Abstrak
Pembiayaan bagi hasil dengan akad Mudharabah dan akad Musyarakah yang dikeluarkan oleh
bank syariah dapat mempengaruhi pendapatan yang didapat oleh bank. Pendapatan dari pembiayaan tersebut
dapat diukur apakah pembiayaan tersebut efisien atau tidak. Diukur dengan menggunakan rasio keuangan
yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan, yaitu profitabilitas. . Arah hubungan
yang timbul antara pembiayaan bagi hasil terhadap profitabilitas adalah positif dan jika semakin tinggi rasio,
semakin tinggi tingkat keuntungan yang didapat, maka semakin efisien modal tersebut dan semakin baik
manajemen dalam mengelola sebuah perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembiayaan bagi hasil pada bank
syariah terhadap profitabilitas. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan sumber pustaka
dengan tema yang berkaitan dengan judul penulis yang telah dilakukan oleh beberapa peniliti terdahulu dan
mendapat hasil yang berbeda. Variable yang digunakan adalah pembiayaan bagi hasil dengan akad
mudharabah dan akad musyarakah serta profitabilitas dengan rasio keuangan Return On Asset (ROA) dan
Return On Equity (ROE).
Pendahuluan
Latar Belakang
Perbankan
syariah
di
Indonesia
mempunyai peran penting dalam perekonomian
nasional. Peranan perbankan syariah berprinsip
pada penentuan bagi hasil (profit sharing).
Diketahui, diperbankan konvensional menerapkan
system bunga. Dalam perbankan syariah
menerapkan system bunga atau yang dikenal
dengan riba dilarang dan hukumnya haram
berdasarkan Al-Quran, Sunnah, dan Ijma,
dikeranakan riba dapat menimbulkan kemudaratan
yang besar bagi umat manusia.
Dalam perbankan syariah, akad yang
banyak digunakan dengan prinsip penentuan bagi
hasil (profit sharing) yaitu akad mudharabah dan
akad musyarakah. Pembiayaan bagi hasil dengan
Permasalahan
Pembiayaan yang dikeluarkan baik
pembiayaan bagi hasil, pembiayaan jual beli,
maupun pembiayaan lainnya
pasti akan
mempengaruhi pendapatan yang didapat oleh bank.
Pendapatan dari pembiayaan yang dikeluarkan oleh
bank syariah dapat diukur apakah pembiayaan
tersebut efisien atautidak. Diukur
dengan
menggunakan rasio keuangan, yang mengukur
kemampuan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan, yaitu profitabilitas dengan rasio ROA
(Return On Asset) dan ROE (Return On Equity).
4.
Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pembiayaan bagi hasil pada
bank syariah terhadap profitabilitas.
Kajian Pustaka
Penelitian ini telah diteliti oleh para
peneliti sebelumnya dan mendapat hasil yang
berbeda, sebagai berikut:
1.
2.
3.
5.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah
menggunakan sumber pustaka dengan tema yang
berkaitan dengan judul penulis yang telah
dilakukan oleh beberapa peniliti terdahulu dan
mendapat hasil yang berbeda. Variable yang
digunakan adalah pembiayaan bagi hasil dengan
akad mudharabah dan akad musyarakah serta
profitabilitas dengan rasio keuangan ROA dan
ROE. Penelitian ini perlu dilakukan kembali agar
dapat mengimplementasikan keadaan terbaru
mengenai pengaruh pembiayaan bagi hasil terhadap
profitabilitas bank syariah di Indonesia.
Pembahasan
Bank Syariah
Berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah, definisi bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Sedangkan bank syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah. Prinsip syariah adalah aturan
perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank
dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan
Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan
mudharabah
adalah
kerjasama antara seorang partner yang memberikan
uang kepada partner lain untuk diinvestasikan ke
perusahaan komersial. Pihak bank (shahibul maal)
Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan
musyarakah
adalah
kerjasama dimana dua atau lebih pengusaha
bekerjasama sebagai mitra usaha dalam bisnis.
Masing-masing pihak menyertakan modalnya dan
ikut mengelola usaha tersebut. Keuntungan dan
kerugian akan dibagi berdasarkan persentase
penyertaan modalnya.
Rukun musyarakah terdiri atas: ijab qabul
(ungkapan penawaran dan ungkapan penerimaan
dalam perjanjian) antara pihak yang terlibat dengan
menjelaskan pokok-pokok persetujuan (objek akad)
seperti dana dan pekerjaan/proyek/usaha.
Syarat akad musyarakah adalah:
(1)
berlakunya akad
(2)
sahnya akad
(3)
terealisasinya akad
(4)
syarat lazim.
Jenis pembiayaan musyarakah adalah:
(1)
Profitabilitas
Menurut
Sutrisno
(2009:222),
profitabilitas adalah hasil dari kebijaksanaan yang
diambil oleh manajemen. Rasio keuangan untuk
mengukur seberapa besar tingkat keuntunganyang
menunjukkan bahwa semakin baik manajemen
dalam mengelola perusahaan.
Menurut
Munawir
(2007:240),
menjelaskan bahwa profitabilitas adalah rasio yang
digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan
untuk memperoleh keuntungan. Rasio profitabilitas
yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
1.
2.
Kesimpulan
Bank syariah adah bank yang menjalankan
kegiatannya berdasarkan prinsip syariah. Prinsip
syariah itu sendiri adalah aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam, dimana antara bank
dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau
pembiayaan kegiatan usaha sesuai prinsip syariah.
Pembiayaan sesuai prinsip syariah adalah
penyediaan dana yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan prinsip persetujuan atau kesepakatan
antara bank dengan nasabah yang mewajibkan
yang dibiayai untuk mengembalikan dana tersebut
dengan jangka waktu tertentu dan dengan imbalan
atau bagi hasil.
Pembiayaan bagi hasil dengan akad
mudharabah dan akad musyarakah akan
mendapatkan hasil dari perhitungan bagi hasilnya.
Keuntungan yang didapat akan dibagi antara bank
dan nasabah, serta akan digunakan untuk
mengembalikan modal yang digunakan untuk
pembiayaan. Arah hubungan yang timbul antara
pembiayaan bagi hasil terhadap proftabilitas pasti
saling mempengaruhi satu sama lain. Jika semakin
besar rasio, maka semakin besar juga tingkat
keuntungan yang didapat, dan dapat dilihat modal
yang digunakan juga efisiensi, serta semakin baik
kinerja manajemen dalam mengelola pembiayaan
tersebut dalam sebuah bank. Tapi jika semakin
rendak rasionya, semakin berkurang juga tinglat
keuntungan yang didapat, modal yang digunakan
tidak efisien, dan kurangnya kinerja manajemen
dalam mengelola sebuah pembiyaan dalam suatu
bank.
Daftar Pustaka
Muslich, Ahmad Wardi. 2010. Fiqh Muamalat
Ed.1, cet. 1. Jakarta: Amzah.
Wiroso. 2009. Produk Perbankan Syariah. Ed. 1
Cet. 1. Jakarta: LPFE Usakti.
Bank Indonesia. 2008. Undang-Undang Tentang
Perbankan Syariah. UU No. 21 tahun
2008. (www.bi.go.id, diakses 9 Maret
2015)
Bank Indonesia. 1998. Undang-Undang Tentang
Perbankan. UU No. 10 tahun 1998.
(www.bi.go.id, diakses 9 Maret 2015)
Rahman, Aulia Fuad dan Ridha Rochmanika. 2012.
Pengaruh
Pembiayaan
Jual
Beli,
Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non
Performing
Financing
Terhadap