Anda di halaman 1dari 11

Daftar Isi

Daftar Isi.................................................................................................. 1
A. Sumber Daya Manusia
I. Pendahuluan.......................................................................... 2
II. Bagian Administrasi........................................................................ 2
III. Sistem Upah.................................................................................... 3
IV. Bagian Pendidikan Pegawai............................................................ 3
V. Bagian Urusan Sosial...................................................................... 4
VI. Perundang-Undangan Kerja & Perburuhan.................................... 4
B. Pemasaran
I. Pendahuluan.......................................................................... 5
II. Cara Mempelajari Pemasaran............................................... 5
III. Saluran Distribusi.................................................................. 5
IV. Fungsi Pemasaran................................................................. 6
V. Pedagang Besar..................................................................... 7
VI. Pedagang Kecil..................................................................... 9
Daftar Pustaka......................................................................................... 11

Sumber Daya Manusia


I.

Pendahuluan

1 |SDM

&

Pemasaran

Dalam perusahaan kecil masalah Sumber Daya Manusia (SDM), sekalipun


ada namun belum begitu berseluk-beluk sebagaimana dalam perusahaan besar.
Dalam perusahaan kecil, pengusaha mengenal para pegawai dan buruhnya,
sehingga segala masalah-masalah yang berhubungan dengan kepegawaian
mudah diatasi.
Dalam perusahaan besar, hubungan kekeluargaan hampir tidak ada dan
antara majikan dengan pegawai pada umumnya merupakan suatu hubungan
patembayan. Hal seperti ini banyak mempengaruhi prestasi kerja pegawai,
namun harus diakui bahwa faktor itu hanyalah salah satu faktor yang
menetapkan besar kecilnya prestasi pegawai kepada perusahaannya.
Berbagai usaha dijalankan untuk mencapai maksud itu, antara lain
pemilihan dan penempatan pegawai yang tepat, mengadakan pendidikan
pegawai, pemberian promosi pegawai, lebih memperhatikan kesejahteraan
pegawai dan lain sebagainya.
Dalam perusahaan besar sering dijumpai suatu bagian khusus mengurus
hal-hal yang berhubungan dengan kepegawaian. Bagian ini mengurus lamaran
pegawai dan penempatan pegawai. Peranan bagian urusan pegawai di dalam
perusahaan semakin penting, sehingga ada yang berpendapat bahwa bagian
SDM adalah suatu bagian yang penting diantara bagian-bagian lainnya, di
dalam suatu perusahaan.
Bagian SDM adalah suatu bagian yang memberikan bantuan kepada setiap
pemimpin didalam masalah-masalah kepegawaian. Bagian SDM membantu
mengurus hal-hal yang berhubungan dengan kepegawaian, seperti penerimaan
pegawai, promosi, pemensiunan, dan pemberhentian. Tugas bagian SDM
demikian luasnya, sehingga perlu ada pembagian pekerjaan dilingkungan ini.
Dalam perusahaan besar bagian SDM dibagi atas beberapa bagian. Bagian itu
adalah bagian administrasi, bagian pendidikan pegawai, dan bagian urusan
sosial.

II.

Bagian Administrasi

Salah satu tugas yang penting dari bagian administrasi ialah seleksi
pegawai. Pada umumnya bagian SDM bertujuan untuk mewujudkan semboyan
orang yang tepat pada jabatan yang tepat. Semboyan itu hanya dapat
diwujudkan bilamana diadakan proses seleksi sedemikian rupa, sehingga setiap
petugas bekerja pada jabatan yang sesuai dengan keinginan dan kecakapannya.
Ini hanya dapat dijalanka bilamana dalam mengadakan seleksi ada ukuran
obyektif.
2 |SDM

&

Pemasaran

Ada dua macam cara seleksi yaitu dengan wawancara atau dengan test
psychologi. Cara seleksi yang disebut terakhir belum umum di jalankan di
Indonesia. Di negara-negara maju cara yang demikian sudah umum dijalankan.
Bagian administrasi menentukan juga sistem upah yang akan dijadikan
pedoman. Masalah upah, merupakan masalah penting diantara sekian banyak
masalah yang berhubungan dengan kepegawaian. Penentuan upah harus dapat
merangsang pegawai untuk memakai tenaga dan pikiran semaksimal mungkin.

III.

