2.
KGG/M.OUI.201 (1) A
2. DASAR- DASAR SISTEM KELISTRIKAN
terdapat
dihulu dari
mata
MUL/UNJ
dari
KGG/M.OUI.201 (1) A
2. DASAR- DASAR SISTEM KELISTRIKAN
MUL/UNJ
KGG/M.OUI.201 (1) A
2. DASAR- DASAR SISTEM KELISTRIKAN
Dilihat dari sisi tegangan untuk peralatan bantu, maka terbagi atas 2 ( dua )
bagian yaitu
A. Sisi tegangan menengah 4 kV s/d 6 kV diantaranya :
-
Turning Gear
MUL/UNJ
Pompa-pompa anceliary
Sistem kontrol
Proteksi/relay
KGG/M.OUI.201 (1) A
2. DASAR- DASAR SISTEM KELISTRIKAN
B.
Sistem/Sisi Tegangan Rendah 380 s/d 500 Volt dan 220 Volt
-
Turning Gear
Pompa Minyak pelumas : Aux Oil Pump ( AOP ), Turning
Gear Oil Pump ( TGOP )dan Emergency Oil Pump ( EOP ).
Pompa-pompa anceliary
Sistem kontrol
Proteksi/relay
11
KGG/M.OUI.201 (1) A
Sistem Tegangan Rendah 380 Volt dan 220 Volt pada Pembangkit Listrik
Tenaga Gas ( PLTG ), diantaranya :
- Pompa minyak pelumas
- Pompa air pendingin
- Compressor
- Peralatan kontrol
- Proteksi
- Lampu penerangan
- dll.
Untuk
Pembangkit Listrik
menengah diataranya :
Tenaga
Uap,
pada
sistem
tegangan
MUL/UNJ
12
4.
KGG/M.OUI.201 (1) A
2. DASAR- DASAR SISTEM KELISTRIKAN
13
KGG/M.OUI.201 (1) A
2. DASAR- DASAR SISTEM KELISTRIKAN
Prinsip Kerja
Pada sistem interkoneksi yang terdiri dari beberapa unit pembangkit untuk
melayani kebutuhan daya yang besar, maka tegangan generator PLTG
dengan tegangan sistem transmisi melalui Transfomator Utama ( Generator Main
Transfomator ) dengan tujuan agar generator Unit Pembangkit Listrik ( PLTU,
PLTG / U, PLTG, PLTP, PLTA dan PLTD ) dapat synkron (mensynkronkan
) dengan saluran transmisi yang tersedia misalnya :150 kV, 70 kV atau 20 kV.
Synkron generator dapat dilakukan baik disisi tegangan generator dengan
memasukkan PMT Circuit Breaker) generator atau s ynkron disisi tegangan
transmisi dengan memasukkan PMT Line (52 L) yang terdapat di switchyard,
dengan ketentuan persyaratan untuk synkron sudah terpenuhi persyaratannya yaitu:
Tegangan, Frequensi, Sudut Fasa sama antara generator dan sistem transmisi.
Saluran transmisi adalah sarana untuk menyalurkan energi / daya listrik dari unit
pembangkit ke gardu induk ( GI ) dan dapat juga berfungsi untuk
menyalurkan dari GI satu ke GI yang lainnya. Dari gardu induk ( GI ) didistrubusi
kekonsumen atau langsung disalurkan kekonsumen khusus misalnya : konsumen
tegangan tinggi ( 150 kV, 70kV ). Khusus
untuk penyaluran ke konsumen
tegangan menengah dan rendah, maka tegangan transmisi ( 150 kV, 70 kV )
diturunkan tegangannya melalui transfomator daya ( Step Down Transformator)
dan selanjutnyaidistrubusikan kekonsumen tegangan menengah dan rendah.
Sebagaimana diketahui untuk menyalurkan energi / daya listrik kekonsumen
diperlukan jaringan transmisi dan distribusi. Konstruksi
jaringan
tegangan
menengah dengan menggunakan kawat yang dikenal dengan SUTM atau
menggunakan kabel yang dikenal dengan SKTM yang terpasang Undergruond
( ditanam didalam tanah ).
Keuntungan dengan menggunakan kabel adalah tingginya tingkat keandalan
Pasokan disamping dapat memanimalisir gangguan, terpasang rapi dan
cocok untuk daerah perkotaan, tetapi biayainvestasinya cukup mahal.
