Anda di halaman 1dari 13

Manusia semakin banyak saja. Dunia makin ramai dan berisik.

Ini kan sudah


100 tahun semenjak Jack bangun. Apa yang dia harapkan?

Setidaknya, anak kecilnya masih sama. Maksudnya selain ukuran mereka


yang tetap kecil, mereka masih riang dan suka bermain. Lihat tawa mereka!
Jack tidak bisa tidak ikut tertawa melihat anak-anak yang tertawa karena
ulahnya menciptakan salju dan membekukan sesuatu.
ini menyenangkan! Aneh, aku tidak merasa lelah. Mungkin tidak akan
pernah lelah! riang seorang anak yang disambut seruan canda dari temantemannya.

tentu saja! Kalian bahkan belum melihat aksi yang sebenarnya! seru Jack
sambil melompat kecil menyusul sekelompok anak tadi yang terus berlari
untuk kembali meluncur dari puncak bukit. Jack harus sampai disana duluan,
tentu saja. Dia tidak mau melewatkan satu anak pun untuk dihibur. Terbang
bukan hal susah untuk seorang Jack Frost. Dengan mudah ia sudah ada di
puncak bukit, siap menyambut anak-anak dengan kereta luncur mereka.
Belum sempat Jack membuat pengumuman tentang aksi spektakuler yang
akan dia lakukan, anak paling depan langsung menubruk jack dengan
keretanya. Lebih tepatnya menembus tubuh jack begitu saja. Jack terhenyak.
Dia lupa.

Mereka tidak bisa melihatnya.


______------______

Terbang mengikuti angin, pergi ke belahan bumi yang lainnya. Jack frost
bepergian mencoba menghilangkan rasa kesepiannya. 100 tahun, selama itu
dia sendirian. Dan tidak ada yang tahu sampai kapan dia akan sendirian.
Selama 100 tahun juga, ia tidak tahu kenapa orang-orang tidak bisa
melihatnya. Mereka menembus tubuhnya begitu saja. Yang dia tahu, hanya
namanya. Jack Frost. Kenapa dia bisa tahu? Karena Man in Moon yang
memberitahunya. Hanya itu.

Jack frost bangun di sebuah danau es tanpa mengingat apa-apa. Jack bahkan
tidak tahu berapa umurnya. Mungkin sekitar 16 atau 17 tahun. Selama ini
dia selalu bertanya. Kenapa Man in Moon harus membangunkannya? Jika
Man in Moon membangunkannya hanya agar Jack merasa kesepian dan tidak
bisa dilihat oleh manusia selama beratus-ratus tahun, Jack lebih memilih
tidak dibangunkan!

Air mulai keluar dari pelupuk matanya. Jack benci menangis. Menangis
membuatnya merasa lemah. Dia hanya tidak mengerti, apa yang harus dia
lakukan dibumi? Dia senang bermain dengan anak-anak. Tapi akhirnya selalu
sama. Jack menghibur dan bermain dengan anak-anak. Lupa siapa dirinya.
Sadar ketika orang-orang mulai menembus tubuhnya. Bahkan kekuatannya
membuat salju,es, dan anak-anak tertawa- terkadang belum kuat untuk
mengingatkan siapa dirinya. Dia bukan manusia. Dia hanya roh.

Tanpa sadar, Jack sudah tiba di dataran bersalju lagi. Jack melihat sebuah
istana di tengah-tengah perairan. Kerajaan lainnya. Berpindah dari kerajaan
satu ke kerajaan yang lainnya. Dia ingat, kerajaan ini. tapi lupa namanya dan
alasan kenapa dia bisa ingat. Biasanya, kejadian berlalu begitu saja bagi
Jack.
Elsa! Tolong aku!

Jack mencari sumber suara, dan menemukan seorang gadis kecil yang
terkubur setengah badan dalam salju. Jack segera meluncur, dan mencoba
menggapai tangan gadis kecil itu untuk menolongnya. Sampai tangannya
menggapai udara bukannya tangan sang gadis, jack kembali sadar. Dia tidak
bisa menyentuhnya.
Anna!

Seseorang tiba-tiba menembus tubuhnya. Gadis kecil yang lain. Entah


kenapa, gadis kecil itu berhenti dan berbalik mematung. Berhadapan dengan
Jack yang masih berdiri disana. Jack ikut mematung, ia merasa kalau gadis
kecil ini merasakan kehadirannya. Bahkan sepersekian detik, saat gadis itu
mendongak ,mereka saling menatap!

