Anda di halaman 1dari 98
REVISI I eas Asus “We exe Green Hospital” Jalan Diponegoro Denpasar Bali (80114) Telephone : (0361) 22791 - 15, 225482, 223869 Faximile : (0361) 224206 Email :info@sanglahhospitalbalicom Website : www.sanglahhospitalbalicom KATA PENGANTAR Om Swastyastu, Dengan adanya Undang- Undang No. 6 Tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara dan dilanjutkan dengan terbitnya PP No 23 tahun 2005 tentang pengelolaan Keuangan BLU serta berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1243/Menkes/SK/VHV/2005 tertanggal 11 Agustus 2005 tentang penetapan 13 Rumah sakit ex Perjan menjadi PPK BLU, maka RSUP Sanglah secara resmi menerapkan PPK BLU per Januari 2006. : Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No: 92/ PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran Serta Pelaksanan Anggaran Badan Layanan Umum dan mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum di Jingkungan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI, dan_pedoman penyusunan rencana Bisnis Anggaran dari Kementerian Kesehatan maka RSUP Sanglah wajib menyusun RBA Tahun 2015, dan Dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran RSUP Sanglah Denpasar tahun 2015 memuat rencana kerja dan kegiatan seluruh satuan kerja yang terintegrasi dan saling terkait . Secara konseptual Rencana Bisnis dan Anggaran disusun melalui proses botom-up dan top down dimana proses penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Rumah Sakit ‘dimulai dari usulan masing-masing pusat pertanggung-jawaban (Instalasi). Dengan mempertimbangkan berbagai Asumsi- asumsi baik makro termasuk kurs dolar, tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi serta asumsi mikro termasuk asumsi volume pelayanan, pengembangan pelayanan baru dan tacip. Pada hakekatnya dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) merupakan peta rencana kerja dalam pembiayaan rumah sakit untuk membantu fungsi pengelolaan keuangan dan non keuangan secara lebih efisien dan dapat dipergunakan sebagai alat kontrol untuk menilai indikator kinerja keuangan, indikator kinerja Pelayanan, indikator kinerja mutu pelayanan dan manfaat bagi masyarakat dengan harapan kinerja Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam tahun 2015 akan lebih meningkat dari tahun sebelumnya baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas. Demikian Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun 2015 ini dibuat untuk dapat dipak yang telah ditetapkan dapat tercapai ebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatam rumah sakit dan semoga apa Om Santhi, Santhi, Santhi, Om. Denpasar, 15 Februari 2015 Direktur Utama “ey Dr. Anak Ayu Sri Saraswati, M Kes Nip.19560321 1982112001 LEMBAR PERSETUJUAN DIREKSI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA) ( TAHUN 2015 DIREKSI DIREKTUR UTAMA, 9. 195603211982112001 DIREKTUR DIREKTUR KEPERAWATAN KEUANGAN, al Ni Ketut Rupinj, SH, MARS ‘NIP 196807241994032002 31CS, SINAcS NIP 195606121985121002 DIREKTUR SDM & PENDIDIKAN, NIP 196401281990031002 LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGAWAS, il ) RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA) ‘ TAHUN 2015, DEWAN PENGAWAS KETUA, DR. drg. Nurshanty Andi Sapada, M.Sc ANGGOTA, ANGGOTA, Prof. DK. dr. Ketut Suastika, SpD,KEMD ' =| —_Dr. Nizar Yamanie, Sp.S(K) ANGGOTA, ANGGOTA, fe Drs. Ismadi Ananda, M.Si Etto Sunaryanto, SE..MM DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .. e LEMBAR PERSETUJUAN DIREKSI : LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGAWAS .. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL, RINGKASAN EKSEKUTIF é SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK .... BABI — PENDAHULUAN A. Gambaran Umum 1. Keterangan Ringkas RSUP Sanglah vi 1 2. Karakteristik Bisnis BLU 2 3. Maksud dan Tujuan 9 4. Kegiatan BLU 9 B. Visi, Misi dan Falsafah RSUP Sangiah Denpasar. 2 C. Budaye BLU... 13 1. Keyakinan Dasar RSUP Sanglah Denpasar - B 2. Susunan Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas BLU - 4 BABII _KINERJA BADAN LAYANAN UMUM TAHUN 2014 DAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN TAHUN 2015. : : 16 ‘A. Gambaran Kondisi BLU — 16 1. Faktor Internal .. 16 2. Faktor Eksternal 19 3. Analisa SWOT - 2 4. Diagram Kartesius Pilihan Prjoritas Stategis 23 5. Analisa TOWS i ae 26 B. Proses Penilaian Kinerja BLU... 28 C. Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja BLU ... 33 D. Informasi lainnya yang perlu disampaikan 41 E. Ambang Batas Belanja BLU .. 41 F. RBA Berdasarkan Rincian Pendapatan dan Belanja per Unit Kerja . a BABiff PENUTUP... 56 A. Kesimpulan 56 59 B. Hal lain Yang Perlu Mendapat Perhat LAMPIRAN-LAMPIRAN San rere cnc em eee a DAFTAR TABEL Tabel I1.A.1. Keadaan Ketenagaan RSUP Sanglah Denpasar per Mei 2014 ..... 18 Tabel ILA.2, Faktor-Faktor yang membentuk Pelwang dan Ancaman RSUP San gla ner nnernintttnmntttinttnnninnre : Tabel ILA.3. Faktor-Faktor yang membentuk Kekuatan dan Kelemahan RSUP 22 Sanglah..... Tabel II.A.4. Identifikasi dan penentuan total nilai terbobot Peluang .... 23 Tabel ILA.S. Identifikasi dan penentuan total nilai terbobot Ancaman .. 24 Tabel IL.A.6, Identifikasi dan penentuan total nila terbobot Kekuatan .. 24 Tabel ILA.7. Identifikasi dan penentuan total nilai terbobot Kelemahan 24 Tabel IIA.8. Analisis TOWS 7 Tabel II. B.1. Indikator dan Bobot aspek Keuangan 29 Tabel IL.B.2. _Indikator dan Bobot Aspek'Pelayanan .... 30 Tobe 1.B.3. _Indikator Kinerja Mutu Dan Manfaat Bagi Masyarakat... un Fabel ILB.4. Rekopan Indikator Kinerja BLU . Fe 32 TabelLC.1. -Capaian Kinerja BLU RS Sanglah .. 33 Tabel ILC4.1 Aspek Layanan . 36 Tabel ILC.4.2 Aspe Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat 37 Tabel ILC.S Ratio Keuangan 39 Tabel ILC.6 Matrik Keterkaitan 39 Tabel ILF.1, Rincian Pendapatan Per Unit Kerja 2 Tabel ILF.2. Rincian Belanja Per Unit Kerja .......... 43 Tabel ILF.3. Ikhtisar Target Pendapatan Menurut Program Dan Kegiatan Anggaran Tahun 2015... 48 ‘abel ILF.4, — Ikhtisar Belanja /Pembiayaan Per Program Dan Kegiatan Tahun » 2015 vi Tabel ILF.5. Tabel H.F.6. Tabel ILF.7. Tabel ILF.8, Tabel ILF.9. ‘Fabel ILF.10. Pendapatan Dan Belanja Agregat...... Biaya Layanan Per Unit Kerja .... Prakiraan Maju Pendapatan RSUP Sanglah TA 2015 .. Prakiraan Maju Belanja Per Output RSUP Sanglah ... Prakiraan Maju Belanja Per Tahun RSUP Sanglah Ambang Batas Belanja BLU ... vil) 52 33 54 34 55 | RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1243/Menkes/ SK/VIN/2005 tanggal 11 Agustus 2005 Rumah Sakit Sanglah Denpasar ditetapkan menjadi Unit Pelaksana Teknis Departemen Kesehatan RI dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Sebagai RS Pendidikan tipe A yang berada didaerah tyjuan wisata, juga sebagai pusat rujukan untuk daerah Bali, NTB dan NTT, RSUP Sanglah Denpasar mempunyai visi “ Visi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010-2014 yaitu mewujwikan ” Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan ”, Dalam Rencana Strategis periode lalu telah dicanangkan RSUP Sanglah sebagai rumah sakit Indonesia kelas dunia, dan telah tercapai di tahun 2013 dengan diraihnya sertifikat akreditasi oleh Joint Commission International (JCI). Untuk Rencana Strategis Bisnis periode 2015-2019, ada cita-cita bara yang ingin diraih yang merupakan integrasi anfara pelayanan dan pendidiken. Untuk itu dirumuskan visi baru yang dapat membangkitkan inspirasi semua stakeholders rumah sakit. Adapun visi RSUP Sanglah ‘sebagai berikut: “ Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Rujukan Nasional, Kelas Dunia" “To be a World Class National Referral Teaching Hospital” Visi tersebut diupayakan untuk dicapai melalui Misi. Rumah sakit Sanglah sebagai rumah sakit pemerintzh harus dikembangkan secara berkelanjutan untuk mewujudkan rumah sakit pendidikan rujukan nasional yang berkelas dunia, maka misi rumah sakit ini dijabarkan menjadi : 1, Menyelenggarakan pelayanan keschatan interprofesi yang paripuma, bermutu untuk seluruh lapisan masyarkat, 2, Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan untuk menghasilkan tenaga keschatan yang profesional dan berdaya saing. 