BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan praktek kerja industri ( prakerin ) diselenggarakan sebagai
salah satu syarat bagi siswa-siswi kelas 3 (tiga) UPTD SMK Negeri 2 Kota
Tangerang untuk menempuh Ujian Akhir Sekolah (UAS) tahun pelajaran
2015/2016. Prakerin ini merupakan salah satu misi dari Departemen Pendidikan
Nasional untuk menghasilkan para lulusan SMK yang memiliki tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan keahlian atau kompetensi yang memadai untuk
dapat terjun kedunia usaha atau dunia industri dan lapangan pekerjaan yang
relevan dan kompetensinya masing-masing.
Pokok permasalahan prakerin adalah bagaimana sistem praktik kerja
industri ( prakerin ) dilaksanakan secara efektif dalam memenuhin kebutuhan
informasi bagi penulis tentang pengujian mutu sehingga dapat terlaksana dengan
baik.
B. Visi dan Misi Sekolah
1. Visi Sekolah
Terwujudnya Sekolah Unggulan dalam Prestasi, Berdaya saing,
Peduli dan Berbudaya Lingkungan dilandasi Iman dan Taqwa.
2. Misi Sekolah
a. Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
b. Mewujudkan tamatan
yang
memiliki
keunggulan
dalam
melakukan
BAB II
Pelaksanaan Kegiatan
pemerintah yang melarang impor bahan makanan dari luar negeri. Oleh
karena larangan pemerintah dan juga persaingan pasar produksi yang semakin
ketat, maka perusahaan memutuskan untuk memproduksi sendiri bahan
makanan jenis baking ingredient untuk keperluan industri makanan dan bahan
makanan semi basah berkadar gula tinggi.
Adanya peraturan pemerintah mengenai aturan bagi perusahaan
Penanaman Modal Asing (PMA), maka PT. Seelindo Sejahtera membeli merk
dagang dari perusahaan Belanda tersebut dengan ketentuan produk tidak boleh
menyimpang dari produksi perusahaan induk dan sebagai konsekuensinya PT.
Seelindo Sejahtera membayar royalty kepada perusahaan Belanda tersebut.
Pada tahun 1985 didirikan PT. Gandum Mas Kencana yang merupakan
suatu perusahaan Modal Dalam Negeri (MDN). PT. Gandum Mas Kencana
mengkhususkan diri pada produk jenis bubuk kecil.
Tahun 1986 pemerintah memperbolehkan penanaman modal asing
sehingga PT. Seelindo Sejahtera mengadakan kerjasama dengan perusahaan
Belanda membentuk perusahaan patungan yaitu PT. Seelindo Sejahteratama
yang memproduksi produk jenis pasta dan bubuk kemasan besar. PT. Seelindo
Sejahteratama merupakan pengganti PT. Seelindo Sejahtera yang saat ini
hanya sebagai pemegang saham dan bergerak di bidang jasa dan pergudangan.
Kemudian pada tahun 1988 PT. Gandum Mas Kencana memperluas
usaha dengan memproduksi baking chocolate COLATTA yaitu produk cokelat
yang khusus digunakan untuk pembuatan roti dan kue. Sejak semula
COLATTA telah dirancang sebagai produk kualitas berstandar internasional
dan dipersiapkan untuk dapat bersaing secara global. Dengan demikian
produk COLATTA, diproduksi dengan sarana modern dan standar kendali
mutu yang sangat baik serta kemampuan yang tinggi dalam melakukan riset
dan pengembangan produk.
C. Struktur Organisasi
Deskripsi kerja
b.
c.
Direktur (Director)
Memiliki wewenang dan tanggung jawab atas kelangsungan hidup
perusahaan.
Departemen Penjualan dan Pemasaran (Sales and Marketing)
1) Mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan penjualan dan
pemasaran.
2) Menentukan target penjualan.
3) Menentukan langkah-langkah pemasaran lainnya.
4) Melakukan pengembngan pasar konsumen.
Departemen Pembelian (Purchasing)
1) Bertanggung jawab dalam pembelian bahan
pendukungnya.
2) Bertanggung jawab
d.
terhadap
pembelian
baku
inventarisasi
dan
yang
diperlukan perusahaan.
3) Bertanggung jawab terhadap penanganan proyek.
4) Melakukan penanganan-penanganan complain ke supplier.
Departemen Sumber Daya Manusia (Human Resource)
Mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiaatan pengembangan
sumber daya manusia dan ketata personaliaan, serta general affair.
Divisi ini dipimpin oleh manager HR dan membawahi beberapa
departemen yaitu Departemen HR, Departemen GA, dan Departemen
Personalia.