MUL/UNJ
14
KGG/M.OUI.201 (1) A
2. DASAR- DASAR SISTEM KELISTRIKAN
Khusus
untuk
penyaluran
daya listrik
kekonsumen rumah tangga,
perkantoran, pusat
perbelanjaan dan
perhotelan
yang menggunakan
tegangan rendah ( JTR ), jenis sambungan dibedakan menjadi 2 ( dua ) yaitu tiga
phasa ( 380 Volt ) dan satu phasa ( 220 Volt ).
Untuk
mendapatkan
besar
tegangan tersebut dari Jaringan Tegangan
Menengah ( JTM ) digunakan gardu hubung baik yang terpasang dipanel
maupun digantung. Gardu ini berfungsi untuk menurunkan tegangan menengah
( 20 kV ) menjadi 380 Volt, sedangkan untuk mendapatkan tegangan 220 Volt
diambillah satu kawat phase dan kawat netral dari jaringan tegangan rendah.
Pada
bagian yang paling hilir sebagai penentu kapasitas daya listrik yang
terhubung kekonsumen dipasanglah peralatan
pembatas daya yang biasa
disebut MCB ( Miniatur
Circuit Breaker ) sebagai contoh konsumen 900 VA
dipasang MCB 4 ampere.
Pemasangan kwh meter adalah untuk merekam seberapa besar energi listrik
yang telah digunakan oleh pelanggan / konsumen, untuk ketelitian dan
kebenaran akan kwh meter perlu harus dijaga dan dapat diandalkan agar
transaksi jual beli listrik benar-benar fair.
Sehubungan jauhnya lokasi - lokasi konsumen dengan pusat pembangkit listrik,
maka tegangan keluaran generator
dinaikkan menjadi tegangan transmisi
dengan tujuan adalah mengurangi kerugian panjangnya saluran tranmisi.
Sistem interkoneksi beberapa generator yang terdapat di Pulau Jawa dikenal
dengan sistem Interkoneksi se Jawa - Bali, karena kebutuhan daya listrik untuk
konsumen sangat besar maka diperlukan untuk memparalel / mensynkronkan satu
sistem jaringan,sehingga mempunyai keuntungan dapat meringankan kerja
generator unit - unit pembangkit dan energi / daya listrik yang tersedia cukup
besar.
Untuk unit pembangkit yang melayani beban house load, unitnya dapat
dihubungkan langsung kebeban atau tetap dinaikkan tegangannya dengan
transformator sesuai dengan tegangan dari kebutuhan konsumen, sedangkan
untuk konsumen tegangan rendah, maka tegangan dimenengah diturunkan
dengan transformator( Step Down Transformator ) menjadi tegangan 380 Volt dan
220 Volt.
Untuk keperluan start maupun operasinya unit PLTG, pada umumnya tidak
seluruh peralatan- peralatan bantu tergantung dari daya / energi listrik, sebagian
dari peralatanbantunya memanfaatkan energi mekanik dari unitnya sendiri. Bagi
peralatan bantu yang memanfaatkan energi listrik pada saat start dalam kondisi
jaringan
luar normal dipasok dari luar sistem melalui transformator ( Step
Down Transformator ) yaitu Station Service Transformator, dimana tegangan
jaringan luar ( tegangan sistem ) 150 kV, 70 kV atau 20kV diturunkan tegangan
sesuai dengan tegangan peralatan bantunya yaitu 4 kV s/d 6 kV dan masuk ke
switchgear tegangan menengah.
MUL/UNJ
15
KGG/M.OUI.201 (1) A
2. DASAR- DASAR SISTEM KELISTRIKAN
MUL/UNJ
16
KGG/M.OUI.201 (1) A
Gambar 2
17
KGG/M.OUI.201 (1) A
2. DASAR- DASAR SISTEM KELISTRIKAN
MUL/UNJ
18
KGG/M.OUI.201 (1) A
2. DASAR- DASAR SISTEM KELISTRIKAN
19
KGG/M.OUI.201 (1) A
2. DASAR- DASAR SISTEM KELISTRIKAN
Keterangan :
1. Sub sistem pembangkit.
2. Sub sistem penguatan generator.
3. Sub sistem pemakaian sendiri.
4. Sub sistem pembangkit darurat.
5. Sub siatem battery.
6. Sub sistem gardu induk dan distribusi
7. Sub sistem telekomunikasi.
MUL/UNJ
20
KGG/M.OUI.201 (1) A
2. DASAR- DASAR SISTEM KELISTRIKAN
MUL/UNJ
21
KGG/M.OUI.201 (1) A
2. DASAR- DASAR SISTEM KELISTRIKAN
MUL/UNJ
22
MUL/UNJ
KGG/M.OUI.201 (1) A
2. DASAR- DASAR SISTEM KELISTRIKAN
23