4. Litifikasi
Litifikasi adalah perubahan sedimen menjadi batuan. Ada dua proses yang terlibat
pada litifikasi yaitu kompaksi dan sementasi.
5. Kompaksi
Kompaksi terjadi setelah sedimen terdeposisi. Kompaksi juga disebut dengan proses
penyatuan pada material-material sedimen sehingga jarak antar material semakin dekat dan
menyebabkan sedimen dapat menjadi kompak.
b). Tektonik Sedimentasi
Interaksi lempeng telah diyakini berpengaruh terhadap pembentukan suatu cekungan
ataupun suatu penampang geologi yang baru. Interaksi lempeng atau yang disebut dengan
proses tektonik tak hanya berpengaruh terhadap penampang dimuka bumi juga berpengaruh
terhadap proses pengendapan. Proses tektonik yang seperti telah diketahui dapat membentuk
suatu cekungan pada suatu formasi. Akibat adanya suatu cekungan di suatu formasi juga
berpengaruh terhadap penampang yang ada di atasnya salah satunya adalah sungai.
Contohnya adalah sungai Luk Ulo yang berada di formasi Ciletuh dan Formasi
Karangsambung yang merupakan endapan paleogen di Jawa bagian selatan. Sungai tersebut
merupakan hasil dari proses tektonik yang terjadi di formasi tersebut. Akibat adanya sungai
tersebut memiliki dampak yang sangat berpengaruh terhadap proses pengendapan yang ada
disekitar Sungai Luk Ulo. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses tektonik juga
berpengaruh terhadap proses sedimentasi.
c). Lingkungan pengendapan
Proses sedimentasi sangat erat hubungannya dengan lingkungan pengendapan.
Lingkungan pengendapan adalah tempat dimana material sedimen berubah menjadi batuan
sedimen atau pada proses litifikasi. Ada beberapa lingkungan pengendapan yang dibagi
secara umum, yaitu :
1). Lingkungan pengendapan continental, yaitu lingkungan pengendapan yang berada di
daratan atau benua.
2). Lingkungan pengendapan transitional, yaitu lingkungan pengendapan yang berada di
batas antara darat dan laut
3). Lingkungan pengendapan marine, yaitu lingkungan pengendapan yang berada di laut.
maka pengetahuan para ahli stratigrafi lebih banyak tergantung pada sedimentasi daripada
terhadap ilmu-ilmu pendukung lain. Ilmu lain yang memberikan dukungan sekunder pada
stratigrafi adalah paleontologi. Hubungan yang erat antara sifat stratigrafi dan sedimentasi
mirip dengan hubungan antara biologi dengan paleontologi. Biologi terutama mempelajari
proses-proses dan pola-pola organik masa kini. Proses-proses dan pola-pola organik masa
lalu menghasilkan rekaman paleontologi yang harus ditafsirkan dengan cara menerapkan
prinsip-prinsip biologi. Analog dengan itu, studi proses-proses pembentukan dan penyebaran
sedimen resen yang dilakukan oleh para ahli sedimentasi menghasilkan prinsip-prinsip yang
bisa dipakai untuk menafsirkan rekaman batuan. Rekaman stratigrafi sebagian besar
merupakan produk sedimentasi yang berlangsung secara kontinu selama waktu geologi.