Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


IV.1 Hasil Percobaan
Data hasil percobaan Eo sel dengan Cu sebagai katode

Tabel IV.1.1

Logam
Larutan

Katoda

HCL 0,17 N

Cu

HCL 0,15 N

Cu

HCL 0,13 N

Cu

HCL 0,11 N

Cu

HCL 0,09 N

Cu

Anoda

Eo 1 (volt)

Eo 2 (volt)

0,39
0,58
0,88
0,39
0,59
0,87
0,37
0,57
0,85
0,37
0,59
0,86
0,37
0,58
0,83

0,38
0,60
0,83
0,34
0,57
0,81
0,35
0,56
0,81
0,32
0,57
0,82
0,33
0,57
0,82

Fe
Zn
Al
Fe
Zn
Al
Fe
Zn
Al
Fe
Zn
Al
Fe
Zn
Al

Eo ratarata
(volt)
0,385
0,59
0,85
0,365
0,58
0,84
0,36
0,565
0,83
0,345
0,58
0,84
0,35
0,575
0,825

VI.2 Hasil Perhitungan


Berdasarkan data yang telah diperoleh, selanjutnya menghitung energi
bebas menggunakan rumus berikut :
Go = - Z . F . Eo
Tabel VI.2.1
Larutan

Hasil Perhitungan Go
Logam

Katoda

HCL 0,17 N

Cu

HCL 0,15 N

Cu

HCL 0,13 N

Cu

Anoda
Cu
Fe
Zn
Al
Cu
Fe
Zn
Al
Cu
Fe
Zn
IV-1

Go (kJ/mol)
0
-37.152,5
-56.935
-82.507,5
0
-35.222,5
-55.970
-81.060
0
-34.740
-54.522,5

Bab IV Hasil Percobaan dan


Pembahasan

HCL 0,11 N

Cu

HCL 0,09 N

Cu

Al
Cu
Fe
Zn
Al
Cu
Fe
Zn
Al

-80.095
0
-33.292,5
-55.970
-81.060
0
-33.775
-55.487,5
-79.612,5

IV.3 Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk menjelaskan tingkat energi relatif pada
logam-logam yang berlainan yaitu dengan Cu sebagai katoda dan Fe, Al,
serta Zn sebagai anoda dengan larutan HCl.
Prosedur percobaan ini antara lain membagi larutan HCl untuk masingmasing konsentrasi 0,17 N; 0,15 N; 0,13 N; 0,11 N; dan 0,09 N ke dalam dua
gelas plastik (gelas A sebanyak 50 mL dan gelas B sebanyak 50 mL.
Membuat jembatan garam yang diganti dengan kertas saring yang telah
ditetesi oleh larutan HCl dengan konsentrasi yang sama dan meletakkannya
pada dua gelas tersebut seperti jembatan. Memasukkan logam Cu pada
gelas A sebagai katoda dan logam Fe pada gelas B sebagai anoda hingga
tercelup sebagian. Mengukur voltase yang terjadi menggunakan voltmeter
dan mencatat hasil voltase yang diperoleh. Mengganti logam Fe pada gelas
B dengan logam Al, dan Zn sebagai anoda dan mengukur voltase masingmasing logam.
Berikut adalah hasil percobaan yang disajikan dalam bentuk grafik :

Hubungan Konsentrasi larutan HCl dengan E0


0.9
0.8

0.83

0.84

0.83

0.84

0.85

0.7

LABORATORIUM
ILMU LOGAM DAN
0.6
0.58
0.58
E0
KOROSI
0.5
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS
0.4
0.35

0.3
0.08 0.09

0.1

0.37

Cu-Fe
0.57

0.58

0.36

0.37

0.59

Cu-Zn
Cu-Al

0.39

0.11 0.12 0.13 0.14 0.15 0.16 0.17 0.18


Konsentrasi larutan HCl

Grafik IV.3.1

Hubungan Konsentrasi larutan HCl dengan E0

I V- 2

Bab IV Hasil Percobaan dan


Pembahasan

Berdasarkan Grafik IV.3.1 dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan


voltase pada logam Fe, Zn dan Al. Pada logam cu-Fe, pada larutan elektrolit
HCl 0,09 N logam Fe menunjukkan nilai 0,35 volt, selanjutnya mengalami
kenaikan pada HCl 0,11 N dan 0,13 N yaitu menjadi 0,365 volt dan 0,36 volt.
Kemudian voltase logam Fe mengalami kenaikan menjadi 0,365 volt dan
0,385 volt pada saat larutan HCl 0,15 N dan 0,17 N. Hal ini sudah sesuai
literatur bahwa penambahan asam maka pH menjadi turun dan harga E osel
naik.
Berdasarkan Grafik IV.3.1 juga dapat diketahui pada konsentrasi HCl
rendah yaitu 0,09 N dan 0,1 N logam Zn menunjukkan tegangan sebesar
0,575 volt dan 0,58. Selanjutnya terjadi penurunan pada HCl dengan
konsentrasi 0,13 N menjadi 0,565 volt. Dan mengalami kenaikan kembali
pada HCl 0,15 N sebesar 0,58 volt, HCl 0,17 N sebesar 0,59 volt.
Dan juga dapat diketahui bahwa logam Al memiliki tegangan 0,825
volt dan 0,84 pada larutan HCl 0,09 N dan 0,1 N, selanjutnya terjadi
penurunan pada HCl 0,13 N menjadi 0,83 volt, kemudian logam Zn
mengalami kenaikan berturut-turut pada konsentrasi HCl 0,15 N, dan 0,17 N
sebesar 0,84 volt dan 0,85 volt.
Hal ini disebabkan karena dengan bertambahnya asam, ion H +
semakin banyak. Ini membuktikan bahwa larutan semakin asam, maka pH
semakin kecil dan semakin banyak H+ maka muatan ion semakin positif dan
tentunya potensial semakin besar

