Bab II-1 A
Bab II-1 A
Bagian A - Umum
1
Penerapan.........................................................................
Difinisi............................................................................
8-1
8-2
10
11
Ceruk dan sekat ruang mesin dan tabung poros balingbaling pada kapal barang...................................................
39
135
12
12-1
12-2
13
14
15
16
17
18
19
20
20-1
20-2
20-3
20-4
21
22
23
23-1
23-2
24
25
25-1
Penerapan.........................................................................
..
25-2
Difinisi .............................................................................
..
25-3
25-4
25-5
Perhitungan faktor p i
.........................................................
25-6
25-7
Permeabilitas.....................................................................
..
25-8
Informasi
stabilitas ............................................................
25-9
25.10
Umum .............................................................................
.
27
Permesinan .......................................................................
.
28
29
Instalasi
Kemudi................................................................
30
31
Kontrol Permesinan........................................................
32
33
34
35
36
37
38
Alarm
Masinis...................................................................
39
Umum..............................................................................
41
42
42
42-1
43
44
45
46
Umum ..............................................................................
...
47
Tindakan Pencegahan
kebakaran .......................................
48
49
50
Komunikasi.......................................................................
...
51
Sistem
Alarm .....................................................................
52
Sistem-sistem
Pengamanan.................................................
53
54
43
Bagian A
Umum
Peraturan 1
Penerapan
1.1
Kecuali jika dengan tegas ditentukan lain, bab ini berlaku bagi
kapal-kapal yang peletakan lunasnya atau konstruksi yang setara pada atau
setelah 1 Juli 1986.
1.2.
Untuk pemakaian dalam bab ini, istilah kesetaraan tahapan
konstruksi artinya tahapan pada saat :
.1
Konstruksi yang ditandai dengan permulaan yang khas dalam
pembangunan kapal ; dan
.2. Perakitan suatu kapal yang dimulai dengan sekurang- kuran
nya 50 ton atau satu persen dari perkiraan keseluruhan berat
konstruksi dipilih mana yang lebih kecil.
1.3
Untuk pemakaian dalam bab ini :
.1
Pernyataan kapal yang dibangun berarti kapal-kapal yang
peletakan lunasnya atau yang keseteraan tahapan
konstruksinya.
.2
Pernyataan semua kapal berarti kapal-kapal yang dibangun
sebelum, pada atau setelah 1 Juli 1986.
.3
Suatu kapal barang,kapanpun tahun pembangunannya, yang
dikonversi menjadi suatu kapal penumpang akan diperlakukan
sebagai pembangunan kapal penumpang pada tanggal mulai
dilakukannya konversi.
2
Kecuali jika dengan tegas ditentukan lain, untuk kapal yang dibangun
sebelum 1 Juli 1986 Badan Pemerintah harus menjamin bahwa syaratsyarat dalam Bab II-1 dari Konvensi Internasional tentang keselamatan
jiwa di laut (SOLAS), 1974, sebagaimana ditambah dan diubah dengan
resolusi MSC.1 (XLV), dipenuhi.
3.1 Semua kapal yang menjalani perbaikan, perubahan, modifikasi dan
pemasangan perlengkapan yang berkaitan dengan itu harus selalu
memenuhi sekurang-kurangnya syarat-syarat yang berlaku bagi kapal
44
Peraturan 2
Definisi
Untuk memenuhi maksud bab ini, kecuali dengan tegas ditentukan lain :
1.1
Garis muat sub divisi ialah suatu garis air yang digunakan untuk
45
Sarat ialah jarak tegak lurus yang diukur dari garis alas di
pertengahan
panjang kapal sampai ke garis muat sub divisi yang dimaksud.
5
Geladak sekat adalah geladak paling atas sampai dimana sekat-sekat
kedap air dipasang.
6
Garis ambang batas benaman ialah sebuah garis yang ditarik
sekurang-kurangnya 76 mm di bawah bidang permukaan atas geladak sekat
di lambung.
7
Permeabilitas sebuah ruangan ialah persentase ruangan itu yang
didapat digenangi air, volume ruangan yang terletak di atas garis batas
benaman akan diukur hanya sampai ketinggian garis tersebut.
8
Ruang permesinan yang harus diperhitungkan terbentang dari garis
alas rancangan sampai ke garis batas benaman dan antara sekat-sekat
kedap air melintang utama terbesar yang membatasi ruangan-ruangan yang
berisikan mesin induk dan mesin bantu, ketel yang melayani keperluan
propulsi dan semua tempat penyimpanan batubara tetap. Bagi tata susunan
yang tidak lazim, Badan Pemerintah dapat menetapkan batas-batas ruang
mesin itu.
