Anda di halaman 1dari 4

1.

Peretasan Sony Pictures Entertainment


Peretasan terhadap Sony Pictures Entertainment terjadi pada 24 November 2014.
Hari itu para karyawan perusahaan perfilman itu menemukan kejutan aneh: sebuah
gambar tengkorak warna merah muncul di komputer-komputer mereka.
Bersama dengan itu, tampil jua pesan bahwa ada rahasia perusahaan yang akan
dibocorkan. Email perusahaan pun ditutup, akses VPN bahkan Wifi dipadamkan
seiring tim admin IT mereka berusaha memerangi penyusup itu.

Kasp
ersky

Pesan hacker yang meretas Sony Pictures

Selanjutnya terjadi kehebohan besar. Kelompok peretas yang mengaku


sebagai Guardian of Peace (GoP) pun menyebarkan lebih dari 40GB data rahasia
perusahaan tersebut.
Di antara data yang bocor itu termasuk data medis karyawan, gaji, tinjauan kinerja,
bayaran untuk para selebriti, nomor jaminan sosial, serta salinan beberapa film
yang belum dirilis.
Ada dugaan bahwa peretasan ini masih akan berbuntut panjang. Para peretas
mengklaim ada total 100 TB data yang berhasil mereka curi, termasuk
seluruh database email. Data 40GB yang sudah dibocorkan, hanyalah bagian kecil

dari itu.
Terkait peretasan ini, Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa pelakunya
adalah Korea Utara. Namun tuduhan itu dibantah. Bahkan negeri komunis itu
sempat menawarkan kerjasama untuk menyelidiki pelakunya.
2. Bocornya 56 Juta Kartu Kredit PelangganThe Home Depot
Pada September 2014, perusahaan retail AS The Home Depotmengumumkan
telah jadi korban aksi peretasan. Peristiwa itu membuat 53 juta alamat email serta
56 juta informasi kartu kredit dan kartu debit pelanggan bocor.
Peretas The Home Depot telah masuk ke dalam sistem komputer perusahaan
sejak April. Dia masuk ke dalam komputer internal perusahaan dengan
memanfaatkan informasi yang dicuri dari vendor pihak ketiga lalu. Baru lima bulan
kemudian perusahaan itu mengetahui sistem keamanannya telah dijebol.
3. The Fappening
Kasus peretasan ini adalah yang paling heboh -- sebelum terjadinya peretasan
terhadap Sony. Terutama karena yang dibocorkan adalah foto-foto polos para
selebriti Hollywood.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah foto tanpa busana milik aktris Jennifer
Lawrence, namun ada juga foto selebriti lain seperti Kate Upton, Kaley Cuoco,
Hayden Panetierre serta Kirsten Dunst.
Peretas dikabarkan mendapat foto-foto itu dengan cara menyusup ke dalam akun
iCloud 100 orang selebriti. Selanjutnya dia menyebarkan 500 foto ke dalam
forum 4chan.
CEO Apple Tim Cook membantah bahwa iCloud bisa dibobol dengan mudah oleh
peretas itu. Namun pasca kejadian tersebut, Applemeningkatkan keamanan iCloud
dengan cara mengirim peringatan viaemail jika ada orang yang berusaha
memindahkan isi penyimpanan berbasis cloud itu ke wadah lain.

4. Snappening
Pasca peretasan The Fappening mereda, muncul peretasan Snappening. Ini
adalah sebutan untuk kasus peretasan terhadap aplikasi berbagi foto Snapchat.
Total ada 13GB data, 98 ribu foto dan video milik pengguna Snapchat yang bocor
ke publik. Semua foto itu disebarkan dalam forum 4chan, hingga akhirnya ada juga
yang mengunggahnya ke layanan unduhpeer-to-peer Pirate Bay.
5. Kepanikan di TweetDeck
Seorang remaja 19 tahun di Austria menemukan ada celah kemanan pada
TweetDeck, aplikasi yang populer digunakan untuk mengelola beberapa akun
Twitter. Celakanya, celah tersebut bisa digunakan untuk membuat akun Twitter
orang lain menjadi zombie.
Caranya adalah dengan mengirimkan sebuah kode JavaScript di dalam Tweet
sehingga akun milik orang lain dipaksa untuk meng-RT kicauan dari akun pengirim.
Remaja itu sudah memberitahukan Twitter mengenai celah keamanan temuannya,
sayangnya sudah ada orang lain yang memanfaatkannya sebelum celah tersebut
diperbaiki.
6. Peretasan Bitcoin
Peretasan Bitcoin ini terjadi pada situs penjualan obat Silk Road 2.0 pada Februari
lalu. Administrator situs tersebut mengumumkan bahwa sekitar 4.400 Bitcoins
senilai 2,6 juta dollar AS habis ditambang peretas.
Keringat saya mengucur deras seiring mengetik kabar ini. Saya harus
mengabarkan sesuatu yang umum terjadi di komunitas ini: kami telah diretas, tulis
Defcon, administrator situs tersebut.
Namun itu bukan satu-satunya peristiwa peretasan Bitcoin. Bulan berikutnya,
muncul sebuah kabar tentang upaya peretasan Bitcoin menggunakan Pony botnet.
Pelakunya berhasil membajak sekitar 85 dompet virtual dan menambang uang
digital senilai 220 ribu dollar AS.

Kasus peretasan bermotif Bitcoin tersebut semakin banyak terjadi seiring dengan
diterimanya mata uang digital itu dalam transaksi keuangan.
7. Regin, Alat yang Meretas Pemerintah
Regin adalah malware yang pernah membobol sistem keamanan Uni Eropa dan
sebuah operator telekomunikasi di Belgia. Peristiwa pembobolan tersebut terjadi
pada 2011 dan 2013, namun malwareyang dipakai untuk membobolnya baru
diketahui sekarang.
Regin bukan sekadar malware biasa. Malware ini adalah alat mata-mata yang bisa
digunakan untuk membajak keseluruhan jaringan serta infrastruktur tertentu.
Program jahat ini dirancang untuk tetap tak terdeteksi selama bertahun-tahun.
Fitur paling hebatnya adalah sebuah komponen yang membuatnya bisa membajak
stasiun telekomunikasi GSM sehingga penyerang bisa mengendalikan seluruh
jaringan komunikasi.
Pembuat Regin masih misterius. Namun banyak yang meyakini malware canggih
ini dibuat oleh departemen intelijen Inggris Government Communication
Headquarters (GCHQ) dengan bantuan National Security Agency (NSA).

Anda mungkin juga menyukai