*
Mahasiswa
Semester V
Melvyn Ch Kippuw
Ibu Corrina Tatuil
*
Mata Kuliah
Eksposisi Perjanjian Baru III
Dosen
Bpk. Mychael Antameng, M.Th. S.Pd.K.
SURAT FILIPI
Page | 2
Surat Paulus dan Timotius kepada jemaat di Filipi, sering disebut hanya sebagai
Filipi, adalah buku kesebelas dalam Perjanjian Baru. Paulus dan Timotius pertama
kali mengunjungi Filipi di Yunani selama perjalanan misi Paulus yang kedua, yang
terjadi antara sekitar 49 dan 51 AD. Filipi adalah lokasi komunitas Kristen
pertama yang didirikan di Eropa. Sarjana Alkitab dalam kesepakatan umum
meyakini bahwa surat itu memang ditulis oleh Paulus dari Tarsus. Tanggal
perkiraan dari surat itu adalah 62 AD, sekitar 10 tahun setelah kunjungan
pertama Paulus ke Filipi.
Latar belakang sejarah
Latar belakang historis Filipi secara tradisional dikumpulkan dari dua sumber
Perjanjian Baru utama/primer: data internal informatif dari surat itu sendiri,
dan informasi terkait dikumpulkan dari sisa Perjanjian Kanon Baru, terutama
dari Kisah Para Rasul dan Surat-Surat lain Paulus. Informasi utama lainnya
juga berasal dari sumber-sumber sejarah eksternal terkait dengan koneksi
kronologis antara asosiasi Paulus dengan Filipi, pengaturan politik dan ekonomis,
dan konteks sosial dan religio-filosofis. Menurut dokumen itu sendiri, mereka
(Paulus dan teman-teman sejawat) telah mengirim Epafroditus, sebagai utusan
mereka ("utusan [Apostolon] dan pelayan [leitourgon]" Filipi 2:25), dengan
kontribusi sebagai ungkapan "kemitraan" dan "kepedulian" untuk memenuhi
kebutuhan Paulus (Filipi 1: 3-5, Filipi 2:30, andFilipi 4: 10-19).
Paulus tidak fokus pada "pemberian" mereka (Filipi 4:17) tetapi pada buah
pertumbuhan iman jemaat di Filipi, Epafroditus terancam kehidupannya oleh
penyakit yang melemahkan (lih FiL. 2: 26-27). Pada suatu saat ia pulih. Hal
tersebut, apakah direncanakan atau karena diperpanjang tinggalnya dengan
rasul, berbagai masalah internal yang terungkap kepada Paulus prihal
keberadaan Epafroditus (Filipi 1: 27-30, Filipi 2: 19-24, Filipi 3: 2- 3, Filipi 3: 1720, Filipi 4: 2-3, dan Filipi 4: 9).
Setelah Epafroditus 'kembali sehat, Paulus mengirimkan berita ke Filipi melalui
Epafroditus tentang vonis yang akan dialaminya di Roma dan optimismenya
dalam menghadapi kematian (1: 18b-26), bersama dengan nasihat, meniru
teladannya untuk bersukacita di dalam Tuhan sekalipun keadaan menunjuk yang
sebaliknya (2: 14-18). Selain itu, Paulus mengirimkan nasihat mengenai lawan
spiritual jemaat Filipi (3: 1-21), dan konflik di dalam persekutuan mereka (4: 2-3).
Terakhir, ia memberikan rasa hormat dan penghargaan terhadap sikap juang
Epafroditus (2: 25-30) dan terhadap "pemberian" yang diterimanya (4:10),
bersama dengan itu janji ilahi bagi jemaat Filipi (4: 17-20).
Dalam surat itu juga ditemukan optimisme dimana keyakinan Paulus akan
pembebasannya adalah dasar atas mana dia berjanji untuk mengirim Timotius
kepada mereka untuk pelayanan (3: 19-23), dan antisipasi untuk juga
mengunjungi jemaat Filipi secara pribadi (02:24). Dengan komunikasi ini
Epafroditus menempuh perjalanan pulangnya (2: 28-29).
