Anda di halaman 1dari 7

PENYULUHAN MENGENAI DIARE PADA BAYI

DI SUSUN OLEH
NAMA

: NI MADE PURLIAWATI

NIM
KELAS

: 105012206
: II E

YAYASAN PENDIDIKAN CENDRAWASIH


AKADEMI KEBIDANAN PALU
TAHUN 2014

ISI MATERI
A. PENDAHULUAN
Diare merupakan keadaan di mana seseorang menderita mencret
mencret. Penderita buang air berkali kali , tinjanya encer dan kadang
kadang muntah. Diare disebut juga muntahber (muntah berak), muntah
mencret atau muntah bocor. Kadang kadang tinjaya juga mengandung
darah atau lender. Diare menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui
tinja.
Diare adalah penyakit yang di tandai dengan tinja yang lembek dan
cair, sering kali disertai kejang perut. Diare tak pernah pandang bulu , ia
dapat menyerang siapa saj , baik pria maupun wanita, baik orang tua
maupun

muda.

Diare

bukanlah

penyakit

yang

dating

dengan

sendirinya.biasanya ada yang memicu terjadinya diare. Secara umum berikut


ini beberapa penyebab diare , yaitu :
1. Infeksi oleh bakteri , virus atau parasite
2. Alergi terhadap makanan atau obat tertentu
3. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti :
campak , infeksi, telinga, infeksi telinga, infeksi tenggorokan ,
malaria, dan lain lain
4. Pemanis buatan
B. PENYEBAB
Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa factor, yaitu factor infeksi ,
infeksi bakteri, infeksi virus, factor malabsorpsi , malabsorpsi karbohidrat,
pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktrosi ,
malabsorpsi lemak , malabsorpsi protein,factor makanan : makanan basi,
beracun, alergi terhadap makanan. Factor psikologis : rasa takut dan cemas.
Walaupun jarang, dapat menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih
besar.
C. PATOGENESIS
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah,
1. Gangguan osmotic : akibat terdapatnya makanan atau minuman zat yang
tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga
usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam
rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus
untuk mengeluarkanya sehingga timbul diare.

2. Gangguan sekresi : akibat rangsangan tertentu ( missal oleh toksin ) pada


dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam
rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi
rongga usus
3. Gangguan motilitas

usus

hiperperistaltik

akan

mengakibatkan

berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga


timbul diare. Sebaiknya bila peristaltic usus menurun akan mengakibatkan
bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare
pula.
D. PATOFISIOLOGIS
Sebagai akibat diare baik akut maupun kronis akan terjadi, kehilangan
air dan elektrolit

( dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya

gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolic, hypokalemia dan


sebagainya); gangguan gizi sebagai akibat kelaparan (masukan makanan
kurang, pengeluaran betambah, hipoglikemia; gangguan sirkulasi darah.
E. KOMPLIKASI
Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak,
dapat terjadi berbagai macam komplikasi seperti :
1. Dehidrasi ( ringan , sedang, berat, hipotonik,isotonic, atau hipertonik)
2. Renjatan hipovolemik
3. Hypokalemia
4. Hipoglikemia
5. Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim lactase
karena kerusakan vili mukosa usus halus
6. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik
7. Malnutrisi energy protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan
F. GEJALA DIARE
Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4x atau
lebih dalam sehari, yang terkadang disertai :
1. Muntah
2. Badan lesu atau lemah
3. Panas
4. Tidak nafsu makan
5. Darah dan lender dalam kotoran
Rasa mual dan muntah muntah dapat mendahului diare yang
dsebabkan oleh infeksi virus. Infeksi bis secara tiba tiba menyebabkan
diare, muntah, tinja berdarah, demam,penurunan nafsu makan atau
kelesuan.

Selain itu dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut , serta
gejala gejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau
kejang dan sakit kepala. Gangguan bakteri dan parasite kadang kadang
menyebabkan tinja mengandun darah atau demam tinggi. Diare bisa
menyebabkan kehilangan cairan dn elektrolit ( misalnya natrium dan
kalium), sehingga bayi menjadi rewel atau enjadi gangguan irama jantung
maupun perdarahan otak.
Ada cara mudah untuk mencegah terkena diare yaitu mencuci tangan
dengan sabun. Kebiasaan sederhana mencuci tangan dengan sabun , jika
di terapkan secara luas , akan menyelamatkan lebih dari satu juta orang
diseluruh dunia , khususnya balita tak kalah penting adalah pemberian ASI
minimal

6 bulan. Sebab didalam ASI terdapat antirotavirus yaitu

immunoglobulin. Makanya anak anak yang minum ASI ekslusif jarang


mederita diare.
Selain itu cara pencegahan diare yaitu minumlah garam ORALIT untuk
mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh sebagai akibat diare.
Minumkanlah cairan oralit sebanyak mungkin penderita mau. 1 bungkus
kecil oralit dilarutkan kedalam satu gelas air masak ( 200cc) kalau oralit
tidak ada buatlah : larutan garam gula. Ambilah air the (masak) 1 gelas.
Masukan dua sendok the peres gula pasir dan seujung sendok the garam
dapur diaduk rata dan di berikan kepada penderita sebanyak mungkin ia
mau minum. Bila diare tak terhenti dalam sehari atau penderita lemes
sekali bawalah segera ke puskesmas.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)
DIARE PADA BAYI

DIARE PADA BAYI


Topik

: Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

Sub Topik

: Diare pada anak bayi

Hari / tanggal

: 12 april 2014

Waktu

: 30 menit

Penyuluh / Pembicara

: Ni Made Purliawati

Peserta / Sasaran

: Orang Tua yang memiliki anak bayi

Jumlah

: 40 orang

Tujuan Umum :
Setelah mengikuti pertemuan ini,peserta mampu memahami penegrtian
diare dan pencegahan diare bagi bayi.
Tujuan Khusus :
1. Menjelaskan tentang bahaya diare bagi anak bayi
2. Memahami betapa pentingnya mengetahui lebih dalam penyebab diare
Metode

: Ceramah dan Tanya jawab

Media

: leaflet , dan poster

Materi
1.
2.
3.
4.

Pengertian diare
Penyebab diare
Tanda dan gejala diare
Cara pengobatan pada penderita diare

KEGIATAN
No
1

Materi
Pembukaan ( 5 menit )

Kegiatan
Membuka pertemuan dengan mengucapkan
salam
1. Menjelaskan tujuan umum dan khusus
2. Menyampaikan waktu kontrak yang akan
digunakan

dan

mendiskusikannya

dengan peserta pada pertemuan


3. Memberikan sedikit gambaran mengenai
informasi yang akan disampaikan
2

Proses (20 menit )

Isi materi penyuluhan


1.
2.
3.
4.
5.

Evaluasi (5 menit )

Menjelaskan pengertian diare


Menjelaskan tanda dan gejala diare
Menjelaskan penyebab diare
Menjelaskan cara mencegah diare
Tips tips agar tidak terjadi diare

1. Memberikan pertanyaan pada peserta


2. Memberikan feed back materi pada
peserta

Penutup ( 2 menit )

1. Penyuluh mengucapkan terimakasi


2. Mengucapkan salam penutup

SUMBER PUSTAKA

Syafrudin,SKM,M.Kes DKK ;2011; HIMPUNAN PENYULUHAN KESEHATAN ;Trans Info


media ; Jakarta
Yulianti Lia , A.Md. Keb, M.K.M ; TIM ; 2010 Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita
; Trans Info Media ; Jakarta

Anda mungkin juga menyukai