Elsa! Apa yang kau tunggu? Kaki ku sudah hampir membeku ujar gadis
kecil yang bernama Anna.
Oh uh iya. Sorry Anna, aku rasa ada sesuatu tadi. Jawab Elsa masih merasa
bingung, dan mencoba mengeluarkan Anna dari salju. Lalu mereka kembali
mengambil kereta salju dan berlari ke arah bukit.

Dan disinilah Jack Frost masih mematung. Untuk pertama kalinya sejak 100
tahun ini, ada yang merasakan kehadirannya. Dan tatapan mereka tadi,
membuat Jack merasa hidup. Merasa ada. Bisa dilihat. Walau Jack tahu kalau
yang tadi itu mungkin hanya sebuah kebetulan. Jack tidak bisa menahan
rasa penasarannya terhadap gadis tadi. Akhirnya dia mengikuti mereka ke
puncak bukit.

Dari apa yang didengar Jack, dia bisa tahu kalau kedua gadis kecil ini
bersaudara. Anna memiliki rambut coklat yang dikepang dua dengan mata
hijau yang indah. Berbeda dengan adiknya, Elsa memiliki mata biru yang
cantik dan rambut pirang -beda dengan rambut Jack yang seputih salju- yang
dikepang satu.

Anna, kau yakin? Aku takut membuatmu jatuh seperti tadi lagi. Tanya Elsa
saat mereka sudah mencapai puncak.
Tentu saja! Elsa, yang tadi itu sama sekali tidak sakit. Itu menyenangkan!
Lagi pula, ada salju yang menahanku. Rasanya jadi seperti jatuh diatas
bantal.Buat yang ini lebih seru, okey?
baiklah. Elsa kembali tersenyum semangat melihat saudarinya.

Saat Anna naik ke kereta dan mulai meluncur, jack tidak bisa untuk tidak
menghibur anak itu. Jack mencoba berpikir dengan cepat tentang lintasan
yang bagaimana yang ingin dia tunjukan, sampai Anna berteriak riang
karena kereta luncurnya melesat tinggi dan mendarat dengan halus di es
yang tiba-tiba muncul disana. Begitu seterusnya. Kereta Anna meluncur di
lintasan yang licin dan terarah. Tunggu, bukan jack yang melakukan semua
itu. Lalu siapa?

Tetap pegangan Anna! seru elsa yang berada di samping jack frost.

Dan Jack baru melihatnya. Semburat dan percikan kristal es muncul dari
telapak tangan Elsa, terus mengarah kemana Anna meluncur. Jack tidak
percaya dengan apa yang dilihatnya. Gadis kecil ini bisa mengendalikan salju
dan es? Sama seperti dirinya. Jack masih terpana, sampai teriakan Anna di
bawah bukit membangunkannya.
Giliranmu Elsa! teriak Anna.

Elsa mulai meluncur dengan keretanya. Tapi dia tidak mengeluarkan


kekuatannya. Ini saatnya bagi Jack untuk menghiburnya. Jack membuat
lintasan Elsa menjadi es, sehingga Elsa meluncur dengan sangat cepat. Elsa
berteriak panik, sedangkan Anna dan Jack tertawa gembira. Tidak sampai
disana, jack membuat kereta Elsa bersalto ria dan akhirnya mendarat
dengan halus disamping Anna. Napas Elsa memburu, karena pengalamannya
tadi. Jack berjongkok diatas tongkatnya tersenyum bangga.
Itu tadi menakjubkan,Elsa! Harusnya kau melakukan hal seperti itu padaku
juga. ujar Anna.
Tadi itu bukan aku! aku bersumpah.
Kalau bukan kau, siapa lagi yang bisa melakukan hal semenakjubkan itu.
Itu benar-benar bukan aku. Sudah ku bilang, Anna. Ada sesuatu disini. Kita
sebaiknya pulang.
Bukan sesuatu, tapi seseorang,Elsa. Timpal jack.
siapa itu?! Tanya Elsa lantang melihat sekitarnya. Jack mematung (lagi).
Apa? Siapa? Tanya Anna,heran terhadap kakaknya ini.
Kau dengar suara tadi? Ada yang menyebut namaku.
Okey. Elsa, kau mulai menakutiku. Sebaiknya kita pulang. Ajak Anna,
sambil menggandeng kakaknya pulang.
tidak, tunggu!..
Sudah, kau pasti lelah Elsa.