Page | 3
Ada sedikit perdebatan mengenai dimana Paulus saat itu ketika ia menulis surat
ini (dan karena komposisi surat itu). bukti internal dalam surat itu sendiri
menunjukkan dengan jelas waktu itu sementara Paulus berada di tahanan (Filipi
1:7,13), tetapi yang tentang masa hukuman penjara masih sangat
diperdebatkan. Beberapa cenderung berpendapat di penjara Romawi yang kita
saksikan pada akhir Kitab Kisah Para Rasul (pasal 28: 30,31). Lainnya
mengatakan bahwa itu terjadi awal kepenjaraannya Paulus di Caesarea (Kis 2326). Yang lain meyakini kepenjaraan sebelumnya lagi, dan menetapkan sebuah
pemenjaraan di Efesus sepanjang waktu Paulus tinggal di kota itu (Kis 19).
Sampai saat ini tidak ada yang tampaknya telah menetapkan periode kedua
dari penjara Romawi (setelah akhir kitab Kisah Para Rasul, tetapi dibuktikan
dalam tulisan-tulisan bapak gereja awal). Jim Reiher pertimbangkan dan
berspekulasi tentang teori ini dalam sebuah artikel 2012. Alasan utamanya
adalah meliputi:
1. Surat Filipi menunjukkan kepada teologi kegerejaan - Ecclesiology
(biasanya sekarang mengacu pada studi teologi Gereja Kristen. Kata itu
merupakan kata baru bahasa Inggris dari tahun 1830-an kemudian,
namun; dalam beberapa tahun, itu didefinisikan sebagai ilmu bangunan
dan dekorasi bangunan gereja; itu masih dapat digunakan dalam
pengertian ini) yang sangat maju.
2. Sebuah indikasi yang akan datang yaitu kematian Paulus terserap dalam
surat ini
3. Tidak adanya penyebutan Lukas dalam sebuah surat kepada gereja
(ketika narasi dalam Kisah Para Rasul jelas menunjukkan bahwa Lukas
bersama-sama dengan Paulus didalam tahanan pertama Paulus di
Romawi).
4. Sebuah penjara yang lebih keras daripada tahanan rumah terbuka dari
kepenjaraan pertama Romawi.
5. Sebuah ekspresi unik serupa yang dibagikan hanya dalam 2 Timotius.
6. Kekecewaan yang sama dengan rekan kerja bersama dibagikan hanya
dalam 2 Timotius.
Teori penjara Romawi kedua ini masih dalam perdebatan ketat dalam komunitas
teologis yang lebih luas.
Tentang Penulis
Surat itu dimulai dalam bentuk standar untuk struktur surat Helenistik kuno,
dengan
1. penulis atau pengirim sebagai awalan,
2. kemudian penerima
3. dan diikuti dengan salam (Filipi 1,1-2)
Kejelasan Alamat dan Salam:
"Paulus dan Timotius (sebagai pengirim), hamba-hamba Kristus Yesus. Untuk
semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik dan diaken
(penerima surat sebagai yang tertujukan). Kasih karunia dan damai sejahtera
dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus (Salam). "
Page | 4
OUTLINE
I. Pendahuluan (1:111)
a) Salam (1:12)
b) Ucapan syukur untuk partisipasi dan kontribusi jemaat Filipi dalam
pemberitaan Injil Kristus (1:38)
c) Doa Paulus bagi jemaat Filipi supaya pada hari-harinya Tuhan Yesus
cinta semakin bersemangat tumbuh didalam jemaat (1:9-11)
II. Keberadaan Paulus saat itu (1:1226)
a) Paulus yang dalam tahanan (1:1213)
b) Respon saudara-saudara seiman (1:1417)
c) Sikap Paulus (1:1826)
III. Petunjuk praktis dalam Penyucian diri (1:272:30)
a) Hidup Berani sebagai Warga Surgawi (1:272:30)
b) Hidup rendah hati sebagai hamba Kristus (2:111)
1. Motivasi untuk Hidup Dengan rendah hati (2:14)
2. Model Hidup Dengan rendah hati (2:511)
a. Pengosongan diri Kristus (kenosis) (2:58)
b. Kristus ditinggikan (2:9-11)
