PENDAHULUAN
Cagar alam merupakan kawasan
konservasi yang karena keadaan alaminya
memiliki kekhasan tumbuhan, satwa, dan
ekosistem sehingga perlu dilindungi
perkembangannya
untuk
menopang
kehidupan. Cagar Alam Tukung Gede
merupakan daerah konservasi yang terletak
di Kabupaten Serang Provinsi Banten.
Cagar Alam Tukung Gede ditetapkan
sebagai cagar alam pada Tahun 1921
dengan potensi flora dan fauna yang
beraneka ragam. Dengan adanya potensi
konservasi yang dimiliki Cagar Alam
Tukung Gede, maka keberadaan kawasan
ini memberikan kontribusi yang sangat
tinggi dalam kepentingan penelitian dan
pendidikan.
Salah satu kelompok fauna yang hidup
di Cagar Alam Tukung Gede yaitu labalaba
famili
Araneidae.
Laba-laba
terdistribusi di seluruh dunia dan dapat
hidup di berbagai ekosistem terrestrial.
Laba-laba dapat dijumpai di tempat yang
jarang terjangkau oleh manusia seperti di
atas pohon, di bawah batu, tepi sungai,
Jenis
Arachnida
Nama Spesies
1
2
Argiope aemula
Argiope
versicolor
Cyclosa bifida
Gasteracantha
arcuata
Gasteracantha
hasselti
Gasteracantha
diardi
Nephila maculata
Nephila sp.
Jumlah
3
4
5
6
7
8
Stasiun
1 2 3
2 - 1 - -
Jumlah
individu
2
1
2 - 3
- 2 -
5
2
3 -
1 -
- 1 4
- - 1
8 4 8
5
1
20
Karakteristik habitat
Stasiun 1 merupakan daerah yang
didominasi oleh vegetasi rumput dan pakupakuan, dengan suhu udara 27OC dan pH
tanah 6. Jumlah individu yang ditemukan
adalah 8 individu, dan individu terbanyak
adalah Gasteracantha hasselti (3 individu).
Gasteracantha hasselti merupakan labalaba berduri dengan warna tubuh, bentuk,
dan ukuran yang sangat bervariasi.
Persebarannya di gurun dan padang rumput.
Sebagian besar jenis laba-laba yang
ditemukan di stasiun 1 memiliki ukuran
tubuh yang kecil, hidup di atas tanah,
mobilitasnya cepat dengan cara melompat
dan berlari, beberapa individu terlihat
bersembunyi dengan menyamakan warna
tubuhnya dengan warna rumput. Laba-laba
pada stasiun 1 bukan merupakan laba-laba
pembuat jaring, hal ini berhubungan dengan
tipe vegetasinya. Vegetasi rerumputan
merupakan vegetasi yang rentan akan
gangguan terutama kecepatan angin, oleh
karena itu mobilitas laba-laba pada stasiun
ini dengan cara melompat dan berlari.
Ukuran tubuh yang kecil juga sangat
berguna untuk bersembunyi di balik
rerumputan dari serangan predator.
Karakteristik
stasiun
2
adalah
perkebunan yang didominasi oleh pohon
seperti kopi, melinjo, bambu, mahoni, dan
sedikit rerumputan dengan suhu udara 27oC
dan pH tanah 6. Jumlah spesies yang
ditemukan adalah 3 spesies dengan jumlah
4 individu. Pada stasiun ini ditemukan dua
jenis dari genus Nephila, yaitu Nephila
maculata dan Nephila sp. Nephila
merupakan
jenis
laba-laba
yang
membangun jaring di atas pohon sebagai
habitatnya. Walaupun jumlah individu labalaba yang ditemukan sedikit, namun
vegetasi yang beragam berhubungan
dengan banyaknya mangsa bagi laba-laba
seperti serangga kecil. Sedikitnya jumlah
laba-laba yang tercuplik disebabkan karena
sarang laba-laba berada di tempat yang
DAFTAR PUSTAKA
Foelix, R.F. 1996. Biology of Spiders.
Oxford University Press. New York.
Koh, J. 1996. A Guide to Common
Singapore Spiders. Singapore Science
Center. Singapore
Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling
Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.
Deelman, C.L. dan Reinhold. 2001. Forest
Spiders of South East Asia. Brill.
Leiden.
Dindal, D.L. 1990. Soil Biology Guide. A
Willey Interscience Publications. New
York.