3. Menyelenggarakan penelitian dalam bidang kesehatan berbasis rumah sakit 4, Menyelenggarakan kemitraan dengan pemangku kesehatan terkait viii Dari gambaran umum kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi pencapaian kinerja tahun 2014 yang dianalisa menggunakan analisa SWOT, RSUP Sanglah berada pada posisi hocisontal positif, sehingga strategi yang dilakukan adalah melaksanakan peningkatan sarana dan prasarana, pengembangan kualitas SDM dan ‘menggunakan peluang yang ada untuk mencapai tingkat kinetja yang telah ditetapkan. Dari asumsi yang digunakan untuk penyusunan RBA tahun 2015 (asumsi makro APBN 2015) antara lain : tingkat pertumbuhan ekonomi 5,8 %, tingkat inflasi 4,4 %, nilai tukar dolar Rp. 11.900,- suku bunga SPN 3 bulan 6 % menyebabkan meningkatnya harga bahan, peralatan medis dan non medis, Kenaikan harga dasar listrik , telepon dan air sehingga kenaikan-kenaikan harga tersebut berpengaruh terhadap meningkatnya biaya operasional rumah sakit Dari evaluasi umum target penerimaan operasional RSUP Sanglah dapat dicapai dimana prognosa penerimaan operasional tahun 2015 sebesar Rp 428.558.737.000,- hal ini diakibatkan oleh karena adanya upaya-upaya untuk meningkatkan penagihan piutang kepada pasien-pasien umum, dan pembayaran pivtang oleh pihak ketiga seperti Jamkesmas, JKBM, hotel-hotel dan lainnya yang pembayarannya telah menepati waktu jatuh tempo. Upaya penerimaan melalui program billing system semakin dioptimalkan yang diharapkan bisa menekan kesalahan pencatatan seminimal mungkin, Demikian juga dengan telah berfungsi dan beroperasinya Gedung Flamboyan, Gedung PIT, CT Scan dan MRI dan Angsoka II diharapkan memberikan dampak peningkatan penerimaan Rumah Sakit. Upaya-upaya pada tahun 2014 yang telah dilakukan dalam rangka menckan defisit adalah dengan penyusunan unit cost di setiap unit pelayanan dalam rangka penetapan tarip pelayanan di RSUP Sanglah Denpasar, melakukan efisiensi dalam pemakaian energi (Tenaga listrik, Telepon, Air Bersih ,Solar, Premiun Gas LPG, Oksigen) dan efisiensi dalam pemakaian barang-barang habis pakai seperti pengetikan surat dibuat rangkap sesuai dengan kebutuhan, masing-masing unit kerja menyimpan persediaan pada tempat yang aman, pemakaian bahan-bahan pembersih ager sesuai dengan protap yang berlaku, pemakaian barang-barang habis pakai baik medis maupun non medis agar dilakukan sesuai ‘dengan kebutuban. Proyeksi penilaian kinerja tahun 2015 melalui indikator antara lain : Kinerja Keuangan 21.85 Kinerja Operasional 33.50, Kinerja Mutu dan manfaat bagi masyarakat 25.25 sehingga posisi tingkat kesehatan dengan total nilai 80.60 berada pada posisi AA (Sehat) Anggaran pembiayaan tahun 2015 diproyeksikan Rp. 666.17.035.000,- yang terdiri dari belanja BLU Rp. 428.558.737.000,- dan APBN sebesat Rp. 237.618.298.000,- Proyeksi penilaian kinerja tahun 2015 melalui indikator antara lain : Kinerja Pada tahun 2014 secara umum diharapkan RS mampu tumbuh dan berkembang, memperbsiki penampilan rumah sakit dan meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan RS serta dapat mencapai sasaran-sasaran terutama unit-vnit pelayanan yang mempunyai daya ungkit tinggi pada peningkatan penerimaan operasional Rumah Sakit seperti meningkanya pelayanan-pelayan unggulan seperti pelayanan Jantung, Intensive Care dan Medical tourism, Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian, dari pemegang saham/ pemilik dalam tahun 2015 adalah agar ada penyesuaian tarif rumah sakit, kegiatan investasi dari APBN selama ini dananya sangat terbatas dan untuk kedepan agar dapat diberikan dalam jumlah ‘yang lebih besar sehingga kegiatan investasi dapat berjalan sesuai master plan yang telah disusun, Biaya pelayanan Kesehatan keluarga miskin diharapkan tetap mendapat tanggungan dari pemerintah melalui penyertaan BPJS dan JKBM. Untuk pendidikan dokter dan dokter spesialis dirumah sakit perlu adanya kontribusi dari peserta didik untuk ‘mengurangi penggunaan dana operasianal rumah sakit. KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR Wf. 41, Diponegoro, Denpasar (80114) Rn i “elp, (0361) 227911 15, 225482, 223869, Fax. (0361) 224206 us) Email: infivlsanalahbalihospital com, Website ww. Sanglabbalihosptal com SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK Nomor : KU.02.01.HE.6.D.14/ 1594/2014 1. Kode Satuan Kerja 1 415661 2 Uraian Satuan Kerja Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar 3. Kode + 024,04.07.2094 4, Nama Kegiatan : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Tehnis Lainnya Yang bertanda tangan dibawah ini, saya sefaku Pengguna Anggaran/Kuasa pengguna Anggaran Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar, menyatakan bahwa saya bertanggung jawab penuh atas standar biaya dan satuan hiaya yang digunakan dalam penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Perhitungan standar biaya dan satuan biaya tersebut telah dilakukan secara professional, efisien, cfektif,transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Standar Biaya tersebut telah ditetapkan oleh pemimpin BLU dan disusun berdasarkan perhitungan akuntansi biaya yang dihasilkan dari system akuntansi biaya yang ditetapkan sesuai ketentuan, Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenamya Denpasar, 15 Februari 2015 Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Arey Dr. Anak Ayu Sri Saraswati, MKes ‘NIP.195603211982112001 xi BABI PENDAHULUAN A. Gambaran Umum 1. Keterangan Ringkas Millennium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh PBB mengawali pembangunan global abad ini. Tema global ini menyiratkan betapa pentingnya upaya peningkatan status Kesehatan masyarakat sebagai salah satu indikator pembangunan manusia (ruman development indeks). Rumah sakit ‘sebagai salah satu lembaga penyedia layanan kesehatan rujukan memiliki peranan penting untuk menjaga, dan meningkatkan mutu derajat kesehatan. ‘Sesuai dengan arah pembangunan nasional yang merupakan manifestasi pembangunan bangsa untuk mewujuékan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia, maka pembangunan sektor kesehatan yang dilsksanakan oleh pemerintah bersama seluruh Komponen masyarakat dan dunia usaha merupakan pengejawantahan cita-cita bangsa untuk memenuhi salah satu hak-hak dasar manusia (basic human needs) di bidang kesehatan dengan mensukseskan program MDGs. Sesuai dengan pasal 4 Undang-Undang no'44 tahun 2009, tentang rumah sakit, menyebutkan rumah sakit mempunyai tugas untuk memberikan pelayananan kesehatan perorangan paripurna (promotif, preventif, Kuratif dan rehabilitatif). Pasal 5 menyebutkan fungsi rumah sakit, adalah melaksanakan: pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia bidang kesehatan, dan penelitian, pengembangan serta penapisan teknologi di bidang kesehatan. Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasir (selanjutaya disebut dengan RSUP Sanglah), yang dibangun pada tahun 1956 dan diresmikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno pada tanggal 30 Desember 1959, pada awalnya hanya memiliki 150 tempat tidur, didirikan untuk melayani masyarakat di wilayah Sunda Kecil. Mulai tahun 1962 RSUP Sanglah bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, untuk melaksanakan pendidikan tenaga Dokter. at Saat ini RSUP Sangia telah ditetapkan menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor HK,02.02/Menkes/390/2014 tanggal 17 Oktober 2014, ini berarti RSUP Sanglah tefah mampu memenuhi kriteria yang dipersyaratkan diantaranya; menjadi rujukan lintas provinsi yang dapat mengampu pasien sekurangnya dari 4 (empat) provinsi, merupakan rumah sakit pendidikan kelas A, telah terakreditasi nasional maupun international dan memiliki layanan unggulan subspesialistik sekurangnya 2 (dua) fayanan serta telah menjalin kerjasama (sister hospital) dengan rumah sakit bersertifikasi akreditasi nasional dan atau internasional di luar negeri. . -Karakteristik Bisnis BLU Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009,tentang rumah sakit, rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan Kesehatan perorangan secara paripurna, Pelayanan kesehatan paripuma adalah pelayanan Kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Selain itu disebutkan juga bahwa rumah sakit mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripuma, } c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan. 4, Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan Kesehatan dengan memperhatikan etika imu pengetahuan bidang kesehatan Dalam upaya menghadapi persaingan global serta tuntutan masyarakat terhadap pelayanan Kesehatan yang prima, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah melalui kebijakan jovasi agar dapat meningkatkan citra RSUP Sanglah di ksi terus melakukan inovasi masyarakat. Salah satu inovasi tersebut adalah dengan menetapkan pelayanan-pelayanan ji, simbol keunggulan pelayanan RSUP fa diharapkan bisa menj unggulan yang. nant Sanglah. 