c) Hidup Taat sebagai Anak Allah (2:1218)
1. bersemangat dalam/karena Allah (2: 12-13)
2. Pengaruh dari orang-orang kudus (2: 14-18)
d) Contoh pelayan yang rendah hati (2: 19-30)
1. Teladan Timotius (2: 19-24)
2. Teladan Epafroditus (2: 25-30)
IV. Polemik Masalah Ajaran (3: 1-4: 1)
a) Yahudi Dasar: Daging (3: 1-6)
b) Tujuan Paulus: Kebangkitan (3: 7-11)
c) Kesempurnaan dan kerendahan hati (3: 12-16)
d) Paulus sebagai Contoh Perilaku dan Kewaspadaan (3: 17-4: 1)
V. Postlude (memasuki bagian akhir surat rohani). (4: 2-23)
a) Desakan (4: 2-9)
1. Menjadi satu kesatuan (4: 2-3)
2. Sukacita tanpa Kecemasan (4: 4-7)
3. Berpikir dan Bertindak Murni (4: 8-9)
b) Sebuah Catatan dari ucapan syukur (4: 10-20)
1. Kepuasan Paulus (4: 10-13)
2. Pemberian jemaat Filipi (4: 14-18)
3. Pemeliharaan Allah (4: 19-20)
c) Salam Terakhir (4: 21-23)
KOMPOSISI
Ada kemungkinan bahwa bagian kenosis dalam Filipi 2: 5-11, adalah sebuah
Hymne Kristen waktu itu yang dikutip Paulus.
Page | 5
Filipi 2: 5-11
Memiliki sikap ini pada dirimu sendiri yang juga dalam Kristus Yesus, yang
walaupun Dia ada dalam bentuk Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan
Allah adalah hal yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi dibuat dalam
rupa manusia. Yang dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Untuk alasan ini
juga, Allah sangat meninggikan Dia, dan diberikan pada-Nya nama di atas
segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala, dari mereka
yang di langit dan di bumi dan di bawah bumi, dan bahwa setiap lidah akan
mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah Bapa.
Surat itu ditulis kepada jemaat di Filipi, salah satu gereja paling awal yang
didirikan di Eropa. Mereka sangat melekat pada Paulus, sama seperti ia sangat
mengasihi mereka. Dari semua gereja, kontribusi mereka (yang mana Paulus
mengucapkan terima kasih) adalah salah satu dari sekian jemaat yang ia terima.
(Kisah Para Rasul 20: 33-35; 2 Korintus 11:7-12; 2 Tesalonika 3: 8). Kemurahan
hati dari jemaat Filipi terlihat sangat mencolok (Phil. 4:15). "Ini adalah
karakteristik dari misi Makedonia, seperti dalam 2 Korintus 8 dan 9 terbukti
berlimpah dan indah. Sungguh luar biasa pertobatan yang terjadi di Makedonia,
sebagai kelas/kasta yang miskin. (2 Kor 8:2), sekalipun mereka adalah yang
pertama dari yang bertobat dalam kelasnya (Kis 16), dan fakta-fakta yang
serupa menyaksikan, bahwa kemiskinan mereka bukanlah menjadi halangan dan
dukungan terbuka mereka untuk pekabaran Injil dan karyanya, terlihat sangat
luar biasa dan harmonis ". (Moule).
Seperti dengan semua surat-surat PB, secara asli-nya ditulis dalam bahasa
Yunani.
KRISTOLOGI
Filipi telah menjadi subyek dari banyak penelitian dan Ralph P. Martin
berpendapat bahwa Filipi 2 dapat dianggap sebagai awal bidang dari Kristologi,
khususnya mengacu pada analisis kaya yang Rasul Paulus mulai lakukan di Filipi
2:5-6, Veronica Koperski memandang Filipi 3:10 sebagai awal dari analisis
pengenalan akan Kristus.
Sementara doa pembuka Paulus adalah untuk permohonan kasih yang
bertumbuh dan melimpah (1: 9), berdasarkan pengetahuan tentang Kristus, doa
terakhirnya adalah untuk perdamaian Allah (4: 7), yang melampaui segala akal.
Jadi konsep kasih, pengetahuan dan perdamaian bersama-sama
dikembangkan dalam Surat ini.
