PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan
ketat khususnya untuk perusahaan sejenis. Oleh karena itu, keadaan ini akan
mengakibatkan perusahaan setiap kali harus selalu mengikuti perubahan, baik
dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Selain itu, perusahaan harus
mengikuti pola perilaku pesaing dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini membuat
persaingan antar perusahaan semakin ketat dalam perebutan pangsa pasar. Setiap
perusahaan ingin berhasil dalam menjalankan bisnisnya. Mereka dituntut untuk
memiliki suatu keunikan yang dapat memikat konsumen dalam rangka
mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada.
Persaingan teknologi di Amerika Serikat yang semakin ketat , para
produsen teknologi komputer bersaing mengeluarkan produk-produk andalan
menjadikan para produsen teknologi komputer berlomba-lomba untuk merebut
pangsa pasar yang ada, dan akan ada berusaha sekuat tenaga untuk menampikan
keunggulan produknya dibadingkan dengan produk dari produk lawan-lawannya,
dengan menawarkan kelebihan yang dimiliki. Dan juga terus meningkatkan
strategi yang akan digunakan dalam persaingan tersebut.
Salah satu strategi yang tepat untuk meraih keunggulan bersaing dalam
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah dengan membentuk brand
image (citra merek) di dalam diri konsumen. Strategi ini mampu menggempur
persaingan dalam bidang pemasaran untuk dapat bertahan dan survive dalam
memasarkan produknya ke konsumen. Brand image telah menjadi elemen krusial
yang berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik
perusahaan bisnis maupun nirlaba,pemanufakturan maupun penyedia jasa dan
organisasi lokal maupun global.
Konsumen cenderung menjadikan brand image suatu produk sebagai
acuan sebelum melakukan pembelian suatu produk. Maka, perusahaan harus dapat
pembelian produk.
Apakah terdapat pengaruh antara brand image dengan keputusan
pembelian produk.
Seberapa besar hubungan antara brand image dengan keputusan pembelian
produk.
Seberapa besar pengaruh brand image kepada keputusan pembelian
produk.
Apakah brand image faktor utama yang mempengaruhi keputusan
pembelian?Apakah ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan
pembelian ?
pembelian produk.
Mengetahui apakah terdapat pengaruh antara brand image dengan
pembelian produk.
Mengetahui apakah terdapat faktor lain yang mempengaruhi keputusan
pembelian produk.
Menjelaskan langkah-langkah pengerjaan metode korelasi .
2. Bagi penulis
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatankegiatan pekerjaan
sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan
melalui orang lain. Manajemen melibatkan efisiensi dan efektifitas penyelesaian
aktivitasaktivitas kerja organisasi. Efisiensi mengacu pada memperoleh output
terbesar dengan input yang terkecil. Input yang langka meliputi sumberdaya
seperti orang, uang, peralatan di efisiensikan penggunaannya. Namun, tidak cukup
hanya sekedar efisien manajemen juga memfokuskan pada efektifitas. Efektifitas
sendiri biasanya diartikan sebagaimenyelesaikan kegiatankegiatan sehingga
sasaran organisasi dapat tercapai.
Menurut pendekatan fungsi manajemen menunjukkan aktivitas atau kewajiban
yang jelas ketika mengkoordinasikan pekerjaan orang lain secara efisien dan
efektif. Empat fungsi dasar manajemen adalah sebagai berikut :
a.
Merencanakan
untuk
mencapai
sasaran
itu,
dan
menyusun
rencana
untuk
Mengorganisasi
Fungsi manajemen yang mencakup proses menentukan tugas apa yang harus
dilakukan, siapa yang harus melakukan, bagaimana cara mengelompokkan tugas
tugas itu, siapa harus melapor ke siapa, dan dimana keputusan harus dibuat.
c.
Memimpin
d.
Mengendalikan
2.2
Pengertian Statistik
Secara etimologis pengertian statistik berasal dari kata status dalam bahasa
Latin yang mempunyai persamaan arti dengan kata state dalam bahasa Inggris,
atau kata staat dalam bahasa Belanda, dan yang dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata statistik diartika sebagai
kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif)
maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting
dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan
selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan
yang berwujud angka (data kuantitatif) saja; bahan keterangan yang tidak
berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik.
Sangat banyak definisi tentang statistik, tetapi tidak ada definisi yang
memuaskan. Hal ini disebabkan karena luasnya ruang lingkup statistik. Untuk
keperluan praktis, statistik bisa diartikan secara sempit dan luas.
Dalam arti sempit, statistik berarti data ringkasan berbentuk angka
(kuantitatif). Misalnya: statistik penduduk, adalah data atau keterangan berbentuk
angka ringkasan mengenai penduduk (jumlah, rata-rata umur, distribusinya,
persentase yang buta huruf).