Mereka berdua pergi, meninggalkan Jack frost yang masih menganga tidak
percaya. Dia bisa mendengar Jack. Sudah berapa kali gadis itu membuat jack
terkejut?
_______--------_______

Ini, sang raja memakaikan sepasang sarung tangan pada putri sulungnya,
sarung tangannya bisa membantu. Lihat kan? Sembunyikan kekuatannya..
Jangan rasakan kekuatannya Timpal Elsa.
jangan tunjukan kekuatannya sambung mereka berdua bersamaan. Sang
Raja tersenyum, mencoba memberi semangat. Yang dibalas senyuman
manis dari putrinya.

Senyum itu berbeda bagi Jack. Bukan senyum yang dulu selalu dia lihat.
Tawa terakhir yang Jack lihat dari Elsa adalah saat malam itu. Elsa dan Anna
bermain salju yang dibuat oleh Elsa tentunya- di aula istana, sampai Elsa
kewalahan dan akhirnya salah sasaran. Ia malah mengenai Anna dan
membuatnya pingsan membeku. Untungnya Anna bisa diselamatkan,
dengan cara menghilangkan ingatannya tentang kemampuan elsa.

Disanalah, Elsa mendapatkan dampak yang cukup besar. Para Trol


memberitahu Elsa kalau kemampuannya bisa menjadi sebuah kehancuran,
yang membuatnya benar-benar ketakutan. Raja dan Ratu pun malah
memperbesar ketakutan Elsa, dengan menutup istana, dan membuat Elsa
mengurung diri di kamarnya. Bahkan hal ini membuat Elsa tidak berani
bermain lagi dengan Anna. Dia terlalu takut. Takut melukai lagi adik
kesayangannya itu.

Jack merasa cukup kesal dengan sang raja. Ini salah, batin Jack. Tidak
seharusnya Raja malah terus menutupi kemampuan anaknya. Bukankah ini
akan membuat elsa semakin tertekan? Memang ini mengejutkan jack, bahwa
ternyata kemampuan yang Elsa miliki bisa membekukan hati seseorang. Jack
tidak bisa melakukan itu, tentu saja. Tapi, Jack pikir seharusnya Raja

membantu Elsa untuk mengendalikannya, bukan terus mencoba untuk


menutupinya.

Elsa kembali ke kamarnya, dengan terus memandangi tangannya yang


terbungkus. Jack pun disana, berdiri di dekat jendela, tempat elsa selalu
memandang jauh ke objek yang entah apa. Anna mulai mengetuk pintu, dan
bernyanyi mengajak Elsa untuk keluar dan bermain. Tapi selalu dibalas
dingin oleh sang pemilik ruangan. Begitu seterusnya. Elsa mulai menagis
terisak, namun tetap mencoba agar Anna atau orang tuanya tidak
mendengar. Sekarang Jack tahu apa yang lebih dia benci dari menangis,:
melihat Elsa menangis.
kau harus mencoba mengendalikannya, Elsa. Ujar jack sedikit berbisik.
Siapa itu?? Elsa mencoba menjernihkan penglihatannya yang buram karna
air matanya. Dia melongok ke luar jendela, mengira ada orang yang
bersembunyi. Tapi tidak ada siapa-siapa. Apa dia sudah gila?

Sebenarnya, jack tidak berharap bisikannya tadi ditanggapi oleh Elsa. Tapi,
jack tahu ini kesempatannya untuk berhenti merasa kesepian.
a-akuu Jack. Jawab Jack gugup.
Dimana kau?
tepat didepanmu. Elsa mengeryitkan dahi. Jelas-jelas didepannya Cuma
jendela yang tidak memberikan gambaran ada orang disana.
Aku sudah mulai gila. Ujar Elsa putus asa. Entah kenapa ini membuat jack
ingin tertawa, tapi ia ingin memberikan kesan baik saat obrolan pertamanya
dengan manusia.
Tidak. Tenang saja, kau tidak gila. Kau hanya tidak bisa melihatku.
Maksudku belum bisa melihatku.
apa aku sedang bicara dengan pikiranku sendiri?
tentu saja bukan! Kenapa kau pikir pikiran mu itu seorang laki-laki
eh kau laki-laki?
kau pikir ini suara perempuan? Bagaim-manaa kau bisa berpikir begitu?

