Anda di halaman 1dari 3

Sifat Studi Geografi

1. Studi kependudukan
Studi kependudukan termasuk objek studi geografi. Studi kependudukan berkaitan dengan segala
aspek yang berhubungan dengan tingkat kemakmuran penduduk, baik pada suatu wilayah tertentu
maupun pada lingkup yang lebih luas.
Ruang lingkupnya tidak hanya terbatas pada aspek demografi, tetapi juga aspek psikologi, sejarah, geografi,
dan lain-lain. Masalah kependudukan menyangkut aspek demografi, mental, tradisi, hubungan antar
individu, keruangan, kemakmuran, dan sebagainya.
Tujuan mempelajari Studi Kependudukan
Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu
Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan
dengan data yang tersedia
Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek
organisasi sosial.
Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan
konsekuensinya.
2. Studi lingkungan
Studi lingkungan menyangkut gejala dan masalah kehidupan manusia dalam kaitannya dengan
lingkungan tempat kehidupan tersebut berlangsung. Studi lingkungan menerapkan konsep dan prinsip
ekologi serta ilmu sosial. Itulah sebabnya, studi lingkungan dapat dikatakan sebagai penerapan ekologi
manusia.
3. Studi sosial
Studi sosial berkaitan dengan interelasi ilmu-ilmu sosial dalam menelaah gejala dan masalah sosial
yang terjadi di masyarakat yang di timbulkan oleh kondisi, pertistiwa, tingkah laku, dan sikap
manusia sebagai mahluk sosial. Gejala sosial ini merupakan tanda pengungkapan aspek-aspek kehidupan
manusia di masyarakat. Gejala sosial dapat di amati dan di telaah sebab akibatnya. Masalah pengangguran,
sampah, kenakalan remaja, dan kemacetan lalu lintas merupakan contoh gejala sosial. Jika gejala sosial telah
menjadi persoalan yang berat sehingga sulit diatasi, maka disebut maslah sosial.
Gejala atau fenomena geografi tersebut dapat berupa fenomena fisik atau fenomena sosial yang
persebarannya tidak merata di permukaan bumi. Misalnya, keadaan sumber atmosphere tanah tidak dijumpai
di semua tempat atau kemacetan lalu lintas juga tidak dijumpai di semua tempat. Oleh karena itu, untuk
mengamati gejala dan fenomena yang tersebar itu diperlukan alat bantu antara lain peta.
Prinsip interelasi, yaitu adanya hubungan saling keterkaitan antargejala dalam ruang. Hubungan saling
keterkaitan itu dapat terjadi antarfenomena fisik, antarfenomena sosial, serta antara fenomena fisik dan
fenomena sosial. Misalnya, terjadinya banjir di wilayah hilir salah satu penyebabnya adalah rusaknya hutan
di wilayah hulu akibat perilaku manusia.
Prinsip deskripsi, yaitu penjelasan tentang adanya gejala atau fenomena geografi. Persebaran dan hubungan
gejala atau fenomena geografi dapat diungkapkan antara lain dalam bentuk data, grafik, dan peta. Ketiga
bentuk pengungkapan fenomena tersebut akan lebih jelas apabila diberikan pemaparan atau penjelasan
dengan menggunakan rangkaian kalimat.
Prinsip korologi, yaitu pengkajian gejala atau fenomena geografi secara menyeluruh (komprehensif) dalam
ruang tertentu (spatial). Di dalam prinsip korologi setiap gejala atau fenomena geografi dikaji dengan cara
memadukan prinsip-prinsip persebaran, interelasi, dan deskripsi. Hasil pengkajian melalui prinsip korologi
menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan gejala, fenomena, dan fakta antarwilayah. Oleh karena itu, akan
memberikan corak tertentu sehingga tampak adanya kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk.
4. Studi geografi dalam bidang pertanian
Pertanian sebagai suatu sistem keruangan merupakan perpaduan antara subistem fisis dengan
subsistem manusia. Komponen subsistem fisis mencakup, antara lain, iklim, hidrografi, tanah, dan
topografi dengan segala proses alamiahnya. Sementara itu subsistem manusia mencakup tenaga kerja,
teknologi, tradisi masyarakat, kemampuan ekonomi, dan kondisi politik setempat. Berdasarkan hasil
asosiasi, relasi, dan interaksi semua komponen tersebut, baik secara statis dalam kurun waktu tertentu
maupun secara dinamis yang meliputi perkembangan historisnya dapat dianalisis aspek keruangan pertanian
pada wilayah tertentu.
Adapun objek atau tujuan geografi pertanian menurut Singh dan Dhilon (1984 : 7 ) yaitu :