Sistem Upah
Sistem upah dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu :
1. Sistem upah menurut waktu (Time Wage System)
2. Sistem upah menurut kesatuan hasil

1. Sistem upah menurut waktu ( Time Wage System)


Sistem upah menurut waktu dibedakan atas upah per jam, per hari, per
minggu, dan per bulan. Kebaikan sistem upah ini ialah bahwa tata usaha yang
mengurus soal pembayaran upah dapat diselenggarakan dengan mudah.
Perhitungannya tidak akan menyukarkan. Keburukan sistem ini ialah bahwa
upah kerja yang rajin dan yang malas disamakan.
2. Sistem upah menurut kesatuan hasil
Sistem upah menurut kesatuan hasil deterapkan dalam perusahaan yang
memproduksi barang yang sama atau bila hasil kerja pekerja dapat diukur.
Kebaikan sistem ini ialah bahwa pekerja yang rajin mendapat upah lebih tinggi
dari pada yang malas. Sedangkan keburukan sistem upah ini ialah menyebabkan
pegawai bekerja dengan tergesa-gesa sehingga kwalitas barang yang
diproduksikan menjadi menurun.

IV.

Bagian Pendidikan Pegawai

Bagian ini menetapkan rencana-rencana pendidikan baik bagi pegawai


yang sudah bekerja maupun bagi mereka yang akan bekerja pada perusahaan.
Sudah menjadi pendapat umum bahwa melatih dan mendidik pegawai menjadi
tugas perusahaan agar pegawai-pegawai dapat melaksanakan tugasnya dengan
mudah dan lebih efficient. Pendidikan pegawai bukan saja bagi pegawai yang
sudah bekerja tetapi pula bagi pegawai yang kelak akan dipekerjakan, misalnya
dengan memberikan beasiswa kepada beberapa mahasiswa.

3 |SDM

&

Pemasaran

Sering pula disediakan perpustakan di mana tersedia majalah, surat-surat


kabar, dan buku-buku. Ini dimaksutkan untuk mengembangkan kecakapan yang
tersembunyi dari pekerja.

V.

Bagian Urusan Sosial

Bagian urusan sosial, biasa pula disebut bagian urusan kesejahteraan


pegawai, bertugas mengusahakan agar pekerja baik di dalam maupun di luar
perusahaan merasa kerasan bekerja di perusahaan. Umunya bagian ini
mengusahakan mempunyai poliklinik, kantin dan menyediakan perumahan bagi
para pekerja.
Dengan tersedianya poliklinik maka bila buruh atau keluarganya sakit,
maraca dapat berobat dengan cuma-cuma. Perusahaan yang mempunyai kantin
sendiri dimaksudkan agar pada saat tertentu pekerja dapat menikmati hidangan
yang disediakan perusahaan.
Usaha untuk menyediakan perumahan bagi para pekerja, merupakan
lingkungan pekerjaan bagian urusan kesejahteraan pegawai. Perusahaan besar
selalu pula menyediakan sebagian dana untuk kebutuhan perumahan
pegawainya.

VI.

Perundang Undangan Kerja & Perburuhan

Dibawah ini ada beberapa perundang-undangan kerja dan peraturan


perburuhan yang berlaku di Indonesia.
a. Undang-undang Kerja (UU Tahun 1951 No. 1)
b. Undang-undang Kecelakaan (UU Tahun 1951 No. 2)
c. Peraturan Istirahat Tahunan Bagi Buruh ( PP 1954 No. 21)
d. Undang-undang Perjanjian Perburuhan (UU tahun 1954 No. 21)
e. Undang-undang penyelesaian Perselisihan Perburuhan (UU Tahun 1957
No. 22)
f. Peraturan Hari Libur Bagi Buruh
g. Jaminan Sosial Bagi Buruh (PMP tanggal 30 Desember 1957 No. 15)

4 |SDM

&

Pemasaran

Pemasaran
I.

Pendahuluan

Salah satu kegiatan penting dalam setiap perusahaan di samping produksi


dan pembelanjaan adalah pemasaran. Dengan kata lain pemasaran itu
disamakan dengan fungsi komersil yang hanya mencakup tiga pokok hal yaitu :
pembelian, penjualan dan pergudangan.
Jangkuan pengertian pemasaran, lebih luas daripada apa yang biasa
dibahas dalam fungsi komersil sebab persoalan pemasaran selain membahas
fungsi-fungsi pemasaran, pula menganalisa aktivitas-aktivitas badan usaha
dalam rangka menggerakkan barang dan jasa dari produsen hingga ke
konsumen.
Berbagai batasan atau pengertian pemasaran yang terdapat dalam literatur,
namun inti pokoknya sama. Secara sederhana, pemasaran dapat dibatasi sebagai
segala aktivitas yang dikerjakan untuk memindahkan barang dari tangan
produsen hingga ke konsumen. Menurut Drs. Suhardi Sigit, pemasaran ialah
semua kegiatan usaha (business activities) yang bertalian dengan arus
penyerahan barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen.

