Anda di halaman 1dari 9

KODE

ETIK

PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN INDONESIA

IKATAN PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN INDONESIA


(IPMHPI)

PANITIA KONGRES I
IKATAN PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN INDONESIA
JAKARTA, 2-4 NOPEMBER 2010

KODE ETIK
PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN
SUMPAH / JANJI PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN

Dengan diterimanya diri saya masuk profesi Pengawas Mutu Hasil Pertanian
maka saya bersumpah / berjanji bahwa :
1.

Secara khidmat dengan ini, saya menyatakan diri untuk mengamalkan


ilmu yang saya miliki sebagai Pengawas Mutu hasil pertanian untuk
kebajikan masyarakat dalam pengabdian kepada kemanusiaan melalui
peningkatan

keamanan

pangan

berwawasan

kesinambungan,

dan

mutu

keselarasan,

hasil
dan

pertanian
kelestarian

yang
hidup

manusia.
2.

Saya akan melaksanakan profesi saya dengan seksama dan mulia;

3.

Saya akan memberikan pertimbangan utama untuk kesehatan manusia,


konsumen,, kepentingan tertinggi si pemilik dan kesejahteraan sesama.

4.

Saya tidak akan menggunakan pengetahuan yang berlawanan dengan


hukum perikemanusiaan atau menyimpang dari kode etik profesi;

5.

Saya akan menjunjung tinggi dan akan mempertinggi kehormatan serta


tradisi luhur profesi Pengawas Mutu hasil Pertanian.

6.

Sumpah / janji ini saya buat dengan rela dihadapan Tuhan Yang Maha
Esa serta mempertaruhkan kehormatan saya.

MUKADIMAH

Sejak diterapkannya teknologi pengolahan bahan pangan untuk


menunjang kesejahteraan manusia dan lingkungannya, maka muncullah
profesi pengawas mutu hasil pertanian yang bagi mereka telah menguasai dan
mempraktekkana keilmuan tentang bahan pangan dan pengolahannya karena
masyarakat dan lingkungan memerlukannya.
Kelangsungan hidup manusia tidak terlepas dari pangan, yang
merupakan realitas ilmu pengetahuan dan teknologi masa lampau, kini dan
masa mendatang.
Dalam pergaulan masyarakat yang berbudaya tinggi seperti diwariskan oleh
para leluhur, berlaku standar-standar etika yang berisi norma-norma yang
mengatur dan memelihara hubungan antara manusia dengan lingkungannya
dan sebaliknya Norma-norma etika mana dianggap luhur dan berbudaya yang
merupakan jadi diri bangsa.
Kebutuhan manusia dan lingkungan hidupnya, terutama bahan pangan
dan hasil olahannya, oleh para ahli dan teknokrat yang membidangi akan
mempertahankan dan meningkatkan mutu untuk kesejahteraan manusia
apabila profesi pengawas mutu dipercaya oleh masyarakat. Oleh karena itu
profesi Pengawas Mutu Hasil pertanian dan jati dirinya harus memiliki nilai lebih
dibandingkan masyarakat pada umumnya, sehingga profesi pengawas mutu
hasil

pertanian

dapat

dirangkum

penghormatan,

penghargaan

dan

kepercayaan dari masyarakat dan Negara.


Unsur-unsur untuk memperoleh penghormatan, penghargaan dan
kepercayaan

tersebut

terbentuk

dari

keunggulan-keunggulan

dalam

penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku Pengawas Mutu Hasil


Pertanian, baik kepada profesi, konsumen, produsen, teman sejawat dan
dirinya

sendiri.

Untuk

memelihara

penghornatan,

penghargaaan

dan

kepercayaan kepada profesi Pengawas mutu hasil pertanian, harus memiliki


pandangan standar nilai luhur yang hidup di dalam kehidupan masyarakat kita
dan bersumber pada Falsafah Pancasila sebagai landasan idieal dan Undangundang Dasar 1945 sebagai landasan struktural .

Kami Pengawas Mutu Hasil Pertanian di bawah naungan dan rahmat


Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang menyusun nilai-nilai luhur etika
itu sebagai pijakan tatakrama dalam menjalankan hak dan kewajiban yang
tersurat dan tersirat didalam butir-butir yang seterusnya kami sebut sebagai
Kode Etik Pengawas Mutu Hasil Pertanian.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengawas Mutu Hasil Pertanian merupakan warga Negara Indonesia yang
memanifestasikan dirinya dalam pola pikir, tindakan dan menampilkan diri dalam sikap
dan budi pekerti luhur seta penuh sopan santun.
Pasal 2
Pengawas Mutu Hasil Pertanian menjunjung tinggi sumpah/janji Kode Etik Pengawas
Mutu Hasil Pertanian.
Pasal 3
Pengawas Mutu Hasil Pertanian tidak akan menggunakan profesinya bertentangan
dengan perikemanusiaan dan usaha pelestarian lingkungan alam.
Pasal 4
Pengawas Mutu Hasil Pertanian tidak akan mencantumkan gelar yang tidak ada
relevansinya dengan profesi yang dijalankannya.
Pasal 5
Pengawas Mutu Hasil Pertanian wajib mematuhi perundang-undangan dan peraturan
yang berlaku
Pasal 6
Pengawas Mutu Hasil Pertanian wajib berhati-hati dalam mengumumkan dan
menerapkan penemuan teknik pengawasan mutu hasil pertanian.
Pasal 7
Pengawas Mutu Hasil Pertanian menerima imbalan sesuai dengan jasa yang
diberikan kecuali dengan keikhlasan, sepengetahuan dan kehendak klien.