1) Bagian GA terdiri dari bagian keamanan dan bagian kebersihan yang
bertugas menguasai kelancaran semua bagian GA serta bertanggung
jawab kepada pemimpin pabrik.
2) Bagian personalia menangani segala hal yang berhubungan dengan
e.
10
4) Memonitor semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di
gudang maupun yang akan didatangkan sehingga proses produksi dan
penerimaan order bisa berjalan lancar dan seimbang.
5) Menyusun jadwal proses produksi pada waktu, routing & quantity yang
tepat sehingga barang bisa dikirim tepat waktu dan sesuai dengan
permintaan pelanggan.
6) Menjaga keseimbangan lini kerja di produksi agar tidak ada mesin yang
overload sementara mesin lain tunggu order.
7) Menginformasikan ke bagian marketing jika ada masalah di proses
produksi yang menyebabkan delay delivery.
8) Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga
diperoleh informasi akurat dan up to date.
D. Jenis Produk Dan Pemasarannya
Dalam sektor usaha yang berpusat pada industri di bidang bakery, hotel,
catering, dan jasa boga lainnya ini, telah menjadikan PT. Gandum Mas
Kencana menjadi salah satu produsen bahan baku roti, kue, dan aplikasi
cokelat yang terkemuka COLATTA dan HAAN adalah Brand yang
mewakili produk produk PT. Gandum Mas Kencana. COLATTA adalah
merk dagang untuk produk produk cokelat olahan, sedangkan HAAN
adalah merk dagang untuk penjualan retail untuk produk Powdermix.
COLATTA dan HAAN telah dirancang sebagai produk berkualitas standar
internasional dan dipersiapkan untuk bersaing di pasaran global. Produk
produk dari PT. Gandum Mas Kencana dipasarkan di dalam negeri dan di
luar negeri. Di dalam negeri, produk produk dipasarkan kepada industri
industri makanan jadi seperti KFC, Khong Guan, Kartika Sari, dan industri
bakery lainnya. Di luar negeri, produk dipasarkan ke Negara Malaysia,
Pakistan, India, Dubai, Korea, Algeria, Australia, Hongkong, Tanzania, dan
negara lainnya.
E. Jadwal Kegiatan
11
BAB 3
PEMBAHASAN DAN TEMUAN
A. Karagenan
Pada prakerin di PT. Gandum Mas Kencana penulis membahas tentang
analisa karakteristik pada gelling agent (karagenan). Karagenan adalah
senyawa yang diekstraksi dari rumput laut. Karagenan diperoleh melalui
ekstraksi dari rumput laut yang dilarutkan dalam air atau larutan basa
kemudian diendapkan menggunakan alkohol atau KCl. Karagenan tidak
mempunyai nilai nutrisi dan digunakan pada makanan sebagai bahan
pengental, pembuatan gel, dan emulsifikasi.
1.
Manfaat Karagenan
Pembuatan karagenan dimanfaatkan untuk digunakan dalam
berbagai bidang industri makanan ( es krim, agar- agar )selain itu juga
diupayakan
masyarakat akan
12
B. Jenis Karagenan
1. Iota karagenan
Iota karagenan (-karagenan) adalah jenis yang paling sedikit
jumlahnya di alam, dapat ditemukan di Euchema spinosum (rumput laut) dan
merupakan karagenan yang paling stabil pada larutan asam dserta membentuk
gel yang kuat pada larutan yang mengandung garam kalsium.
2. Kappa karagenan
Kappa karagenan (-karagenan) merupakan jenis yang paling
banya terdapat di alam (menyusun 60% dari karagenan pada Chondrus
crispus dan mendominasi pada Euchema cottonii). Karagenan jenis
iniakan terputus pda larutan asam, namun setelah gel terbentuk, kargenan
ini akan resisten terhadap degradasi.
3. Lambda karagenan
Lambda karagenan (-karagenan) adalah jenis karagenan kedua
terbanyak di alam serta merupakan komponen utama pada Gigartina
acicularis dan Gigatina pistillata dan menyusun 40% dari karagenan
pada Chondrus crispus. Selain itu, lambda karagenan adalah yang kedua
paling stabil setelah iota karagenan pada larutan asam, namun pada
larutan garam, karagenan ini tidak larut.
13
1. Iota karagenan
Ciri-ciri
a. Larut dalam air panas, Natrium karagenan iota larut dalam air dingin
dan air panas.
b. Gel bening
c. Stabil dalam keadaan dingin
D. Sifat-sifat Karagenan
1. Kelarutan
14
Semua jenis karagenan memiliki kelarutan yang baik di dalam air panas.
