Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN LABORATORIUM

ELEKTRONIKA ANALOG
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

No. Percobaan : 05
PENYEARAH GELOMBANG PENUH
NAMA PRAKTIKAN
NAMA REKAN KERJA

: FAUZAN HIBATUR RAHMAN (1315030120)


: 1. ADINDA MUTIARA PUTRI (1315030028)

KELAS / KELOMPOK
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN

: TT-2C / KELOMPOK 5
: 11 MEI 2016
: 31 MEI 2016

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2016

PERCOBAAN 5
PENYEARAH GELOMBANG PENUH
1. TUJUAN

1. Menyelidiki dan mempelajari sifat-sifat dari bermacam - macam rangkaian penyearah.


2. Mempelajari karakteristik dan sifat bermacam-macam filter untuk penyearah gelombang.

2. DASAR TEORI
Berbeda dengan rangkaian penyearah setengah gelombang, pada rangkaian
penyearah gelombang penuh semua siklus akan dimanfaatkan sebagai gelombang
keluaran. Pada rangkaian penyearah setengah gelombang, siklus negative dari
tegangan AC input dipotong atau tidak dimanfaatkan sama sekali. Sedangkaan pada
penyearah gelombang penuh siklus negative dari sinyal input tetap diloloskan dengan
menggunakan dioda yang lain. Biasanya untuk rancangan power supply kebanyakan
digunakan penyearah gelombang penuh. Untuk prinsip kerjanya rangkaian ini sama
saja dengan rangkaian setengah gelombang, perbedaanya adalah penambahan 2 buah
dioda untuk bisa meloloskan arus listrik dari kedua siklus.

Tegangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa


yang berikutnya dilewatkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator sebagai
common ground.. Dengan demikian beban R1 mendapat suplai tegangan gelombang
penuh seperti gambar di atas. Untuk beberapa aplikasi seperti misalnya untuk mencatu motor dc yang kecil atau lampu pijar dc, bentuk tegangan seperti ini sudah cukup
memadai. Walaupun terlihat di sini tegangan ripple dari kedua rangkaian di atas masih
sangat besar.
Anda juga dapat membuat penyearah gelombang penuh dengan menggunakan
CT (center tapped) transformator dengan menggunakan dua dioda . Pada rangkaian
diatas setiap dioda masing masing melewatkan setengah gelombang saling menyusul
pada rangkaian listrik. Pada sisi sekunder transformator terlihat memiliki dua lilitan.

Kedua lilitan tersebut salah satu ujungnya tersambung dan diberi tanda seperti pada
gambar. Tanda titik hitam menandakan terminal positif dari terminal ini ditentukan
gelombang positif pertama kali. Titik pertemuan CT dipakai bersama pada rangkaian.
Penyearah gelombang penuh

menggunakan dua

buah

dioda yang

dihubungkan ke transformator sekunder yg ditap tengahnya. Perhatikan ground center


tap sekunder winding. Penyearah gelombang penuh equvalent dengan dua kali
penyearah setengah gelombang. Sebab pusat tap, masing-masing rectifier mempunyai
sebuah tegangan masukan yang equel dengan setengah tegangan sekunder. Dioda D1
menghantar keputaran setengah positif, dan dioda D2 menghantar ke putaran setengah
negatif. Sebagai hasilnya arus beban penyearah mengalir selama setengah putaran
bersama-sama. Penyearah gelombang penuh berbuat sama dengan dua kali bolak balik
pada penyerah setengah gelombang.
3. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

Trafo step down 6V dan 12V

: 1 buah

Multimeter

: 2 buah

Osiloskop

: 1 buah

Dioda Si

: 2 buah

Dioda Jembatan (bridge)

: 1 buah

Resistor

: 56 , 2k

Kapasitor

: 1 F , 22 F , 100 F , 1000 F ( 1 mF)

Kabel-kabel penghubung

: secukupnya

4. LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN PERCOBAAN


1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 2 dengan RL sebesar 2 k dan Vin (ac) : 6 Vpp
2. Ukur besar Vout (dc) dan Iout (dc)

Gambar 2. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh

3. Gambar bentuk gelombang Vin (ac) dan Vout (dc).

Vin (V)
Vpp
Vef

5.
Tanpa C
C = 1 F
C = 22 F
C = 100
F
C = 1000
F

6,363
6,363
6,363
6,363
6,363

18
18
18
18
18

Vout (V)
Hitun
Ukur
g
5,09
5,34
5,5
3,68
8
7,937

Iout (mA)
Hitun
Ukur
g
1,25
1,3
1,42
0,94
1,93
2,035

8,25

8,291

2,125

8,5

8,38

2,14

DATA
HASIL

PERCOBAAN

6. ANALISA
Dari percobaan yang sudah dilakukan didapatkan data yang tidak terlalu signifikan
terhadap perhitungan, pengaruh nilai kapasitor pun sama dengan penyearah setengah
gelombang dimana semakin besar nilai filter capacitor yang digunakan maka akan semakin
besar pula nilai Vout dan Iout, dari hasil percobaan didapatkan data saat C = 1F VDC = 5,4 V
hingga C = 1000F VDC = 7,2 V itu karena penambahan nilai kapasitor yang dipararel dengan
beban akan memberikan efek peralatan pulsa DC yang lebih halus. Nilai kapasitor yang lebih
besar akan menyimpan muatan pada saat pengisian. Kecepatan

pengosongan muatan

kapasitor tergantung dari besarnya konstanta waku = RL x C.