24. Pelayanan Unggulan Saat ini RSUP Sanglah Denpasar mengembangkan tiga jenis pelayanan unggulan yaitu : a) Pelayanan Jantung (Heart Care) b) Pelayanan Intensive (Intensive Care) ©) Pelayanan Kanker (Cancer Care) Untuk mendukung terwujudnya pelayanan unggulan, maka diperlukan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun fasilitas yang memadai serta regulasi yang mendukung agar pelayanan tersebut bisa menjadi ungguk a) Pelayanan Jantung (Heart Care) Dari Survet Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), di Indonesia pada tahun 2010 angka Kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler menduduki peringkat satu dibandingkan penyebab kematian karena infeksi, sistem pernafasan, sistem pencernaan, neoplasma dan kecelakaan. Dari angka kematian tersebut terlihat bahwa penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian utama pada usia muda atau usia produktif (35- 44 tahun). 7 Penyakit jantung adalah penyakit yang mengenai semua strata sosial masyarakat dan. memupakan penyebab kematian nomor dua di RSUP Sanglah. Berdasarkan data dalam angka tahun 2013 (Hasil sensus penduduk 2010), jumlah penduduk Bali 3,9 juta, memiliki penduduk dengan hipertensi 307.100 orang (83%), Penyakit Jantung Iskemik 11.100 (3 %o) , Dekompensasi Kordis 3.700 (1 %e). Besarmnya kebutuhan terhadap pelayanan penyakit kardiovaskuler, banyaknya event- event internasional di Bali dan sedikitnya jumlah rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan tersebut terutama untuk daerah Bali dan Indonesia Timur maka RSUP Sanglah membentuk Pusat Pelayanan Jantung Terpadw (PIT) pada bulan April tahun 2000. Dalam melaksanakan pelayanannya PJT RSUP Sanglah masih bekerjasama dengan RS Jantung Harapan Kita Jakarta dan RSUD DR. Soetomo- Surabaya. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka dirasa perlu untuk meningkatkan Pelayanan Jantung menjadi pelayanan unggulan ditahun 2015 sampai 2019. Seiring dengan berkembangnya kemampuan SDM di Bagian/SMF Jantung dan Kardiovaskuler maka banyak kegiatan yang sudah dapat dilakukan secara mandiri di RSUP Sanglah. Dengan makin terlatihnya SDM yang dimiliki maka kegiatan Cor Angiografi, PTCA, BMP dan PA, TPM dan PPM maupun operasi bedah jantung dapat dikerjakan secara mandiri, kecuali untuk kasus-kasus tertentu yang memang memerlukan pendamping atau supervisi dari RS Jantung Harapan Kita Jakarta Pelayanan Jantung Terpadu merupakan pelayanan jantung yang melibatkan SMF Jantung, SMF Anak, SMF Anesthesi, SMF Rehabilitasi Medis dan SMF Bedah (Kardiovaskuler). Selain tenaga dokter spesialis dan sub spesialis, Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu juga didukung oleh tenaga perawat yang sebagian sudah terlatih (perawat ICCU, Cath-Lab, Rehabilitasi Medis Jantung, Ahli Fisioterapi Kardiologi dll) Dengan telah dibangunnya gedung Pusat pelayanan jantung terpadu, maka pemanfaatan alat Catheterisasi-Lab dapat dikembangkan secara lebih Iuas yaitu untuk jan makin banyak ‘menangani pasien jantung, pasien stroke dan pasien tumor, dengan der SMF yang dapat memanfeatkan alat tersebut baik untuk diagnostic maupun terapi seperti SMF Jantung, SMF Radiologi, SMF Neurologi dan SMF Bedah Onkologi serta SMF Rahabilitasi Medis khusus Jantung. Untuk menunjang program ini, RSUP Sanglah melengkapi peralatannya dengan MRI 1,5 tesla, Heart Lung Machine, CT Scan 64 Slice, Cath-Lab dan alat-alat OK lain agar dapat ‘melaksanakan kegiatan secara cepat, akurat dan mandiri Hasil kegiatan PJT ini dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 ada 17 orang sudah dilakukan operasi Bedah Jantung, 340 orang dilakukan Catheterisasi ‘ik 10.502 kunjungan, pasien anak berjumlah 951 orang, dikembangkan dalam lima tahun kedepan adalah dan kunjungan polikli Jenis pelayanan unggulan yang i 1) _ Kateterisasi Jantung (Cath-Lab) 2) Elektrofisiologi 3) _ Prevensi dan Reel 4) Operasi Bedah Jantung Untuk mengembangkan pelayanan tersebut masih dibutuhkan sejumlah SDM baik ititasi Jantung dokter spesialis maupun perawat yang mempunyai kompetensi yang memadai. Demikian pula masih banyak dibutuhkan sarana alat kesehatan medis maupun non medis untuk mendukung pelayanan jantung sebagai unggulan. b) _Pelayanan Intensive (Intensive Care) Rumah Sakit Sanglah Denpasar sebagai pusat rujuken pelayanan Kesehatan untuk wilayah Bali, NTB dan NIT. Sebagai pusat rujukan RSUP Sanglah dituntut untuk menyiapkan pelayanan yang lebih sempura dan berkualitas. Sejak program ini dilaksanakan sampai sekarang, cukup memberikan dampak positif kepada masyarakat karena pasien lebih cepat mendapat penanganan secara intensif. Bahkan dunia internasional sudah mengakui yang membutuhkan penanganan kemampuan tim rumah sakit ini dalam menangani pa intensif, Dengan demikian Pelayanan intensif bisa dikembangkan menjadi pusat Intensif Care daerah Bali, NTB, NTT dan Indonesia Timur. Untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan Intensif secara berkesinambungan maka RSUP Sanglah melakukan beberapa langkah: 1) Pendidikan dan pelatihan terhadap staf yang terlibat dalam pelayanan (dokter dan perawat) baik di dalam maupun di luar negeri 2) Membentuk pusat pelayanan Intensif Care untuk daerah Bali, NTB, NTT dan Indonesia Timur. RSUP Sanglah sudah memiliki Pedoman Manajemen Penanganan Intensif yang bisa dipakai acuan oleh seluruh rumah sakit dalam penanganan pasien intensif. 3) Menyempurnakan prosedur tetap pelayanan mengacu pada kebutuhan pelayanan dengan standar JCL e) Pelayanan Kanker (Cancer Care) ! Wisata kesehatan belakangan mulai berkembang, biasanya wisata Kesehatan yang dilakukan mencakup pemeriksaan Kesehatan dilanjutkan dengan berjalan-jalan di daerah Beberapa Negara Asia telah mengembangkan bisnis wisata medis yang dibanding tujuan wisata. menguntungkan dengan menawarkan pengobatan yang murah dan lebih terja pengobatan di Negara asalnya. Bali merupakan show window Indonesia yang merupskan daerah tujuan wisata nusantara maupun mancanepara, Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Bali Tahun 2011 tercatat sebanyak 2.229.945 orang, dan mengalami peningkatan pada tahun 2012 menjadi 2.493.058 orang dan menjadi 2.756.579 orang pada tahun 2013. Sedangkan jumlah kunjungan pasien asing ke RSUP Sanglah dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari jumlah pasien asing tahun 2011 sebesar 1.887 orang, tahun 2012 sebesar 1.996 orang dan tahun 2013 meneapai jumlah 2.144 orang. Bali juga sering dikunjungi oleh Kepala Negara dan Wakil Kepala Negara baik Indonesia maupun manca negara serta tamu-tamu penting lainnya untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dunia, “kunjungan kenegaraan maupun acara penting lainnya seperti Miss World, World Culture Forum. APEC Summit dan lain-lain. Tantangan dan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap pelayanan yang berstandar dunia membuat RSUP Sanglah juga harus meningkatkan standar pelayanannya, menjadi standar dunia sesuai dengan visi RSUP Sanglah. Sejalan dengan kemajuan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi, masyarakat di seluruh Bali akan semakin mudah mengakses berbagai jenis layanan kesehatan yang