Disusun Oleh :
Indhira Ayustina Pangestutie 145020307111016
Tugas Akhir dalam Rangka Memenuhi Ujian Akhir Semester Genap Mata Kuliah
Akuntansi Sektor Publik, Dibimbing Oleh Ibu Wuryan Andayani S.E.,M.Si, Ak.
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga dapat membuat makalah tentang Analisis Transparansi Laporan
Keuangan Sektor Publik dengan baik. Tidak lupa juga mengucap terima kasih
kepada Ibu Wuryan Andayani S.E.,M.Si, Ak. selaku dosen pembimbing mata
kuliah Akuntansi Sektor Publik yang telah memberikan ilmu dan pengarahan
tentang akuntansi keuangan daerah.
Makalah ini bertujuan untuk yang pertama memenuhi tugas akhir semester
sebagai Ujian Akhir Semester (UAS) genap yang diberikan oleh dosen
pembimbing mata kuliah Akuntansi Sektor Publik, dan yang kedua memberi
informasi dan penjelasan tentang bagaimana transparansi laporan keuangan di
sektor publik. Tentu banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini sehingga
perlu adanya kritik dan saran. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
informasi yang bermanfaat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini di suatu organisasi selalu ada berbagai macam budaya yang
berbeda-beda. Mulai dari tata tertib, kedisiplinan, kebiasaan, dan lain sebagainya.
Begitu juga dengan lembaga pemerintahan sektor publik, misalnya di
Pemerintahan Daerah, juga mempunyai tata tertib dan kebiasaan yang sudah
merupakan peraturan yang harus disepakati dalam menjalankan pengoperasian.
Dalam menjalankan tugasnya, setiap pemerintahan dibentuk struktur
organisasi agar pembagian tugas dapat terstruktur dengan baik. Tujuan struktur
organisasi juga setiap divisinya mampu mempertangungjawabkan tugasnya.
Dalam sebuah organisasi, untuk mengetahui kinerja perangkat, dalam hal ini
Pemerintah daerah, diperlukan pengevaluasian di setiap akhir periode, evaluasi ini
dapat melalui sistem pengendalian, agar pemerintah daerah dapat memperbaiki
dan memaksimalkan kinerja mereka kedepan. Untuk itu perlu adanya sistem
pengendalian di sektor publik
Adanya suatu pusat pertanggungjawaban adalah untuk memenuhi satu
atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak serta
mengimplementasikan rencana strategik manajemen puncak. Oleh karena itu,
makalah ini mengambil tema tentang Hubungan Sistem Pengendalian Sektor
Publik dan Pusat Pertanggungjawaban Sektor Publik
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian akuntansi pertanggungjawaban sektor publik
2. Untuk mengetahui sistem pemerintahan dalam melakukan pusat
pertanggungjawaban publik
3. Untuk mengetahui manfaat akuntansi pertanggungjawaban sektor publik
4. Untuk mengetahui pengendalian sektor publik dapat dilakukan sebagai
pusat pertanggungjawaban publik
BAB II
PEMBAHASAN
sebagian
wewenangnya
kepada
para
manajer
pusat
Definisi
pusat
pertanggungjawaban
menurut
menurut
Mardiasmo
Konsep
akuntansi
pertanggungjawaban
menjadi
pedoman
sehingga
biaya-biaya
menurut
Hansen
dan
Mowen
(2005:116)
akuntansi
Pusat Biaya.
Pusat Pendapatan
c.
Pusat laba
Pusat investasi
departemen
anggaran
dan
komite
anggaran
pada
pusat
2.1.2
dengan
pertanggungjawaban
manajer
tertentu.
yang
Informasi
bertanggungjawab
akuntansi
atas
pusat
pertanggungjawaban
daya
yang
disediakan
bagi
pemegang
peran
tersebut
untuk
yang jelas mengenai peran yang tercantum dalam anggarannya, akan diukur
kinerjanya
(yang
merupakan
pelaksanaan
peran)
berdasarkan
informasi
2.1.3
Teori pertanggungjawaban publik
1. Makna istilah pertanggungjawaban Publik
Pertanggungjawaban sering digunakan sebagai sinomin kata akuntabilitas,
penyelenggaraan, tanggungjawab, blameworthiness, kewajiban, dan istilahistilah lain yang berhubungan dengan harapan pemberian tanggungjawab
Istilah akuntabilitas dimaknai sebagai keajiban untuk menyampaikan
pertanggungjawaban, menerangkan kinerja, dan tindakan seseorang/ badan
hukum/ pimpinan kolektif atau organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban
a. Dalam
organisasi
sektor
publik,
pertanggungjawaban
adalah
kewajiban
untuk
melaporkan,
menjelaskan,
dan
harus
diraih,
kemudian
dipertahankan,
dan
dalam
dan
kelemahan
organisasi
bagaimana
mengimplementasikan
strategi
tersebut.