Sebagai catatan kecil: terkadang pemahaman ekstrim yang salah dalam
mengartikan surat Filipi ini dapat terjadi. Khususnya pada jaman setelah masa
Paulus menulis surat ke jemaat Filipi ini, juga untuk beberapa orang atau
Page | 6
bahkan kelompok kecil orang Kristen yang ekstrim saat itu mau mengakhiri
kehidupan mereka sendiri dengan bunuh diri demi bertemu Kristus sebelum
waktunya, penjelasan dibawah ini.
Cupio dissolvi, Adalah ungkapan Latin yang digunakan dalam terjemahan Vulgata dari
surat Paulus kepada Filipi 1: 23-24. Ungkapan, secara harfiah berarti "Aku ingin
dibubarkan/lepas dari dunia ini", mengungkapkan keinginan Kristiani untuk meninggalkan
kehidupan duniawi dan bergabung dengan Kristus dalam hidup yang kekal. Hal ini
memainkan peran penting dalam diskusi pada topik bunuh diri dari Abad Pertengahan
dengan periode modern awal. Bahasa romantisme seperti ini dan idiom secara umum,
frase yang kemudian diartikan secara sekuler yang dengan ekstrim tersuarakan sehingga
kehilangan arti atau makna sesungguhnya sehingga terjadinya atau terbentuknya konsepkonsep seperti penolakan akan keberadaan hidup didunia dan keinginan masokis untuk
penghancuran diri.
RANGKUMAN
1. RANGKUMAN PASAL 1 DARI SURAT FILIPI INI
a. Ay. 1:12,13 Paulus dipenjara karena Kristus. dipenjara karena
membela kebenaran Firman Allah dalam kasih melalui pemberitaan
Injil.
b. Ay. 21,22 mati atau hidup adalah hanya bagi Yesus. Hidup kita
orang-orang percaya adalah milik Kristus, bukan lagi milik kita
pribadi.
c. Ay. 26, 27, 28 bertahan dalam iman dan tetap teguh percaya
kepada Yesus
d. Ay. 29, 30 percaya kepada Kristus dan menderita bagiNya adalah
perjalanan yang natural dalam perjalanan iman Kristen.
Page | 7
2. RANGKUMAN PASAL 2 DARI SURAT FILIPI INI
a. Ay. 2, sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan
b. Ay. 3, saling merendahkan hati, sungguh tidak hanya sebuah
retorika, tetapi sebuah perilaku Kristiani yang didasari oleh karena
Kasih
c. Ay. 5-9, menjadi seperti Yesus
d. Ay. 11, Yesus Kristus adalah Tuhan. (ini bukan sekadar pernyataan
seperti apa yang orang-orang waktu jaman Yunani berpendapat
atau orang-orang timur dekat kuno berpikir bahwa bilamana kita
melakukan sesuatu yang mulia atau luarbiasa maka kita mendekati
perwujudannya kepada seperti dewa atau dewi yang waktu
disembah. Paulus menekankan Yesus bukan hanya sekadar
perwujudan Ilahi tetapi Ia itu sendiri adalah Ilah - Allah yang harus
diakui dan disembah karena keberadaan Yesus adalah Allah seAllahAllahNya.
e. Ay. 14, 15, lakukan perintah Allah dalam Yesus dengan tanpa
bersungut-sungut, setia dan taat.
f. Ay. 21, kepentingan Yesus seharusnya diatas kepentingan kita.
3. RANGKUMAN PASAL 3 DARI SURAT FILIPI INI
a. Ay. 2, Waspada terhadap ajaran-ajaran Palsu, untuk supaya kita
bertahan dalam Kristus dan kebenaranNya.
b. Ay. 3-8, hal-hal lahiriah yang menghalangi kita kepada kebenaran
Kristus kita harus tinggalkan, kita sambut hal-hal Rohaniah yang
membawa kita pada pertumbuhan iman kepada Kristus.
Pertumbuhan iman kepada Kristus dapat kita lihat indikasinya
adalah dari apa yang diajarkan oleh Yesus kepada rasul-rasulNya
dan yang akhirnya diajarkan kepada kita dan kita melakukannya,
itulah yang menjadi indikasi pertumbuhan iman kita.
c. Ay. 13-21, kita meninggalkan apa yang menjadi kebanggaan
duniawi kita, yang lama telah berlalu. Segala sesuatu yang
membawa kita kepada kebinasaan, kita tinggalkan. Kita mengejar
apa yang ada didepan yaitu kehidupan dalam kekekalan bersama
Allah dan meraih Mahkota Surgawi kita. Hidup dalam kehormatan
dan kemuliaan sempurna sebagai mahkluk yang segambar dan
serupa dengan Allah, dalam arti kata yang sebenar-benarnya.
