PENGEMBANGAN FORMULA
3.1. Spesifikasi Bahan
3.1.1. Analisis pemilihan Zat Aktif
Nama : Asam Askorbat (Vitamin C)
Fungsi : Zat Aktif
Struktur Kimia :
Pemerian
Kelarutan
: Serbuk atau hablur, putih agak kuning, tidak berbau, rasa asam. Oleh
pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam keadaan kering
mantap di udara, dalam larutan dapat teroksidasi.
: Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P, praktis
tidak larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzena
Suhu Lebur
Rotasi Jenis
Sisa Pemijaran
Kestabilan
autoklaf
dapat
dimaksimalkan
dengan
penambahan
n-
hidroksietiletilen asam-diamintriasetik.
Khasiat
: sebagai antiskorbut
Indikasi
Incompatible
Rute Pemberian
: Oral, intramuskular
pH
Penyimpanan
: Simpan dalam wadah tidak tembus cahaya, dosis tunggal, sebaiknya dar
kaca Tipe I atau Tipe II, simpan pada suhu 2 sampai 8 C
: Natrium Hidroksida
Pemerian
Kegunaan
Kelarutan
Inkompatibilitas
b. EDTA
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Stabilitas
: stabil dalam bentuk padat, bentuk garam lebih stabil daripada asam bebas.
Fungsi
: chelating agent.
Konsentrasi
Incompatibilitas
3.2
dilarutkan dalam Aqua pro injeksi. Setiap mL larutan injeksi vitamin C mengandung 100 mg vitamin C, 0,025
mg EDTA, 0,0055 NaOH, dan aqua pro injeksi q.s dengan rentang pH 5,5 sampai 7,0.
SKALA/mL
100.00
0,8
0,025
0,0055
QS
mg
mL
mg
mg
mL
extra pure
Aqua PI
QS to 1
SATUAN
g
L
g
g
L
Control (QC) dan disetujui oleh direktur perusahaan. Hal-hal yang dicantumkan didalam
dokumen spesifikasi antara lain :
a. Nama Perusahaan
b. Jenis Spesifikasi
Spesifikasi yang dibuat adalah spesifikasi produk jadi sediaan injeksi Vitamin C 100
mg /mL dengan mencantumkan kode produksi injeksi vitamin C yaitu
MKL1612611B1. M menunjukkan nama dagang pabrik, K menunjukkan bahwa obat
ini merupakan obat bebas, L menunjukkan bahwa obat ini dibuat di Indonesia, 16
merupakan tahun pendaftaran yaitu 2016, 126 merupakan nomor urut pabrik, 11
menunjukkan bentuk sediaan obat jadi, B menunjukkan kapasitas dari jenis obat yang
sudah mendapatkan persetujuan dan 1 menunjukkan kemasan utama.
c. Nomor Spesifikasi
Nomor spesifikasi merupakan nomor urut spesifikasi produk jadi dari sediaan injeksi
vitamin C yang dibuat. Nomor spesifikasi sediaan injeksi vitamin C disini adalah 1
yang menunjukkan bahwa perusahaan belum pernah membuat spesifikasi produk jadi
untuk sediaan ini sebelumnya. Selain itu, dicantumkan juga tangal mulai berlakunya
spesifikasi produk jadi ini.
d. Bentuk Sediaan
e. Pemerian
Injeksi Vitamin C yang diharapkan murni, jernih, dan tidak berwarna hingga kuning
samar-samar.
f. Rujukan
g. Karakteristik fisik/kimiawi
Pada bagian karakterisitik fisik/kimiawi dicantumkan sterilitas,kejernihan, dan
keasaman. Sediaan steril dikatakan memenuhi syarat apabila sediaan tersebut bebas
dari partikel terlihat dengan toleransi terdapat 50 partikel dengan ukuran 10m dan 5
partikel dengan ukuran 25m 9lachman, 1986). pH sediaan vitamin C injeksi yang
diperbolehkan ialah dengan rentang 5,5-7,0 (USP,2012)
h. Spesifikasi lain
Spesifikasi lain yang perlu ditambahkan ialah tonisitas yang diukur untuk
memastikan sediaan memiliki pH yang sama dengan tubuh sehingga dapat diterima
oleh tubuh . Selain itu perlu ditambahkan spesifikasi stabilitas.
i. Spesifikasi kemasan dan penandaan
j. Penyimpanan
k. Masa simpan
Spesifikasi
INJEKSI VITAMIN C 100 mg, Kode Produk
Departemen
No. .
Tanggal berlaku
MKL1612611B1
Seksi
Disusun oleh
Pengawasan Mutu
Diperiksa oleh
.
Disetujui oleh
Mengganti
..
No
Tanggal.
Tanggal
Tanggal ..
Bentuk Sediaan
Pemerian
Bahan Aktif Obat
Injeksi
Injeksi memiliki cairan larutan murni, jernih, dan tidak berwarna
Kadar Vitamin C : 100 mg
dalam Sediaan
Rujukan
Karakteristik Fisis/
Sterilitas
: Bebas pirogen
Kimiawi
Kejernihan
Tonisitas
Stabilitas
Spesifikasi Kemasan
lemari pendingin
10 ampul dalam 1 box
dan Penandaan
Penyimpanan
2 mL dalam 1 ampul
Simpan dalam wadah tidak tembus cahaya, dosis tunggal, sebaiknya dar
Masa Simpan
Melarutkan bahan
dengan aqua pro injeksi
Menyaring larutan ke
ad volume yang
dalam erlenmeyer
diinginkan
Larutan
dimasukkan
ke
Evaluasi
sediaan
akhir
(fisik,
dengan
kertas
saring
Dilakukan
pengecekan
Pengemasan
sekunder
dalambiologi)
ampul
kimia,
Ruang kelas A (
Ruang kelas
di bawah LAF)
D