Anda di halaman 1dari 5

Muhammad Rifan Yusuf Taufiq

1201130409

1. Berikut adalah 4 point perbedaan aplikasi mobile dengan aplikasi web desktop:

Fitur Aplikasi Mobile dan Aplikasi Web Desktop

Perbedaannya adalah pada kedua sifat fitur dan jumlah fitur yang disediakan. Aplikasi mobile
mempunyai beberapa fitur baru. Aplikasi mobile akan terlihat sangat berbeda dari aplikasi web.
Pertama, dilihat dari ukuran layar pada smartphone pasti tidak sama dengan ukuran layar
desktop. Pada aplikasi web di mana layar lebih besar, dan memiliki lebih banyak ruang untuk
menu, toolbar, dan widget.

Interaksi User

Cara pengguna berinteraksi dengan aplikasi mobile dan aplikasi web tradisional sangatlah
berbeda. Dengan kemampuan layar sentuh untuk berinteraksi bagi pengguna smartphone yang
berbasis accelerometer maupun kompas, sebuah aplikasi mobile memang dibangun secara
berbeda. Contohnya adalah aplikasi game mobil (car game), di mana mobil bermanuver dengan
memiringkan ponsel ke kiri atau ke kanan. Hal ini didasarkan pada fitur accelerometer sebuah
smartphone.

Location Awareness

Pemetaan lokasi adalah sesuatu yang baru untuk smartphone. Google Maps, Local Search,
Foursquare, dan banyak aplikasi mobile lainnya memanfaatkan GPS yang telah disematkan ke
dalam smartphone. Aplikasi web yang menggunakan pemetaan lokasi juga, namun hanya
dibatasi dari pengkodean negara dan tidak secara detail.

Notification

Pengguna aplikasi banyak yang menginginkan pemberitahuan peristiwa atau info penting seperti
e-mail dan pesan masuk. Dan smartphone adalah platform terbaik untuk pemberitahuan, karena
smartphone dekat dengan pengguna hampir sepanjang waktu. Lain halnya bagi pengguna
aplikasi web, pengguna harus selalu login ke sebuah aplikasi web untuk menyelesaikan alur kerja
yang melibatkan dia, akan jauh lebih produktif untuk aplikasi untuk memberitahu pengguna
bahwa ia harus melakukan tindakan untuk menyelesaikan alur kerja.

2. Pro Fragmentasi android


Banyaknya pilihan karena beragam
Cepat berkembang karena bebas digunakan
Kontra Fragmentasi pada android
Membingungkan pihak pengembang yang ingin membuat sebuah aplikasi atau

mengembangkan suatu aplikasi.


Memicu masalah keamanan
Sulit menemukan cara untuk mengelolanya.

3. Generasi pertama
Sistem telekomunikasi bergerak pertama yang berbasiskan teknologi analog. Pada
umumnya teknologi analog ini dikenal dengan istilah AMPS atau TACS. Sistem ini mengacu
pada metode yang dipakai untuk pengiriman informasi dalam jaringan telekomunikasi pada
mobile. Sistem teknologi pada generasi pertama ini masih seputar suara, belum mencapai
sistem yang menakjubkan. AMPS adalah sistem yang bekerja pada frekuensi 800 Mhz dan
metode akses yang digunakan ialah Frequency Division Multiple Access disingkat FDMA.
Pada FDMA, setiap user memiliki frekuensi yang berbeda dan masing-masing user mendapat
jatah kanal sebesar 30 KHz. FDMA tidak mampu menampung dua user sekaligus dalam kanal
yang sama. Oleh sebab itu, AMPS membutuhkan ruang alokasi frekuensi yang lebih besar.
Dikarenakan hal tersebut, telepon genggam pada saat itu masih berukuran besar dan
baterainya pun tebal dan besar karena alat tersebut membutuhkan daya yang besar.
Generasi kedua.
Pada era 90-an, teknologi komunikasi bergerak ini hadir dengan sistem digital. Teknologi
pada mobile ini menggunakan jaringan GSM yang merupakan singkatan dari Global System
for Mobile. GSM menggabungkan dua akses, yaitu FDMA dan TDMA. Frekuensi awal yang
bekerja pada sistem ini adalah sebesar 900 Mhz dan lebar pitanya 25 KHz. Hal ini membuat
masing-masing user mampu melakukan dan juga menerima panggilan hanya dalam satu time
slot, tetapi harus berdasarkan dengan pengaturan waktu.
Lalu, dalam 2G juga ada CDMA yang merupakan singkatan dari Code Division Multiple
Access. CDMA memiliki frekuensi radio sebesar 25 MHz yang terdapat pada band frekuensi
sebesar 1800 MHz. Tingkat kecepatan CDMA dalam mengakses data ialah sekitar 153.6 kbps.
Dalam sistem ini, user akan menggunakan frekuensi yang sama dan pada waktu yang sama
juga. Jika dibandingkan dengan GSM, suara yang diihasilkan CDMA jauh lebih jernih.

