Anda di halaman 1dari 3

OLEH : ERFANDI

Merupakan saraf-saraf yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis disebut
juga otot tak sadar.
Sistem saraf otonom terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Sistem simpatis
Terbagi menjadi dua bagian yang terdiri dari saraf otonom cranial dan saraf otonom sacral..
Terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan dengan sumsum tulang belakang
melalui serabut-serabut saraf.
Fungsinya :
- Mensarafi otot jantung
- Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar
- Mempersarafi semua alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus
- Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat
- Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit
- Mempertahankan tonus semua otot sadar
2. Saraf Parasimpatis
Fungsi saraf parasimpatis adalah
- Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandibularis dan kelenjarkelenjar dalam mukosa rongga hidung
- Mensarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung
- Menpersarafi kelenjar ludah
- Mempersarafi parotis
- Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, GIT, ginjal, pancreas, lien,
hepar dan kelenjar suprarenalis
- Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria dan alat kelamin

- Miksi dan defekasi


Sistem Syaraf Pada Manusia

Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Otonom)

Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja tanpa
diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang belakang. Sistem
saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-organ dalam,
misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar keringat, otot polos sistem pencernaan, otot polos
pembuluh darah. Berdasarkan sifat kerjanya, sistem saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu
saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di
sepanjang tulang belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga memilki
serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang panjang. Serabut pra-ganglion yaitu
serabut saraf yang yang menuju ganglion dan serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut
serabut post-ganglion. Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan
ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada organ serabut saraf akan
mempunyai sinaps pada sebuah ganglion seperti pada bagan berikut. Saraf parasimpatik
memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-ganglion pendek. Saraf simpatik
dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama tetapi pengaruh kerjanya berlawanan sehingga
keduanya bersifat antagonis.
Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain: Saraf simpatik mempercepat
denyut jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter
pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih,
sedangkan saraf parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung, mempercepat proses
pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil,
mempebesar bronkus dan mengerutkan kantung kemih.

Anda mungkin juga menyukai