4. RANGKUMAN PASAL 4 DARI SURAT FILIPI INI (POKOK-POKOK
KUNCI)
Ay. 4-9, adalah ayat-ayat kunci dalam surat Filipi ini selain ay. 2, 3,
dan ayat 21.
i. Bersukacitalah senantiasa
ii. Kebaikan hati kita yang tulus sebagai orang-orang Kristiani
terlihat, supaya Kristus dimuliakan
iii. Jangan kuatir akan suatu apapun
iv. Berdoa tak putus kepada Allah dalam permohonan
v. Allah sanggup memelihara kita
vi. Fokus kepada yesus saja
vii. Saling memperhatikanlah kita satu kepada yang lain
Page | 8
KEBENARAN APA YANG DAPAT KITA TARIK DARI SURAT FILIPI INI ?
1. Bertahan dalam Iman yang benar dengan menerapkan kebenaran Firman
Tuhan yang para rasul ajarkan kepada kita sampai hari ini (melalui
Alkitab). Apakah kebenaran Kristus yang dimaksudkan itu:
a. Ajaran Kristus tentang Kasih (1 Korintus 13)
b. Hidup Kristiani yang benar adalah suatu kehidupan yang harmonis
antara mengasihi Allah dan mengasihi manusia.
c. Kebenaran Kristus bukan dongeng atau isapan jempol
Dalam surat Filipi ini Paulus hendak mengatakan juga kepada jemaat
bahwa untuk melihat iman Paulus dan apa yang Paulus alami adalah
sebagai teladan untuk ditiru, bahwa Paulus bukti autentik seorang
pengikut Kristus yang sejati yang tidak memiliki kepentingan duniawi.
Menderita bagi Kristus adalah suatu kehormatan dan adalah bukti nyata
pertumbuhan iman yang alami. Tidak menjadi masalah penderitaan besar
atau kecil, yang pasti karena Kristus kita akan menderita.
2. Hidup dalam kebenaran Allah bukanlah masalah lahiriah, justru
penekanannya adalah dalam nilai-nilai Rohaniah / Spiritual. Apa yang
dimaksud? Bila ketenaran, kedudukan, harta kekayaan, tradisi atau
bahkan sebaliknya kemiskinan, status sosial rendah, dan masa lalu yang
menyusahkan kita, menghalangi kita untuk menghampiri Allah dan
merasakan kepenuhanNya dalam kehidupan kita, maka kita harus berani
mengambil langkah untuk meninggalkan semua itu, demi untuk mendapat
kebahagiaan sesungguhnya yang dapat kita rasakan melalui kehidupan
yang diperbaharui dan disucikan oleh Tuhan Yesus. Kita harus berani
mengambil langkah hidup benar dalam menyongsong Tuhan.
3. Bersatu dalam persekutuan orang-orang percaya yang sungguh-sungguh
memperhatikan ajaran Kristus, saling memperhatikan, merawat
persekutuan, menghormati satu dengan yang lainnya, perjuangkan iman
yang benar dalam pengajaran Kristus. Karena dengan demikian kita dapat
bertahan dalam Kristus dan kepada Kristus sebagai umat Kristiani yang
sejati.
Surat Paulus bagi jemaat Filipi disebut juga sebagai Surat yang membawa
Sukacita atau The Letter of Joy oleh kalangan Teologia. Surat ini adalah surat
yang membawa sukacita bagi yang menerimanya juga bagi yang mengirim yaitu
Paulus. Menguatkan bagi yang menerima maupun yang mengirim. Rasa syukur
baik bagi jemaat yang menerima maupun si pengirim.
Bertahanlah dalam Iman yang benar kepada Yesus Kristus, dengan sepenuh hati,
sekalipun harus menderita, Karena seperti yang disaksikan dalam surat Filipi
4:13, Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku.
Page | 9
AMIN