Anda di halaman 1dari 1

Dalam rangka mempertahankan kualitas udara di Yogyakarta, sumber emisi

tidak bergerak perlu dijaga dan dikendaliakan. Emisi tidak bergerak adalah
emisi/ zat yang dikeluarkan oleh cerobong hasil pembakaran yang tidak
sempurna, seperti pada cerobong genset dan boiler. Emisi yang dikeluarkan
tidak boleh melebihi batas Baku Mutu yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
agar tidak memberikan dampak yang buruk bagi kualitas udara di lingkungan
sekitar.
Pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2016 Balai Hiperkes dan KK DIY
mendapatkan tugas untuk melakukan pengambilan sampel dan analisis emisi
sumber tidak bergerak yang dikeluarkan oleh beberapa perusahaan yang ada di
Yogyakarta. Pemantauan dilakukan pada 46 (empat puluh enam) titik cerobong
yang terdapat di 5 (lima) Kabupaten Kota Yogyakarta. Pemantauan ini dilakukan
dalam rangka pengawasan terhadap kepatuhan pada Baku Mutu emisi Sumber
Tidak Bergerak, sehingga diketahui ada tidaknya emisi yang sudah melebihi
batas yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Dari hasil tersebut diketahui bahwa terdapat beberapa perusahaan yang
mempunyai sumber tidak bergerak/ cerobong yang sudah melebihi nilai baku
mutu. Diharapkan perusahaan yang mempunyai sumber emisi yang telah
melebihi baku mutu melakukan pengendalian pencemaran tersebut dan
melakukan pemantauan rutin terhadap sumber emisi

Anda mungkin juga menyukai