tersedia di RSUP Sanglah. Demikian pula dengan masyarakat di luar Bali termasuk wisatawan nusantara dan manca negara yang berkunjung ke Bali yang memerlukan layanan kesehatan. RSUP Sanglah yang berlokasi di Bali dan telah terakreditasi secara internasional oleh Joint Commission International (JCI) pada 23 April 2013 memiliki peluang besar untuk dikembangkan ke arah Medical Tourism Karena lokasinya strategis sebagai daerah tujuan wisata dunia. Kondisi seperti ini juga menjadi tantangan bagi manajemen RSUP Sanglah untuk meningkatkan kapasitas dan mutu pelayanannya secara berkelanjutan. Sebagai Rumah Sakit Pendidikan tipe A RSUP Sanglah mempunyai tenaga abli yang cukup memadai, walaupun masih memerlukan tenaga perawat yang perlu ditingkatkan Kompetensinya. Dengan banyaknya jenis pelayanan yang dimiliki, RSUP Sanglah ingin mengembangkan beberapa pelayanan sebagai pelayanan unggulan medical tourism yaitu : a) _ Pelayanan Bedah Plastik b) —_ Pelayanan Kosmetik c) Medical Ceck-up 2.2. Pelayanan Pengembangan 22.1. Program MDGs RSUP Sanglah sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kementerian Kesehatan maka arah pengembangan dan visi yang dibuat harus searah dengan Kementerian Kesehatan, yang salah satu focus prioritas Pembangunan Kesehatan Nasional adalah program MDGs yaitu peningkatan keschatan ibu, bayi, balita dan keluarga berencana; penanggulangan dan pencegahan HIV; serta pelayanan ‘TB DOTS. Program MDGs bidang kesehatan di RSUP. Sanglah adalah: a, Pelayanan Obstetri Neonatologi Emergensi Komprehensif (PONEK). b. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangon HIV. c. _ Pelayanan Tubercolosis Directly Observe Treatment Shortcourse (‘TB DOTS). 2.2.2. Pelayanan Forensik Selain pelayanan unggulan tersebut diatas, RSUP Sanglah juga akan mengembangkan pelayanan di Instalasi Kedokteran Forensik di tahun 2015. Hal ini terkait dengan aspeke demografi, social budaya, ekonomi dan etika. Pada tahun 2012, jumlah kematian di rumah sakit di selurh propinsi Bali adalah 7374 orang. Angka ini terus bertambah seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di pulau Bali Selain itu angka kematian wisatawan domestic maupun intemasional juga perlu dipertimbangkan mengingat peranan pulau Bali sebagai destinasi_ utama pariwisata di Indonseia, Berdasarkan data di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, jenazah yang diterima pada tahun 2012 adalah 3670 orang, yang memerlukan penitipan jenazah 95,85 %, sedangkan pengawetan jenazah sebanyak 942 orang dan jumlah jenazah yang disemayamkan di pendopo hanya 39 orang, Jumlah ini menurun pada tahun 2013 yaitu menjadi 25 orang Hal ini Kemungkinan diakibatkan oleh Kondisi pendopo yang kurang memadai. Upacara pesemayaman ini berhubungan dengan agama dan kepercayaan yang dianut oleh eluarga, namun macyarakat Bali yang sebagian besar beragama Hindu, pada umumnya memilki kepercayaan untuk memilih hari yang tepat untuk melakukan upacara pengabenan. ‘Hal serupa juga berlaku bagi penganut agama Budha dan Kong Hu Chu yang tinggal di Bali. Bagi penganut agama Kristen dan katolik, umumnya mereka menunggu kerabat dari Juar kota. Seiring dengan perkembangan ekonomi dan social budaya maka semakin banyak masyarakat yang memerlukan sarana penitipan jenazah dan pelayanan rumah duka yang memadai. Tersedianya sarana penitipan jenazah dan pelayanan rumah duka akan meningkatkan citra RSUP Sanglah di daerah, nasional maupun intemasional sebagai rumah sakit yang berstandar internasional karena sudak mengedepankan keamanan, kenyamanan dan privacy seseorang semasa hidup hingga meninggal dunia. Di tengah-tengah persaingan perumah sakitan yang semakin ketat dan tekanan pasar yang semakin kuat, serta munculnya isu strategis berupa MDGs, pencegahan korupsi dan Patient safety memberikan andil dalam perkembangan pelayanan Kesehatan di rumah sakit dalam lima tahun kedepan. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah yang sudah menyandang status BLU dan Rumah Sakit Pendidikan kelas A, juga sebagai rumah sakit ryjukan utama di Bali, NTB,NTT ikut berperan aktif dalam rhelaksanakan program MDGs, pencegahan korupsi dan patient safety. Pengembangan layanan kesehatan di RSUP Sanglah dilaksanakan oleh berbagai unit kerja, terutama unit pelayanan strategis, mengacu pada standar pelayanan Kesehatan kelas dunia sesuai dengan standar JCI yang selalu mengedepankan pasien safety. Kemajuan RSUP Sanglah di bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian tidak terlepas dari profesionalisme SDM yang juga didukung berbagai teknologi kedokteran dan farmasi. Berbagai jenis pelayanan yang tersedia setiap tahun semakin dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan telah berakhimya Rencana Strategis RSUP Sanglah Tahun 2010-2014 dan berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka diterbitkan rencana strategis bisnis RSUP Sanglah tahun 2015-2019. Rencana Strategis Bisnis RSUP Sangiah tahun 2013-2019 berisi su strategis dan strategi umum rumah sakit, analisis SWOT, ist visi, misi, kondi pengembangan dan lampiran, Penyusunan rencana strategis bisnis RSUP Sanglah mengacu pada status manajemen RSUP Sanglah sebagai BLU dan Rumah Sakit Pendidikan kelas A, persaingan bisnis rumah sakit yang semakin ketat, dan kesehatan organisasi. Format Rencana Strategis Bisnis mengacu pada format Balanced Score Card, yang berorientasi pada 4 (empat) dan perspektif yaitu finansial, konsumen, proses bisnis intemal serta pengembangan persor organisasi dengan penekanan pada mutu pelayanan yang menjamin kepuasan dan keamanan pasien (patient's satisfaction and patient's safety) 3. Maksud dan Tujuan 3.4. Maksud i Rencana Bisnis Anggaran (RBA) merupakan Dokumen perencanaan Bisnis dan penganggaran yang berisi Program, Kegiatan , target Kinerja, dan anggaran sebagai pedoman bagi pimpinan rumah sakit untuk menyatukan Rencana dan Anggaran seluruh stakeholder rumah sakit dan dapat berfungsi bagi organisasi dalam menyatukan komitmen semua pihak untuk berpartisipasi mewujudkan Rencana Bisnis Anggaran. 3.2, Tujuan a, Melaksanakan Pelayanan Kesehatan yang sesuai dengan Standar Pelayanan Rumah Sakit Indonesia yang berkelas dunia b. _Melaksanakan Pengembangan Fasilitas untuk menunjang Pelayanan Mengadakan fasilitas pendukung Pelayanan berupa Gedung Ibu dan Anak d. — Metigadakan alat Incinerator €. Mengadakan Alat Kesehatan Medis 4. Kegiatan BLU Pelayanan RSUP Sanglah sebagai Unit Peisksana Tehnis (UPT) dari Kementerian Kesehatan maka arah pengembangan dan visi yang dibuat harus searah dengan Kementerian Kesehatan, yaitu tercapainya program MDGs. Sebagai Rumah Sakit pendidikan tersiertipe A banyak rumah sakit di daerah Bali dan di luar Bali yang merujuk pasiennya ke RSUP Sanglah dan cakupan pelayanan kesehatan yang diberikan cukup luas. Kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit dilaksanakan di Instalasi-Instalasi Pelayanan, yang didukung oleh Instalasi Penunjang Pelayanan, yang di RSUP Sanglah secara keseluruhan berjumlah 31 Instalasi, yaitu 4.1, Instalasi Pelayanan: a. Instalasi Rawat Jalan b. _ Instalasi Rawat Inap A ¢. Instalasi Rawat Inap B Instatasi Rawat Inap C e, _Instalasi Rawat Inap D Instalasi Rawat Darurat (IRD) Instalasi Wing Amertha (WA) Instalasi Bedah Sentral (IBS) Instalasi Rawat Intensif Terpadu (IRIT) Pes j. _ Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu (PIT) k. _ Instalasi Hemodialisa 1. Instalasi Hemodialisa m, Instalasi Geriatr n. _ Instalasi Patologi Klinik ©, _Instalasi Patologi Anatomi P. _Instalasi Mikrobiologi Klinik g. _ Instalasi Radiologi r Instalasi Farmasi 1. __Instalasi Forensik 4.2. Instalasi Penunjang Pelayanan: a. _ Instalasi Rekam Medis (IRM) b. _Instalasi Binatu ¢. Instalasi Sterilisasi Sentral (ISS) d. _ Instalasi Keamanan dan Ketertiban:Lingkungan (Kamtibling) e. Instalasi Electronic Data Processing (EDP) £ _ Instalasi Pemeliharaan Prasarana Gedung dan Sanitasi (IPPGS) &. _ Instalasi Pemeliharaan Sarana Medis dan Non Medis (IPSMNP) : h. — Instaiasi Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan (IKKL). Instalasi Addmission