Aku hanya tidak sadar. Iya suaramu memang seperti laki-lakHey! Aku
benar-benar sudah gila! teriak Elsa tiba-tiba. Ia segera berlari ke ranjang
dan menutup dirinya dengan selimut.
Tidak! Tunggu, Elsa. Dengarkan aku, aku bisa membantumu.
Bagaimana bisa pikiranku punya pikarannya sendiri seperti ini! Elsa
semakin merapatkan kedua tangannya ke telinga.
Aku bukan pikiranmu, Elsa.
Hentikan ini,Elsa kau harus hentikan ini Elsa terus bergumam pada
dirinya sendiri. Jack mulai frustasi dengan ini. percakapan pertamanya benarbenar tidak lancer.

Ingat suara yang kau dengar di hutan? itu aku.


Itu Cuma perasaanku saja.. elsa tetap mencoba meyakinkan dirinya.
atau ingat lintasan kereta luncurmu yang berubah? Atau tiupan angin dingin
yang kau rasakan dijendela padahal ini musim panas? Atau sulur-sulur es
yang berbentuk binatang dijendela kamarmu musim dingin lalu? Itu juga aku.
Jack lupa bahwa dia sebenarnya selalu mencoba untuk menghibur Elsa.
Itu..itu bukan aku yang melakukannya Elsa sadar,selama ini dia selalu
berpikir itu bagian dari kemampuannya. Tapi ia memang tidak pernah berniat
atau bahkan punya pemikiran membuat hal-hal itu. Bahkan dia juga tahu
kalau itu bukan kekuatannya.
tentu saja bukan, karna aku yang melakukannya. Ujar Jack. coba lihat ke
jendela, Elsa
Elsa melihat ke jendela walau tidak yakin kenapa dia menurut. Dan elsa
melihatnya, sulur-sulur es mulai terbentuk dijendela membuat pola yang
indah. Sampai Elsa bisa membacanya, ditengah-tengah jendela tertulis Jack
Frost dengan jelas. Elsa memekik pelan. Dia tidak gila. Elsa tidak bicara
dengan pikirannya sendiri. sulur-sulur es tetap merambat, sampai elsa bisa
melihat siapa yang membuat sulur itu. Elsa kaget, tentu saja. Tapi dia lebih
terpana dengan sosoknya. Disana, di dekat jendelanya, dia bisa melihat
seorang laki-laki bersweater biru dan bercelana coklat sedang bermain
dengan sulur-sulurnya. Rambut putihnya. Seperti salju yang diterangi sinar
bulan. Benarkah? Entahlah, itu yang bisa dilihat oleh Elsa dari belakang.

aku suka rambutmu. Elsa merasa jadi anak yang bodoh. Dari sekian kata
yang bisa mewakili perasaannya saat ini, malah kata-kata bodoh itu yang
keluar dari mulutnya. Dan elsa bersumpah, saat jack menoleh, matanya
benar-benar jernih seperti air,tidak,bukan, seperti es. Iya, biru dan dingin
seperti es.
Kau bisa melihatku?! Tanya jack tidak percaya. Elsa hanya bisa
mengangguk. Baiklah, gadis kecil. Sekarang jangan pernah berhenti
percaya padaku. ujar jack tersenyum senang.

____------____
Elsa tahu, maafnya tidak bisa diterima oleh masyarakat Arendelle. Ia sudah
membuat kerajaan dilingkupi salju dingin. Sekarang mereka sudah tahu,
kalau dia adalah monster. Dia tidak pantas menjadi ratu. Ratu macam apa
yang membuat rakyatnya menderita? Karena itu, disinilah Elsa. Jauh dari
kerajaan, di kastilnya yang baru. Benar. Ini baru benar bagi Elsa. Dia
memang seharusnya dari dulu diasingkan. Hingga tidak akan ada yang
terluka seperti rakyatnya dan Anna.

Oh, Anna. Apa yang sudah Elsa lakukan padanya tadi? Anna datang hanya
untuk membujuk kakaknya kembali, dan membereskan semua masalah ini.
Tapi semua terjadi diluar kendalinya. Elsa mengutuk dirinya sendiri, karna
sudah menyakiti adik kesayangannya untuk kedua kalinya. Dia harap Anna
baik-baik saja. Tapi sesuatu dalam diri Elsa tahu kalau Anna tidak baik-baik
saja. Elsa benci tidak bisa menolongnya, dia takut kalau Anna akan terus
tersakiti jika dekat dengannya.
Hentikan, Elsa.
Jack! Oh aku kira kau tidak akan kembali Elsa menghambur ke pelukannya.
Aku pikir, kau juga marah padaku. lanjutnya. Jack mencoba melepaskan diri
dari pelukannya. Dia merasa ada yang salah pada dirinya setiap kali
berdekatan dengan Elsa.
Berhentilah sembunyi, Elsa. Kau harus mencoba menghadapinya.
Mengendalikannya.
sudahku bilang dari dulu, aku tidak tahu caranya. aku, aku tidak..

mulailah dari berhenti merasa takut. Potong Jack tenang. Elsa hanya
menunduk lemah. Jack sudah menekankan itu dari dulu. Tapi Elsa tidak
pernah mencoba untuk melakukannya. Dia selalu panik saat kemampuannya
muncul. Itulah hal yang tidak pernah berubah dari elsa sampai sekarang.