II.

Cara Mempelajari Pemasaran

Untuk mempelajari pemasaran, ada beberapa cara, approach atau


pendekatan, tergantung dari sudut mana peninjauannya. Pada umumnya,
approach atau pendekatan itu dibedakan atas empat macam, yaitu :
1.
2.
3.
4.

III.

Functional Approach
Institutional Approach
Commodity Approach
Economic Theory Approach

Saluran Distribusi

Beraneka macam barang yang diroduksikan oleh pertanian, perikanan,


kehutanan, pertambangan dan perindustrian, demikian pula terdapat berbagai
saluran distribusi dari aneka macam barang tersebut.

5 |SDM

&

Pemasaran

Baik ditinjau dari sudut produsen, maupun dilihat dari sudut konsumen,
dalam rangka memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen salah satu
faktor penting adalah pemilihan yang tepat dari saluran distribusi (channel of
distribution).
Pada garis besarnya, ada empat macam saluran distribusi sesuatu barang
yaitu:
1. Dari Produsen langsung ke Konsumen.
2. Dari Produsen ke Pengecer terus ke Konsumen.
3. Dari Produsen ke Grosir, kemudian ke Pengecer dan langsung ke
Konsumen.
4. Dari Produsen ke Agen Tunggal ke Grosir, terus ke Pengecer dan
langsung ke Konsumen.
Variasi saluran distribusi tersebut di atas, dapat dipilih dan dalam memilih
salah satu variasi tersebut, produsen dipengaruhi berbagai faktor. Faktor-faktor
yang mempengaruhi itu adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

IV.

Sifat barang.
Sifat penyebaran atau daerah penjualan.
Modal yang dapat disediakan, hak-hak dan kewajiban penjual.
Alat komunikasi.
Biaya pengangkutan.
Jumlah pembelian.

Fungsi Pemasaran

Dalam garis besar fungsi-fungsi pemasaran dari sudut prosesnya terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pembelian (Buying)
Pemilihan (Grading)
Pengangkutan (Transportation)
Pembungkusan (Packing)
Pergudangan (Storage)
Pembelanjaan (Financing)
Mereklamekan (Advertising)
Penjualan (Selling)

Pembelian (Buying), merupakan salah satu fungsi pemasaran yang tidak


dapat diabaikan, sebab fungsi ini sangat mempengaruhi effisiensi dan
kelangsungan hidup setiap perusahaan.
6 |SDM

&

Pemasaran

Pemilihan (Grading), adalah penetapan sesuatu barang termasuk ke dalam


suatu kelompok yang memenuhi ciri-ciri yang dianggap sama. Grading berperan
dalam penetapan harga barang.
Pengangkutan (Transportation), merupakan sarana untuk memindahkan
barang secara fisik dari suatu tempat lainnya. Fungsi ini memegang peranan
dalam mempengaruhi kelancaran barang dari produsen ke konsumen.
Pembungkusan (Packing), mempunyai pengaruh kelancaran mengalirnya
suatu barang pada suatu saluran distribusi. Terlebih bila pengepakan itu
memenuhi syarat seperti menarik, dapat melindungi barang yang dibungkusnya,
praktis untuk kebutuhan, serta tidak begitu besar pengaruhnya sebagai salah
satu unsur harga pokok.
Pergudangan (Storage), adalah suatu usaha dengan usaha mana suatu
barang dilindungi dari kerusakan dengan menyimpannya pada suatu tempat
tertentu untuk dijual atau dikonsumsikan di masa datang pada saat barang
jarang diperoleh.
Pembelanjaan (Financing), adalah kegiatan atau usaha mencari atau
menyediakan dana serta menggunakan dana secara efektif dan efisien agar
operasi suatu perusahaan berjalan dengan baik.
Mereklamekan (Advertising), berarti usaha memberitahukan suatu barang
dengan maksud menarik dan menimbulkan perhatian orang terhadap barang
tersebut. Cepat tidaknya barang berpindah, banyak dipengaruhi oleh fungsi
mereklamekan.
Penjualan (Selling), merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat
penting dan menentukan. Ada tidaknya fungsi pemasaran lainnya sangat
tergantung daripada pelaksanaan fungsi penjualan.

V.

