Anda di halaman 1dari 39

INTEGRAL RIEMANN

7.1 Integral Riemann


Partisi dan Tag Partisi
Jika I := [a, b] adalah interval terbatas tertutup di R , maka partisi dari I terbatas, himpunan tertutup P := (x0 , x1 , , . . . , xn1 , xn ) dari titik di I sedemikian
sehingga
a = (x0 < x1 < < . . . < xn1 < xn )
Titik-titik di P digunakan untuk membagi I = [a, b] pada subinterval yang tidak
tumpang-tindih.
I1 := [x0 , x1 ] , I2 := [x1 , x2 ] , I3 := [x2 , x3 ]
Norm partisi P adalah kP k := max {x1 x0 , x2 x1 , xn xn1 }. Jika suatu titik ti dipilih dari setiap subinterval Ii = {xi1 xi }, untuk i = 1, , 2 , . . . , n,
maka titik-titik tersebut disebut tag dari sub interval.
, xi ])}n dari subinterSuatu himpunan dari pasangan berurut P := {([xi1
i=1

val dan sesuai tag disebut tag partisi dari I. Jika P adalah tag partisi seperti di
atas, maka kita definisikan jumlahRiemann
suatu fungsi f : [a, b] R yang
 dari
P
n
berhubungan dengan P sebagai S f : P := i=1 f (ti ) (xi xi1 )

Definisi Integral Riemann


Definisi 0.1 Suatu fungsi f : [a, b] R disebut Riemann integrable di [a, b]
jika terdapat suatu bilangan L R sedemikian sehingga untuk setiap > 0 terdapat
sehingga jika P adalah suatu tag partisi dari [a, b] dengan
> 0 sedemikian




P < , maka S(f : P ) L < .
1

2
Karena untuk sebarang > 0, kita simpulkan bahwa G adalah Riemann integrable dengan integral sama sengan nol. Himpunan dari semua fungsi Riemann
Integrable di [a, b] akan dinotasikan dengan R [a, b].
Contoh: Misal G (x) := x1 untuk x = n1 (n N ), dan G (x) := 0 dengan kata
lain pada [0, 1]. Buktikan bahwa G adalah Rieman integrable. Diberikan > 0,
himpunan E := {x : G (x) } adalah himpunan berhingga. (Seperti contoh,
1
jika = 10
, maka F := {1, , 1/2, . . . , 1/10}), jika n adalah titik di E, sehingga
memungkinkan bahwa suatu tag dapat dihitung dua kali jika itu merupakan
titik


akhir dan misal := 2 . Untuk tag partisi P sedemikian sehingga P < , kita
misalkan P0 adalah subset dari P dengan semua tag selain di E dan misal P1
adalah subset dari P dengan satu atau lebih tag di E. Karena G (x) 1 untuk
semua x di [0, 1], kita mendapatkan


0 S G; P





= S G; P0 + S G; P1 < + (2n) = 2

Teorema 0.2 Jika f R [a, b], maka nilai dari integralnya uniquely determined
(tunggal)
Bukti: Misalkan L1 dan L2 keduanya nilai integral Riemann fungsi f , maka
cukup dibuktikan bahwa L1 = L2 dan diberikan sebarang bilangan > 0. L1
adalah nilai integral fungsi f pada
[a,
b], maka terdapat bilangan 1 > 0 sehingga

untuk setiap tag partisi dengan P1 < 1 berlaku





S f : P1 L1 <
2
L2 adalah nilai integral fungsi f pada [a, b],
maka terdapat bilangan 2 > 0 se
hingga untuk setiap tag partisi dengan P2 < 21 berlaku





S f : P2 L2 <
2

pilih = min (1 , 2 ), akibatnya jika P sebarang partisi pada [a, b] dengan S P <




berlaku P2 < 1 dan P2 < 2 , akibatnya









S f : P L1 < dan S f : P L2 <


2
2

3
dengan menggunakan ketaksamaan segitiga, maka








|L1 L2 | = L1 S f : P + S f : P L2








L1 S f : P + S f : P L2

<
+
2 2
=

Teorema 0.3 Jika g adalah Riemann Integrable di [a, b] dan jika f (x) = g (x)
kecuali untuk suatu bilangan berhingga dari titik di [a, b], maka jika f adalah
Rb
Rb
Riemann integrable dan a f = a g
Rb
Bukti: Misal c adalah suatu titik pada interval tertentu dan misalkan L = a g.

asumsikan bahwa
 f (x)= g(x) untuk setiap x 6= c. Untuk suatu tag partisi P ,
kedua jumlah S f : P dan S g : P adalah sama dengan pengecualian ketika
c = xi = xi1 adalah titik akhir. Selanjutnya kita punya

X







(f
(x
)

g
(x
))
(x

x
)
S
f
:
P

S
g
:
P
=



i
i
i
i1


2 (|g (c) + f (c)|) P
Kemudian diberikan > 0, terdapat
1 / (4 (|f (c) + g (c)|)),
1 > 0 yang memenuhi



dan 2 > 0 sedemikian sehingga P 2 sehingga S g : P L < 2 . Misalkan


:= min {1 , 2 }. Jika P < 2 , maka kita dapatkan






 




S
f
:
P

S
f
:
P

S
g
:
P
+
S
g
:
P

L



< +
2 2
Jadi, fungsi f dapat diintegralkan dengan integral L.

Beberapa Properti Integral


Teorema 0.4 Misal f dan g di R [a, b], maka:
Rb
Rb
a) jika fungsi k R di R [a, b] dan a kf = k a f
Rb
Rb
Rb
b) fungsi f + g di R [a, b] dan a (f + g) = a f + a g
Rb
Rb
c) jika f (x) g (x), maka a f a g
Bukti: Jika P = {([xi1 xi ] , ti )}ni=1 adalah tag partisi dari [a, b], maka mudah

4
ditunjukkan bahwa:




S kf : P = kS f : P ,







S f + g : P = S f : P + S g : P ,




S f : P S g : P .

0 sehingga berdasarkan Teorema 0.2 kita bisa mendapatkan suatu


Diberikan >

> 0 sedemikian sehingga jika P adalah suatu tag partisi dengan P < , maka


 Z b
 Z b


S f : P

f < dan S f : P
g <

2
2
a
a
Untuk membuktikan (b), perhatikan bahwa

Z b
Z b  


 Z b
 Z b



= S f : P + S g : P

S f + g : P
f

g
f
+
g



a


Z b  
 Z b




g
f + S g : P
S f : P
a


< + =
2 2
Karena untuk sebarang > 0, maka dapat disimpulkan bahwa f + g R [a, b] dan
integralnya adalah jumlah dari integral f dan g.
Untuk membuktikan (c) menggunakan ketaksamaan segitiga
Z
a




f < S f : P dan
2

Z
a



g < S g : P +
2





Telah diketahui bahwa S f : P S g : P , sehingga
Z

Z
f

g+
a

Karena untuk sebarang > 0, maka dapat disimpulkan bahwa

Rb
a

Rb
a

Teorema Keterbatasan
Teorema 0.5 Jika f R [a, b], maka f terbatas di [a, b].
Bukti: Asumsikan bahwa f adalah fungsi yang tidak terbatas di R [a, b] dengan

integral L. Kemudian terdapat


> 0 sedemikian sehingga jika P adalah suatu tag

partisi pada [a, b] dengan P < , maka kita mempunyai




S
f
:
P

L

< |L| + 1
Misalkan Q = {([xi1 xi ] , ti )}nn=1 adalah partisi dari [a, b] dengan kQk < .
Karena |f | tidak terbatas pada [a, b], maka terdapat paling tidak satu subinterval di Q, sebut saja [xk1 , xk ], yang mana |f | tidak terbatas jika |f | terbatas
pada setiap subinterval [xi1 xi ] oleh Mi , maka |f | terbatas di [a, b] dengan
max {M1 , . . . , Mn }. Untuk membuktikan bahwa hal tersebut kontradiksi dengan
yang diketahui, kita beri label Q dengan tt := xi untuk i 6= k dan kita ambil
tk [xk1 , xk ] sedemikian sehingga


X



kf (tk ) (xk xk1 )k > kLk + 1 +
f (ti ) (xi xi1 )


i6=k

Dari ketaksamaan segitiga (yang berbentuk kA + Bk |A| + |B|), kita mendapatkan





X





f (ti ) (xi xi1 ) > |L| + 1


S f : Q |f (tk ) (xk xk1 )|


i6=k

dimana kontradiksi dengan yang diketahui.

Contoh:
Setiap fungsi konstan pada [a, b] berada pada R [a, b] Misal f (x) := k untuk
semua x [a, b]. Jika P {([xi1 xi ] , ti )}ni=1 adalah suatu tag partisi dari [a, b],
maka sudah jelas bahwa


S f : P

n
X
i=1

k (xi xi1 ) = k (b a)

6


Oleh karena itu, untuk suatu > 0 terdapat := 1 sehingga jika P < , maka




S f : P k (b a) = 0 <
Karena untuk sebarang > 0, dapat kita simpulkan bahwa f R [a, b] dan
Rb
f = k (b a).
a

7.2 Fungsi Integral Riemann


Kriteria Cauchy
Definisi 0.6 Sebuah fungsi f : [a, b] R, terintegral di R[a, b], jika dan hanya

jika untuk setiap > 0, terdapat n > 0 sedemikian


hingga P dan Q merupakan


tanda partisi dari [a, b], dengan P < n dan Q < n , maka



<
S(f ; P ) S(f ; Q)
Bukti: () Jika f R[a, b] dengan integral L,
n := 2 > 0 sedemikian
ambil



hingga jika P , Q adalah tanda partisi dimana P < n dan Q < n , maka







L < Sehingga diperoleh
S(f ; P ) L < 2 dan S(f ; Q)
2




S(f ; P ) L + L S(f ;
S(f ; P ) S(f ; Q)


S(f ; P ) L + L S(f ;

<
+ =
2 2



Q)

Q)

() Untuk masing-masing n N , ambil n > 0 sedemikian hingga jika


P dan Q


< 1 Dapat
adalah tanda partisi dengan norma < n , maka S(f ; P ) S(f ; Q)
n
kita asumsikan bahwa n < n+1 untuk n N , di lain pihak, kita tempatkan n
dengan n0 := min{1 , 2 , ..., n }.