Perbedaan macam-macam pertanian yang tersebar di muka bumi dan fungsinya dalam spasial
Tipe-tipe pertanian yang dikembangkan di daerah tertentu, persamaan dan perbedaan dengan daerah lain.
Menganalisa pelaksanaan sistem pertanian dan proses perubahannya
Arah dan isi perubahan dalam pertanian.
Batas wilayah-wilayah produksi hasil panen dan kombinasi hasil panen atau perusahaan pertanian
Menghitung dan menguji tingkat perbedaan antar wilayah
Identifikasi wilayah yang produktivitas pertaniannya lemah; dan
Mengungkap wilayah pertanian yang stagnasi, transisi, dan dinamis.
5. Studi geografi dalam bidang industri
Industri sebagai suatu sistem merupakan perpaduan antara subistem fisis dengan subsistem manusia.
subsistem fisis yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri meliputi komponen: lahan, bahan
baku, sumber energi, dan iklim denga segala proses alamiahnya. Sedangkan subsistem manusia yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan industri meliputi komponen: tenaga kerja, kamampuan
teknologi, tradisi, situasi politik, keadaan pemerintah, transportasi, komunikasi, dan pasar. Perpaduan semua
komponen inilah yang mendukung maju atau mundurnya suatu industri. Bidang pengkajian geografi
meliputi relasi, asosiasi, dan interaksi antar komponen suatu ruang.
Istilah industri sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah
atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dari definisi tersebut, istilah industri sering
disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing).Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu
menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena
merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara
atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah,
makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara
penggolongan atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian
industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis
teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu
negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin besar dan kompleks
kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis industrinya.
6. Studi geografi dalam bidang transportasi dan komunikasi
Studi geografi dalam bidang transportasi dan komunikasi merupakan studi tentang gejala dan
masalah geografi yang lebih dinamis dibandingkan mengkaji gejala pada lokasi tertentu. Dengan
mengkaji transportasi dan komunikasi, kta dapat mengungkapkan difusi, interaksi keruangan, serta
kemajuan atau keterbalakangan suatu daerah. Oleh karena itu, perkembangan transportasi dan komunikasi
dapat digunakan sebagai sarana dan prasarana serta untuk memajukan daerah terpencil.
Manfaat mempelajari geografi di bidang pertanian dan transportasi:
Di bidang pertanian
1. Ditemukannya lokasi yang subur untuk pertanian
2. Menentukan jenis jenis tanah yang layak untuk berbagai jenis tanaman yang akan ditanam
3. Adanya penyesuaian saluran irigasi
4. Menentukan lokasi pertanian yang dapat dijangkau agar pemasarannya lebih baik
5. Adanya peningkatan mutu pertanian
Dalam bidang transportasi
1. Ditemukannya akses yang dapat menjangkau daerah terpencil
2. Adanya jalur perdagangan tertentu
3. Terbukanya suatu daerah sehingga daerah tersebut dapat meningkatkan kesejahteraannya
4. Hubungan antar daerah semakin erat
7. Studi geografi dalam bidang sumber daya
Daya dukung sumberdaya selain di pengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, juga dipengaruhi oleh
kemajuan ilmu dan teknologi. Kuantitas penggunaan sumber daya umumnya terkorelasi positif dengan
pertumbuhan penduduk. Sementara itu, kualitas dan kuantitas eksplorasinya di pengaruhi oleh kemajuan dan
penerapan teknologi.
8. Studi geografi dalam bidang pemukiman
Pemukiman adalah bagian dari permukaan bumi yang dihuni oleh manusia. Hal ini meliputi sarana
dan prasarana penunjang kehidupan penduduk yang menjadi satu kesatuan dengan tempat tinggalnya

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI


a. Perumusan masalah dan tujuan penelitian
Penelitian geografi selalu berkaitan dengan apa (berkaitan dengan gejala geosfer) dimana (berkaitan dengan
lokasi dan wilayah) dan mengapa (berkaitan dengan interelasi dan hubungan mengapa hal itu terjadi).
Tujuan penelitian merupakan keinginan keinginan peneliti atas hasil penelitian dengan mengetengahkan
indicator- indicator yang hendak di temukan dalam penelitian , terutama yang berkaitan dengan variable
penelitian.
b. Penyusunan hipotesa penelitian
Hipotesis penelitian merupakan perkiraan temuan yang berdasarkan pengamatan sementara atau anggapan
kita tentang topic atau masalah penelitian tersebut.
c. Penentuan populasi dan penarikan sampel
Populasi merupakan obyek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat- syarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Sedangkan sampel merupakan sebagian dari populasi yang
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.
d. Teknik pengumpulan data
Penggunaan metode penelitian
e. Analisis dan interpretasi data
Gejala, fakta dan kenyataan geografi hakekatnya adalah merupakan informasi yang bersifata kualitatif
namun kesimpulan penelitian geografi harus berbentuk keputusan yang eksak dan obyektif ke dalam bentuk
angka atau kuantitatif. Dalam analisa geografi di terapkan metode analisis kualitatif (informasi data dari
bentuk gambar, bagan, diagram , potret dan peta) dengan analisa perbandingan, relasi interelasi, interaksi
dan Metode kuantitatif dengan mengolah dan interprestasi data yang berbentuk angka dengan perhitungan
matematik dan statistik
f. Penarikan kesimpulan hasil penelitian
Merupakan hasil dari analisa data yang dilandasi oleh masalah dan hipotesa tujuan penelitian yang bersifat
teori (bermanfaat untuk pengembangan keilmuan geografi) dan praktis dengan penemuan- dllpenemuan baru
yang dapat diterapkan bagi kepentingan kehidupan manusia.

Anda mungkin juga menyukai