Hasil
3. Kultur organisasi.
Struktur organisasi hendaknya dapat mendukung pelaksanaan strategi. Oleh
karena itu, perlu dilakukan restrukturisasi dan reoragnisasi (institutional reform)
agar selaras dengan strategi dan desain sistem pengendalian manajemen.
Restrukturisasi tersebut didasarkan pada prinsip:
1. Perubahan struktur organisasi hendaknya dapat meningkatkan kapasitas
untuk mencapai strategi yang efektif.
2. Pimpinan eksekutif bertanggung jawab untuk melaksanakan strategi dan
arahan kebijakan hingga level bawah.
3. Dewan
bertanggung
jawab secara
kolektif
untuk
merencanakan
strategi, kebijakan dan otorisasi alokasi sumber daya, dan menilai kinerja
manajemen (eksekutif).
Perencanaan strategik tidak akan efektif jika prosedur dan sistem pengendalian
tidak sesuai dengan strategi. Harus ada kejelasan wewenang dan tanggung jawab,
pendelegasian wewenang dan tugas. Selain itu harus didukung dengan adanya
regulasi keuangan, pengendalian personel, dan manajemen kompensasi yang jelas
dan fair.
Penganggaran
Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen sektor publik
merupakan tahap yang dominan. Proses penganggaran pada organisasi sektor
publik memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan penganggaran pada
sektor swasta. Perbedaan tersebut terutama adalah adanya pengaruh politk dalam
proses penganggaran.
Peniliaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah tahap akhir dari proses pengendalian manajemen, yang
merupakan bagian dari proses pengendalian manajemen yang dapat digunakan
sebagai alat pengendalian. Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian
kinerja dilakukan dengan cara menciptakan mekanisme reward & punishment.
Sistem pemberian penghargaan (rewards) dan hukuman (punishment) digunakan
sebagai pendorong bagi pencapaian strategi.
laporan
pertanggungjawaban organisasi
Pada tahap ini, akan dibentuk tim yang terdiri dari individu-individu yang
kompeten di bidangnya, yang akan menyusun pertanggungjawaban dari
kegiatan dan program yang telah dilaksanakan organisasi sektor publik
selama satu periode
3. Penyusunan draft laporan pertanggungjawaban organisasi
Tim penyusun harus jeli dan teliti agar tidak ada kesalahan atau hal-hal
yang seharusnya dilaporkan untuk dipertanggungjawakan justru tidak
tercantum dalam draft laporan pertanggungjawaban
4. Pembahasan draft laporan pertanggungjawaban organisasi dengan
pimpinan organisasi
Tiba saatnya bagi tim penyusun laporan pertanggungjawaban untuk
membahas draft tersebut. Hal ini sebagai tindakan koreksi dan evaluasi
agar draft laporan pertanggungjawaban yang diuat sudah mencantumkan
segala sesuatu yang akan dipertanggungjawabkan
5. Penyelesaian laporan pertanggungjawaban organisasi
secara sistematis
Metode Focus Group Discussion, metode ini digunakan untuk
melacak hal-hal tertentu yang ingin ditonjolkan atau menjadi prioritas
bagi publik, selain itu juga terkait dengan pengutaraan, penekanan,
tanda-tanda.
pemaknaan/intrepetasi
Fokus
analisis
ini
terhadap
tanda
dalam
adalah
teks
pada
laporan
pertanggungjawaban
(3) Metode Gabungan Kuantitatif-Kualitatif
Contoh metode gabungan kuantitatif-kualitatif adalah survei melalui
wawancara, analisis isi melalui wawancara, dan analisis semiotik melalui
wawancara.
Contoh
kegiatan
dalam
penyusunan
laporan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pertanggungjawaban sangat berkaitan dengan sistem pengendalian.
Dalam sektor publik, Pemerintah Daerah dapat disebut sebagai pusat
pertanggungjawaban. Sistem pengendalian baik secara finansial maupun nonfinansial, berfungsi untuk mengukur kinerja perangkat daerah, sebagai evaluasi,
dan perbaikan. Untuk finansial dapat diukur dengan melihat laporan posisi
keuangan, yang kemudian ditujukan untuk laporan pusat pertanggungjawaban.
3.2 Kritik dan Saran
Dalam menyusun makalah ini tentunya terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan. Makalah ini perlu kritik dan saran dari pembaca agar dapat menyusun
makalah lebih baik untuk selanjutnya.
Daftar Pustaka