BAB II
KEWAJIBAN PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN
TERHADAP PROFESI
Pasal 8
Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam menjalankan profesinya wajib mematuhi
persyaratan umum dan khusus yang berlaku sehingga citra profesi dan karsa
terpelihara dengan baik.
Pasal 9
Pengawas Mutu Hasil Pertanian wajib selalu mempertajam pengetahuan, ketrampilan,
dan meningkatkan perilakunya dengan cara mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuian dan teknologi Pengawasan Mutu Hasil Pertanian.
Pasal 10
Pengawas Mutu Hasil Pertanian dianjurkan menulis artikel dalam media massa
mengenai Pengawasan Mutu Hasil Pertanian dan pengolahannya dalam rangka
kesejateraan produsen, konsumen dan lingkungannya.
Pasal 11
Pengawas Mutu Hasil Pertanian tidak membantu atau mendorong adanya praktek
illegal bahkan wajib melaporkan bilamana melihat, mendengar, mengetahui adanya
praktek illegal kepada pihak berwenang.

BAB III
KEWAJIBAN PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN
TERHADAP OBYEK PENGAWASAN
Pasal 12
Pengawas Mutu Hasil Pertanian memperlakukan obyek pengawasan secara hati-hati,
dan mempergunakan ilmu pengetahuannya , ketrampilannya dan pengalamannya
untuk kepentingan produsen, konsumen, dan lingkungannya.

Pasal 13
Pengawas Mutu Hasil Pertanian siap membantu pemilik obyek pengawasan atau
memberikan jalan keluar , apabila pemilik meminta mengatasi permasalahannya,
apabila tidak mampu maka dapat dikonsultasikan permasalahan ke jenjang diatasnya.

Pasal 14
Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam hal penyelesaian masalah tidak
diperkenankan
meninggalkan kaidah keselamatan kerja, keamanan produsen,
konsumen dan lingkungan. Dalam hal permasalahan selesai dikonsultasikan, maka
dikembalikan kepada sejawat yang meminta konsultasi.
Pasal 15
Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam hal pengawasan karena tugas dan
kewenangannya dapat meminta rekaman produksi sebagai bahan, referensi
penyelesaian keamanan. Mutu bahan Pangan dan Hasil olahannya.

BAB IV
KEWAJIBAN PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN
TERHADAP PRODUSEN
Pasal 16
Pengawas Mutu Hasil Pertanian menghargai produsen untuk setuju / tidak setuju
dengan prosedur dan tindakan pengawasan yang hendak dilakukan Pengawas
setelah diberi penjelasan akan alas an-alasannya sesuai dengan keilmuan dan
pengetahuannya.
Pasal 17
Pengawas Mutu Hasil Pertanian tidak menanggapi keluhan versi produsen mengenai
sejawat lainnya.
Pasal 18
Pengawas Mutu Hasil Pertanian dapat memberikan penjelasan mengenai prosedur
pengawasannya terhadap kemungkinan bahaya keselamatan kerja, keamanan
konsumen dan lingkungan yang terjadi, serta dalam beberapa hal yang dianggap
perlu Pengawas bertindak transparan.

BAB V
KEWAJIBAN PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN
TERHADAP SEJAWAT
Pasal 19
Pengawas Mutu Hasil Pertanian memperlakukan sejawat seperti dia ingin
diperlakukan seperti terhadap dirinya sendiri.
Pasal 20
Pengawas Mutu Hasil Pertanian tidak akan mencemarkan nama baik sejawat
Pengawas Mutu Hasil Pertanian
Pasal 21
Pengawas Mutu Hasil Pertanian wajib menjawab konsultasi yang diminta sejawatnya
menurut pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang diyakininya benar.
Pasal 22
Pengawas Mutu Hasil Pertanian tidak merebut obyek pengawasan, dan menyarankan
kepada produsen berpindah secara sembunyi-sembunyi.
BAB VI
KEWAJIBAN PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN
TERHADAP DIRI SENDIRI
Pasal 23
Pengawas Mutu Hasil Pertanian Wajib memelihara bahkan meningkatkan kondisi
dirinya sehingga berpenampilan prima dalam menjalankan profesinya.
Pasal 24
Pengawas Mutu Hasil Pertanian tidak mengiklankan kelebihan dirinya secara
berlebihan

BAB VII
PENUTUP
Pasal 25
Pengawas Mutu Hasil Pertanian harus berusaha dengan sungguh-sungguh
menghayati dan mengamalkan Kode Etik Pengawas Mutu Hasil Pertanian Indonesia
dalam pekerjaan sehari-harinya, demi untuk mengabdi kepada masyarakat, bangsa
dan Negara.

Ditetapkan di :
Pada tanggal :

Jakarta
Nopember 2010

Ketua Umum IPMHPI

Anda mungkin juga menyukai