Untuk setiap n N , ambil Pn sebagai tanda partisi dengan P < n . Jelas, jika
m > n maka kedua Pm dan Pn memiliki norma < n , sehingga

1

(1) S(f ; Pn ) S(f ; Pm ) <


n

untuk m > n

7


Akibatnya, barisan S(f ; Pm )

adalah barisan Cauchy di R. Sehingga (dengan teorema 3.5.5) barisan ini konvergen di R dan kita ambil A := limm S(f ; Pm ).
m=1

Berdasarkan pada limit di (1) sebagai m , kita peroleh



1

S(f
;
P
)

A


n
n

untuk n N

Untuk melihat bahwa A adalah Integral Riemann


K N untuk K > 2 . Jika Q tanda partisi dngan

pada
f , diberikan > 0,ambil

Q < K , maka

S(f
;
Q)

S(f
;
Q)

S(f
;
P
)
+
S(f
;
P
)

A




K
K
1
1
+
<
K K
Karena > 0, maka f R[a, b] dengan integral A. Sekarang akan kita beri contoh
yang menggunakan Kriteria Cauchy.

Contoh (a) Ambil g : [0, 3] R sebagai fungsi yang bersesuaian dengan contoh
7.1.3(b). Pada contoh
kita lihat bahawa jika P adalah tanda partisi dari

tersebut

[0,3] dengan norma P < , maka
8 5 S(g ; P 8 + 5


Jika Q tanda partisi yang lain dengan Q < , maka
8 5 S(g ; Q 8 + 5
Jika kita subtitusikan kedua pertidaksamaan ini, kita peroleh



10
S(g ; P ) S(g ; Q)
Agar hasil akhirnya < , maka kita diperbolehkan untuk mempergunakan Kriteria

Cauchy dengan n := 20
.
(b) Kriteria Cauchy dapat digunakan untuk menunjukkan fungsi f : [0, 3]
R bukan integral Riemann. Untuk melakukan ini kita harus menunjukkan bahwa
: Terdapat 0 > 0 sedemikian hingga untuk setiap n > 0 terdapat tanda partisi

8




P dan Q dengan P < n dan P < n sedemikian hingga:



S(f ; P ) S(f ; Q) 0
Kita akan memberlakukan catatan untuk fungsi Dirichlet, berdasarkan 5.1.5(g)
didefinisikan f (x) := 1 jika f (x) := 1 adalah rasional dan f (x) : 0 jika x [0, 1]
irrasional.
Kita ambil 0 := 12 . Jika P adalah partisi dari semua tanda bilangan irrasional
maka S(f ; P ) = 1, sedangkan jika Q adalah partisi dari semua tanda bilangan
= 0. Karena kita dapat mengambil beberapa tanda
irrasional maka S(f ; Q)
partisi dengan secara tiba-tiba memiliki norma kecil, kita simpulkan bahwa fungsi
Dirichlet bukan Integral Riemann.

Teorema Squezze
Hasil berikutnya akan digunakan untuk menetapkan keintergalan Riemann
untuk beberapa kelas fungsi yang penting.
Teorema 0.7 Ambil f [a, b] R Maka f R[a, b] jika dan hanya jika untuk
semua > 0, terdapat fungs dan di R[a, b], dengan
(2) f (x) x) untuk semua x [a, b]. Dan dimana
Rb
(3) a ( ) <
Bukti: () Ambil = = f untuk semua > 0. Secaraa tak langsung sudah
memenuhi (2), kemudian akan dibuktikan (3):
Rb
Rb
Rb
Ambil a ( ), karena = maka a ( ) = a 0 = 0 < sehingga
Rb
memenuhi a ( ) < () Ambil > 0. Karena dan berada di
R[a, b], maka terdapat > 0 sedemikian hingga jika P adalah tanda partisi dengan
kP k < , maka



Zb


S( : P ) <




a

dan




Zb


S( : P ) <




a







Zb
Zb




S( : P ) < S( : P ) <








a

< S( : P )

Zb

< S( : P )

<
a

Zb
<
a

Sehingga
Zb

< S( : P )

S( : P ) <

dan

Zb
+
a

Dari pertidaksamaan (2), kita peroleh S( : P ) S(f ; P ) S( : P ), sehingga


Zb
Zb
< S(f ; P ) < +
a



Jika Q tanda partisi yang lain dengan P < , maka kita peroleh juga
Zb

<
< S(f ; Q)

Zb
+
a

Kita subtitusikan kedua pertaksamaan ini dan gunakan (3), kita simpulkan bahwa

S(f ; P ) <

Zb
+
a

Zb

<
< S(f ; Q)atau
S(f ; Q)

Zb
+
a

Zb

Zb


< + +
S(f ; P ) S(f ; Q)
a

Zb

Zb


< + 2
S(f ; P ) S(f ; Q)
a

Zb
( ) + 2 < 3

=
a

Karena > 0, Kriteria Cauchy menunjukkan bahwa f R[a, b].

10

Kelas Fungsi Integral Riemann


Teorema Squezee sering digunakan dalam koneksi kelas dalam langkah fungsi.
Perlu diingat dari Definisi 5.4.9 fungsi : [a, b] R adalah langkah fungsi jika ia
hanya memiliki bilangan berhingga dari nilai berbeda, masing-masing nilai berasal
dari asumsi dari satu atau lebih interval bagian dari [a, b].
Lemma 0.8 Jika J adalah interval bagian dari [a, b], memiliki titik akhir c < d
dan jika J (x) := 1 untuk x j dan J (x) := 1 untuk selainnya di [a, b], maka
Rb
J (x) [a, b] dan a J = d c. Bukti: Jika J = [a, b] dengan c d dalam
latihan 7.1.15 da dapat kita pilih := 4 . Pembuktian yang sama dapat diberian
untuk tiga interval bagian lainnya yang memiliki titik akhir ini.
Alternatif lain, kita amati bahwa dapat kita tulis (c, d) = (c, d)(d, d), (c, d) =
Rb
(c, d) (c, c) dan (c, d) = (c, d) (c, c) Karena a (c, d) = 0 keempat dari
fungsi ini memiliki integral sama dengan dc..
Hal ini fakta penting, bahwa setiap langkah fungsi adalah integral Riemann
Teorema 0.9 Jika : [a, b] R adalah langkah fungsi, maka R[a, b].
Bukti : Langkah fungsi dari tipe di atas disebut langkah fungsi elementary.
Dalam latihan 5 hal ini ditunjukkan bahwa sebuah langkah fungsi dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari beberapa langkah fungsi dasar (4)

m
X

kj Jj

j=1

dimana Jj memiliki titik akhir cj < dj . Lemma dan teorema 7.1.4 (a,b) menunjukkan bahwa R[a, b], dan bahwa (5)
Zb

m
X

kj (dj cj .)

j=1

Sekarang akan kita gunakan teorema Squeeze untuk menunjukan terdapatnya fungsi
kontinu sebagai integral Riemann.
Teorema 0.10 Jika f : [a, b] R kontinu pada [a, b] maka f R[a, b].
Bukti : Mengikuti teorema 5.4.3 dimana f kontinu seragam pada [a, b]. Diberikan

11
< 0 maka terdapat > 0 sedemikian hingga jika u, v [a, b], dan |u v| < ,
maka kita peroleh

|f (u) f (v)| <


(b a)
Ambil P = {Ii }ni=1 sebagai sebuah partisi sedemikian hingga kP k < ambil ui
Ii sebagai titik dimana f mencapai nilai minimum pada Ii , dan ambil vi Ii . sebagai titik dimana f mencapai nilai maksimum pada Ii . Ambil , sebagai langkah
fungsi didefinisikan sebagai (x) := f (ui ) untuk x [xi1 , xi )(i = 1, 2, ..., n 1)
dan (x) := f (un ) untuk [x [xn1 , xn )]. Ambil , dengan definisi yang sama
menggunakan titik vi bukan ui . Maka satu menjadi (x) f (x) (x) untuk
semua x [a, b]. Lebih lanjut, jelas bahwa
Z
0

( ) =
a

n
X

(f (vi ) (ui )) (xi xi1 )

i=1

<

n
X
i=1

(xi xi1 ) =
(b a)

Karena itu, dengan mengikuti teorema squeeze diperoleh f R[a, b]. Fungsi monoton tidak selalu kontinu pada setiap titik, tapi fungsi monoton adalah juga integral
riemann.

Teorema 0.11 jika f : [a, b] mathbbR kontinu pada [a, b], maka f R[a, b]
Bukti: mengikuti teorema 5.4.3 dimana f kontinu seragam pada [a, b]. Diberikan
> 0 maka terdapat > 0 sedemikian hingga jika u, v [a, b] dan |u v| < ,
maka kita peroleh
|f (u) f (v)| < /(b a)
ambil P = {li }ni=1 sebagai sebuah partisi sedemikian hingga ||P || < ,ambil ui li
sebagai titik dimana f mencapai nilai minimum pada li , dan ambil vi li sebagi
titik dimana f mencapai nilai maksimum pada li .
ambil sebagai langkah fungsi didefinisikan sebagai (x) := f (ui ) untuk x
[xi1 , xi ](i = 1, 2, ..., n 1) dan (x) := f (un ) untuk x [xn1 , xn ]. ambil
dengan definisi yang sama menggunakan titik vi bukan ui . maka satu menjadi
(x) f (x) (x) untuk semua x [a, b]

12
lebih lanjut, jelas bahwa
Z

( =

0
a

n
X

(f (vi ) (ui ))(xi xi1

i=1
n
X
<
(/b a)(xi xi1 ) =
i=1

Karena itu, dengan mengikuti teorema squeeze diperoleh f R[a, b] fungsi


monoton tidak selalu kontinu pada setiap titik, tapi fungsi monoton adalah juga
integral riemann