CDMA juga lebih unggul karena kemampuan pengaksesan data lebih tinggi dan kapasitasnya
pun besar.
Tahap perkembangan telekomunikasi bergerak selanjutnya ialah generasi 2.5G. Dalam 2G,
teknologi pengaksesan data menggunakan Wireless Application Protocol atau disingkat
dengan WAP. Berbeda halnya dengan sistem telekomunikasi bergerak 2.5G yang
menggunakan GPRS. GPRS memiliki kecepatan akses yang cukup tinggi, sekitar 115 kbps.
Dan dengan GPRS, kita bisa menikmati aplikasi MMS atau Mobile Multimedia Message yang
dapat mengirim gambar atau foto melalui telepon genggam. Sistem ini juga memudahkan kita
dalam mengakses internet.
Generasi ketiga
3G merupakan teknologi lanjutan dari GSM/GPRS dan CDMA. Generasi ini memiliki
beberapa karakter khusus, seperti standar yang bersifat lebih global, pita frekuensi yang
bersifat general karena bisa digunakan di seluruh dunia, bentuk komunikasinya bersifat
multimedia, dan spektrumnya efisien. Sistem 3G pada mobile ini memiliki kualitas suara,
data, dan gambar yang cukup tinggi. Ia mampu untuk berevolusi dengan cepat ke sistem
nirkabel pada generasi selanjutnya. Dan ia juga mempunyai laju data paket sebesar 2 Mbps
untuk perangkat ataupun terminal yang tidak bergerak atau pindah, dan sebesar 384 kbps
untuk kecepatan orang yang sedang berjalan, serta 144 kbps untuk orang yang berkendara.
Dalam 3G terdapat aplikasi video call dimana kita bisa melakukan atau menerima panggilan
dengan melihat wajah lawan bicara kita di telepon, jadi seperti layaknya sedang melakukan
chatting. Layanan lainnya yang dapat kita nikmati pada 3G ini ialahvideo streaming, internet
browsing, Video Mail, dan PC to Mobile.
Generasi keempat
Generasi ini dinamakan 3.5G dan 4G. Generasi ini dibuat untuk menambah daya
kecepatan dalam mengakses data dan full mobile. Oleh karena itu, standar IMT-2000
dilakukan peningkatan lagi hingga mencapai 100 Mbps. Sistem ini mampu menyampaikan
dan menerima baik suara, data, gambar, atau arus multimedia dengan mudah karena kita dapat
dengan bebas menyampaikan atau menerimanya kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun.
Rata-rata data yang mampu ditampung pun lebih besar dari generasi yang sebelumnya.
Teknologi 4G pada mobile ini akan menjadi sistem yang berbasis pada IP berintegrasi penuh. Hal
ini akan terealisasikan jika teknologi kabel dan nirkabel sudah bisa dikonversikan dan dapat
menghasilkan kecepatan sebesar 100 Mb/detik hingga 1 Gb/detik dalam situasi indoor ataupun
outdoor dengan kualitas yang premium dan tingkat keamanan yang tinggi. Kecepatan

pengaksesan data yang tinggi pada generasi keempat ini dapat dicapai karena berbasis pada
teknologi yang bernama Long Term Evolution atau LTE. Layanan yang ditawarkan oleh sistem
ini sangat beraneka ragam dan ditunjang dengan harga yang cukup terjangkau. Masing-masing
handset 4G akan segera memiliki nomor IPv6 dan dilengkapi dengan kemampuan interaksi
terhadap internet telephony yang berbasiskan pada Session Initiation Protocolatau disingkat
dengan SIP. Seluruh jenis radio yang bersifat transmisi, seperti GSM, CDMA, dan EDGE bisa
digunakan melalui sistem ini dan dapat dengan mudah berintegrasi dengan radio yang
pengoperasiannya tidak menggunakan lisensi, seperti IEEE 802.11.
4. Perbedaan ekosistem mobile content dan perangkat smartphone
Perbedaan ekosistemnya terletak pada pelaku atau aktor yang berada di masing masing
ekosistem, pada mobile content tidak perlu ada distributor karena aplikasi akan berada di app
store sehingga konsumen tidak perlu menemui distributor untuk mendapatkan aplikasi yang
diinginkan. Konsumen hanya akan berhubungan dengan pihak telekomunikasi sebagai penyedia
jaringan dan pihak app store provider untuk mendapatkan aplikasi. Sedangkan jika ekosistem
pada mobile device diperlukan distributor sebagai penyalur device kepada konsumen sehingga
konsumen hanya akan berhubungan dengan distributor dan tidak berhubungan denan pihak
pembuat device.
Mobile Content
Mobile Device
app store provider, pengiklan, Telco, Regulator, Customer, Device

Pelaku

Banking,

manufactur, 3rd party app provider,

Pemilik/pengembang konten,
Penyedia konten, Penyedia

OS Provider, Chipset manufaktur

platform, Manufaktur,

Hal hal yang


dipertimbangan

Provider telekomunikasi,
Customer, Pemerintah
Sistem Operasi
Dan jenis aplikasi yang

akan dikembangkan :
Totally free,
Free + ads,
Freemium,
One time purchase
Subscription
menjadi pelanggan.

Component Providers, Distributor


retailer.

Preferensi pasar OS
Memastikan ada vendor
pihak ketiga untuk

mensupport
Memastikan device tersebut
sesuai dengan regulasi dan
provider telekomunikasi.

Mencari distributor/retailer

untuk mendistribusikannya.
Dan memastikan konsumen
akan menyukainya.

Sumber :
Slide materi
arenalte.com/berita/industri/fragmentasi-smartphone-android-picu-masalah-keamanan/
( diakses pada 6 september )
beritateknologi.com/beginilah-fragmentasi-android-pada-tahun-2015/
( diakses pada 6 september )
blog.akakom.ac.id/anwar/2012/09/07/perkembangan-teknologi-komunikasi-mobile/
( diakses pada 6 september )
icity.indosatooredoo.com/t5/Android/Mengenal-fragmentasi-Pada-OS-Android/td-p/98168
( diakses pada 6 september )

Anda mungkin juga menyukai