Selain itu, Jack tidak bisa memandang Elsa dengan cara yang sama lagi. Elsa
bukan lagi seorang gadis kecil. Sekarang dia sudah tumbuh dewasa, dan
berparas lebih cantik dari pertama jack lihat. Bahkan terkadang, Jack
mendapati dirinya sendiri gugup saat berhadapan dengan gadis itu. Jack
pasti sudah gila. Jika dia benar tentang apa yang sedang dia rasakan, dia
memang sudah gila. Karena ini tidak benar. Tidak seharusnya dia merasakan
itu pada Elsa. Gadis yang selama ini selalu dia jaga, tapi tidak pernah mau
mendengarkannya karena ketakutan berlebihan yang dia alami.

Apa yang Jack tidak tahu adalah sikapnya yang selalu menjaga Elsa, tidak
pernah membiarkan Elsa menangis sendirian, atau bahkan lelah untuk
mengingatkan untuk menyingkirkan ketakutannya, membuat Elsa mulai
ketergantungan. Apakah ketergantungan ini berbahaya? Entahlah. Yang Elsa
tahu, keberadaan Jack jadi terasa penting.

Saat laki-laki es itu pergi, entah untuk memandu angin dingin atau apapun
itu, Elsa merasa ketakutan yang melandanya menjadi berkali-kali lipat dari
biasanya. Seperti di hari penobatannya menjadi ratu dan pesta dansa
setelahnya. Hingga akhirnya berakhir mengasingkan diri.
.
.
.
.
Jadi... kau tidak kembali? tanya Jack, setelah selesai beradu argumen
tentang ketakutan Elsa.
Aku lebih baik disini Jack, disini aku tidak akan melukai siapa pun.
Anna?

Baiklah, aku sangat menyesal tentang Anna.. suara Elsa mulai terdengar
lirih,aku sungguh tidak bermaksud membekuka
Wow bukan itu yang ku maksud Elsa, si ratu mulai menengok menuntut
penjelasan, Maksudku, bagaimana dengan Anna? Kau melukai hatinya lebih
serius dari pada membekukan, Elsa. Kau meninggalkannya, membuatnya
harus menanggung semua masalah kerajaan karena ulahmu, kau pikir
bagaimana perasaannya? Setelah dia jauh-jauh datang ke sini menembus
udara dingin, meminta bantuan orang lain, hanya untuk mendapati kakak
yang ia sayangi mengusirnya tanpa ragu sedikit pun? lanjut Jack tanpa
menoleh ke lawan bicaranya.
kau tahu Jack? ,suara Elsa lebih rendah dari sebelumnya, membuat Jack
mulai merasa tak enak, entah kenapa, perkataan itu terasa lebih sakit saat
keluar dari mulutmu.. lanjutnya.
a-aku hanya.., uh sorry Elsa, maksudku
Kau pikir hanya Anna yang menderita? tanya Elsa, Kau pikir mudah
bersikap seperti itu padahal aku ingin selalu bersamanya? Kau pikir mudah
menyembunyikan semua ini? Hidup dengan kemampuan seperti ini?!
Siapa yang membuatmu seperti ini hm? ,Jack mulai tidak bisa
mengendalikan emosinya, Kau Elsa! Kau sendiri yang memilih hidup seperti
ini, bersembunyi dan menuruti orang tuamu yang malah mengurungmu.
kenapa kau menyangkut pautkan dengan orang tuaku?
karena mereka tidak mencoba membantumu. Kalian harus
mengendalikannya bukan menyembunyikannya!
Aku tak bisa. Sudah ku bilang aku tidak bisa. Elsa membalikkan badannya,
memunggungi Jack yang masih kesal.
Dan sudah berapa kali aku bilang,Elsa, suara Jack mulai terdengar lelah,
Mulailah berhenti merasa takut.