Teorema 0.12 jika f : [a, b] R monoton pada [a, b], maka f R[a, b].
Bukti:
anggap bahwa f meningkat(incresing) pada interval [a, b], a < b. jika diberikan
> 0. kita ambilyk := f (a) + kh untuk = 0, 1, ..., q dan sesuai himpunan Ak :=
f 1 ([yk1 ]) untuk k = 1, ..., q 1 dan Aq := f 1 ([yq1 , yq ]). himpunan Ak yang
di uraikan berpasangan dan memiliki gabungan [a, b]. karakteristik dari teorema
2.5.1 menunjukan bahwa setiap Ak jika tidak (i) kosong,(ii) mengacu pada titik
atau (iii) berupa tidak menghasilkan interval (tidak selalu tertutup) di [a, b]. kita
buang himpunan yang sesuai denga (i). jika kita dampingkan titik akhir kepada
interval sisa [Ak ], kita peroleh interval tertutup Ak . menunjukan bahwa interval
sesuai Ak qk=1 adalah diuraikan berpasangan hingga [a, b] = U(q k = 1)Ak dan f (x)
[y( k 1), yk ] untuk x Ak didefinisikan langkah fungsi dan pada [a, b]
dengan mengatur (x) := yk1 dan (x) := yk untuk x Ak . jelas bahwa
(x) f (x) (x) untuk semua x [a, b] dan bahwa
Z

q
X
( ) =
(yk yk1 )(xk xk1 )

k=1

q
X

h(xk xk1 ) = h(b a) <

k=1

karena > 0, maka teorema squeeze menyiratkan f R[a, b]

13

Teorema Penjumlahan
Teorema 0.13 ambil f : [a, b] R dan ambil c [a, b], maka f R[a, b] jika
dan hanya jika ada pembatas untuk [a, b] dan [c, b] keduanya adalah integral rieman
dalam hal ini
Z

f=
a

Z
f+

Bukti: [] anggap bahwa f1 dibatasi kepada [a, c] dan f2 dibatasi [a, b] terintegral
Rieman pada masing - masing L1 dan L2 . dan di berikan > 0, terdapat 0 > 0
sedemikian hingga jika P1 adalah tanda partisi dari [a, c] dengan ||P1 || < 0 , maka
|S(f ; P1 ) L1 | < /3. juga terdapat > 0 sedemikian sehingga jika P2 adalah
tanda partisi dari [c, b] dengan ||P2 || < maka |S(f ; P2 ) L2 | < /3 jika M
adalah batas untuk |f |, kita definisikan := min[ 0 , , /6M ] dan ambil p sebagai tanda partisi dari [a, b] dengan ||Q|| < .

Akibat 0.14 jika f [a, b] dan jika [c, d] [a, b] maka pembatas dari f pada c, d
berada dalam R[c, d]
Bukti :
karena f R[a, b] dan c [a, b], mengikuti teorema pembatas [c, b] berada dalam
R[c, b]. tapi jika d [c, d] maka aplikasi lain teorema menunjukan bahwa pembatasan dari f pada [c, d] berada dalam R[c, d].

Akibat 0.15 jika f R[a, b] dan jika a = c0 < c1 < ... < cm = b maka pembatas
dari masing-masing interval bagian [ci 1, ci ] adalah integral Riemann dan
Z

f=
a

m Z
X
i=1

c1

ic1

hingga sekarang kita telah mempertimbangkan bahwa integral Riemann pada interval [a, b] dimana a < b mudah mendapatkan definisi integral lebih umum.

14
Definisi 0.16 jika f R[a, b] dan jika , [a, b] dengan < , kita definisikan

Z
f :=

dan

f := 0

contoh 1:
1

Z
2xdx =

2xdx
1

|12 x2 = |21 x2
22 12 = (12 22 )
4 1 = (1 4)
3 = (3)
3 = 3

contoh 2:
2

2xdx = 0
2

|22 x2 = 0
22 22 = 0

Teorema 0.17 jika f R[a, b] dan jika , , sebarang bilangan di [a, b] maka
Z

f :=

Z
f+

Dlam arti bahwa keberatan untuk setiap dua integral ini menyiratkan keberadaan
integral ketiga persamaan
Bukti : jika setiap dua bilangan , , adalah sama maka memenuhi persamaan.
selanjutnya kita anggap, bahwa ketiga bilangan tersebut berbeda.

15
berdasakan simetri kami perkenalkan istilah
Z

f+

f+

L(, , ) :=

Jelas bahwa persamaan tersebut terpenuhi jika dan hanya jika L(, , ) := 0.
sedemikian sehingga, untuk membentuk pernyataan kita harus menunjukan bahwa
L := 0 untuk kedelapan pernyataan permutasi , dan

7.3 Teorema Dasar


Teorema Dasar (Formula Pertama)
Pertama dari Teorema Fundamental menyediakan dasar teoritis untuk metode
perhitungan yang integral yang pembaca pelajari dalam kalkulus. Hal ini menegaskan bahwa jika fungsi adalah turunan dari F fungsi dan jika milik R [a, b],
Rb
maka integral a f dapat dihitung dengan cara evaluasi F = F (b) - F (a). Sebuah
fungsi F sedemikian sehinggaI F(x) = f(x) untuk semua x [a, b] disebut anti
turunan atau primitif dari f pada [a, b]. demikian, ketika f memiliki anti turunan,
itu adalah hal yang sangat sederhana untuk menghitung integral.
Dalam prakteknya, akan lebih mudah untuk memungkinkan beberapa poin yang
luar biasa c di mana F (c) tidak ada di R atau di mana tidak sama f (c). ternyata
kita dapat mengizinkan sejumlah terbatas titik yang luar biasa tersebut.

Teorema Fundamental (Bentuk Pertama)


Teorema 0.18 Dasar Kalkulus (Bentuk Pertama) Misalkan ada E diatur
terbatas pada [a, b] dan fungsi f , F : [a, b] R sedemikian sehingga: a) F kontinu
pada [a, b]
b) F 0 (x) = f (x) untuk semua x [a, b] E
c) f Milik R[a, b] Lalu kami memiliki

Zb
f = F (b) F (a)

(1)
a

16
Bukti: Kami akan membuktikan teorema dalam kasus di mana E = a, b. kasus
yang umum dapat diperoleh dengan melanggar/memutus interval ke dalam gabungan dari bilangan terbatas interval. Mari > 0 diberikan. Sejak f R[a, b]
dengan asumsi (c), terdapat > 0 sehingga P adalah setiap partisi dengan tag
|P | < maka
Zb
(2) |S(; P ) f | <
a

Jika subinterval di P adalah [xi1 , xi ] maka Teorema 6.2.4 Nilai Rata-rata diterapkan untuk F pada [xi1 , xi ] menyiratkan bahwa ada i [xi1 , xi ] sehingga
(F (xi ) F (xi1 )) = F 0 (i )(xi xi1 )untuki = 1, , n
Jika kita menambahkan istilah-istilah ini, perhatikan telescoping dari jumlah dan
menggunakan fakta bahwa F (i ) = (i ). kita mendapatkan
F (b)F (a) =

n
X

(F (xi)F (xi 1)) =

n
X

f (i )(xi xi1 )

i=1

(i=1)

Sekarang mari PU := ([xi xi+1 ], i )ni=1 jadi jumlah yang sama di sebelah (f, PU )
jika kita pengganti F (b)F (a) = S(, PU ) ke (2), kami menyimpulkan bahwa
Zb
|(F (b)F (a))

f| <
a

Contoh (a) jika F (x) = 1/2x2 untuk semua x [a, b], maka F (x) = x untuk
semua x [a, b], selanjutnya f = F kontinu sehingga dalam R [a, b]. maka
Teorema Fundamental (dengan E = ) menyiratkan bahwa
Zb
a

xdx = F (b)F (a) = (b2 a2 )

17
Teorema Fundamental (Bentuk ke Dua)
Definisi 0.19 Jika f R[a, b] maka fungsi yang didefinisikan oleh
Zb
f dxuntukz [a, b]

(3) F (z) =
a

Disebut integral tak terbatas f dengan titik dasar a. (Kadang-kadang titik selain
digunakan sebagai titik dasar, lihat latihan 6). Kami pertama-tama akan menunjukkan bahwa jika if f R[a, b] maka F tidak terbatas ingtegral yang memenuhi
kondisi Lipschitz, maka F kontinu pada [a, b]
Rb
Teorema 0.20 F tidak terbatas didefinisikan oleh F (z) = a f dx untuk z [a, b]
kontinu pada [a, b], pada kenyataannya, if |f (x)| 6 M untuk semua kemudian
|F (z) F (w)| 6 M |z w| untuk semua z, w [a, b]
Bukti Aditif Teorema menunjukkan bahwa jika z, w [a, b] dan w 6 z
kemudian
Zz
Zw
Zz
Zz
F (z) = f = f + f = F (w) + f
a

Rz

Diperoleh F (z) F (w) = w f Sekarang jika (M ) 6 f (x) 6 M untuk semua


x [a, b], maka Teorema 7.1.4 (c) menunjukkan bahwa
Zz
M (z w) 6

f 6 M (z w)
w

Mana hal berikut yang


Zz
|F (z)F (w)| < |

f | 6 M |z w|
w

Seperti yang sudah ada Sekarang kita akan menunjukkan bahwa F integral tak
tentu terdiferensialkan pada setiap titik di mana f kontinu
Teorema 0.21 Teorema Dasar Kalkulus (Benntuk Kedua) Biarkan f
R[a, b] dan membiarkan f menjadi kontinu di titik c [a, b]. maka integral tak
terbatas, ditetapkan oleh (3) terdiferensialkan pada c dan F (c) = f(c). Bukti:

18
Kami akan menganggap bahwa c [a, b] dan mempertimbangkan tangan kanan
turunan F pada c. karena f kontinu di c, > 0 diberikan > 0 terdapat c 6 x 6
c +
(4) f (c) < f (x) < (c) +
Biarkan h memenuhi 0 < h < .. The aditif Teorema penjumlahan menunjukkan
bahwa f adalah terintegrasikan pada interval [a, c], [a, c + h] and [c, c + h] dan
bahwa
Zc+h
F (c + h) F (c) =
f
c