Dalam arti luas, statistik berarti suatu ilmu yang mempelajari cara
pengumpulan, pengolahan/ pengelompokan, penyajian, dan analisa data serta cara
pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian yang tidak
menyeluruh. Definisi ini lebih ditekankan kepada urutan kegiatan dalam
memperoleh data sampai data itu berguna untuk dasar pembuatan keputusan. Jadi
apabila seseorang memerlukan data untuk dasar pengambilan keputusan, maka
Variabel dalam bisnis statistik adalah karakteristik dari setiap entitas yang
dipelajari yang mampu mengambil nilai yang berbeda (Black, 2013). Banyak
sekali variabel dalam bisnis, misalnya produktivitas pekerja, gaji karyawan, harga
produk/jasa, pangsa pasar, jumlah penjualan, dll. Dalam pembelajaran tentang
bisnis statistik, variabel variabel yang digunakan akan menghasilkan
pengukuran yang dapat digunakan dalam analisis.
Data adalah fakta fakta dan angka angka yang dikumpulkan, di analisa
dan dirangkum untuk
Sweeney, & Williams, 2011). Data memiliki berbagai wujud seperti angka tinggi
badan, angka penjualan, jumlah produksi, jumlah mahasiswa, dan lain-lain.
Kumpulan data yang lebih berarti atau bermakna setelah melalui suatu proses
pengolahan disebut sebagai informasi, contoh : rata-rata tinggi badan anak SMP
yang rutin berenang adalah 100cm. Memilih dan mengorganisasikan informasi
yang menyediakan pengertian, rekomendasi, dan dasar keputusan akan menjadi
sebuah pengetahuan. Contoh : terdapat perbedaan rata-rata tinggi badan siswa
SMP yang rutin berenang dengan yang tidak.
2.4
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan bagaimana
Data Tunggal,
2.
Data Berkelompok.
Untuk data berkelompok ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
kelas bagi distribusi frekuensi yaitu:jumlah kelas, lebar kelas dan batas kelas.
2.5
Korelasi
Korelasi adalah asosiasi (hubungan) antara variabel-variabel yang
diminati, apakah data sampel yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada
kaitan antara variabel-variabel dalam populasi asal sampel, jika ada hubungan,
seberapa kuat hubungan antar variabel tersebut. Keeratan hubungan itu dinyatakan
dengan nama koefisien korelasi atau bisa disebut korelasi saja. Perlu dicatat
bahwa dalam korelasi kita belum menentukan dengan pasti variabel independent
dan dependent-nya seperti yang kita lakukan dalam analisis regresi. Korelasi
terbagi jadi dua yaitu korelasi bivariate dan korelasi partial. Berikut
penjelasannya.
2.5.1
Korelasi Bivariate
Tujuan dari pengujian korelasi Bivariate adalah untuk mengukur keeretan
Korelasi Partial
Tujuan dari pengujian korelasi parsial adalah untuk menggambarkan
derajat korelasi antara dua buah variabel independen setelah pengaruh variabel
lainnya dikontrol (secara statistik).
2.6
Hipotesis
Adapun beberapa pengertian hipotesis menurut para ahli adalah sebagai berikut:
taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang
pada tahun 1968 oleh tiga mahasiswa Stanford University, yakni Norman H. Nie,
C. Hadlai Hull, dan Dale H. Bent. Ketika pertama kali diciptakan software ini
dioperasikan pada komputer mainframe, hingga akhirnya penerbit McGraw-Hill
menerbitkan user manual SPSS.
2.8
berikut:
impresi, perasaan atau konsepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan,
mengenai suatu object, orang atau mengenai lembaga.
merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek
tersebut.
sebagai seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh seseorang
terhadap suatu merek, karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu
merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut. Citra merek merupakan syarat
dari merek yang kuat.
2.9
Pengertian Konsumen
Pengertian Konsumen menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya
Prinsiples Of Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli
atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.
BAB 3
METOGOLOGI PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian
Judul penelitian ini adalah Hubungan Brand Image dengan Keputusan
pengambilan data sekunder dimana data yang telah diolah dan disajikan dalam
bentuk tabel yang berasal dari sumber data penelitian yang diperoleh dengan
secara tidak langsung melalui media perantara yang dimana diperoleh dan dicatat
oleh pihak ketiga/pihak lain.
3.3
Teknik Sampling
Menurut sugiyono (2001:57) simple random sampling adalah teknik untuk
mendapatkan sampling yang telah dilakukan pada unit sampling. Cara demikian
dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Teknik ini dapat
dipergunakan bilamana jumlah unit samplin di dalam suatu populasi tidak terlalu
besar. Sample dalam penelitian ini sebanyak 50 orang diambil secara acak untuk
mengetahui hubungan brand dengan keputusan pembelian konsumen.
Populasi
homogen
3.4