Namun, hanya jenis lambda dan larutan garam Natrium karagenan kappa dan iota
dapat larut dalam air dingin. Karagenan lambda membentuk larutan kental
dengan karakteristik pseudoplastik ketika diaduk. Temperatur merupakan factor
yang cukup penting dalam penggunaan karagenan dalam system pangan. Semua
jenis hidrat karagenan pada temperatur tinggi, karagenan jenis iota dan jenis
kappa memiliki kekentalan yang cukup rendah.
Tabel 1. Daya kelarutan karaginan pada berbagai media pelarut
2. Kestabilan Asam
Larutan karagenanakan kehilangan karakteristik gel dan kekentalannya
dalam system dengan nilai pH di bawah 4.3. Penyebabnya adalah pada proses
autohidrolisis karagenan yang terjadi pada pH rendah yang membentuk ikatan
3,6-anhydrogalaktosa. Laju autohidrolisis bertambah pada kenaikan temperatur
dan konsentrasi kation yang rendah. Untuk mencegah terjadinya autohidrolisis,
karagenan didinginkan pada temperatur yang lebih rendah daripada temperatur
pembentukan gel. Dalam produk yang bersifat asam, karagenan ditambahkan
pada bagian akhir proses untuk mencegah degradasi kelebihan asam, dan jika
mungkin, asam ditambahkan segera sebelum dilakukan pengisian oleh karagenan
untuk mencegah penguraian polimer. Waktu pembentukan gel akan bergantung
15
pada konsentrasi karagenan dan bahan penyusun pangan lainnya seperti garam
dan gula. Dalam proses kontinu, waktu pemrosesan dijaga minimum. Dalam
system dengan pH 4.5, kondisi proses menjadi irelevan untuk larutan karagenan
menjadi stabil untuk berbagai waktu pemrosesan sebagian besar makanan utama.
Tabel 2. Stabilitas karaginan dalam berbagai media pelarut
3. Karakteristik Gel
Larutan panas karagenan iota dan kappa akan mulai membentuk gel
ketika system tersebut didinginkan pada temperatur 40 and 60C bergantung
pada kehadiran kation. Gel karagenan bersifat reversible dan memperlihatkan
efek histerisis atau perbedaan antara temperatur penentuan gelling dengan
melting. Gel tersebut stabil pada temperatur ruangan namun dapat meleleh
kembali dengan pemanasan 520C di atas temperatur pembentukan gel.
Dengan pendinginan gel kembali akan membentuk gel. Komposisi ionic dari
system pangan adalah penting untuk utilisasi karagenan. Karagenan iota memilih
ion kalsium untuk menjembatani rantai untuk memberikan pengaruh gel yang
lembut elastik
4. Kekuatan gel
Kekuatan gel merupakan sifat fisik karaginan yang utama, karena
kekuatan gel menunjukkan kemampuan karaginan dalam pembentukan gel salah
16
satu sifat fisik yang penting pada karaginan adalah kekuatan untuk membentuk
gel yang disebut sebagai kekuatan gel.Kekuatan gel dari karaginan sangat
dipengaruhi
oleh
konsentrasi
KOH,
pH,
suhu
dan
waktu
ekstraksi
kandungan
sulfatnya
lebih
rendah
dibandingkan
karaginan
E. Pembuatan Karagenan
1. Rumput laut direndam dalam air tawar selama 12 24 jam, kemudian
dibilas dan ditiriskan.
2. Setelah bersih rumput laut direbus dalam air dengan perbandingan
rumput laut dengan air sebesar 1 : 15, suhu 120o C selama 15 menit.
Perebusan memakai pressure cooker, selanjutnya dilakukan perebusan
lagi tanpa tekanan pada suhu 10 C selama 2 3 jam.
3. Rumput laut yang lunak dihancurkan dengan blender dan ditambahkan
air panas (90o C). Perbandingan 1 : 30. Hasilnya disaring dengan kain
kasa halus.
4. Filtrat diendapkan menambahkan metil alkohol dengan perbandingan
2,5 : 1, bisa juga dengan menambahkan alkohol 90 % atau
membekukannya pada suhu -10oC- 6oC selama 24 48 jam.
17
G. Standard
Mutu
Karaginan
Di Indonesia sampai saat ini belum ada standard mutu karaginan. Standard
mutu
karaginan
yang
telah
diakui
dikeluarkan
oleh.
Food
18
H. Sineresis
Sineresis yaitu keluarnya cairan dari gel, sehingga gel menjadi mudah
hancur dan
kehilangan sifat kenyalnya.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sineresis :
1.
pH
Gel yang mengandung asam atau alkali tinggi akan
menyebabkan terjadinya syneresis lebih cepat dibandingkan dengan
gel pada saat isoelektrik, setelah asam atau alkali yang ada pada gel
dihilangkan dengan teknik dialysis
2. Konsentrasi
Gel yang mengandung garam akan mengalami syneresis
lebih cepat daripada gel dengan konsentrasi garam netral pada pH
yang sama setelah garamnya dihilangkan.