J. Instalasi Penjaminan Klaim Instalasai Promosi Kesehatan Selanjutnya, kegiatan pelayanan dilaksanakan oleh Staf Medis Fungsional (SMF) yang merupakan gabungan antara Staf Medis dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan 10 Staf Medis dari RSUP Sanglah sendiri. Sebagai rumah sakit rujukan tersier, pelayanan Kesehatan yang terintegrasikan dalam bentuk SMF inipun mempunyai cakupan yang luas Pembentukan SMF ini telah berkembang seiring dengan berkembangnya berbagai bidang ilmmu Kesehatan dan kedokteran, serta cakupan pelayanan di rumah sakit. Sampo saat ini sudah terbentuk 23 buah SMF yaitu: SMF Obstetri dan Ginekologi SMF Timu Penyakit Syaraf SMF Imu Penyakit Dalam SMF Ilmu Bedah SMF Ilmu Kesehatan Anak SMF Iimu Kesehatan THT SMF Patologi Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata ve FR mo SMF Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi | j. SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin k. SMF Anestesi dan Terapi Intensif 1. SMF Hmu Penyakit Gigi dan Mulut m. SMF Ilmu Kedokteran Forensik n. SMF Patologi Anatomi ©. SMF Ilmu Kedokteran Jiwa p. SMF Bedah Syaraf 4. SMF Urologi SMF Orthopedi dan Traumatologi ! s. SMF Kardiologi dan Kedokteran Vaskulet 1. SMF Mikrobiologi Klinik ! u. SMF Radiologi vy. SMF Dokter Umum w. SMF Gizi Klinik uh B. Visi dan Misi Badan Layanan Umum 1. VISI: RSUP Sanglah Denpasar sebagai rumiah sakit pendidikan yang merupakan UPT Kememterian Kesehatan, maka perlu mengacu Kepada visi Kementerian Kesehatan sehingga sasaran atau goal yang telah ditetapkan setahap demi setahap dapat diwujudkan. Visi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahiun 2010-2014 yaitu mewujudkan ” Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan ”. Dalam’ Rencana Strategis periode lalu telah dicanangkan RSUP Sanglah sebagai rumah sakit Indonesia kelas dunia, dan telah tercapai di tahun 2013 dengan diraihnya sertifikat akreditasi oleh Joint Commission International (JCI). Untuk Rencana Strategis Bisnis periode 2015-2019, ada cita-cita barv yang ingin diraih yang merupakan integrasi antara pelayanan dan pendidikar. Untuk itu dirumuskan visi bard yang dapat membangkitkan inspirasi semua stakeholders rumah sakit : Adapun visi RSUP Sanglah tahun 2015 - 2019 sebagai berikut: “ Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Rujukan Nasional Kelas Dunia Tahun 2019" “To be a World Class National Referral Teaching Hospital in 2019” 2. MISI: Visi tersebut diupayakan untuk dicapai’ melalui Misi, Rumah sakit Sanglah sebagai rumah sakit pemerintah harus dikembangkan secara berkelanjutan untuk mewujudkan rumah i dijabarkan sakit pendidikan rujukan nasional yang berkelas dunia, maka misi rumah sakit menjadi: a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan interprofesi yang paripuma, bermutu untuk selurub lapisan masyarkat. b. Menyelenggarakan pendidikan tenaga Kesehatan untuk yang profesional dan berdayasaing serta menyelenggarakan penelitian dalam bidang kesehatan berbasis rumah ssakit cc. Menyelenggarakan kemitraan dengan pemangku kesehatan terkait 4. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman 12 Rencana Bisnis Anggaran RSUP Sanglah dilandasi filosofi dasar yang menjadi pendorong semangat Kerja seluruh pimpinan dan karyawan rumah sakit. Rumusan falsafah dasar RSUP Sanglah memiliki perspektif ke masa depan sejalan dengan perkembangan era slobalisasi yang diwamai dengan persaingan yang semakin keras. Selain itu falsafah dasar RSUP ini juga tetap dilandasi sikap profesionalisme staf, altruistik dan kompetensi tinggi di bidang pelayanan kedokteran dan keperawatan yang beretika, bermoral, dan empati. 3. FALSAFAH RSUP SANGLAH: ggi harkat dan martabat manusia dalam pelayanan kesehatan, »Menjunjung pendidikan dan penelitian”. C. BUDAYA BADAN LAYANAN UMUM 1. Keyakinan Dasar RSUP Sanglah Denpasar Keyakinan Dasar yaitu: a. Insan Profesional b. Tat Twam Asi Bekerja dalam Teamwork ‘Arti ke- tiga keyakinan dasar tersebut adalah sebagai berikut: a Insan Profesional : kami menyadari bahwa sumber daya manusia rumah sakit yang profesional adalah kunci utama terciptanya pelayanan rumah sakit yang prima yaity pelayanan rumah sakit yang bermuty, efisien dan memuaskan pasien serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. b. Tat Twam Asi : dalam hubungan dengan pasien, kami memberikan pelayanan yang kami ingin diperlakukan, dan kepada teman sekerja terbaik dan penuh empati sepe kami selalu menjunjung tinggi azas kebersamaan dan kekeluargaan; salunglung sabahayan taka, paras paros sarpanaya serta saling asah, asih dan asuh, c. Bekerja dalam Teamwork : kami menyadari bahwa pasien adalah mahluk insani yang kompleks sehingga dibutuhkan pelayanan rumah sakit yang paripurna, terpadu dan holistik, oleh karena itu bekerja dalam tim jauh lebih baik daripada bekerja sendiri atau kelompok tertentu saja, dan setiap pekerjaan akan kami Kerjakan dengan segera. Kami yakin kalau bisa dikerjakan sekarang kenapa harus ditunda. Susunan Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas Susunan Pejabat Pengelola adalah : Direktur Utama : dr. A.A. Sri Saraswati, M. Kes Direktur Medik dan Keperawatan : dr. I Nengah Kuning Atmadjaya, Sp.B (K), Trauma, KKL, SICS, SINAcs Direktur Keuangan i Ketut Rupini, SH, MARS. Direktur SDM & Pendidikan _: Drg. Triputro Nugroho. M.Kes Direktur Umum & Operasional _: dr. I Gusti Lanang Suartana Putra, MM, MARS. Uraian Tugas Pejabat Pengelola BLU a) Tugas Pokok Direktur Utama adalah: memimpin pelaksanaan tugas rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan kebijakan yang berlaku, b) Tugas Pokok Direktur Medik dan, Keperawatan adalah: melaksanakan pengelolaan pelayanan medis, pelayanan keperawatan dan pelayanan penunjang ©) Tugas pokok Direktur SDM dan Pendidikan adalah: melakukan pengelotaan sumber daya manusia, pelayanan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan. 4) Tugas pokok Direktur Keuangan adalah: melakukan pengeloalaan kevangan rumah sakit yang meliputi penyusunan dan evaluasi anggaran, perbendaharaan dan mobilisasi dana serta akuntansi dan verifikasi ©) Tugas pokok Direktur. Umum dan Operasional _adalah:melaksanakan pengeloalaan layanan umum, perencanaan dan evaluasi kegiatan rumah sakit, hukum dan hubungan masyarakat. Susunan Dewan Pengawas adalah : Ketua : DR. Drg. Nurshanty Andi Sapada, M.Sc Anggota : Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD : Dr. Nizar Yamanie, Sp.S (K) : Drs. Ismadi Ananda, M.Si : Etto Sunaryanto, SE.MM Sekretaris : Dewa Ketut Kresna, $S, MM. 4 d. — Uraian Tugas Dewan Pengawas BLU : Dewan Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelofaan BLU yang dilakukan oleh pejabat pengelola BLU mengenai pelaksanaan Rencana Strategi Bisnis, Rencana Bisnis Anggaran dan peraturan perundang-undangan, Selain itu Dewan Pengawas berkewajiban memberikan pendapat dan saran kepada Menteri mengenai Rencana Strategis, Bisnis dan Rencana Bisnis Anggaran yang diusulkan oleh pejabat pengelola BLU, pelaksanaan pengelolaan BLU, masalah-masalah yang dihadapi dalam pengelolaan BLU serta memberi tanggapan atas laporan keuangan dan laporan kinerja BLU. BABII KINERJA BADAN LAYANAN UMUM 2014 DAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU TAHUN 2015 A. Gambaran Kondisi Badan Layanan Umum ipengaruhi oleh faktor intemal maupun faktor Tercapainya kinerja tahun 2014,‘ eksternal antara lain 1 Faktor Internal. a, Pelayanan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah yang ditetapkan sebagai RS rujukan untuk wilayah Indonesia Timur, telah dilengkapi dengan !berbagai peralatan canggih serta didukung oleh SDM yang berkualitas (dokter Spesialis, Dokter Sub Spesialis dan Tenaga Kesehatan Lainnya). Serta dengan dibentuknya pelayanan-pelayanan unggulan seperti 1) Pelayanan Jantung (Heart Care) 2) Pelayanan Intensive (Intensive Care) 3) Pelayanan Kanker (Cancer Care), Pelayanan unggulan tersebut sangat’ memberikan nilai bagi kemajuan rumah sakit Namun disisi lain masih terdapat Kendala-kendala dalam memberikan pelayanan_sesuai dengan yang diharapkan konsumen oleh karena