9
Ruang penumpang ialah ruang-ruang yang diperuntukkan bagi
akomodasi dan digunakan oleh para penumpang, tidak termasuk ruanganruangan untuk bagasi, perbekalan, makanan dan pos. Untuk memenuhi
peraturan 5 dan 6, ruangan-ruangan yang terletak di bawah garis batas
benaman yang digunakan untuk akomodasi dan digunakan oleh para awak
kapal akan dianggap sebagai ruangan penumpang.
10
Dalam segala hal volume-volume dan luas-luas akan diperhitungkan
sampai ke garis-garis rancangan.
11
Kedap air berarti pada segala kondisi air tidak dapat menembus
kedalam kapal.
12
13
Kapal penumpang ro-ro berarti sebuah kapal dengan ruang muat roro atau ruang-ruang kategori khusus seperti yang ditentukan dalam
peraturan II-2/3.
Peraturan 3
Definisi yang berkaitan dengan bagian C, D dan E
Untuk keperluan bagian-bagian C, D dan E, kecuali dengan tegas
dinyatakan lain :
1
Sistem
kontrol perangkat kemudi adalah perlengkapan yang
menerima perintah dari anjungan ke unit tenaga perangkat kemudi. Sistim
kontrol perangkat kemudi terdiri dari pemancar-pemancar, penerima
pompa-pompa kontrol hidrolik dan gabungan dari beberapa motor, kontrol
motor, pipa dan kabel-kabel.
2
Perangkat kemudi utama adalah mesin, penggerak kemudi, unit-unit
tenaga perangkat kemudi, jika ada, dan perlengkapan-perlengkapan
tambahan yang menggunakan tenaga putaran ke tongkat kemudi (yakni
tiler atau kwadran) yang diperlukan untuk keefektifan putaran dari kemudi
untuk keperluan pengendalian kapal pada kondisi-kondisi pelayaran
normal.
3
4
Perangkat kemudi tambahan adalah perlengkapan-perlengkapan
selain dari perangkat kemudi utama yang diperlukan untuk mengarahkan
kapal dalam kondisi rusak dari perangkat kemudi utama tetapi tidak
termasuk tiler, kwadran, atau komponen-komponen pelayaran dengan
kegunaan yang sama.
5
Operasi normal dan kondisi sebagaimana lazimnya adalah suatu
kondisi yang mana kapal secara menyeluruh , permesinan, layanan, usaha
dan bantuan propulsi mampu mengendalikan, berlayar dengan aman, aman
atas kebocoran, dan kebakaran, komunikasi internal dan eksternal dan
18
Stasiun Kontrol adalah ruangan tempat
disentralisasikannya
peralatan radio, perlengkapan navigasi atau pembangkit tenaga listrik
darurat atau tempat kontrol perlengkapan pemadam kebakaran dan lainlain.
19
Kapal Tangki Kimia adalah kapal barang yang dibangun atau
disesuaikan dan digunakan untuk pengangkutan dalam bentuk curah setiap
produk cairan yang tercantum dalam daftar dari salah satu :
.1 Bab 17 dari Kode Internasional untuk Konstruksi dan
Perlengkapan Kapal yang mengangkut bahan kimia berbahaya
dalam bentuk curah yang ditetapkan oleh Komite Keseamatan
Maritim sesuai resolusi MSC.4(48), yang selanjutnya disebut "
Kode Internasional tentang Pengangkutan Bahan Kimia
Curah",sebagaimana telah diubah atau ditambah oleh Organisasi;
atau
.2 Bab VI dari Kode tentang Konstruksi dan Perlengkapan Kapal
yang mengangkut Bahan Berbahaya dalam bentuk Curah yang di
tetapkan dalam sidang umum Organisasi sesuai resolusi
A.212(VII), yang selanjutnya disebut "Kode Bahan Kimia
Curah", sebagaimana telah ditambah dan diubah oleh Organisasi;
yang mana yang lebih sesuai.
20
Kapal Pengangkut Gas ( gas Carrier ) adalah kapal barang yang
dibangun atau disesuaikan dan digunakan untuk pengangkutan gas dalam
bentuk curah atau yang dicairkan atau produk lain yang tercantum dalam
salah satu:
.1 Bab 19 dari Kode Internasional tentang
Konstruksi dan
Perlengkapan Kapal- kapal yang mengangkut Gas yang dicairkan
dalam bentuk curah yang ditetapkan oleh Komite Keselamatan
Maritim sesuai resolusi MSC.5(48) yang selanjutnya disebut
Koda Internasional tentang kapal pengangkut gas sebagaimana
telah ditambah dan diubah oleh Organisasi ; atau
.2 Bab XIX dari Kode tentang Konstruksi dan Perlengkapan dari
Kapal Pengangkut Gas yang Dicairkan dalam bentuk Curah
yang ditetapkan oleh Organisasi sesuai resolusi A.328(IX) yang
selanjutnya disebut AKode tentang Kapal Pengangkut Gas@,
49
50