Hening menyelingkupi mereka berdua. Tapi tidak dengan pikiran mereka


yang terus berkecamuk. Tidak ada yang mencoba untuk membuka obrolan
atau mencari solusi lagi. Karena entah sudah yang keberapa kali Jack
mengatakan saran yang sama. Elsa tidak mengerti, sungguh. Apa yang bisa

melawan rasa takutnya sendiri sedangkan orang-orang di kerajaan


memandang nya dengan rasa takut dan benci?
Kurasa.. Jack tahu saat ini mereka berdua sedang tidak dalam mood yang
baik, aku harus pergi, Elsa.
Pernyataan ini membuat Elsa tersentak, namun belum berani membalikkan
badannya. Egoiskah jika Elsa bilang kalau Jack tidak boleh pergi?
Karena kupikir kau memang tidak akan mendengarkanku. Aku sudah gagal
membantumu. Lanjut Jack.

Benar. Elsa sadar dia benar-benar egois. Karena walaupun sudah mendengar
hal itu dari Jack, Elsa masih ingin Jack tetap berada di sisinya. Namun
sayangnya, saat Elsa sudah membulatkan tekad untuk membuang rasa
malunya,dan membalikkan badan untuk meminta Jack tinggal, laki-laki itu
sudah pergi..
Bahkan tembok es disampingnya pun tidak bisa membuatnya tegak berdiri.
Sungguh, kakinya terasa lemas, hingga akhirnya Elsa jatuh terduduk.
Otaknya mulai membenahi pikirannya yang kacau karena panik. Matanya
buram karena linangan air dikelopak bawahnya, hingga ia mulai tidak bisa
mengatur napasnya yang kian memburu.

Bukan seperti ini yang Elsa inginkan. Entah kenapa, Elsa merasa kalau kali ini
Jack benar-benar marah padanya. Apa dia akan kembali? Bodoh. Elsa tidak
mau mengakuinya, tapi dia merasa kalau Jack pergi untuk selama
BRAKK!
Kami datang untuk menangkapmu!, Elsa tahu itu suara prajurit dari
kerajaanya.
.
.
.
.
.

.
Cinta? Elsa mulai menyadarinya, Aku mengerti sekarang. Lanjutnya
sambil tersenyum pada Anna yang sudah kembali normal dan juga Kristoff
tentunya.
Aku mengerti, Jack. Apa yang membuatku merasa takut dan tidak takut
secara bersamaan pada kemampuan ini, itu karena kau,
Elsa mulai mengangkat semua salju yang menutupi Arendelle.
ketakutanku yang sebenarnya adalah ketakutan akan kehilanganmu..
Elsa menyatukan semua salju dan mulai menghilangkannya.
aku menolak untuk mengerti saranmu...
Tepuk tangan dan teriakan riah menyambut mereka saat memasuki gerbang
kerajaannya. Elsa benar-benar senang, merasa diterima oleh rakyatnya.
karena aku takut Jack...
Baiklah. Semua siap? tanya Elsa pada rakyatnya. Setelah teriakan setuju ia
dengar, Elsa mulai membuat halaman kastil kerajaanya menjadi tempat ice
sketing.
Aku takut mencobanya, karena aku takut kau kecewa....
Tawa dari kesenangan raknyatnya benar-benar membuat Elsa lega. Terutama
adiknya yang sedang bermain bersamanya. sudah Anna, kau lanjutkan
dengan Kristoff saja. Aku mulai lelah kata Elsa saat sudah tertawa terlalu
lama saat bermain ice sketing.
atau aku takut kau pergi meninggalkanku, walaupun pada akhirnya itu
memang terjadi...mungkin karena kau pergi, aku sadar Jack.
Elsa tersenyum melihat Sven dan Olaf yang mulai saling mengejar.
aku rasa aku mencintaimu, Jack Frost. Dengan begitu, harusnya aku sadar
bahwa kau tidak akan meninggalkanku walaupun aku gagal...
Elsa mulai menatap nanar pada langit siang yang cerah.
kau benar. Aku sendiri yang membuat diriku takut. Aku sendiri yang
membuatmu pergi meninggalkanku

Benar. Sesempurna apapun langit itu, atau sesenang apapun rakyatnya. Elsa
merasa ada yang kurang. Elsa mulai melangkah masuk kedalam kastilnya.
seandainya kau disini Jack.. lirih Elsa.
.
.
.
.
.
Permintaan terkabul suara laki-laki yang sangat dikenal Elsa berada di
belakangnya. Spontan Elsa membalikkan badannya, namun nihil. Tak ada
siapapun disana. Di atas sini, Elsa. Lanjut suara itu. Elsa mendongak.
JACK!

Anda mungkin juga menyukai