya, diputuskan tiga orang untuk
menyusun
naskah
proklamasi:
Soekarno,
Hatta
dan
Ahmad
Soebardjo.Ketika naskah itu selesai ditulis tangan, Sayuti Melik
ditugaskan mengetiknya.
Acara pun dimulai dengan sambutan singkat dari Soekarno yang
dilanjutkan pembacaan naskah proklamasi dan pengibaran bendera Sang
Saka Merah Putih yang dijahit Fatmawati diiringi lagu Indonesia Raya.
Kemerdekaan Indonesia disambut, peran Soekarno terus berlanjut. Dan
bangsa ini terus memantapkan diri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di
dunia. Soekarno akan selamanya dikenang sebagai Bapak Bangsa yang
telah membawa Indonesia mencapai kemerdekaannya.
Kelebihan
Karakter dan penokohan yang kuat. Saya apresiasi buat Ario Bayu yang
menurut saya sudah cukup mendekati sosok Sukarno yang sangat
berkarakter itu. Yang menurut saya disayangkan dari peran Ario Bayu
yakni lebih menonjolkan sisi gloomy dibandingkan sisi kharismatik dan
tegasnya. Namun diluar itu menurut saya Ario Bayu sudah cukup pas dan
baik dalam menjalankan perannya.Sedangkan untuk pemeran lainnya
saya salut dengan pemilihan Maudy Kusnaedi dan Tika Bravani sebagai
Inggit dan Fatma. Maudy yang lebih tua 17 tahun dari Sukarno
memerankan sosok Inggit yang tegar dan sangat dewasa. Selain itu Tika
sebagai pemeran Ibu Fatma yang usianya terpaut kurang lebih sepuluh
tahun lebih muda dari Sukarno juga sangat baik dalam menjalankan
perannya.
Salah satu kekuatan utama dalam film ini adalah detil sejarah yang rinci
dan tidak banyak orang tau. Menurut saya film ini berbeda dengan film
Indonesia kebanyakan karena disertai dengan riset yang cukup
mendalam. Dan hal ini memunculkan kepuasan bagi para penonton yang
ingin melihat film ini dari sisi sejarahnya. Saya pun juga baru mengetahui
mengenai beberapa fakta sejarah mengenai Sukarno dari film ini. Seperti
misalnya ada fakta bahwa Riwu, anak angkat Sukarno, pada akhirnya
menyusul Inggit ketimbang ikut tinggal bersama Sukarno, dan masih
banyak lagi.
Saya hanya berharap film ini mampu membuka wawasan masyarakat
Indonesia mengenai sisi lainSukarno. Selain itu film ini juga merupakan
gerbang bagi anak-anak dan remaja untuk kembali membuka mata dan
membaca-baca buku dan teks sejarah.
Kekurangan
1. Film ini sebagaimana tipikal film-film Indonesia pada umumnya,
yakni mudah dimengerti. Alur film ini sangat mudah ditebak apalagi
bagi yang mengetahui sejarah Indonesia pada periode
kemerdekaan. Memang jika dibandingkan dengan film karya
Hollywood dengan alur melingkar dan twist yang sulit ditebak.