Anda di halaman 1dari 3

Analisa Pencapaian Target Penerimaan Negara

KPPBC TMP C Ternate


s.d. Semester I Tahun Anggaran 2015
Berdasarkan penetapan revisi terakhir Kepala Kantor Wilayah DJBC Maluku,
Papua, dan Papua Barat mengenai target penerimaan, KPPBC TMP C Ternate
dibebani target penerimaan dari sektor Bea Masuk T.A. 2016 sebesar Rp 9
Milyar. Berkaitan hal tersebut, berikut disampaikan pencapaian penerimaan
serta analisa 2016.
a. Impor
1) Dari sisi importasi KPPBC TMP C Ternate dibebankan target Bea Masuk
s.d. Juni 2016 berdasarkan laporan pada aplikasi Modul Pelaporan Online
sebesar Rp 7.446,4 juta atau 82,7% dari target yang ditetapkan.
2) Rincian realisasi penerimaan Bea Masuk secara bulanan sebagaimana
grafik di bawah ini (dalam Juta Rp):

3) Analisa penerimaan Bea Masuk:


Total target tahunan yang dibebankan sebesar Rp 9 Milyar, sehingga
setiap bulannya KPPBC TMP C Ternate minimal harus menghimpun
penerimaan Bea Masuk sebesar
Rp 750 juta.
Konstribusi penerimaan BM diperoleh dari penerimaan importasi BM
bayar, penerimaan pos lalu bea, dan pabean lainnya.
Dari grafik pada nomor 2 diatas, tidak menunjukan gambar yang
konsisten, hal ini membuktikan bahwa kegiatan importasi yang
melalui KPPBC TMP C Ternate tidak dilakukan secara simultan atau
tidak secara terus menerus dalam setiap bulannya.
Saat ini kegiatan importasi yang dilayani terdapat di 4 (empat) lokasi,
yaitu Pulau Obi, Pulau Gebe, Pulau Taliabu, dan Tobelo terkait kegiatan
importasi proyek pertambangan yang seluruhnya mendapatkan
fasilitas dalam rangka penanaman modal.
Adanya Extra Effort, seperti pemeriksaan fisik barang yang dilakukan
secara mendalam dan penelitian mendalam terhadap pemberitahuan
Nilai Pabean dan/atau Tarif.
Dari sisi Devisa Impor, s.d. Juni 2016 nilai Devisa Bayar sebesar USD
20,7 Juta, sedangkan Devisa Bebas sebesar USD 116,5 Juta.
b. Ekspor
Tahun 2015 Penerimaan Bea Keluar tidak ditargetkan, hal ini dampak dari
adanya larangan pemerintah terkait ekspor untuk komoditi Minerba. Sampai
1

dengan Juni 2016 hanya terdapat 2 (kali) kegiatan ekspor yaitu dari komoditi
Kopra dan ekpor perdana Nickel Pig Iron dari Pulau Gebe. Devisa ekspor yang
diperoleh dari 2 (dua) kegiatan tersebut sebesar USD 6,9 Juta.
c. Pajak Dalam Rangka Impor
1) Selain memungut penerimaan BM, Cukai, dan BK, KPPBC TMP C Ternate
juga melakukan pungutan terhadap Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI).
Sampai dengan Juni 2016 total pungutan PDRI sebesar Rp 52.380,9 juta,
dengan rincian sebagaimana dalam tabel di bawah ini:

2) Konstribusi penerimaan PDRI jauh lebih besar dibandingkan dengan


penerimaan BM nya yang hanya 12,45% dari total pungutan penerimaan,
sebagaimana di gambarkan dalam grafik di bawah ini:

Dari sisi perdagangan internasional, berdasarkan nilai devisa impor dan


ekspor menurut data pada aplikasi MPO,nilai devisa impor mencapai 74,9%
dari total devisa impor dan ekspor. Berikut disajikan dalam grafik di bawah
ini:

Anda mungkin juga menyukai