Dengan adanya kapasitor (C) tegangan keluaran tidak segera turun walaupun tegangan
masuk sudah turun, hal ini disebabkan karena kapasitor memerlukan waktu mengosongkan
muatannya.( = R.C). Sebelum tegangan kapasitor turun banyak, tegangan pada kapasitor
keburu naik lagi. Tegangan berubah yang terjadi tersebut disebut tegangan kerut (ripple
voltage) hasil dari transient kapasitor.
Pada C = 1000 F digunakan resistor 56 supaya gelombang dapat terbaca, ternyata
pada nilai capacitor yang besar gunakanlah resistor/hambatan yang kecil supaya keluaran
pulsa bisa terbaca.
Prinsip kerja dari rangkaian penyearah gelombang penuh Ct adalah selama setengah
siklus positif tegangan input dioda D1 di bias maju, sedangkan dioda D2 dibias mundur.

Selama setengah siklus negatif tengan input dioda D1 dibias mundur, sedangkan D2 dibias
maju.

Secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Saat perioda +
D1 = ON (bias maju)
D2 = OFF (bias mundur)
Arus mengalir dari Vs D1 RL Vs

Saat perioda
D1 = OFF (bias maundur)
D2 = ON (bias maju)
Arus mengalir dari Vs D2 RL Vs

Penambahan nilai kapasitor yang dipararel dengan beban akan memberikan efek
peralatan pulsa DC yang lebih halus. Nilai kapasitor yang lebih besar akan menyimpan muatan
pada saat pengisian. Kecepatan pengosongan muatan kapasitor tergantung dari besarnya
konstanta waku = RL x C. Gambar 2.2 memperlihatkan rangkaian penyearah gelombang
penuh dilengkapi filter kapasitor .

Perhatikan gambar 2.3 diatas, pada saat T1 kapasitor terjadi pengisian muatan.
kapasitor mendekati harga tegangan puncak Um (maksimum) jika tegangan pulsa turun lebih
rendah dari Um maka kapasitor akan mengosongkan muatannya. Dengan adanya kapasitor (C)
tegangan keluaran tidak segera turun walaupun tegangan masuk sudah turun, hal ini
disebabkan karena kapasitor memerlukan waktu mengosongkan muatannya.( = R.C).
Sebelum tegangan kapasitor turun banyak, tegangan pada kapasitor keburu naik lagi.
Tegangan berubah yang terjadi tersebut disebut tegangan kerut (ripple voltage) hasil dari
transient kapasitor.
Keluaran dari penyearah terdiri dari tegangan searah dan tegangan bolak balik atau
ripple. Dapat dilihat dari tabel bahwa semakin besar capacitor yang dipakai maka semakin
besar pula Vout yang dihasilkan.
Perbedaan nilai pada hasil pengukuran dan perhitungan disebabkan oleh banyak faktor
diantaranya :
a. Nilai yang terdapat pada komponen tidak presisi
b. Kabel penghubung atau peralatan lainnya yang dipakai sudah tidak bagus
c. Pada saat pembacaan multimeter kurang teliti
d. Adanya hambatan di dalam multimeter
e. Range yang di pakai tidak tepat, sehingga pada pembacaan di multimeter tidak terlihat.

7. KESIMPULAN
Penyearah gelombang penuh menggunakan dua buah dioda yang dihubungkan ke
transformator sekunder yg ditap tengahnya. Perhatikan ground center tap sekunder winding.
Penyearah gelombang penuh equvalent dengan dua kali penyearah setengah gelombang.
Sebab pusat tap, masing-masing rectifier mempunyai sebuah tegangan masukan yang equel
dengan setengah tegangan sekunder. Dioda D1 menghantar keputaran setengah positif, dan
dioda D2 menghantar ke putaran setengah negatif. Sebagai hasilnya arus beban penyearah
mengalir selama setengah putaran bersama-sama. Penyearah gelombang penuh berbuat sama

dengan dua kali bolak balik pada penyerah setengah gelombang. Selain itu dengan adanya
filter capacitor, semakin besar nilai capacitor maka semakin besar pula nilai Vout dan Iout nya.

8. LAMPIRAN

Tanpa C

C = 1 F

C = 22 F

C = 100 F

C = 1000 F

Anda mungkin juga menyukai