pemberdayaan Instalasi-instalasi yang belum optimal dan prosedur pelayanan yang belum sempumna. Upaya-upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan terus dilakukan dengan merealokasi kelas perawatan, memperbaiki fasilitas pelayanan baik rawat inap maupun rawat/jalan.'Penambah Peralatan Medis, Mengikuti Akreditasi Rumah Sakit, Akreditasi International JCI serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui diklat. Dengan upaya-upaya ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada mesyarakat Faktor kekuatan internal lainnya adalah Rumah Sakit Sanglah merupakan rumah sakit pendidikan tipe A, rumah sakitrujukan untuk wilayah Bali, NTB, NIT babkan Timor Leste dan menjadi sister hospital dari Royal Darwin Hospital (Negara Australia) b. — Kevangan Dalam rangka meningkatkan pelayanan dibidang administrasi dan keuangan telah diupayakan pengelolaan Biting sistem yang terintegrasi sehingga diharapkan pelayanan lebih cepat, akurat dan transparan, walaupun system belum dapat berfungsi secara optimal. Disamping itu telah pula dilakukan penyempumaan sistem dan prosedur akuntans} dan keuangan. Penyesuaian tarif secara bertahap tetap dilakukan dengan pendekatan unit cost dari masing-masing jenis pelayanan, Selain itu juga dilakukan pengalokasian anggaran pendapatan operasional untuk jasa_pelayanan dan insentif sesuai dengan ketentuan yang berlaku. bel, rumah sakit Untuk pengelolaan keuangan yang transparan, akuntabel dan au: juga telah bekerja sama dengan BPKP perwakitan Bali yang telah dituangkan dalam satu MOU, dimana dari kerjasama ini diharapkan dapat menampilkan laporan keuangan yang sesuaj dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Rumah Sakit Sangtah juga sedang menyiapkan sebuah sistem remunerasi seperti yang diamanatkan PP 23 tahun 2005, yang pada saat ini sedang dalam proses penyiapan pedoman untuk bisa diterapkan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI No.361/KMK.05/2014 tentang Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, dan Pegawai BLU RSUP Sanglah Denpasar Pada Kementerian Kesehatan. ¢. Organisasi dan Sumber Daya Manusia Dengan telah ditetapkannya struktur organisasai PPK-BLU, diharapkan mampu memberikan arahan bagi para manajemen rumah sakit dalam mengembangkan dan melaksanakan tugas, tanggung jawab dan koordinasi antar unit terkait sehingga terbina team work yang solid untuk menunjang tercapainya tujuan rumah sakit. Rumah Sakit Sanglah sebagai rumah sakit pendidikan dan telah ditetapkan peningkatan status dari kelas B menjadi kelas A sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1636/ Menkes/SK/Per/X1l/2005, memberi suatu dampek bagi pengembangan organisasi dan SDM dirumah sakit Karena didukung oleh sumber daya manusia yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas. ‘Adanya program pengembangan SDM yang berkelanjutan baik pendidikan maupun pelatihan akan mendukung peningkatan pelayanan rumah sakit. Namun disatu sisi dalam penempatan SDM belum seluruhnya proporsional sesuai dengan keablian dan ketrampilan 7 serta minat dan bakat yang dimiliki masing-masing karyawan. Demikian pula penerapan “reward” dan “punishment” belum dapat dilaksanakaa secara optimal, ‘Adapun kwalifikasi SDM yang ada di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar adalah sebagai berikut : Tabel II.A.1. Keadaan Ketenagaan RSUP Sanglah Denpasar per Mei 2014 REKAPITULASI KEADAAN KETENAGAAN RSUP SANGLAH DENPASAR, Per MEL2014 ‘STATUS TENAGA a BLU pus | PENGABDL oa BUUPNS | BETRON | piknas | akapenuk | PTT | TOTAL PNS. a enstee pea DOKTER SPESIALIS W 109 16 DOKTER UMUM o ° © ‘DOKTER GIG! 3 é o DOKTER BSB ° ° ° DOKTER RESIDEN ° ° ° FARMASI/ APOTEKER. ISIKOLOGE [KESEHATAN MASYARAKAT ANALIS. ‘Gizt RADIOLOGI SSANITARIAN FISIOTERAPI TENAGALAIN i MANAJEMEN. STAF ADMINISTRAS! KEAMANAN PEKARYA ‘Belum termasuk Pegawai BLU NON PNS yang orienta sebanyak 2 orang (PEKARVA) 4. Sarana dan Prasarana. Asset Rumah Sakit Sanglah berupa area pertanahan lebih kurang tiga belas hektar, terdiri dari gedung perkantoran, gedung pelayanan serta didukung oleh fasilitas lainnya seperti peralatan medis dan non medis. Beberapa unit pelayanan memberikan kontribusi terhadap penerimaan rumah sakit seperti Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Farmasi, Instalasi Laboratorium, Instalasi Rawat Jafan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Radiologi, Instalasi Wing Internasional dan Instalasi lainnya. Penilaian akreditasi yang telah difakukan pada tanggal 10-15 Desember 2013 oleh Join Commission International Accreditation (JCI), maka terjadi banyak perubahan-perubahan dan penambahan sarana dan prasarana sesuai yang ditentukan dalam standar JCI. Untuk melengkapi sarana dan prasarana dalam menunjang keselamatan kerja dan keamanan pasien (Patient Safety) telah dialokasikan anggaran yang tertuang dalam RBA tahun 2015. Hal ini dapat dimaklumi mengingat gedung RSUP Sanglah yang dibangun pada tahun 1956 betum mengikuti kaidah-kaidah tentang keselamatan kerja maupun keamanan pasien (Patient Safety). Demikian pula halnya dengan kelengkapan alat medis dan non medis dimana masih banyak kekurangan yang harus dilengkapi. Namun disisi lain Karena adanya keterbatasan anggaran, dalam pengadaan investasi khususnya peralatan medis yang dipakai pendukung dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat masih terbatas, maka peralatan canggih diupayakan melalui Kerja Sama Operasional (KSO) dengan pihak ketiga. 2. Faktor Eksternal a, Undang-undang dan kebijakan Pemerintah 1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan, 2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara. 3) Undang-Undang Nomor # tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara mengenai Sistem Pengelolaan, keuangan Badan Layanan Umum. 4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Kesehatan Nasional 5) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 6) — Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 7) Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengetoiaan Keuangan Badan Layanan Umum 19 b. — Keadaan Persaingan Dengan telah disepakati adanya suatu perdagangan bebas di wilayah Asia Tenggara dan dunia akan memberi dampak terhadap industri keschatan, Beberapa rumah sakit intemasional telah memasuki Bati, karena Bali dianggap sebagai suatu pasar yang potensi Hal ini akan mempengarubi kiblat pasar yang Selama ini masih mempercayai RSUP Sanglah, i sudah tumbuh di sekitar RSUP Sanglah Belum lagi rumah sakit-rumah sakit yang selama i terus melakuken pembenahan di bidang pelayanan kesehatan. Mau tidak mau, hal ini akan mendorong RSUP Sanglah untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan dan melengkapi fasilitas medis dan non medis serta sarana prasarena lainnya. c. Keadaan Perekonomian Lokal, Nasional dan Internasional Pariwisata sebagai ikon Bali sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi baik di Bali maupun secara nasional, karena sebagian besar masyarakat Bali bekerja di sektor pariwisata, Fluktuasi Kunjungan wisatawan akan memperigaruhi pendapatan masyarakat. Seiring dengan meningkatnya pendapatan akan mempengaruhi cara pandang seseorang untuk mendapatkan ‘mutu pelayanan kesehatan yang lebih baik. Hotel-hotel_ yang menjamur dengan ribuan karyawan juga harus memproteksi keschatan karyawannya sesuai dengan undang-undang ketenaga kerjaan. Hal ini merupakan suatu pasar yang potensial dan jika digarap dengan baik bisa menjadi satu sumber pendapatan rumah sakit karena karyawan tersebut akan menjadi pelanggan tetap dengan cara pembayaran ‘yang past. RSUP Sanglah telah melakukan pemasaran produk jasanya dengan mengadakan Ikatan Kerja Sama (IKS) dengan pihak Hotel-Hotel, Assuransi baik fokal maupun intemasional, Jamsostek, Perusahaan Swasta, BUMN dan lainnya. d, —_ Perkembangan Sosial Budaya Perkembangan sosia} budaya masyarakat Bali khususnya cukup positif apalagi jau dari sudut pandang Kesehatan, Disamping pengaruh tersebut, dampak lain dari perkembangan pariwisata adalah dampak negatifnya dengan perubahan pola kehidupan dimasyarakat. Namun pengaruh positif yang dirasakan yaitu adanya perubahan pola pikit masyarakat akan kebutuhan pelayanan kesehatan. 