Pedagang Besar

Salah satu jenis utama intitusi atau badan yang terlibat dalam proses
berpindahnya barang dari produsen ke konsumen adalah pedangang besar. Yang
termasuk ke dalam pedagang besar adalah : makelar, komisioner, agen pabrik,
agen penjualan, agen pembelian, koperasi pembelian dan converter. Pada
umumnya pedagang besar menjual barang bukan langsung kepada konsumen,
melainkan ke pedagang perantara lainnya.
Dengan adanya pedagang besar, maka pada umumnya para manufacturer,
tidak perlu lagi menanamkan modal untuk maksud-maksud pendistribusian hasil
7 |SDM

&

Pemasaran

produksinya, sehingga seluruh modalnya dapat digunakan untuk usaha-usaha


produksi. Berikut yang termasuk ke dalam pedagang besar :
1. Makelar
Makelar biasa pula disebut merchandise brokers atau freelance
brokers adalah wakil atau agen untuk pembeli-pembeli atau untuk
penjual-penjual.
2. Komisioner
Komisioner lazim pula disebut comission merchants atau pedagang
komisi. Sebagaimana halnya dengan makelar maka komisioner pun tidak
mempunyai hak-hak atas barang yang dibeli atau dijualnya.
3. Agen Pabrik
Agen pabrik sering disebut mill agent atau manufactures agent.
Agen pabrik menjual sebagian atau seluruh hasil dari manufacture
tertentu dengan siapa maraca berhubungan.
4. Agen Penjualan
Agen penjualan atau sales agent hampir sama dengan pabrik.
Hanya bedanya kalau agen pabrik berhubungan dengan seorang
manufacture yang memproduksi barang yang mempunyai hubungan.
5. Agen Pembelian
Agen pembelian atau purchassing agent adalah wakil pembeli yang
menerima komisi dari pembelian barang-barang yang dilakukannya.
6. Koperasi Pembeli
Koperasi pembeli sering didirikan oleh pedagang kecil dengan
maksud untuk dapat membeli secara besar-besaran dan dengan harga
yang murah.
7. Converter
Converter adalah pedagang perantara dalalm pedagangan textil.
tugas maraca adalah membeli textil dari pabrik untuk kemudian
memutihkan, mencelup, dan mencetak untuk pedagang lainnya.
8 |SDM

&

Pemasaran

VI.

Pedagang Kecil

Perdagangan kecil-kecilan pada umumnya dilaksanakan oleh : the uni


store, chain store, department store, regional-shopping centers, the mail order
house, chain department store, super markets dan penjualan yang dilakukan oleh
vending machine.
1. The Unit Store
The unit store adalah toko yang berdiri sendiri yang menjual
barang-barang langsung kepada konsumen. The unit store kebanyakan
adalah milik perseorangan, tetapi tidak jarang perusahaannya berbentuk
perseroan terbatas atau corporation.
2. The Chain Store
Apabila beberapa toko di bawah pimpinan seseorang dan dimiliki
oleh satu orang pula, maka terdapatlah apa yang disebut dengan The
Chain Store. Harus diingat bahwa toko-toko yang mempunyai hanya dua
atau tiga cabang, dimasukkan ke dalam the unit store. keadaan yang biasa
dijumpai pada chain store ialah standarisasi produk, pegawai yang kecil
jumlahnya dan penjualan secara tunai.
3. Department Store
Sebuah department store adalah sebuah atap dimana dapat
dijumpai berbagai macam toko yang menjual barang-barang yang khusus
sehingga seseorang tidak perlu berbelanja ke tempat lain.
4. Regional Shopping Centers
Regional shopping centers merupakan suatu tempat dimana
terdapat berpuluh-puluh toko-toko kecil dengan satu atau lebih
department store yang besar. Biasanya hal seperti ini dijumpai pada
tempat yang strategis dan daerah agak luas.
5. Mail-order House
Mail-order house menawarkan barang-barangnya dengan mengirim
daftar harga kepada calon pembeli. Barang akan dikirim kepada pembeli
bila terlebih dahulu dikirim pembayarannya.

9 |SDM

&

Pemasaran

6. Chain Department Store


Chain department store adalah beberapa Department store yang
dimiliki oleh seseorang, atau gabungan beberapa department store yang
dimilik oleh seseorang.
7. Supermarket
Supermarket adalah toko pengecer dimana para pembeli melayani
diri sendiri dan terutama menjual barang kebutuhan pokok.
8. Vending Machine
Barang yang dijual oleh mesin penjual atau vending machine,
misalnya surat kabar, minuman ringan, es krim, rokok, dan lain
sebagainya. Mesin penjual, sering ditempatkan di muka toko yang banyak
dilalui oleh pembeli.

10 | S D M

&

Pemasaran

Daftar Pustaka

Drs. M. Manullang, Pengantar Ekonomi Perusahaan , Bab. VIII :


Masalah Personalia, Bab. XI : Marketing.

11 | S D M

&

Pemasaran

Anda mungkin juga menyukai