Anda di halaman 1dari 6

Diskrepansi Model

Oleh:
Dea Raissa Pratiwi
I1D110209

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2014

DISKREPANSI MODEL

Keparahan suatu maloklusi sangat penting untuk dinilai dan ditentukan


dari berbagai sudut pandang. Untuk itu, telah diperkenalkan bermacam-macam
teknik analisis, salah satunya adalah arch length discrepancy.

Diskrepansi model adalah selisih antara tempat yang tersedia dan tempat
yang dibutuhkan yang diukur berdasarkan model studi. Tujuan pengukuran adalah
untuk menentukan adanya kekurangan atau kelebihan tempat dari gigi geligi
berdasarkan model studi yang akhirnya untuk menentukan macam perawatan yang
dilakukan pada maloklusi yang ada.
Cara pengukuran diskrepansi model:
a. Tempat yang tersedia (available space)
Tempat yang tersedia (available space) adalah tempat yang ada di sebelah
mesial gigi molar pertama permanen kiri sampai mesial gigi molar pertama
permanen kanan untuk tempat tumbuhnya gigi permanen pengganti dalam
lengkung yang benar.
Cara pengukuran:
Pengukuran lengkung gigi dimulai dari sisi mesial gigi gigi molar pertama
permanen kiri sampai mesial gigi molar permanen kanan melalui titik kontak atau
fissure gigi molar pertama permanen melalui titik kontak atau fissure gigi
posterior dan incisal edge gigi anterior pada sudut inklinasi yang benar. Ada 2
macam pengukuran:
1. Lengkung gigi dibagi beberapa segmen yang membentuk garis lurus mulai
dari mesial gigi molar pertama permanen kiri sampai mesial gigi molar
pertama permanen kanan melalui titik kontaknya, kemudian diukur berapa
jaraknya tiap segmen dengan menggunakan jangka yang kedua ujungnya
runcing dan dijumlahkan.
2. Dengan menggunakan wire yang dilengkungkan di lengkung gigi mulai
dari mesial gigi molar pertama permanen kiri sampai mesial gigi molar
pertama permanen melalui fissure gigi posterior dan incisal edge gigi

anterior pada sudut inklinasi yang benar, kemudian hasil lengkungan wire
diukur jaraknya.
b. Tempat yang dibutuhkan (Required Space)
Tempat yang dibutuhkan (required space) adalah tempat yang dibutuhkan
untuk gigi permanen pengganti erupsi dalam lengkung yang benar.
Cara pengukuran:
Menghitung jumlah lebar mesio-distal pada lengkung yang terbesar gigi permanen
pengganti, yaitu gigi permanen mulai dari mesial gigi molar pertama kiri sampai
mesial gigi molar pertama permanen kanan.
Langkah pertama dalam analisis di atas adalah mengukur lebar mesial
distal terbesar gigi menggunakan jangka berujung runcing atau jangka sorong.
Analisis Nance mengukur mesial distal setiap gigi yang berada di mesial gigi
molar pertama permanen. Jumlah lebar total menunjukkan ruangan yang
dibutuhkan untuk lengkung gigi yang ideal. Selanjutnya panjang lengkung rahang
diukur menggunakan kawat lunak seperti brass wire atau kawat kuningan. Kawat
ini dibentuk melalui setiap gigi, pada geligi posterior melalui permukaan
oklusalnya sedangkan pada geligi anterior melalui tepi insisalnya. Jarak diukur
mulai mesial kontak molar pertama permanen kiri hingga kanan. Penilaian
dilakukan dengan cara membandingkan ukuran panjang lengkung gigi ideal
dengan panjang lengkung rahang. Jika hasilnya negatif berarti kekurangan
ruangan, jika hasilnya positif berarti terdapat kelebihan ruangan.
Teknik lain untuk mengukur panjang lengkung rahang diperkenalkan oleh
Lundstrom, yaitu dengan cara membagi lengkung gigi menjadi enam segmen
berupa garis lurus untuk setiap dua gigi termasuk gigi molar pertama permanen.
Setelah dilakukan pengukuran dan pencatatan pada keenam segmen selanjutnya

dijumlahkan. Nilai ini dibandingkan dengan ukuran mesial distal 12 gigi mulai
molar pertama permanen kiri hingga kanan. Selisih keduanya menunjukkan
keadaan ruangan yang tersisa.

Gambar 1. Pengukuruan panjang lengkung menurut Nance menggunakan brass


wire melibatkan gigi geligi di mesial molar pertama. A. Rahang atas, B. Rahang
bawah

Gambar 2. Teknik pengukuran panjang lengkung rahang secara segmental


menurut Lundstrom.
Pengukuran panjang lengkung rahang secara segmental adalah dengan
membagi lengkung menjadi tiga segmen di tiap kuadran, yaitu segmen pertama
meliputi insisif sentral dan lateral, segmen berikutnya kaninus, selanjutnya
premolar dengan molar pertama. Teknik pengukuran untuk rahang bawah sama
dengan rahang atas.

Gambar 3. Pengukuran Arch Length Discrepancy yang melibatkan molar pertama


permanen. A.Pengukuran panjang lengkung gigi, B. Pengukuran panjang
lengkung rahang secara segmental.

DAFTAR PUSTAKA
Ackerman, JL; Proffit, WR. The characteristics of malocclusion: a modern
approach to classification and diagnosis. American Journal Orthodontics,
Vol.56, pp.443-454. 1989.
Heasman, Peter. Master Dentistry Volume Two: Restorative Dentistry, Paediatric
Dentistry and Orthodontics. USA: Elsevier. 2008.
Rahardjo, Pambudi. Diagnosis Ortodontik. Surabaya: Airlangga University Press.
2008.
Rahardjo, Pambudi. Ortodonti Dasar. Surabaya: Airlangga University Press.
2009.

Anda mungkin juga menyukai