Sekarang pada interval [c, c + h] fungsi f memenuhi ketimpangan (4), sehingga


(oleh Teorema 7.14 (c)) kita
Zc+h
((c) ).h 6 F (c + h) F (c) =
f 6 (f (c) + ).h
c

Jika kita membagi dengan h > 0 dan mengurangi f (c), kita memperoleh
|

F (c + h) F (c)
) f (c)| 6
h

Tapi, karena > 0 adalah sewenang-wenang, kita menyimpulkan bahwa batas


tangan kanan diberikan oleh
limh0

F (c + h) F (c)
= f (c)
h

Hal ini dibuktikan dengan cara yang sama bahwa tangan kiri batas bagi perbedaan
ini juga sama f (c) ketika c [a, b], mana pernyataan berikut. QED Jika f kontinu
pada semua [a,b], kami memperoleh hasil sebagai berikut
Teorema 0.22 Jika f kontinu pada semua [a, b], maka F integral tidak terbatas,
yang didefinisikan oleh (3) terdiferensialkan pada [a, b] dan F(x)= f (x) untuk
semua x [a, b]. Teorema diatas dapat disimpulkan: Jika f kontinu pada semua
[a, b], maka integral tak tentu adalah antiturunan dari f. Kita sekarang akan
melihat bahwa, secara umum integral waktu yang tidak terbatas tidak perlu menjadi
seorang antidervative (baik karena derivatif dari integral tak tentu tidak ada atau
tidak sama f(x))

19
Contoh: (a) jika f (x) = sgnx pada [-1, 1] kemudian f r[1, 1] dan memiliki
F integral waktu yang tidak terbatas (x) = |x| 1 dengan basepoint -1. Namun,
karena F (0) tidak ada, F bukan antiturunan dari f pada [-1, 1]

Teorema Substitusi
Teorema 0.23 Teorema Substitusi Biarkan J = [, ] dan membiarkan :
J R memiliki turunan kontinu pada J. jika F: R kontinu pada suatu interval I
yang mengandung (J), maka
Z
(5)

()
Z
f ((t)) 0 (t)dt =
f (x)dx

()

Bukti Teorema ini didasarkan pada Aturan Rantai dan akan garis besar dalam
latihan 15. Hipotesis bahwa f dan adalah terus menerus membatasi, tetapi
digunakan untuk memastikan keberadaan Riemann integral di sisi kiri (5)

R4
Contoh: (a) Pertimbangkan integral 1 sint t dt. Di sini kita pengganti (t) = t
1
for t [1, 4] sehingga (t = ) kontinu pada [1, 4]. Jika kita membiarkan f (x)
2
= 2 sin x, maka integran memiliki bentuk form (f o). dan substitusi teorema
7.3.8 Mengimplikasikan bahwa integral sama
Z2

2sinxdx = (2)cosx|21 = 2(cos1 cos2)

Definisi 0.24 (a) Satu set Z R dikatakan sebagai null ditetapkan jika untuk
setiap > 0 dan dapat dihitung {(ak , bk )} ak=1
interval terbuka seperti
Z

[
k=1

(ak , bk ) dan

(bk ak )

k=1

(b)jika Q(x) adalah pernyataan tentang titik x I, kita katakan bahwa Q(x) di
mana I (setiap x I),dalam hal ini kita dapat menulis Q(x) untuk x I
Contoh Q1 dari bilangan rasional dalam [0, 1] adalah satu set null. kita hitung Q1 = [r1 , r2 ..] diberikan , diketahui bahwa interval terbuka J1 =

20
(r1 /4, r1 + /4) mengandung r! dan memiliki panjang /2, juga interval terbuka J1 = (r1 /8, r1 + /8) berisi r2 dan memiliki panjang /4. Secara umum,
interval terbuka.



Jk := rk k+1 , rk + k+1
2
2
Berisi rk dan memiliki panjang /2k . Oleh karena itu, persatuan ini berisi interval

P
k
= . untuk sebarang >
terbuka setiap Q1 . lebih-lebih, panjangnya
k=1 /2
0. argumen yg diberikan hanya dapat dimodifikasi untuk menunjukkan bahwa:
setiap himpunan yang dapat dihitung adalah set null. Namun, dapat ditunjukkan
bahwa terdapat himpunan kosong yang dapat dihitung dalam R
Teorema 0.25 Kriteria Integral Lebesgues Fungsi yang dibatasi f : [a, b]
R adalah integral Riemann jika dan hanya jika kontinu di setiap [a, b]
Contoh (a)fungsi G pada contoh 7.1.3(b) kontinu di setiap titik, kecuali di titik
x = 1. Oleh karena itu mengikuti dari Kriteria Integral Lebesgue maka G adalah
Integral Riemann (b)Melihat dari teorema 5.6.4 bahwa himpunan titik diskontinuitas sebuah fungsi monoton adalah dihitung. kita menyimpulkan bahwa :
Setiap fungsi monoton pada [a,b] adalah Integral Riemann (c)Fungsi G pada
contoh 7.3.1(e) tidak kontinu di titik D = 1, 1/2, .., 1/n. Karena ini adalah
himpunan kosong yang dihitung, dan Kriteria Lebesgues menyiratkan bahwa G
adalah Integral Riemann (d) Fungsi Dirichlet ditunjukkan pada contoh 7.2.2(b)
bukan Integral Riemann. dan contoh tersebut tidak kontinu disetiap titik [0, 1].
Karena dapat ditunjukkan bahwa interval [0, 1] bukanlah himpunan kosong, Kriteria Lebesgues menghasilkan kesimpulan yang sama. (e)h : [0, 1] R fungsi
Thomaes, yang didefinisikan pada contoh 5.1.4(h) dan 7.1.6. Kontinu disetiap
bilangan rasional dalam [0, 1]. Karena dapat ditunjukkan bahwa interval [0, 1]
adalah bukan himpunan kosong. Jadi kriteria Lebesgues menyiratkan itu fungsi
Thomae adalah Riemann terintegrasikan pada [0,1] seperti yang kita lihat dalam
contoh 7.1.6. Kita sekarang memperoleh hasil yang akan memungkinkan kita
untuk mengambil kombinasi lain dari fungsi terintegral Riemann
Teorema 0.26 Teorema Komposisi f R dengan f [a, b] [c, d] dan :
[c, d] R terus menerus kemudian komposisi f milik R[a, b] Bukti : Jika f
kontinu di titik point [a, b], kemudian f juga kontinu di . Karena D titik
kontinuitas himpunan f adalah himpunan kosong. Oleh karena itu, D1 D titik

21
diskontinuitas f juga himpunan kosong. Oleh karena itu komposisi f juga
milik R[a, b]. Akan terlihat di latihan 22 bahwa hipotesis yang kontinu tidak
dapat dijatuhkan. Hasil berikutnya adalah akibat wajar dari teorema komposisi.
Akibat 0.27
bahwa f R[a, b]. Maka nilai absolut | f | adalah dalam
R Buktikan

b
R[a, b] dan a f |f | M (b a) Dimana | f (x) |< M untuk semua X [a, b]
Bukti : Kita telah melihat dalam Teorema 7.1.5 bahwa jika I adalah integrable,
maka ada pintu keluar M seperti | f (x) < M untuk semua x [a, b]. Biarkan
(t) =| t | untuk t M, M , kemudian teorema komposisi menyiratkan bahwa
| f |= f R[a, b]. Ketidakpersamaan pertama berikut dari pernyataan bahwa
| f | f | f | dan 7.1.4(c) dan yang kedua dari pernyataan bahwa | f (x) | M
Teorema 0.28 Teorema Produk/Hasil Jika f dan g milik R[a, b], maka produk f g milik R[a, b] Bukti : jika (t) = t2 untuk t [M, M ], mengikuti dari
teorema komposisi f 2 = f milik R[a, b]. Sama (f + g) dan g 2 milik R[a, b].
Tapi karena kita dapat menulis produk sebagai g = 1/2[(f + g)2 f 2 f 2 Oleh
karena itu, f g R[a, b]

Bagian Integrasi
Definisi 0.29 Bagian Integrasi Biarkan F, G terdiferensialkan pada [a, b] dan
f = F 0 dan g = G0 milik R[a, b], maka
b

fG =

F G|ba

Fg
a

Bukti : Dengan teorema 6.1.3(c), derivatif (F G)0 ada di [a, b]. Teorema produk 7.3.16 menyiratkan G dan F g adalah intrgrable. Oleh karena itu teorema
fundamental pertama menunjukkan bahwa
FG

|ba =

h
0

(F G) =
a

Z
fG +

Fg
a

Kasus dari teorema ini adalah ketika f dan g kontinu pada [a, b] dan F, G tak
Rx
Rx
terbatas integral F (x) = a f dan G(x) = a g
Teorema 0.30 Teorema Taylor dan Remainder misalkan f 0 , .., f (n) , f (n+1)

22
ada di [a, b] dan bahwa f (n+1) R[a, b] maka kita harus
f (b) = f (a) +

f (n)
f 0 (a)
(b a) + .. +
(b a)n + Rn
1!
n!