19
3. Suhu
Peningkatan suhu akan menyebabkan terjadinya pengembangan sel protein
sehingga dapat mempengaruhi sineresis
I. Analisa Organoleptik
20
4. Analisa Sineresis
Sineresis merupakan proses keluarnya air pada agar-agar dengan
waktu 4-8 jam dengan suhu 40C. Semakin sedikit air yang keluar pada
agar-agar tersebut, semakin bagus kualitas agar tersebut. Nilai sineresis
maksimal 5%, jika nilai sineresis melebihi 5% maka agar-agar tersebut
kurang bagus.
Kualitas agar-agar ini masih rendah karena adanya peristiwa
sineresis. Sineresis adalah suatu peristiwa pemisahan cairan berberat
molekul rendah pada permukaan agar-agar. Sineresi merupakansuatu
indeks karakteristik kualitas agar-agar dan sistem yang serupa.
J. Pengaruh bahan pada Gelling Agent
1.
VMP
: Membuat gurih dan mengecek perpaduan
antara VMP dan agar-agar
2.
Gula
3.
4.
21
c.
d.
e.
f.
2. Bahan
a. FWO8G (karagenan)
b. Gula
c. Edicol Ponceau (pewarna makanan merah)
d. Full Cream
e. Air
3.
Proses Pengujian :
a. Timbang bahan- bahan kering, campur menjadi satu sebagai mix
b. Masukkan premix dan air ke dalam panci stainless steel,
c. Aduk menggunakan ballon whisk dengan api sedang hingga
mendidih dan teruskan pengadukan selama satu menit
d. Tuang ke dalam gelas cup untuk uji sineresis sesuai MFP-S4.1-006
e. Tuang ke dalam cetakan. Setelah uap panas hilang, masukan ke
dalam refigerator dan biarkan mengeras, selama kira kira 2 jam
f. Lakukan pengujian organoleptik terhadap warna, rasa & aroma,
kelarutan, tekstur, dan sineresis
22
Ruang Lingkup
Metode ini sesuai untuk produk yang membentuk gel.
2.
Definisi
Sineresis adalah proses keluarnya atau merembesnya cairan
dari suatu gel.
3.
Alat
a. Gelas plastik
b. Corong plastik
c. Timbangan dua desimal
4.
Cara Kerja
23
Pengujian Organoleptik
(sineresis)
Notes
Standard
Nilai mutu
Appearance
Normal,powder
OK/NOT OK
OK
Free
Color-physical
White
to
-2
creamy meet to
standard
Aroma-
White
to
physical
creamy meet to
-2 s/d 2
standard
Clarity-
3% in water
24
solution
100 deg C
Moisture cont
MA
Color-
MPA-PWR-
application
GEL-001
Aroma-
MPA-PWR-
application
GEL-001
Taste-
MPA-PWR-
application
GEL-001
Solubility-
MPA-PWR-
application
GEL-001
Structure-
MPA-PWR-
application
GEL-001
Texture-
MPA-PWR-
application
GEL-001
Syneresis at 4
MPA-PWR-
h
Keterangan :
GEL-001
a)
b)
c)
d)
e)
Max 12%
6,51
0
0
-2 s/d 2
OK/NOT OK
2
-2 s/d 2
0
Max 5%
4,53
Perhitungan sineresis
% sineresis:
OK
X 100%
25
% sineresis :
x 100%
=
x 100%
=3,7 %
O. Pembahasan
1. Uji organoleptik
Organoleptik merupakan pengujian terhadap bahan makanan
berdasarkan kesukaan dan kemauan untuk mempegunakan suatu
produk. Uji Organoleptik atau uji indera atau uji sensori sendiri
merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia
sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap
produk.
26
atau pemasarannya
b. Kelemahan
1)
2)
panelis
27
Claritysolution
Moisture cont
MA
Colorapplication
Aromaapplication
Tasteapplication
Solubilityapplication
Structureapplication
Textureapplication
Syneresis at 4
h
6. Penjelasan praktik
Karagenan adalah senyawa yang diekstraksi dari rumput laut.
Karagenan tidak mempunyai nilai nutrisi dan digunakan pada makanan
sebagai bahan pengental, pembuatan gel, dan emulsifikasi. Karagenan
bahan pembuat makanan salah satunya gelling agent. Bahan-bahan
pembuatan
Ponceau,dan
gelling
agent
FW08G
yaitu:
VMP
(Karagenan).
(full
Dalam
cream),gula,Edicol
pembuatan
gelling
28
Lakukan
pengujian
organoleptik