20 Walaupun wilayah Bali yang sebagian besar adalah merupakan wilayah pedesaan yang masih sangat tradisional sudah mampu berubah pola pikir mengenai kesehatan, hal inj dibuktikan dengan makin tumbuhaya kepereayaan masyarakat terhadap pelayanan keschatan. Seperti contoh, beralihnya ibu melahirkan dari pertoiongan dukun beranak ke para bidan/ rumah sakit terdekat, Hal ini juga akan berdampak pada pengembagan pelayanan di Rumah Sakit €. _ Perkembangan Teknologi Perkembangan teknologi khususnya teknologi kedokteran, memberikan pengaruh yang positif terhadap upaya-upaya peningkatan pelayanan di rumah sakit. Beberapa pengembangan TPTEK dalam bidang kedokteran yang sudah mampu dikembangkan di RSUP Sanglah. Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian karena lokasi RSUP Sanglah yang merupakan salah satu rumah sakit yang berada di daerah tujuan wisata sehingga dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan IPTEK kedokteran, sehingga nantinya mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat yang memerlukan pelayanan keschatan di RSUP Sanglah. Rumah Sakit sebesar ini bila tidak didukung dengan peralatan yang canggih akan sangat tertinggal dalam memberikan pelayanan kesehatan, 3. Analisa SWOT RSUP Sanglah menyadari bahwa lingkungan rumah sakit telah mengalami perubahan yang sangat cepat. Schingga dalam mencapai visi tersebut rumah sakit harus melakuka7 analisa terhadap faktor-faktor yang berpengaruh dalam pencapaian visi tersebut baik lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Dalam melakukan identifikasi terhadap lingkungan eksternal, rumah sakit mengidentifikasi berbagai macam peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) dalam perjalanan mencapai visi. Sedangkan dalam melakukan identifikasi terhadap lingkungan internal, rumah sakit mengidentifikasi kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) yang dimiliki rumah sakit dalam rangka mencapai visi, Beberapa faktor Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat) di lingkungan eksternal rumah yang teridentifikasi dapat difihat dalam tabel di bawah ini: a ‘Tabel ILA.2. Faktor-Faktor yang membentuk Peluang dan Ancaman RSUP Sangfah FAKTOR PELUANG (0) FAKTOR ANCAMAN (T) Meningkatnya rujukandaiRS ‘| Tuntutan Regulasi yang ketat dan Jejaring |__| kompleks a JKN dan asuransi Kesehatan tainaya Munculnya kompetitor dari RS Asing ‘Meningkatnya status ekonomi Perubahan paradigma masyarakat akan masyarakat mute Jayanan kesehatan (tuntutan) ‘Meningkainya kesadaran Masyarakat {4 | Citra masyarakat atas RS pendidikan yang, untuk berobat negatif Kerjasema Dalam dan Luat Negeri_|3 | Ketidakpastian anggaran Kemajuan Teknologi Kedokteran dan | 6 | Tuntutan hukum terhadap pelayanan peluang KSO Kesehatan ‘Adanya Regulasi Sisiem Rujukan 7 | Kenaikan Harga Alat dan Bahan Medis Nasional dan Undang undang pendidikan Kedokteran (Integrasi RS Pendidikan dan FK) LJ Selanjutnya, berdasarkan hasil peluang dan ancaman yang teridentifikasi dilekukan identifikasi hal-hal apa saja faktor-faktor yang merupakan kekuatan (Strength) dan kefemahan (Weakness) dalam memenuhi visinya. Hasil identifikasi terhadap faktor kekuatan dan kelemahan rumsh sakit dapat ditihat pada table di bawah ini: Tabel II.A.3, Faktor-Faktor yang membentuk Kekuatan dan Kelemaban RSUP Sanglah No|___FAKTOR KEKUATAN © 1 | Rumah Sakit Rujukan Wilayah Bali, NIB, NTT, Timor Leste 2 {Rumah Sakit Kelas A PendidikawRS | 2 Sistem informas} RS belum Optimal Kompetensi SDM belum memadai __| Pendidikan Utama 3) RS Sudah terakreditasi International Sarana dan Prasarana belum memadai Gc 4 [Sudah memifiki pelayanan memadat | 4 | Tntegrasi Pelayanan, Pendidikan dan untuk menjadi ryjukan nasional Penelitian belum optimal 3 | Sudah memiliki pelayanan unggulan | 5 | Tata kelola belum optimal 6 | Bali sebagai Propinsi paling majudi | 6 | Anggaran terbatas wilayah Indonesia Tengah ie Sudah menjadi Sister Hospital dgn 7 | Budaya kinerja belum terbangan RDH 2 Setelah dilakukan identifikasi terhadap faktor Peluang (Opprtunity), Ancaman (Threat), Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness), maka dilakukan analisis untuk ‘menentukan posisi daya saing rumah sakit dalam mencapai visinya pada diagram kartesius. 4. Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis Untuk menentukan posisi daya saing rumah sakit dalam mencapai visinya, dilakukan penentuan “Bobot” dan “Rating” dari faktor-faktor Peluang (Opportunity), Ancaman (Threat), Kekuatan (Strength) dan (Weakness). Tyjuan dari pembobotan dan rating ini adalah ‘untuk menentukan “Total Nilai Terbobot” yang akan dipakai sebagai dasar dalam penentuan posisi rumah sakit pada diagram kartesius. Nilai bobot yang digunakan adalah berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu) dimana nilai yang mendekati 1 (satu) dianggap mempunyai bobot (besarnya pengaruh suatu faktor dari keseluruhan faktor) yang besar. Sedangkan nilai rating yang digunakan berkisar antar 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus), dimana nilai mendekati 100 (seratus) dianggap mewakili situasi atau keadaan yang paling sesuaj dengan situasi rumah sakit saat ini. Nilaj terbobot dari faktor-faktor Peluang (Opportunity), Ancaman (Threat), Kekuatan (Strength) dan (Weakness), dapat dilihat pada table di bawah ini. Tabel IL.A.4, Identifikasi dan penentuan total nitai terbobot Pefuang No FAKTOR PELUANG BOBOT | RATING | NILAI 1_| Meningkatnya rujukan dari RS Jejaring 015 80 12 2_{ SKN dan asuransi kesehatan lainnya 0,20 100 20 3_| Meningkatnya status ekonomi masyarakat 0,10 80 8 4 | Meningkatnya kesadaran Masyarakat untuk berobat | 0,10 60 6 3_|Kerjasama Dalam dan Luar Negeri 0,15 60 9 6 | Kemajuan Teknologi Kedokteran dan peluang KSO | _ 0,15 80 12 ‘Adanya Regulasi Sistem Rujukan Nasional dan 0,15 80 12 7 | Undang undang pendidikan Kedokteran (Integrasi RS Pendidikan dan FK) 7,00 B 23 ‘Tabel IL.A.5. Identifikasi dan penentuan total nilai terbobot Ancaman No FAKTOR ANCAMAN BOBOT | RATING | NILAT 1_| Tuntutan Regulasi yang ketat dan Kommpleks 0,20 80 Té 2_| Munculnya kompetitor dari RS Asing 0,15 60 9 3 | Perubahan paradigma masyarakat akan mutu layanan 0,15 60 ’ kesehatan (tuntutan) 4_| Citra masyarakat atas RS pendidikan yang negatif. 0,10 40 4 ‘S_} Ketidekpastian anggaran_ 0,15 30 iz 6_| Tuntutan hukum terhadap pelayanan Kesehatan 0,15 60 9 | 7_| Kenaikan Harga Alat dan Bahan Medis 0,10 40 4 1,00 6 Tabel I1.A.6, Identifikasi dan penentuan total nilai terbobot Kekuatan No FAKTOR KEKUATAN BOBOT | RATING | NILAI 7 | Ramah Saist Rujuken Wilayah Bali, NTB, NTT, Timor {0,15 60 9 Leste 2_| Rumah Sakit Kelas A PendidikawRS Pendidikan Utama | 915 90 a | 3 [ RS Sudah terakreditas} Internasional (CD) 0,20 60 12 “q_ | Sudah memiliki jenis pelayanan memadai untuk menjadi | 0,15 9 885 rujukan nasional 5 | Sudah memitiki 4Tayanan unggulan (PIT, Trauma, O15 46 6 PONEK, Intensive Care) % | Bali sebagai Propinsi paling maju di wilayah Indonesia | 0,10 60 6 Tengah 7 | Sudah menjadi Sister Hospital dgn RDH 0,10 44 44 1,00 59,15 ‘Tabel II.A.7. Identifikasi dan penentuan tota! nilai terbobot Kelemahan No FAKTOR KELEMAHAN BOBOT | RATING | NILAT T_| Sistem informasi RS belum Optimal 0,15 80 13 2_| Kompetensi SDM _belum memadai 0,15 60 9 3 | Sarana den Prasarana belum memadai 0,15 80 13 44 | Integrasi Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian 0,18 84 12.6 belum optimal 3_| Tata kelola belum optimal 015 80 2 6 | Anggaran terbatas 0,10 30. 