Dimana sisanya diberikan oleh


1
Rn =
n!

f (n+1) (t)(b t)n dt

Bukti : Terapkan integrasi Part untuk persamaan (9) F (t) = f (n) (t) dan G(t) =
(b t)n /n!, jadi G(t) = (b t)n1 /(n 1), untuk mendapatkan
Rn

Z b
1
1 n
n t=b
f (n) (t), (b a)(n1) dt
f (t).(b t) |t=a +
=
n!
(n 1)! a
Z b
(n)
f (a)
1
n
=
.(b a) +
f (n) (t).(b t)n1 dt
n!
(n 1)! a

7.4 Integral Darboux


Kemunculan lain untuk integral adalah karena matematikawan Perancis
Gaston Darboux (1842 1917). Darboux telah menerjemahkan kerja Riemann
pada integral dalam jurnal Perancis dan terinspirasi oleh komentar dari Riemann,
ia mengembangkan perlakuan integral dalam hal integral atas dan bawah yang
diterbitkan pada tahun 1875.Perkiraan jumlah dalam pendekatan ini diperoleh
dari partisi menggunakan infima dan suprema dari nilai fungsi pada subinterval,
yang tidak perlu dicapai sebagai nilai-nilai fungsi dan dengan demikian perhitungannya tidak memerlukan perhitungan Riemann. Pendekatan ini secara teknis sederhana dalam arti bahwa ia menghindari kesalahan bekerja dengan lebih
banyak kemungkinan pilihan. Tapi bekerja dengan infima dan suprema juga
memiliki kesulitan, seperti kurangnya aditivitas dari jumlah tersebut. Bahkan,
ketergantungan pada sifat keterurutan bilangan real menyebabkan kesulitan dalam
memperluas integral darboux untuk dimensi yang lebih tinggi, dan yang lebih
penting, menghambat generalisasi untuk penjelasan yang lebih abstrak seperti
manifold. Begitu juga, pendekatan yang lebih kuat dari integrasi HenstockKurzweil disajikan dalam Bab 10, yang meliputi Lebesgue integral, berdasarkan

23
definisi Riemann seperti yang diberikan dalam Bagian 7.1. Pada bagian ini
kami perkenalkan integral atas dan bawah dari fungsi terbatas pada interval, dan
mendefinisikan fungsi menjadi integral darboux jika dua kuantitas adalah sama.
Kami kemudian melihat contoh dan membangun kriteria integrability Cauchy
seperti untuk Integral darboux . Kami menyimpulkan bagian ini dengan membuktikan bahwa pendekatan Riemann dan Darboux untuk integral sebenarnya
setara, yaitu, fungsi tertutup, Interval terbatas adalah Riemann terintegral jika
dan hanya jika itu adalah Darboux terintegral. Kemudian topik dalam buku tidak
tergantung pada definisi integral darboux sehingga bagian ini dapat dianggap opsional

Upper dan Lower Sum


misalkan f R adalah fungsi dari I = [a, b] dan misalkan p = (x1 , x2 ...xn )
suatu partisi dari I. Untuk k = 1, 2, , n kita misalkan
mk = inf {f (x) : x [xk1 , xk ]} danMk = inf {f (x) : x [xk1 , xk ]}
Lower sum dari f yang sesuai dengan partisi P didefinisikan sebagai

L(f ; P) :=

n
X

mk (xk xk1 )

k=1

dan Upper sum dari f sesuai dengan P didefinisikan sebagai

U (f ; P) :=

n
X

Mk (xk xk1 )

k=1

Jika f adalah fungsi positif , maka Lower sum L(f ; P) dapat diartikan sebagai area Gabungan persegi panjang dengan basis [mk1 , mk ] dan tinggi mk . (
Lihat Gambar 7.4.1 ) Demikian pula, Upper Sum U (f ; P ) dapat diartikan sebagai wilayah gabungan persegi panjang dengan basis [mk1 , mk ] dan tinggi Mk .
Penafsiran geometris menunjukkan bahwa , untuk partisi tertentu, Lower sum

24
kurang dari atau sama dengan Upper sum.

Lemma 0.31 Jika f R adalah terbatas dan P adalah beberapa partisi dari I,
maka L(f ; P) U (f ; P).
Bukti: Misalkan P(x0 , x1 , , xn ) . karena mk Mk untuk k = 1, 2, , n dan karena
xk xk1 > 0 untuk k = 1, 2, , n maka

L(f ; P) =

n
X

mk (xk xk1 ) U (f ; P) =

k=1

n
X

Mk (xk xk1 )

k=1

Jika P := (x0 , x1 , , xn ) dan Q : (y0 , y1 , , ym ) adalah partisi dari I, kita katakan


bahwa Q adalah suatu refinement dari P jika setiap titik partisi xk P juga
berlaku untuk Q (jika P Q). Suatu refinement Q dari partisi P dapat diperoleh
dengan adjoin dari bilangan terbatas dari titik-titik P. Dalam hal ini , masingmasing dari interval [xk1 , xk ] yang mana mathcalP membagi I dapat ditulis sebagai irisan dari interval-interval titik yang berakhir di Q; yaitu
[xk1 , xk ] = [yj1 , yj ] [yj , yj+1 ] ... [yh1 , yh ]
Sekarang kita tunjukkan bahwa memperbaiki suatu partisi meningkatkan jumlah
bawah dan mengurangi jumlah atas.

Lemma 0.32 Jika f = I R terbatas , jika P adalah partisi dari I , dan jika
Q adalah refinement dari P, maka

L(f ; P) L(f ; Q)
dan

U (f ; Q) U (f ; P)

25
Bukti: misalkan P = (x0 , x1 , , xn ). Pertama, kita periksa efek dari satu titik
yang adjoint ke P Misalkan z I yang memenuhi xk1 < z < xk dan misalkan
P 0 adalah partisi

P 0 (x0 , x1 , , xk1 , z, xk , , xn )
Diperoleh dari P karena adjoint z ke P. Misalkan m00k dan m00k adalah suatu
bilangan dimana

m0k := inf {f (x) : x [xk1 , z]}

m00k := inf {f (x) : x [z, xk ]}


Maka mk m0k dan mk m00k dan oleh karena itu

mk (xk xk1 ) = mk (z xk1 ) + mk (xk z) m0k (z xk1 ) + m00k (xk z).


Jika kita menambahkan istilah mj (xj xj1 ) untuk j 6= k diatas ketidaksetaraan,
kita peroleh L(f ; P) L(f ; P 0 ) Sekarang jika Q adalah setiap refinement dari P
( yaitu, jika P Q), maka Q dapat diperoleh dari P oleh adjoint suatu bilangan
terbatas dari titik ke P satu per satu. Oleh karena itu, mengulangi argumen
sebelumnya, kami menyimpulkan bahwa L(f ; P) L(f ; Q).
Kedua hasil sekarang dikombinasikan untuk menyimpulkan bahwa jumlah
bawah selalu lebih kecil dari jumlah atas bahkan jika mereka sesuai tetapi partisinya berbeda .
Lemma 0.33 Misalkan f : I R terbatas. Jika P1 , P2 adalah dua partisi dari
I, maka L(f ; P1 ) L(f ; P2 ).
Bukti: Misalkan Q := P1 P2 menjadi partisi yang diperoleh dengan menggabungkan titik dari P1 dan P2 . Maka Q merupakan refinement dari P1 dan P2 .
Oleh karena itu , dengan lemma 7.4.1 dan 7.4.2 , kita simpulkan bahwa

26

L(f ; P1 ) L(f ; Q) U (f ; Q) U (f ; P2 )

Integral atas dan Integral bawah


Kami akan menunjukkan kumpulan semua partisi dari interval I oleh . Jika
f : I R adalah terbatas, maka setiap P di menentukan dua bilangan: L(f ; P)
dan U (f ; P). Dengan demikian, kumpulan dari menentukan dua himpunan
bilangan: himpunan jumlah bawah L(f ; P) untuk P dan himpunan jumlah
atas U (f ; P) untuk P . Oleh karena itu , kita dituntun mengikuti definisi
berikut:
Definisi 0.34 Definisi 7.4.4 Misalkan I := [a, b] dan misalkan f : I R;
adalah fungsi terbatas . Integral bawah dari f atas I adalah bilangan

L(f ) := sup {L(f ; P) : P (i)}


Dan integral atas dari f atas I adalah bilangan

U (f ) := inf {U (f ; P) : P (i)}
Karena f adalah fungsi terbatas , kami meyakini adanya bilangan m1 :=
inf {f (x) : x I} dan M1 := sup {f (x) : x I} Hal ini mudah dilihat bahwa untuk setiap P (I), kita memiliki m1 (b a) L(f ; P) dan U (f ; P) M1 (b a)
karena mengikuti m1 (b a) L(f ) dan U (f ) M1 (b a)

Teorema 0.35 Teorema 7.4.5 Misalkan I = [a, b] dan misalkan f : I R


adalah fungsi terbatas . maka integral bawah L(f ) dan integral atas U (f ) dari f
atas I ada. Bahkan
L(f ) U (f ).......(2)

27
Bukti: jika P1 dan P2 adalah partisi dari I , maka berdasarkan Lemma 7.4.3
(f ; P1 ) U (f ; 2 ).Oleh karena bilangan U (f ; 2 ) adalah batas atas untuk himpunan
{L(f ; P) : P (I)} Akibatnya L(f ), menjadi supremum dari himpunan ini ,
memenuhi L(f ) U (f ; P2 ) Karena P2 adalah sebarang partisi dari I , maka
L(f ) adalah batas bawah untuk himpunan U (f ; P) : P (I) Akibatnya, infimum
U (f ) dari himpunan ini memenuhi ketidaksetaraan (2) .
Integral Darboux
Jika I adalah interval terbatas dan tertutup dan f : I R adalah fungsi
terbatas, kita telah mebuktikan pada Teorema 7.4.5 bahwa integral bawah L(f )
dan integral atas U (f ) selalu ada. Selain itu, kita selalu mempunyai L(f ) U (f ).
Namun, ada kemungkinan bahwa kita mungkin memiliki L(f ) < U (f ), seperti
yang akan kita lihat pada Contoh 7.4.7(d). Di sisi lain, terdapat sebuah kelas
besar L(f ) = U (f ).
Definisi 0.36 7.4.6 Definisi Misalkan I = [a, b] dan misalkan f : I R
adalah fungsi terbatas. Maka, f disebut Darboux yang terintegrasi pada I jika
L(f ) = U (f ). Pada kasus ini integral Darboux f di atas I didefinisikan menjadi
nilai L(f ) = U (f ).
Jadi kita melihat bahwa jika integral Darboux dari fungsi pada interval ada,
maka integral adalah bilangan real yang unik yang terletak di antara jumlah bawah
dan jumlah atas.
Karena kita akan segera membuat persamaan dari integral Darboux dan
Rb
Rb
Riemann, kita akan menggunakan notasi standar a f atau a f (x) untuk integral Darboux dari fungsi f pada [a, b]. Konteksnya harus mencegah kebingungan
apapun yang timbul.
Contoh
(a) Sebuah fungsi konstan adalah Darboux yang terintegrasi.
Misalkan f (x) : c untuk x I[a, b]. Jika P adalah semua partisi dari I, hal
ini mudah untuk melihat bahwa L(f ; P) = c(b a) = U (f ; P) (Lihat Latihan
7.4.2). oleh karena itu integral bawah dan atas diberikan oleh L(f ) = c(b a) =
Rb
Rb
U (f ). Alhasil, f terintegrasi pada I dan a f (x) = a cdx = c(b a).
(b) Misalkan g didefinisikan pada [0, 3] sebagai berikut: g(x)2 jika 0 x 1
dan g(x)3 jika 2 < x 3. (Lihat Contoh 7.1.4 (b).) Untuk > 0, jika