LABORATORIUM ILMU LOGAM DAN


KOROSI
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

I V- 3

Bab IV Hasil Percobaan dan


Pembahasan

Hubungan Konsentrasi larutan HCl dengan Go


-20,000.00
0.08 0.09 0.1 0.11 0.12 0.13 0.14 0.15 0.16 0.17 0.18
-30,000.00
-33,292.50-34,740.00-35,222.50
-33,775.00
-37,152.50
-40,000.00
Go

-50,000.00
-60,000.00

Cu-Fe
-55,488 -55,970 -54,523 -55,970 -56,935

Cu-Zn
Cu-Al

-70,000.00
-80,000.00

-79,613 -81,060 -80,095 -81,060


-82,508

-90,000.00
Konsentrasi Larutan HCl

Grafik IV.3.2

Hubungan Konsentrasi larutan HCl Dengan Go

Berdasarkan Grafik IV.3.2, dapat diketahui bahwa energi bebas standar


dari logam Fe mengalami penurunan pada konsentrasi HCl 0,15 N dan 0,17
N. Energi bebas tertinggi adalah -33.292,5 pada konsentrasi HCl 0,09 N.
Meskipun voltase yang dihasilkan oleh logam Fe mengalami kenaikan, tetapi
Eo lgam Fe bernilai positif untuk proses yang spontan, sehingga G o bernilai
negatif. Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa G o adalah negatif untuk
proses spontan, sehingga Eo haruslah positif (Appelo, 2005).
Berdasarkan Grafik IV.3.2, dapat diketahui bahwa energi bebas standar
dari logam Zn mengalami penurunan pada konsentrasi HCl 0,09 N dan 0,11
N. Energi bebas tertinggi adalah -54.522,5 pada konsentrasi HCl 0,13 N.
Meskipun voltase yang dihasilkan oleh logam Al mengalami kenaikan, tetapi
Eo sel logam Zn bernilai positif untuk proses yang spontan, sehingga G o
bernilai negatif. Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa G o adalah negatif
untuk proses spontan, sehingga Eosel haruslah positif (Appelo, 2005).
Berdasarkan Grafik IV.3.2, dapat diketahui bahwa energi bebas standar
dari logam Zn mengalami penurunan pada konsentrasi HCl 0,09 N dan 0,11
N. Energi bebas tertinggi adalah -54.522,5 pada konsentrasi HCl 0,13 N.
LABORATORIUM ILMU LOGAM DAN
Meskipun voltase yang dihasilkan oleh logam Al mengalami kenaikan, tetapi
KOROSI
o
EoPROGRAM
sel logam
Zn DIII
bernilai
positif
STUDI
TEKNIK
KIMIA untuk proses yang spontan, sehingga G
o
bernilai
FTI-ITS negatif. Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa G adalah negatif
untuk proses spontan, sehingga Eosel haruslah positif (Appelo, 2005).
Energi bebas yang dihasilkan oleh logam Al menunjukkan nilai negatif.
Hal ini sudah sesuai dengan literatur bahwa apabila nilai energi relatif positif
maka nilai energi bebas menjadi negatif dan hal ini menunjukkan bahwa
reaksi korosi dapat berjalan dengan cepat (Fontana, 1987).
Energi bebas yang dihasilkan oleh logam Fe, Zn maupun Al
menunjukkan nilai negatif. Hal ini sudah sesuai dengan literatur bahwa
apabila nilai energi relatif positif maka nilai energi bebas menjadi negatif dan
I V- 4

Bab IV Hasil Percobaan dan


Pembahasan

hal ini menunjukkan bahwa reaksi korosi dapat berjalan dengan cepat
(Fontana, 1987).

Hasil tersebut berdasarkan perhitungan dari rumus berikut :


Go = - Z . F . Eo
Keterangan:
Go =
Z
=
F
=
o
E
=

Energi bebas (kJ/mol)


Elektron yang bebas
Ketetapan Faraday (96.500)
Voltase yang dihasilkan oleh logam (volt)

(Trethewey, 1991).

Energi bebas menggambarkan kecenderungan logam untuk mengalami


korosi. Sedangkan energi relatif menunjukkan beda potensial antara kedua
logam dimana semakin negatif harga suatu logam maka logam tersebut
semakin reaktif. Pada percobaan yang ditampilkan pada tabel menunjukkan
bahwa logam semakin reaktif apabila beda potensialnya semakin jauh, hal
ini tampak pada logam Zn yang memiliki nilai energi relatif cukup besar.
Sedangkan untuk energi bebas, dengan rumus G = -E.n.F, apabila nilai
energi relatif positif didapatkan nilai energi bebas negatif. Hal ini
menunjukkan bahwa reaksi korosi dapat berjalan cepat atau spontan.
Perbedaan potensial biasanya terjadi antara logam yang berlainan saat
keduanya dimasukkan ke dalam larutan yang korosif atau konduktif. Jika
logam ini diletakkan secara langsung (atau dihubungkan secara elektrik),
beda potensial ini menghasilkan laju elektron diantara keduanya. Korosi pada
logam yang kurang tahan terhadap korosi biasanya meningkat dan serangan
terhadap logam yang lebih tahan terhadap korosi akan menurun,
dibandingkan jika kedua logam ketika keduanya tidak dikontakkan. Logam
yang kurang tahan terhadap korosi menjadi anodik dan logam yang lebih
tahan menjadi katodik. Biasanya katoda atau logam katodik terkorosi sangat
kecil atau tidak sama sekali (Fontana,1978).

LABORATORIUM ILMU LOGAM DAN


KOROSI
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS

I V- 5

Anda mungkin juga menyukai