Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Geografi

Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani). Geo artinya bumi dan
graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi (pemerian). Berdasarkan asal kata
tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau
mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi.
Elemen-elemen yang Sama Dalam Geogarfi
Geografi termasuk ilmu pengetahuan bumi dengan objek permukaan bumi sebagai
lingkungan hidup manusia dan lingkungan tempat manusia dapat mengubah dan
membangunnya.
Geografi memperhatikan persebaran manusia dalam ruang dan hubungan manusia
dengan lingkungannya.
Karakteristik Mata Pelajaran Geografi
Geografi terutama merupakan kajian tentang fenomena alam dan kaitannya dengan
manusia di permukaan bumi.
Geografi mempelajari fenomena geosfer, yaitu litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer dan
antroposfer.
Pendekatan yang digunakan dalam geografi adalah pendekatan keruangan, pendekatan
kelingkungan maupun analisis kompleks wilayah.
Pengertian Sejarah
Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (: ajaratun) yang artinya Pohon.
Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh () . Adapun kata tarikh dalam
bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan.Kata Sejarah lebih
dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian
dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang
mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berarti sudah terjadi.
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian
yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Pengertian
Sejarah dari Berbagai Ahli Seajarah
J.V. Bryce; Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan
diperbuat oleh manusia.
Moh. Yamin; Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil
penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.
Ibnu Khaldun; Sejarah didefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umum manusia
atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat masyarakat itu.
Moh. Ali; Dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, dipertegas pengertian
sejarah adalah sebagai berikut: (1) jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa
dalam kenyataan di sekitar kita, (2) cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau
peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita, (3) ilmu yang bertugas menyelidiki perubahanperubahan, kejadian, dan atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
Ruang Lingkup Geografi
Secara garis besar, seluruh objek kajian geografi dapat dibedakan atas dua aspek utama,
yaitu aspek fisik dan aspek sosial. Aspek fisik meliputi aspek kimiawi, biologis,
astronomis, dan sebagainya, sedangkan aspek sosial meliputi aspek antropologis, politis,
ekonomis dan sebagainya.
Jika bumi dipandang dari segi teori lingkungan hidup, permukaan bumi dapat
dikelompokkan menjadi tiga lingkungan sebagai berikut:
Lingkungan fisikal atau abiotik adalah segala sesuatu disekitar manusia yang berupa
makhluk tak hidup, misalnya tanah, udara, air dan sinar matahari.
Lingkungan biologis atau biotic adalah segala sesuatu disekitar manusia yang berupa
makhluk hidup, seperti binatang, tumbuhan, termasuk didalamnya adalah manusia.
Linkungkan sosial adalah segala sesuatu disekitar manusia yang berwujud tindakan atau
aktivitas manusia baik dalam hubungannya dengan lingkungan alam maupun hubungan
antar manusia.
Pada umunya, para ahli sepakat untuk membagi peranan dan kedudukan sejarah yang
terbagi atas tiga (3) hal yakni, sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu dan
sejarah sebagai cerita (Ismaun, 1993: 277).
Sejarah sebagai peristiwa