28
kita definisikan partisi P : (0, 1, 1 + , 3), maka kita dapatkan jumlah atas
U (g; P ) = 2.(1 0) + 3(1 + 1) + 3(2 ) = 2 + 3 + 6 3 = 8. Oleh karena itu,
integral atas memenuhi U (g) 8. (Perhatikan bahwa kita belum dapat mengklaim persamaan karena U (g) adalah infimum atas semua partisi [0, 3].) demikian
pula, kita dapatkan jumlah bawah L(g; P ) = 2 + 2 + 3(2 ) = 8 . maka integral bawah memenuhi L(g) 8. Kemudian kita memiliki 8 L(g) U (g) 8,
R3
dan karenanya L(g) = U (g) = 8. Jadi integral Darboux dari g adalah 0 g = 8.
(c) Fungsi h(x)x terintegrasi pada [0, 1]. Misalkan Pn partisi I[0, 1] pada
subinterval n diberikan oleh Pn (0, 1/n, 2/n, , (n1)/n, n/n = 1). Karena h adalah
fungsi yang meningkat, infimum dan supremumnya pada subinterval [(k1)/n, k/n]
didapat di titik akhir kiri dan kanan, masing-masing, dan diberikan oleh mk =
(k 1)/n dan Mk = k/n. Selain itu, karena xk x( k 1) = 1 untuk semua k = 1, 2, , n, kita memiliki L(h; Pn ) = 0 + 1 + + (n 1))/n2 , U (h; Pn ) =
(1 + 2 + + n)/n2 Jika kita menggunakan formula 1 + 2 + + m = m(m + 1)/2, untuk m N kita peroleh L(h; Pn ) = ((n 1)n)/(2n)2 = 1/2(1 1/n), U (h; Pn ) =
((n + 1)n)/(2n)2 = 1/2(1 + 1/n) Karena himpunan partisi Pn : n N adalah
subhimpunan dari himpunan semua partisi P(I) dari I, sebagai berikut bahwa
1/2 = sup L(h; Pn ) : n N sup L(h; P ) : P p(I) = L(h), Dan juga bahwa U (h) =
inf(h; P) : P (i) inf U (h; Pn ) : n N = 1/2. Karena 1/2 L(h) U (h)
1/2, kita simpulkan bahwa L(h) = U (h) = 1/2. Oleh karena itu h adalah DarR1
R1
boux yang terintegrasi pada I = [0, 1] dan 0 h = 0 xdx = 1/2. (d) Fungsi yang
tidak terintregasi. Misalkan I[0, 1] dan misalkan F : I R fungsi Dirichlet yang
didefinisikan f (x)1 untuk x rasional f (x)0 untuk x irrasional Jika P (x0 , x1 , , xn )
adalah setiap partisi dari [0, 1], maka karena setiap interval nontrivial mengandung
kedua bilangan rasional dan bilangan irrasional (lihat Teorema Kepadatan 2.4.8
dan akibatnya), kita memiliki mk = 0 dan Mk = 1. Oleh karena itu, kita memiliki L(f ; P) = 0, U (f ; P) = 1, untuk semua P (I), maka L(f ) = 0, U (f ) = 1.
Karena L(f ) 6= U (f ), fungsi f bukan Darboux yang terintegrasi pada [0, 1]. Kita
sekarang membuat beberapa kondisi untuk keberadaan integral.

Kriteria Integrabilitas
Misalkan I[a, b] dan misalkan f : I R fungsi terbatas di I. Maka f adalah
Darboux yang terintegrasi pada I jika dan hanya jika untuk setiap > 0 terdapat
partisi P dari I sehingga (3) U (f ; P ) L(f ; P ) < . Bukti. Jika f terintegrasi,

29
maka kita memiliki L(f ) = U (f ). Misalkan > 0 diberikan, maka dari definisi
integral bawah sebagai supremum, terdapat partisi P1 dari I sehingga L(f )
/2 < L(f ; P1 ). Demikian pula, terdapat partisi P2 dari I sehingga U (f ; P2 ) <
U (f ) + /2. Jika kita misalkan P P1 P2 ,maka P adalah penyempurnaan dari
kedua P1 dan P2 . Karena itu, dengan Lemma 7.4.1 dan 7.4.2, kita memiliki
L(f ) /2 < L(f ; P1 ) L(f ; P ) U (f ; P ) U (f ; P2 ) < U (f ) + /2. Karena
L(f ) = U (f ), kita simpulkan bahwa (3) bertahan. Untuk membuat sebaliknya,
kita amati dahulu bahwa untuk setiap partisi P kita memiliki L(f ; P) L(f ) dan
U (f ) U (f ; P). Oleh karena itu, U (f ) L(f ) U (f ; P) L(f ; P). Sekarang
andaikan bahwa untuk setiap > 0 terdapat partisi P sehingga (3) bertahan.
Kemudian kita memiliki U (f ) L(f ) U (f ; P ) L(f ; P ) < . Karena >
0 berubah-ubah, kita simpulkan bahwa U (f ) L(f ). Karena pertidaksamaan
U (f ) L(f ) selalu valid, kita memiliki L(f ) = U (f ). Karena itu f adalah
Darboux yang terintegrasikan.
Akibat 0.37 Misalkan I = [a, b] dan misalkan f : I R fungsi yang terbatas.
Jika Pn : n N adalah barisan partisi I sehingga limn (U (f ; Pn ) L(f ; Pn )) = 0
Rb
Maka f terintegrasi dan limn L(f ; Pn )) = a f = limn U (f ; Pn )). Bukti. Jika
> 0 diberikan, mengikuti dari hipotesis bahwa terdapat K sehingga jika n K
maka (U (f ; Pn ) L(f ; Pn )) < , di mana integrabilitas f mengikuti Kriteria Integrabilitas. Kita tinggalkan sisa dari pembuktian sebagai tugas. Maksud dari akibat
tersebut adalah kenyataan bahwa meskipun definisi dari integral Darboux melibatkan semua kemungkinan himpunan partisi dari sebuah interval, untuk fungsi
tertentu, keberadaan integral dan nilainya sering ditentukan oleh barisan partisipartisi khusus. Sebagai contoh, jika h(x) = x pada [0, 1] dan Pn adalah partisi
seperti Contoh 7.4.7(c), maka limn (U (f ; Pn ) L(f ; Pn )) = lim 1/n = 0 Dan oleh
R1
karena itu 0 xdx lim U (h; Pn ) = lim 1/2(1 + 1/n) = 1/2.

Fungsi Kontinu dan Monoton


Hal ini ditunjukkan pada Bagian 7.2 bahwa fungsi yang kontinu atau monoton pada interval tertutup terbatas adalah Riemann yang terintegrasi. (Lihat Teorema 7.2.7 dan 7.2.8) Buktinya menggunakan pendekatan fungsi-fungsi langkah
dan Teorema Squeeze 7.2.3 sebagai alat utama. Kedua bukti memanfaatkan halhal penting dari fakta bahwa kedua fungsi kontinu dan monoton mencapai nilai
maksimum dan minimum pada interval tertutup terbatas. Artinya jika f fungsi

30
kontinu atau monoton pada [a, b], maka untuk partisi P = (x0 , x1 , , xn ), bilangan
Mk = sup f (x) : x Ik dan mk = inf {f (x) : x Ik }, k = 1, 2, , n, diperoleh sebagai nilai fungsi. Untuk fungsi kontinu, ada Teorema 5.3.4, dan untuk fungsi
monoton, ada nila-nilai yang diperoleh di titik akhir kanan dan kiri dari interval.
Jika kita definisikan fungsi langkah pada [a, b] dengan (x)Mk untuk
x [x( k 1), xk ) untuk k = 1, 2, , n1, dan (x)Mn untuk x [x( n1), xn ) maka
Rb
n
kita amati bahwa integral Riemann diberikan oleh a = k=1
Mk (xk xk1 )
(Lihat Teorema 7.2.5.) Sekarang kita mengenal jumlah kanan sebagai jumlah Darboux atas (U (f ; P), sehingga kita memiliki intba = ( k = 1)n Mk (xk x( k 1)) =
U (f ; P). Demikian pula, jika fungsi langkah didefinisikan dengan (x)mk untuk
x [x( k 1), xk ), k = 1, 2, , n 1, dan (x)mn untuk x [x( n 1), xn ), maka kita
meiliki integral Riemann intba = ( k = 1)n mk (xk x( k 1)) = L(f ; P). PenguRb
rangan kemudian memberi kita a ( ) = ( k = 1)n (Mk mk )(xk x( k 1)) =
U (f ; P) L(f ; P). Dengan demikian kita melihat bahwa Kriteria Integrabilitas
adalah rekan integral Darboux ke Teorema Squeeze untuk integral Riemann.
integrabilitas Riemann dari fungsi kontinu dan monoton, masing-masing,
dan mengganti integral dari fungsi langkah dengan menyesuaikan jumlah bawah
dan atas, maka kita mendapatkan bukti dari teorema untuk integral Darboux.
(Sebagai contoh, pada Teorema 7.2.7 untuk fungsi kontinu, kita akan memiliki
(x) = f (ui ) = mi dan (x) = f (vi ) = Mi dan mengganti integral ( )
dengan U (f ; P)L(f ; P).) Dengan demikian kita memiliki teorema berikut. Kita
tinggalkan itu sebagai latihan bagi pembaca untuk menulis buktinya.
Teorema 0.38 Jika fungsi f pada interval I = [a, b] adalah salah satu dari
kontinu atau monoton pada I, maka f adalah Darboux yang terintegrasi pada
I. Pengamatan sebelumnya yang menghubungkan integral Riemann dan Darboux
memainkan peran dalam bukti kesetaraan dari dua pendekatan untuk integrasi,
yang sekarang kita bahas. Tentu saja, setelah kesetaraan didapatkan, maka teorema sebelumnya akan menjadi konsekuensi langsung.
Kesetaraan
Kita simpulkan bagian ini dengan bukti bahwa definisi Riemann dan Darboux tentang integral adalah sama dalam arti bahwa fungsi pada interval tertutup terbatas adalah Riemann yang terintegrasi jika dan hanya jika itu adalah
Darboux yang terintegrasi, dan integral mereka adalah sama. Hal ini tidak segera