8 7_| Budaya kinerja befum terbangun 0,15 82 12,3 4,00 779 24 Berdasarkan tabel nilai terbobot di atas, untuk menentukan posisi rumah sakit dalam ingan sebaghi beri diagram kartesius dilakukan per Nilai Sumbu Y = total nilai terbobot Peluang dikurangi total nilai terbobot Aneaman : Nilai Sumbu Y = 79 (Tabel 4) - 63 (Tabel 5) = 16 Nilai Sumbu X = total nilai terbobot Kekuatan dikurangi total nilai terbobot Kelemahan | Nilai Sumbu X = 59,15 (Tabel 6) -77,90 (Tabel 7) = minus 18,75 atau -18,75 Schingga dari perhitungan di atas posisi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dapat di Gambar di bawah ini, Gambar 2. Posisi RSUP Sanglah dalam Diagram Kartesius sumauy WADRAN I KWADRAN! (10276, 16) j ‘ 25 Berdasarkan gambar di atas, posisi RSUP Sanglah jatuh di kwadran Il, yang menggambarkan posisi total nilai kelemahan, melebihi total nilai Kekuatan dan total nilai peluang mefebihi total nifai ancaman, : Oleh karena itu, maka RSUP Sangleh akan memfokuskan arah pengembangannya di ‘masa mendatang untuk menjaga kestabilan organisasi atau penguatan mutu kelembagaan (tabiliy). Astinya, melakukan prioritas strategis untuk melakukan investasi penyempurnaan dan penataan kemnampuan organisasi, kemampuan sistem manajemen dan proses bisnis, serta emampuan personil dan sambil memantapkan tingkat penguasaan layanan. 5. Analisa TOWS Setelah mengetahui posisi dari mumah sakit, maka RSUP Sanglah menentukan sasaran strategis yang akan dilakukan dalam kurun waktu 2015 - 2019. Sasaran strategis yang diidentfikasi diperoleh melalui analisa TOWS. Sasaran strategis menggambarkan upaya strategis yang akan diwujudkan oleh rumah sakit dalam rangka merealisasikan visi dalam kurun waktu 2015-2019. Analisa Sasaran Strategis rumah sakic difakukan dengan mendasarkan pada masing-masing kondisi sebagai berikut, yakni dengan cara mempertemukan: | a. Hasil identifikasi kekuatan rumah sakit dan peluang rumah sakit b. _Hasil identifikasi kekuatan rumah sakit dan ancaman rumah sakit c. Hasif identifikasi kelemahan rumah sakit dan peluang rumah sakit 4. Hasil identifikasi kelemahan rumah sakit dan rumah sakit Untuk setiap kondisi di atas, ditentukan upaya-upaya strategis rumah sakit yang perlu dilakukan dari segi perspektif finansial, KonSumen, proses bisnis, dan pengembangan SDM dan organisasi dalam kurun waktu tahtin 2015-2019. 26 Tabet I1.A.8. Analisis TOWS My Fektor KEKUATAN, Faklor KELEMAHAN ‘Rumah Sakit Rajukan Wilayah Bali, NTB, NTT, Timor Leste Sistem informaci RS bolum Optimal Rumah Sait Kelas A PendiditnRS Pendidikan tama Kompeteasi SDM belum memsdat RS Soda erakrediasiInterasionl (C1) ‘Saran dan Prasarana bem mead! ‘Sudah memiliki ens playanan memadsi ‘tok meajod joka? assonal Integras Pelayana, Pendidikan dan Penelitian belum optimal ‘Sudah emi playananungpulan ‘ata kelola belum opts), Bal sebage Propins paling mau di lay indonesia Tengah ‘Anggaran terbatas ‘Sedsh mesial Sister Hospital dgn RDF Bday Knesa beam erbangun Faktor PELUANG ‘einai rjukan dai RS Sejaing “Terwajadya pengenbanganpelayanan cunggulan "Termajudaya petiaghaan Konpeiensh spo 2] SKN dan auras Kesehatan iy “Terwujudaya Capan playa raja deri berkelas din "Terwajodaya aa ella yang eansparan, untae! dan auitabe) 5] Benya ats one masyaiat “Terjudnya playa KedoKican berbais bul Terwujudnya een! pada berbagai proces bans pelayanan dan pendiikan “Meningkamya kesadaran Masyarakat tu berbat 5] Kerjasams Dafa dan Luar Negeri ‘Kemajuan Teknologi Kedolteran dan peluang KSO Adaya Regula Sistem Rujkan Dasonaf DAN Undang undang pendidkan Kedokteran (integra RS Pendidikan dan FK). “Terwajudnya integra pelayanan pendidkan dan peeliian untuk ‘enunjangpelayanan Faktor ANCAMAN “natn Regulsl yang ketal dan ompleks “Teebanguraya kemiraa yan optimal ‘Termjadnyabadaya kina 2] Munculaya kompettor dari RS sing Perubahan paradigm masyarakat 23 shan muro layanan Kesehatan (eningkatnya tanutan) ‘Cia asyarakat as RS pends ang nega 5| Kesidapasinnangenan “Tuan hak etadap pelajanan esehtan ‘Kenakan Haga Alat Gan Baan Medi “Tenwajudnya pengenbangan Sistem Informasi Ya ternegrsh ‘Terwujudnya kehandalan sarin dan prasrane “Terajodaya Kepuasan stakeholder (gaien,pesena didi pegawat) “Terwjudnya Keuangan yang sthat dat bertumbuh 27 = oe B. roses Penilaian Kinerja BLU Sesuai dengan Perdirjen Perbendaharaan No S4 tahun 2013, penilaian Kinerja BLU di dasi 3 (tiga) Indikator Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan yang tei yaitu Indikator Kinrja Keuangan, Indikator Kinerja Operasional dan Indikator Kinerja Pelayanan dan Manfaat Bagi Masyarakat. Penilaian Tingkat Kinerja Satuan Kerja BLU di Lingkungan Bina Upaya Kesehatan setiap tahun dilakukan auditor Aspek layanan digunakan untuk mengukur segala bentuk aktivitas pelayanan di bidang kesehatan guna memenuhi harapan pengguna barang’ dan jasa, sedangkan aspek mutu dan manfuat kepada masyarakat digunakan untuk mengukur upaya peningkatan kualitas pelayanan di bidang kesehatan. ‘Adapun tabel tersebut akan diuraikan dibawah ini : 28 Tabel I1.B.1. Indikator dan Bobot aspek Keuangan Imbalan Ekutas {return on equity) No INDIKATOR 80807 | NILATRIL Ue] Ras Keaiangan u 1]Ratio Kas (Cash Ratio) 2 Rasio Lancar { Current Ratio} 25 3)Periode Penaginan hutang (Collection Period) ta 4fperputaran Aset Tetap (Fixed asset turnover) 2 Sftmbatan atas Aitiva Tetap (return on asset) a q 2 06 7 Perputaran Persediaan (Inventory Tun Over) Rasio pendapatan PNBP terhadap biaya operasional fRasio Subsid Biaya Pasien (Corporate Socal Responsibility) [TE Repair geloaen nea Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif ILaporan Keuangan Berdasarkan SAK Surat Perintah Pengesshan Pendapatan dan Belanja BLU {SP38 &tU} sistem Akuntansi Perset y 7 3 4ffariftayanan 5 Ci 7 an Rekening standard Operating Procedure (SOP) Pengelolaan Kas [S0P Pengelolzan Piutang 29 Tabel ILB.2. Indikator dan Bobot Aspek Pelayanan = 2: Bevedmbunl produkt ae? ALIS 4_|Rata-rata Pemeriksaan radiologi/han 4.25 | 6 _JRata-rata operasi/hart a 2_|Pengembaltan Rekam Medik 2 JAngka pembatalan Operasi 2 | 4_Jangka kegagalan hast radiotog! os 5_[Penutisan resep sesuat formularium 1s [Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium Rata-rata jam pelatihan / karyawan. Persentase bokdiknis yang mendapat TOT | Tabel II.B.3, Indikator Kinerja Mutu Dan Manfaat Bagi Masyarakat No. INDIKATOR sonor_{ Narn 112. [WOTU DAN MANFAAT KEPADA MASYARAKAT URVPELAVANANS = s we FE emergency response time rate 2 2 2_|waktu tunggu rewat jalan 15 as + 3__[LOS (length of stay) a 2 4_|kecepatan pelayanan resep obat jadi 2 Ls 5_|waktu tunggu sebelum operash 2 2 6_}wakwy tunggu hasileboratorium 2 2 2 2 7_}woktu tunggu hasitradiotogt suse eed ANE 1 Jangka kernation di Gawat Darurat [Angka kemnatian > 48 jam 2 3_[Post operative death rate 4 _[Angia infeksi nosokomial: ja._Infeksi tuka Operasi T 7 b._InfeksiJarum infu 2 a fe _Decubitus 1 2 la. 15K 1 7 5_|Jumlah Kematian tbu di numa Sakit 2 2 Ee UT 1._]pembinasn kepada puskes dan sarkes tain 1 1 Jpenyuluhan kesehatan (PKMRS) 1 Ratio tempat tidur kelas Wt 2 2 2_|persentase kepuasan pelanggan (KM: tingkat kepuasan 4) 4 1 (1. JHasit Penilaian RS berseri 2 2 1 1 2_|Hasit Penitatan Proper lingkungan (KL) 3t Dari ketiga indikator kinerja tersebut diatas jika dijumlahkan di peroleh hasil sebagai ut: Tabet U.B.4. Rekapan Indikator Kinerja BLU \ NO INDIKATOR i Paneer 1_[ INDIKATOR KINERIA KEUANGAN 30/2185, 2__ [ INDIKATOR KINERIA PELAYANAN 35 ~+433.50 3 | INDIRATOR KINERJA MUTU PELAYANAN DAN, ee MANFAAT BAGI MASYARAKAT | =| JUMLAH [100 [80.60 ‘Tingkat kesehatan RSUP Sanglah pada tahun 2013: 7,4 Prognosa tingkat kesehatan RSUP Sanglah Tahun 2014: 78,35 ingkat kesehatan RSUP Sanglah Tahun 2015: 80.60 Rencana Bisnis dan Angaran Rumah Sokit Sanglah tahun 2015 disusun dengan Proyel | ‘menggunakan asumsi-asumsi sebagoi berikut: a Asumsi Makro (Data Internet Asumsi Makro APBN 2015): 4 1) Tingkat Inflasi 4.4% 2) Tingkat Pertumbuhan ekonomi 5,8 % 3) Kurs 1} US$ antara Rp-11.900,- 4) Suku Bunga SPN3 bulan 6.0% 5) Tingkat Bunga Deposito 5.5% | b.Asumsi Mikro 1) Kebijakan Akuntansi rumah sakit sesuai dengan kebijakan akuntansi_ yang berlaku (PSAK) 4 2) Biaya Gaji Pegawai PNS disubsidi oleh Pemerintah 3) Pengembangan dan Optimalisasi Pelayanan unggulan Paviliun Amerta, IBS dan IRD , 4) Tarip Pelayanan diupayakan mendekati Unit Cost dengan menerapkan INA- 4 BG's i 5) Biaya Pasien Miskin dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 6) Peningkatan Pendapatan fungsional 2.% 7) Pertrumbuhan kunjungan pasien Rawat jaian 2% 32

Anda mungkin juga menyukai