Sejarah sebagai peristiwa dalah sesuatu yang terjadi pada masyarakat manusia di masa
lampau. Para ahli pun mengelompokkan sejarah agar dapat memudahkan kita untuk
memahaminya yaitu :
Pembagian sejarah secara sistematis; pembagian sejarah atas beberapa tema. Contoh :
sejarah politik, sejarah sosial, sejarah kebudayaan, sejarah perekononiam, sejarah
agama, sejarah pendidikan dan sebagainya.
Pembagian sejarah berdasarkan periode waktu; sejarah Indonesia dimulai dari zaman
prasejarah, zaman pengaruh Hindhu-Budha, zaman pengaruh Islam, zaman kekuasaan
Belanda, zaman pergerakan nasional, zaman pendudukan Jepang, zman kemerdekaan,
zaman revolusi fisik, orde lama, orde baru dan orde reformasi.
Pembagian sejarah berdasarkan unsur ruang; dalam sejarah regional dapat menyangkut
sejarah dunia, tetapi ruang lingkupnya lebih terbatas oleh persamaan karakteristik, baik
fisik maupun sosial budayanya. Contoh : sejarah Eropa, sejarah Asia Tenggara, sejarah
Afrika Utara dan sebagainya.
Sejarah sebagai peristiwa sering pula disebut sebagai kenyataan dan serba objektif
(Ismaun, 1993:279). Artinya, peristiwa-peristiwa tersebut benar-benar terjadi dan
didukung oleh evidensi-evidensi yang menguatkan, seperti beruapa saksi mata (witness)
yang dijadikan sumber-sumber sejarah (historical sources), peninggalan-peninggalan
(relics atau remains) dan catatan-catatan (recods) (Lucey, 1984:27). Selain itu, dapat
pula peristiwa itu diketahui dari sumber-sumber yang bersifat lisan yang disampaikan
dari mulut ke mulut.
Sejarah sebagai ilmu
Sejarah dikategorikan sebagai ilmu karena dalam sejarah memiliki batang tubuh
keilmuan (the body of knowledge), metodologi yang spesifik. Sejarahpun memliki
struktur keilmuan tersendiri, baik dalam fakta, konsep, maupun generalisasinya.
Kedudukan sejarah di dalam ilmu pengetahuan digolongkan ke dalam beberapa
kelompok.
Ilmu sosial, karena menjelaskan perilaku sosial. Fokus kajiannya menyangkut prosesproses sosial (pengaruh timbal balik antara kehidupan aspek sosial yang berkaitan satu
sama lainnya) beserta perubahan-perubahan sosial.
Seni atau art. Sejarah digolongkan dalam satra. Herodotus (484-425 SM) yang digelari
sebagai bapak Sejarah beliaulah yang telah memulai sejarah itu sebagai cerita (story
telling) dan sejak saat itu sejarah telah dimasukkan kedalam ilmu-ilmu kemanusiaan
atau humaniora (Sjamsudin, 1996:189-190). Sejarah dikategorikan sebagai ilmu
humaniora, terutama karena dalam memelihara dan merekm warisan budaya serta
menafsirkan makna perkembangan umat manusia. Itulah sebabnya dalam dalam tahap
histografi dan eksplanasi, sejarah memerlukan sentuhan-sentuhan estetika atau
keindahan.
Sejarah sebagai Cerita
Dalam sejarah sebagai cerita merupakan suatu karya yang dipengaruhi oleh subjektivitas
sejarawan. Hal ini berarti sejarah memuat unsur-unsur dari subjek, si penulis atau
sejarawan sebagai subjek turut serta mempengruhi atau memberi warna , atau rasa
sesuai dengan kacamata atau selera (Kartodirjo, 1992:62). Dilihat dari ruang
lingkupnya terutama pembagian sejarah secara tematik, Sjamsudin dan Burke
mengelompokkannya dalam belasan jenis sejarah, yaitu sejarah sosial, sejarah ekonomi,
sejarah demografi, sejarah politik, sejarah kebudayaan rakyat, sejarah intelektual,
sejarah keluarga, sejarah etnis, sejarah psikologi dan psikologi histori, sejarah pendidikan
dan sejarah medis.
Konsep Dasar Geografi
Ada sepuluh konsep dasar geografi, yaitu sebagai berikut.
Konsep aglomerasi, yaitu persebaran gejala geografi yang mengelompok di suatu tempat
karena ada faktor-faktor yang menguntungkan.
Konsep diferensi area, yaitu adanya perbedaan cirri khas suatu daerah dengan daerah
lain.
Konsep interaksi dan interdepensi, yaitu peristiwa-peristiwa yang saling berhubungan
dan saling mempengaruhi gejala alam.
Konsep jarak, yaitu berkaitan dengan proses pencapaian ke suatu lokasi dan perhitungan
jarak antara satu tempat ke tempat lain.

Konsep keterjangkauan, yaitu tersedianya sarana dan prasarana untuk mencapai suatu
wilayah.
Konsep keterkaitan keruangan, yaitu hubungan antara persebaran gejala geografi di
suatu tempat dengan gejala lain.
Konsep lokasi, yaitu konsep yang sangat penting dalam geografi. Konsep ini ada dua,
yaitu lokasi relatif dan lokasi absolut.
Lokasi relatif adalah lokasi yang didasarkan pada keadaan daerah sekitar.
Lokasi absolut adalah lokasi yang didasarkan pada garis lintang dan gars bujur.
Konsep morfologi, yaitu konsep yang berhubungan dengan relief (bentuk permukaan
bumi) yang berbeda-beda sehingga kegunaanya pun berbeda.
Konsep nilai kegunaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan manfaat fenomena yang
ada.
Konsep pola, yaitu berkaitan dengan persebaran fenomena permukiman, sungai, jenis
tanah, dan pengembangan kota.
Konsep Dasar Sejarah
Waktu
Dokumen
Peristiwa
Kronologi
Peta
Tahapan-tahapan peradaban
Ruang
Evolusi
Revolusi

Anda mungkin juga menyukai