Bahan BLJR Jurnal
Bahan BLJR Jurnal
DEFINISI
Retinopati diabetik adalah kelainan retina
(retinopati) yang ditemukan pada penderita
diabetes mellitus. Retinopati akibat diabetes
mellitus lama berupa aneurismata,
melebarnya vena, perdarahan dan eksudat
lemak.
PATOFISIOLOGI
Jaringan sasaran retinopati diabetik
adalah kapiler retina. Beberapa penulis
mengemukakan model hemodinamik :
hiperperfusi retina dianggap bertanggung
jawab atas timbulnya kerusakan, iskemi, dan
retinopati kapiler. 1,2,3
Konsep Umpan Balik Retinopati Diabetes
Melalui Sistem Saraf dan Vaskuler
Secara umum, penghancuran diri
akut sel seperti infeksi bakteri akut dan
infeksi virus membawa pada keadaan respon
inflamasi
adaptasi
fisiologi
yang
memungkinkan penyembuhan. Sebaliknya
penyakit kronis seperti hepatitis atau
tuberkulosis, artritis reumatoid, atau diabetes
menyebabkan respon inflamasi yang tidak
bisa diadaptasi. 1,2
Jika
diabetes
mengakibatkan
kerusakan sel vaskuler dan meningkatkan
permeabilitas atau oklusi vaskular, neuronal
dan integritas sel glia akan terlihat dengan
ditemukannya makrofag, antibodi, sitokin
inflamasi/kemokin, pengeluaran asam amino
atau asam lemak di retina. Dengan kata lain,
jika diabetes terutama mempengaruhi saraf
retina, bisa mempengaruhi keutuhan
vaskular dengan hilangnya barrier yang
normal dan menyebabkan hilangnya fungsi
sel glia atau peningkatan induksi sitokin
proinflamasi atau oksigen reaktif yang akan
menyebabkan kebocoran vaskular. Belum
diketahui mana yang lebih dahulu terjadi
dari kerusakan neuronal atau vaskular,
KLASIFIKASI
Klasifikasi
retinopati
diabetes
1,2,3
menurut Daniel Vaughan dkk. :
Derajat
Stadium I :
-
Stadium II :
-
Vena melebar
Stadium III
-
Stadium IV
-
Stadium V
-
Klasifikasi
FKUI/RSCM : 1
retinopati
menurut
II:
terdapat
mikroaneurisma,
Berdasarkan
klinisnya
atau
gambaran ophtalmoskop retinopati diabetik
diklasifikasikan menjadi 2 bentuk, yaitu : 1,2,3
1. Non
proliferative
diabetic
retinopathy (NPDR) : Merupakan
stadium awal dari proses penyakit
ini.
Selama menderita diabetes,
keadaan ini menyebabkan dinding
pembuluh darah kecil pada mata
melemah. Timbul tonjolan kecil
pada pembuluh darah tersebut
(mikroaneurisma) yang dapat pecah
sehingga membocorkan cairan dan
protein
ke
dalam
retina.
Menurunnya aliran darah ke retina
menyebabkan pembentukan bercak
berbentuk cotton wool berwarna
abu-abu atau putih. Endapan lemak
protein yang berwarna putih kuning
(eksudat yang keras) juga terbentuk
pada retina. Perubahan ini mungkin
tidak mempengaruhi penglihatan
kecuali cairan dan protein dari
pembuluh
darah
yang
rusak
menyebabkan pembengkakan pada
pusat retina (makula). Keadaan ini
yang disebut makula edema, yang
dapat
memperparah
pusat
1,2,5
penglihatan seseorang.
Makula edema adalah penyebab
tersering gangguan penglihatan pada
pasien
retinopati
diabetik
nonproliferatif.
Edema dapat
bersifat lokal atau difus dan secara
klinis tampak sebagai retina yang
menebal
dan
keruh
disertai
mikroaneurisme
dan
eksudat
intraretina. Dapat berbentuk zonazona eksudat dan kuning kaya-lemak
berbentuk bundar disertai kumpulan
mikroaneurisme dan paling sering
berpusat di bagian temporal makula.
Pada
sumbatan
mikrovaskuler
progresif dapat timbul tanda-tanda
peningkatan iskemia pada gambaran
retinopati yang menjadi latar
belakangnya dan menghasilkan
gambaran klinis retinopati diabetes
praproliferatif. Temuan yang paling
khas adalah bercak-bercak cottonwool, timbulnya gambaran manikmanik pada vena retina dan
pelebaran segmental irreguler jaring
kapiler
retina
(kelainan
mikrovaskuler
intraretinal).
Penutupan kapiler-kapiler retina
yang mengelilingi zona fovea yang
avaskuler
dapat
menyebabkan
iskemia bermakna yang secara klinis
bermanifestasi sebagai perdarahan
makula halus mirip benang.
Lesi pada retina pada stadium ini
adalah dalam lingkungan retina dan
termasuk
mikro-aneurisme,
perdarahan kecil dot dan blot,
perdarahan splinter, abnormalitas
intraretinal mikrovaskuler (IRMA)
dan
bercak
cotton
wool.
Pembagian
NPDR
berdasarkan
laporan dari penelitian terhadap
penatalaksanaan retinopati diabetik
dini (Early Treatment Diabetic
Retinopathy Study Report) adalah
sebagai berikut :
1. NPDR ringan : hanya jika
dijumpai sedikitnya satu
mikroaneurisme.
2. NPDR sedang : jika terjadi
perdarahan
dan
atau
mikroaneurisme disertai soft
exudates, pelebaran vena dan
abnormalitas
intraretinal.
microvaskular
Pada
tipe
proliferatif
terjadi
neovaskularisasi terutama di daerah
dekat
lempeng
optik
(neovascularisation of the disc
[NVD]) atau pada pembuluh retina
utama selebar tiga lempeng optik
(neovascularisation
elsewhere
[NVE])
Mikroaneurismata
merupakan
penonjolan dinding kapiler, terutama
daerah vena dengan bentuk berupa
bintik merah kecil yang terletak
dekat pembuluh darah terutama
polus posterior. Kadang-kadang
pembuluh darah ini demikian
kecilnya sehingga tidak terlihat,
sedang dengan bantuan angiografi
fluoresein
lebih
mudah
dipertunjukkan
adanya
mikroaneurismata
ini.
Mikroaneirismata
merupakan
kelainan diabetes mellitus dini pada
mata.
NPDR
Mikroaneurisme
Perdarahan intraretinal
Deposit lemak pada retina (hard exudate)
Udem retina
Perdarahan vitreous
Cotton wool spots
Edema
retina
dengan
tanda
hilangnya gambaran retina terutama
daerah macula sehingga sangat
mengganggu tajam penglihatan
pasien.
diabetik
didiagnosis
1. Anamnesis
Adanya riwayat diabetes mellitus,
penurunan ketajaman penglihatan yang
terjadi secara perlahan-lahan tergantung dari
lokasi, luas dan beratnya kelainan.
2. Pemeriksaan Fisis
Dilatasi pupil
Pemeriksaan mata adalah pelebaran
pupil dan menggunakan sebuah alat
yang memungkinkan dokter untuk
melihat retina mata (optalmoskop
atau lampu celah).
Pemeriksaan
dapat mengungkapkan wilayah kecil
diperluas
pembuluh
darah
(microaneurisma), titik perdarahan,
kuning atau putih lemak (lipid)
deposit (eksudat keras) di retina.
Pembengkakan dapat dilihat di
daerah retina yang menyerap cahaya
dan mengacu pada visi warna