31
tampak. Integral Riemann didefinisikan dalam pernyataan jumlah yang menggunakan nilai-nilai fungsi (tag) bersama dengan proses limit berdasarkan panjang dari subinterval pada partisi. Di sisi lain, integral Darboux didefinisikan
dalam pernyataan jumlah yang menggunakan infima dan suprema dari nilai-nilai
fungsi, yang tidak memerlukan nilai-nilai fungsi, dan proses limit berdasarkan
penyempurnaan partisi, bukan ukuran subinterval pada partisi. Namun keduanya setara. Latar belakang yang diperlukan untuk membuktikan kesetaraan
sudah dekat. Misalnya, jika sebuah fungsi adalah Darboux yang terintegrasi, kita
menyadari bahwa jumlah Darboux atas dan bawah adalah integral Riemann dari
fungsi langkah. Jadi Kriteria Integrabilitas untuk integral Darboux sesuai dengan
Teorema Squeeze untuk integral Riemann dalam penerapannya. Di arah lain, jika
sebuah fungsi adalah Riemann yang terintegrasi, definisi supremum dan infimum
memungkinkan kita untuk memilih tag untuk mendapatkan jumlah Riemann yang
dekat dengan jumlah Darboux atas dan bawah seperti yang kita inginkan. Dengan cara ini, kita hubungkan Riemann atas dan integral Darboux bawah. Rincian
diberikan dalam bukti.
Teorema 0.39 Teorema Kesetaraan Sebuah fungsi f pada I = [a, b] adalah
Darboux yang terintegrasi jika dan hanya jika itu adalah Riemann yang terintegrasi. Bukti. Asumsikan bahwa f adalah Darboux yang terintegrasi. Untuk > 0,
misalkan P menjadi partisi dari [a, b] sehingga U (f ; P ) L(f ; P ) < . Untuk
partisi ini, seperti pada pembahasan sebelumnya, kita definisikan fungsi langkah
dan pada [a, b] dengan (x)mk dan (x)Mk untuk x [x( k 1), xk ), k =
1, 2, , n 1, dan (x)mn dan (x)Mn untuk x [x( n 1) xn ], di mana, seperti
biasa, Mk adalah supremum dan mk adalah infimum dari f pada Ik = [x( k1), xk ].
Jelas kita memiliki (4) (x) f (x) (x) untuk semua x di [a, b]. Bahkan,
dengan Teorema 7.2.5, fungsi-fungsi ini adalah Riemann yang terintegrasi dan
Rb
integral mereka adalah sama dengan (5) a = ( k = 1)n Mk (xk x( k 1)) =
Rb
U (f ; P ), a = ( k = 1)n mk (xk x( k 1)) = L(f ; P ) Oleh karena itu, kita
Rb
memiliki a ( ) = U (f ; P ) L(f ; P ) < . Dengan Teorema Squeeze 7.2.3,
ini mengikuti bahwa f adalah Riemann yang terintegrasi. Bahkan, kita perhatikan
bahwa (4) dan (5) adalah valid untuk tiap partisi P dan oleh karena itu integral
Riemann dari f terletak di antara L(f ; P) dan U (f ; P) untuk tiap partisi P.
Oleh karena itu integral Riemann dari f sama dengan integral Darboux dari f .
Sekarang asumsikan bahwa f adalah Riemann yang terintegrasi dan misalkan A =

32
Rb

f menunjukkan nilai integral. Kemudian, f terbatas dengan Teorema 7.1.6,


dan diberikan > 0, ada > 0 sehingga untuk setiap tagged partisi P dengan P <
, kita memiliki |S(f ; P) A| < , yang dapat dituliskan (6) A < S(f ; P) <
A + . Jika P = (x0 , x1 , , xn ), maka karena Mk = sup f (x) : x Ik adalah supremum, kita dapat memilih tag tk di Ik sehingga f (tk ) > Mk /(b a). Menjumlahkan dan mencatat bahwa ( k = 1)n (xk x( k 1)) = b a, kita peroleh (7)
S(f ; P) = ( k = 1)n f (tk )(xk x( k 1)) > ( k = 1)n Mk (xk x( k 1)) ) =
U (f ; P) U (f ) . Menggabungkan pertidaksamaan (6) dan (7), kita dapatkan A + > S(f ; P) U (f ) . dan karena itu kita memiliki U (f ) < A + 2.
Karena > 0 berubah-ubah, ini berarti bahwa U (f ) A. Dengan cara yang
sama, kita dapat mendekati jumlah bawah dengan jumlah Riemann dan menunjukkan bahwa L(f ) < A 2 untuk perubahan > 0, yang berarti L(f ) > A.
Dengan demikian kita telah memperoleh pertidaksamaan A L(f ) U (f ) A
Rb
yang memberi kita L(f ) = U (f ) = A = a f Oleh karena itu, fungsi f adalah
Darboux yang terintegrasi dengan nilai sama dengan integral Riemann.
a

7.5 Integral Perkiraan


Teorema dasar kalkulus menghasilkan metode yang efektif mengevaluasi integral
f tersedia kita dapat menemukan F antiturunan sehingga F 0 (x) = f (x) saat
a
x [a, b]. Namun, ketika kita tidak menemukan F seperti itu, kita mungkin
tidak dapat menggunakan Teorem Dasar. Namun demikian, ketika f kontinu, ada
Rb
sejumlah teknik untuk pendekatan Integral Riemann a f dengan menggunakan
jumlah yang menyerupai jumlah Riemann. Salah satu prosedur yang sangat dasar
Rb
untuk mendapatkan perkiraan cepat a f , berdasarkan Teorema (c), yang tertulis
bahwa jika g(x) f (x) h(x) untuk semua x [a, b], maka

Rb

Z
g

Z
f

(1)

Rb
Jika integral dari g dan h dapat dihitung, maka kita memiliki batas untuk a f .
Seringkali ini adalah batas yang cukup akurat untuk kebutuhan kita. Misalnya,
R1
2
kita ingin memperkirakan nilai 0 ex dx. Hal tersebut mudah untuk menun-

33
2

jukkan bahwa ex ex 1 untuk x [0, 1], maka


Z

1
x

e dx
0

x2

Z
dx

dx

(2)

R1
2
Secara konsekuen, kita mempunyai 1 1/e 0 ex dx 1. Jika kita menggunakan arti dari mengurung nilai-nilai, kita memperoleh estimasi 1 1/2e 0.816
1
< 0.184. Perkiraan ini mentah,
untuk integral dengan kesalahan kurang dari 2e
tetapi diperoleh dengan cepat dan mungkin cukup memuaskan untuk kebutuhan
kita. Jika pendekatan yang lebih baik yang diinginkan, kita dapat mencoba untuk
menemukan lebih dekat mendekati fungsi g dan h.

Jika kita memilih poin tag untuk menjadi titik akhir kiri dan titik akhir kanan
pada subinterval, kita memperoleh perkiraaan kiri ke n yang diberikan oleh :
Ln (f ) := hn n=1
k=0 f (a + khn )

(3)

dan pendekatan yang ke kanan ke n diberikan oleh


Rn (f ) := hn nk=1 f (a + khn )

(4)

Perlu dicatat bahwa hampir semudah untuk mengevaluasi kedua pendekatan


tersebut karena hanya salah satu dari mereka, karena mereka hanya berbeda dalam
persyaratan f (a) dan f (b).

Kecuali kita memiliki alasan untuk percaya bahwa salah satu Ln (f ) atau Rn (f )
lebih dekat dengan nilai aktual dari integral dari yang lain, kita umumnya mengambil rata-rata mereka :
1
(Ln (f ) + Rn (f ))
(5)
2
yang mudah terlihat sama
1
1
(1)....Tn (f ) := hn ( f (a) + n1
k=1 f (a + khn ) + f (b))
2
2

(6)

34

Seperti perkiraan yang beralasan untuk

Rb
a

f.

Namun, kami mencatat bahwa jika f meningkat pada [a, b] maka jelas dari
sketsa grafik f yaitu
Z b
f Rn (f )
(7)
(2)...Ln (f )
a

Pada kasus ini, kita mudah melihat bahwa


Z b
1
|
f Tn (f )| (Rn (f ) Ln (f )
2
a

(8)

1
b a
= hn (f (b) f (a)) = (f (b) f (a))
2
2n

(9)

Perkiraan kesalahan seperti ini berguna, karena memberikan batas atas untuk
kesalahan dari pendekatan dari segi kuantitas yang diketahui sejak awal. Secara
khusus, dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar kita harus memilih
n untuk memiliki perkiraan yang akan benar dalam kesalahan yang ditentukan
> 0.
Diskusi di atas berlaku untuk kasus yang f meningkat pada [a, b]. Jika f menurun, maka ketidaksetaraan dalam (2) harus dibalik. Kita dapat meringkas kedua
kasus di pernyataan berikut.
7.5.1 Teorema jika f : [a, b] monoton dan jika Tn (f ) diberikan oleh (1), maka
Z
(3)...|

)ab f Tn (f )| |f (b) f (a)|


2

b a
2n

(10)

7.5.2 Contoh jika f (x) := ex pada [0, 1], maka f menurun. Terkait dari (3)
R1
1
2
bahwa jika n = 8, maka | 0 ex dx T8 (f )| 1e
< 0.04 dan jika n = 16, maka
16
R 1 x2
1e1
| 0 e dx T1 6(f )| 32 < 0.02. Sebenarnya, pendekatan yang jauh lebih
baik, seperti yang akan kita lihat dalam Contoh 7.5.5.

