TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Penyuluhan
Penyuluhan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan
seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi dengan tujuan
mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu,
kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai
tujuan hidup sehat (Effendy, 1998).
Penyuluhan merupakan salah satu program promosi kesehatan.
Adapun metode penyuluhan yang digunakan adalah metode ceramah,
demonstrasi dan praktik (Notoatmodjo, 2007).
1. Ceramah
Ceramah merupakan metode penyampaian
informasi
dan
b.
Senggama terputus
Cara kerja metode ini yaitu penarikan penis dari vagina
sebelum terjadi ejakulasi. Dengan demikian semen (air mani)
sengaja ditumpahkan di luar liang senggama untuk mencegah sel
mani memasuki arena fertilisasi (Mochtar, 1998).
2.
a.
Metode hormonal
Metode hormonal yang umum digunakan yaitu:
Tunggal
Pil progestin
Cara kerja dari pil progestin yaitu mampu
mengentalkan lender serviks, mengubah motilitas tuba dan
endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga
implantasi lebih sulit (KKB, 2011).
Suntikan progestin
Jenis metode ini hanya mengandung progestin saja
yaitu Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depo Provera) dan
Depo Noretisteron Enatat (Depo Noristerat) yang dapat
mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan
menghambat transportasi gamet oleh tuba (KKB, 2011).
Implant
Implant adalah metode kontrasepsi hormonal yang
2011).
Suntikan kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo
Medroksipogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat
yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali, dan 50 mg
Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang
diberikan injeksi I.M. sebulan sekali. Suntikan kombinasi
ini mampu menekan ovulasi, mengentalkan lender serviks,
perubahan
pada
endometrium
sehingga
implantasi
Kondom
Kondom merupakan selubung atau sarung karet
Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung,
b. Spermisida
Spemisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk
menonaktifkan atau membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk
Aerosol,
tablet
vagina,
suppositoria,
krim.
Spermisida
Device (IUD)
II.4.1. Definisi
Alat kontrasepsi dalam rahim atau yang dikenal dengan IUD
(Intra-Uterine Devices) merupakan kontrasepi non hormonal yang
dipasang dalam rahim yang relatif lebih efektif bila dibandingkan dengan
metode pil, suntik dan kondom. Efektifitas metode IUD antara lain
ditunjukkan dengan angka kelangsungan pemakaian yang tertinggi bila
dibandingkan dengan metode tersebut diatas yaitu 6 kegagalan dalam 1000
kehamilan, AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan, dan termasuk
metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu
diganti). (Asih et al, 2009; Imbarwati, 2009; KKB, 2011). Selain itu ada
juga AKDR atau IUD dengan progestin. Jenis AKDR ini mengandung
hormon progesteron atau levonolgestrel dengan efektifitas yang tinggi
yaitu 0,5-1 kehamilan per 100 perempuan selama satu tahun pertama
penggunaan dan memiliki keuntungan yang sama dengan IUD non
hormonal, hanya saja biayanya lebih mahal (KKB,2011).
Alat kontrasepsi dalam rahim terbuat dari plastik elastik, dililit
tembaga
atau
campuran
tembaga
dengan
perak.
Lilitan
logam
terlatih), dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi namun tidak
boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar infeksi menular seksual (Asih
et al, 2009; Imbarwati, 2009; KKB, 2011)
II.4.3. Jenis- jenis AKDR yang beredar
1. IUD generasi pertama
Berbentuk spiral atau huruf S ganda terbuat dari plastik (polyethiline)
2. IUD generasi kedua
o Cu T 200 B, berbentuk huruf T yang batangnya dililit tembaga
(Cu) dengan kendungan tembaga
o Cu 7, berbentuk angka 7, yang batangnya dililit tembaga
o MI Cu 250, berbentuk 2/3 lingkaran ellip yang bergerigi yang
batangnya dililit tembaga
3. IUD generasi ketiga
o Cu T 350 A, ukuran kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel,
berbentuk huruf T dengan lilitan tembaga lebih banyak dan perak
o MI Cu 375, batangnya dililit tembaga berlapis perak
o NOVA T, batang dan lengannya dililit tembaga (BKKBN Jawa
Timur; KKB, 2011).
II.4.4. Keuntungan (KKB, 2011)
Keuntungan dari AKDR sangat banyak, yaitu:,sangat efektif karena
tidak perlu lagi mengingat-ingat, tidak mempengaruhi hubungan seksual
dan meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk
hamil, tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A),
tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI, kesuburan segera kembali
setelah IUD diangkat, dapat dipasang segera setelah melahirkan atau
sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi), dapat digunakan sampai
menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir ), tidak ada interaksi
dengan obat-obat, membantu mencegah kehamilan ektopik (KKB, 2011).
II.4.5. Kerugian
Efek samping yang umum terjadi adalah perubahan siklus
haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan berkurang setelah tiga bulan ),
haid lebih lama, banyak dan terasa lebih sakit, dan dapat terjadi perdarahan
antar menstruasi. Sedangkan komplikasi lainnya yaitu: merasakan sakit
dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan berat
pada waktu haid, perforasi dinding uterus, tidak mencegah IMS termasuk
HIV/AIDS, tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau
perempuan yang sering berganti pasangan, penyakit radang panggul terjadi
sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR atau IUD, prosedur
medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan AKDR
atau IUD, sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah
pemasangan AKDR atau IUD, klien tidak dapat melepas AKDR atau IUD
oleh dirinya sendiri, mungkin AKDR atau IUD keluar dari uterus tanpa
diketahui, tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi
AKDR atau IUD untuk mencegah kehamilan normal, dan perempuan
harus memeriksa posisi benang AKDR atau IUD dari waktu ke waktu
(KKB, 2011).
II.4.6. Kontraindikasi dan indikasi
Berikut adalah kontraindikasi pemasangan alat kontrasepsi
dalam Rahim (AKDR) atau IUD pada seorang wanita: a) Hamil; b) infeksi
alat genital; c) Karsinoma serviks atau uterus; d) Ukuran uterus dengan
alat periksa (sonde) berada diluar batas yang ditetapkan pada petunjuk
Pengetahuan
II.5.1. Definisi
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
orang
melakukan
penginderaan
terhadap
suatu
objek
tertentu.
(Notoatmodjo, 2003:123).
dapat
menjelaskan,
menyebutkan
contoh,
menyimpulkan,
menyusun,
dapat
merencanakan,
dapat
meringkaskan,
dapat
Minat
II.6.1. Definisi
Menurut Slameto (2010), minat adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat. Sedangkan Hurlock (1995) disitasi
Purwanti (2011) mengatakan, minat merupakan sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka
bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan,
mereka merasa berminat.
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal daripada hal
waktu khusus atau memiliki frekuensi yang tinggi untuk melakukan suatu
aktivitas yang diminatinya tersebut, ketiga aspek psikomotor, aspek
psikomotor lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau
pelaksanaan, sebagai tindak lanjut dari nilai yang didapat melalui aspek
kognitif
dan
diinternalisasikan
melalui
aspek
afektif
sehingga
Kerangka Teori
Pengetahuan KB
Kualitas pelayanan
Biaya
Keyakinan
Dukungan suami
Suami Tidak nyaman
Ketersediaan alat kontrasepsi
II.9
Kerangka Konsep
Penyuluhan
Tingkat
pengetahuan
Minat
penggunaan
IUD
II.10
Hipotesis Penelitian
a. Adanya pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan tentang
kontrasepsi IUD
b. Adanya pengaruh penyuluhan terhadap minat penggunan metode
kontrasepsi IUD
metode