35
Hukum Trapesium
Hukum Trapesium
Metode integrasi numerik yang disebut Hukum Trapesium berdasarkan pendekatan fungsi kontinnu f : [a, b] R oleh fungsi kontinu linear piecewise.
Misal n N dan seperti sebelumnya, misal hn := (b a)/n dan pertimbangkan
partisi Pn . Kita perkirakan f oleh fungsi linear piecewise gn yang melalui titiktitik (a + khn ), f (a + khn ) di mana k = 0, 1, ..., n. Itu terlihat beralasan bahwa
Rb
Rb
integral a f akan menjadi kira-kira sama dengan integral a gn ketika n cukup
luas (dengan syarat bahwa f rata yang beralasan).
Karena trapesium dengan basis horizontal h dan sisi vertikal 1 dan I2 diketahui
menjadi 12 h(I1 + I2 ), kita mempunyai
Z

a+(k+1)hn

a+khn

1
gn = hn [f (a + khn ) + f(a + (k + 1)hn )]
2

(11)

Untuk k = 0, 1, ..., n 1. Menjumlahkan hal ini dan mencatat bahwa setiap


titik partisi di Pn kecuali a dan b milik dua subinterval yang berdekatan, kita
memperoleh
Z
a

1
1
gn = hn ( f (a) + f (a + hn ) + ... + f (a + (k 1)hn ) + f (b))
2
2

(12)

Tetapi istilah di sebelah kanan justru Tn (f ), ditemukan di (1) sebagai mean


dari Ln (f ) dan monoton; kita sekarang menyatakan satu tanpa pembatasan ini
pada f , tetapi dalam hal derivatif kedua f 00 pada f .

Teorema 0.40 7.5.3 Teorema Misalkan f, f 0 , dan f 00 kontinu pada [a, b] dan
misal Tn (f ) menjadi perkiraan trapesium ke n(1). Maka terdapat c [a, b] yaitu
Z
(4)...Tn (f )
a

(b a)h2n 00
f=
f (c)
2

(13)

36
Sebuah bukti dari hasil ini akan diberikan dalam Lampiran D; itu tergantung
pada sejumlah hasil kami yang telah diperoleh pada Bab 5 dan 6.
Akibat 0.41 Misalkan f , f 0 ,$ dan f kontinu dan misalkan |f (x)| B2 untuk
setiap x [a, b]. Maka

Z b
(b a) h2

(b a)3

Tn (f )
f
.B
=
.B2
2


12
12n2
a

Aturan Midpoint (titik tengah)


Aturan Midpoint (titik tengah)
Salah satu metode pendekatan integral dari f adalah untuk mengambil jumlah Riemann dievaluasi pada titik tengah dari subinterval. Jadi,
jika Pn adalah partisi yang sama diberikan sebelumnya, Perkiraan
titik tengah dari f diberikan oleh
Mn (f ) := hn (f (a+1/2hn )+f (a+3/2hn )+...+f (a+(n1/2)hn ) (14)

= hn

k = 1)n f (a + (k 1/2)hn )

Metode lain mungkin menggunakan potongan-potongan fungsi


linear yang bersinggungan dengan grafik f di titik tengah dari subinterval ini. Pertama, tampaknya seolah-olah kita akan perlu mengetahui kemiringan garis singgung grafik f di masing-masing titik tengah a + (k 1/2)hn , (k = 1, 2, 3, n). Namun, itu adalah latihan
dalam geometri untuk menunjukkan bahwa daerah trapesium yang
puncaknya adalah garis singgung ini pada titik tengah a + (k 1/2)hn
Pn
sama dengan daerah persegi panjang yang tingginya
k = 1(k =
1)n ?f (a + (k 1/2)hn ). (Lihat Gambar 7.5.1.) Jadi, daerah ini
diberikan oleh (6), dan Aturan Garis Singgung Trapesium ternyata sama dengan Aturan Titik tengah. Kita sekarang menyatakan
teorema menunjukkan bahwa Aturan Titik tengah memberikan yang
lebih baik ketepatan dari Aturan Trapesium dengan suatu faktor 2.

37
Teorema 0.42 Misalkan f, f 0 dan f kontinu pada [a, b] dan Mn (f ) perkiraan
titik tengah ke n (6). Maka terdapat [a, b] sedemikian sehingga
Z

f Mn (f ) = ((b a)h2n )/24.f (.

(15)

Bukti dari hasil ini di lampiran D.


Seperti dalam kasus dengan Teorema 7.5.3, rumus (7) dapat digunakan untuk memberikan kedua batas atas dan batas bawah untuk
Rb
perbedaan a f Mn (f ), meskipun itu adalah batas atas yang biasanya lebih besar. Berbeda dengan Peraturan trapesium, jika fungsi
cembung, maka Perkiraan Titik Tengah selalu sangat kecil.
Hasil berikutnya adalah sejajar dengan Corollary 7.5.4.
Akibat 0.43 Misalkan f, f 0 dan f kontinu pada [a, b] dan Mn (f ) perkiraan titik
tengah ke n (6). Maka terdapat [a, b] sedemikian sehingga
Z

f Mn (f ) = ((b a)h2n )/24.f (.

Bukti dari hasil ini di lampiran D.

Aturan Simpson
Aturan Simpson
Prosedur pendekatan yang terakhir biasanya kita akan mempertimbangkan pendekatan yang lebih baik dari baik trapesium atau Peraturan Titik Tengah dan dasarnya tidak memerlukan adanya tambahan
perhitungan. Namun, busung (atau kecekungan) dari f tidak memberikan informasi apapun tentang kesalahan untuk metode ini.
Sedangkan Aturan Trapesium dan Titik Tengah didasarkan pada
perkiraan f oleh potongan-potongan linear fungsi, Peraturan Simpson
mendekati grafik f oleh busur parabola. Untuk mendukung rumusan,
pembaca dapat menunjukkan bahwa jika tiga titik (h, y0 ), (0, y1 ),
dan (h, y2 ) diberikan, maka fungsi kuadrat q(x) := Ax2 + Bx + C
yang melewati titik-titik ini memiliki persamaan bahwa int( h)h q =
1/3h(y0 + 4y1 + y2 ).

(16)

38
Sekarang f menjadi fungsi kontinu pada [a, b] dan n N genap, dan
hn := (b a)/n. Pada setiap sub-interval ganda [a, a + 2hn ], [a +
2hn , a+4hn ], , [b+2hn , b], kita memperkirakan f oleh n/2 fungsi kuadrat
yang bersesuaian dengan f pada titik-titik
y0 := f (a), y1 := f (a + hn ), y2 := f (a + 2hn ), , yn := f (b).
Pertimbangan ini menginduk Pendekatan Simpson ke-n, yang didefinisikan oleh (9)
Sn (f ) := 1/3hn (f (a)+4f (a+hn )+2f (a+2hn )+4f (a+?3hn )+2f (a+
4hn )
+... + 2f (b 2hn ) + 4f (b + hn ) + f (b)
(17)
Perhatikan bahwa koefisien dari nilai-nilai f pada n+1 partisi titik-titik
mengikuti pola 1,4,2,4,2,...,4,2,4,1.
Kita sekarang menyatakan teorema yang memberikan perkiraan tentang keakuratan Perkiraan Simpson; melibatkan turunan keempat dari
f.
Teorema 0.44 Misalkan f, f 0 , f , f ( 3)) dan f ( (4)) kontinu pada [a, b] dan n N
genap. Jika Sn (f ) adalah Pendekatan Simpson ke-n (9), maka ada c [a, b]
sedemikian sehingga
Z
Sn (f )

f = ((b a)h4n )/180.f ( (4))(c).

(18)

Sebuah bukti dari hasil ini diberikan dalam Lampiran D.


Hasil selanjutnya merujuk pada Akibat 7.5.4 dan 7.5.7.
Akibat 0.45 Misalkan f, f 0 , f , f ( (3)) dan f ( (4)) kontinu pada [a, b] dan |f ( (4))(x)|
B4 untuk semua x [a, b]. Maka
Z
|Sn (f )

?f | ((b a)h4n )/180.B4 = (b a)5 /(180n2 ).B4

(19)

Keberhasilan penggunaan estimasi (11) tergantung pada kemampuan untuk


menemukan batas atas untuk turunan keempat.

39
Contoh 0.0.1 Jika f (x) := 4e( x2 ) pada [0, 1] maka perhitungan menunjukkan
bahwa //
f ( (4))(x) = 4e( x2 )(4x4 12x2 + 3)
sehingga berlaku |f ( (4))(x)| 20 untuk semua x [0, 1] maka kita dapat mengambil B4 = 20. Ini mengikuti dari (11) bahwa jika n=8 kemudian
Z
|S8 (f )

f | 1/180.84 .20 = 1/36, 864 < 0.00003

dan bahwa jika n= 16 kemudian


Z
|S1 6(f )

f | 1/589, 824 < 0.0000017.


0

Catatan 0.0.2 Pendekatan Titik Tengah ke-n Mn (f ) dapat digunakan untuk melangkah
ke-(2n) Trapesium dan Pendekatan Simpson dengan menggunakan rumus
T2 n(f ) = 1/2Mn (f ) + 1/2Tn (f ) dan S2 n(f ) = 2/3Mn (f ) + 1/3Tn (f )
yang diberikan dalam latihan. Jadi awal Pendekatan Trapesium T1 = T1 (f ) telah
dihitung, hanya Perkiraan Titik Tengah Mn = Mn (f ) perlu ditemukan. Artinya,
kita kerjakan urutan perhitungan berikut:
T1 = 1/2(b a)(f (a) + f (b));
M1 = (b a)f (1/2(a + b)), T2 = 1/2M1 + 1/2T1 , S2 = 2/3M1 + 1/3T1 ;
M2 , T4 = 1/2M2 + 1/2T2 , S4 = 2/3M2 + 1/3T2 ;
M4 , T8 = 1/2M4 + 1/2T4 , S8 = 2/3M4 + 1/3T4 ;

Anda mungkin juga menyukai