Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Leukemia merupakan kelompok penyakit keganasan yang mana abnormalitas genetik
pada sel hematopoietik memberikan peningkatan pada proliferasi sel-sel klonal yang memiliki
kemampuan untuk tumbuh melebihi sel normal sehingga terjadi peningkatan laju proliferasi, dan
penurunan laju apoptosis atau keduanya. Akibatnya terjadi gangguan fungsi normal sumsum dan
akhirnya kegagalan fungsi sumsum tulang.2
2.2 Epidemiologi
Pada tahun 2000, kurang lebih 3600 anak didiagnosis menderita leukemia di United
States, dengan insiden per tahunnya adalah 4,1 kasus baru per 100.000 anak usia kurang dari 15
tahun. Yayasan Onkologi Anak Indonesia menyatakan, setiap tahun ditemukan 650 kasus kanker
baru di seluruh Indonesia. Umumnya, pasien kanker anak datang setelah masuk stadium lanjut
yang sulit untuk disembuhkan. Pada tahun 2006 jumlah penderita leukemia rawat inap di Rumah
Sakit di Indonesia sebanyak 2.513 orang.1,3
2.3 Morfologi dan Fungsi Normal Sel Darah Putih
Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan tubuh, yaitu berfungsi
melawan infeksi dan penyakit lainnya. Batas normal jumlah sel darah putih berkisar dari 4.000
sampai 10.000/mm.
Berdasarkan jenis granula dalam sitoplasma dan bentuk intinya, sel darah putih digolongkan
menjadi 2 yaitu : granulosit (leukosit polimorfonuklear) dan agranulosit (leukosit mononuklear).4

2.3.1. Granulosit

Granulosit merupakan leukosit yang memiliki granula sitoplasma. Berdasarkan warna


granula sitoplasma saat dilakukan pewarnaan terdapat 3 jenis granulosit yaitu neutrofil, eosinofil,
dan basofil.
a. Neutrofil
Neutrofil adalah garis pertahanan pertama tubuh terhadap invasi oleh bakteri, sangat
fagositik dan sangat aktif. Sel-sel ini sampai di jaringan terinfeksi untuk menyerang dan
menghancurkan bakteri, virus atau agen penyebab infeksi lainnya. Neutrofil mempunyai inti sel
yang berangkai dan kadang-kadang seperti terpisah- pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik
halus (granula). Granula neutrofil mempunyai afinitas sedikit terhadap zat warna basa dan
memberi warna biru atau merah muda pucat yang dikelilingi oleh sitoplasma yang berwarna
merah muda.
Neutrofil merupakan leukosit granular yang paling banyak, mencapai 60% dari jumlah
sel darah putih. Neutrofil merupakan sel berumur pendek dengan waktu paruh dalam darah 6-7
jam dan jangka hidup antara 1-4 hari dalam jaringan ikat, setelah itu neutrofil mati.
b. Eosinofil
Eosinofil merupakan fagositik yang lemah. Jumlahnya akan meningkat saat terjadi alergi
atau penyakit parasit. Eosinofil memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar.25 Sel
granulanya berwarna merah sampai merah jingga18.
Eosinofil memasuki darah dari sumsum tulang dan beredar hanya 6-10 jam sebelum
bermigrasi ke dalam jaringan ikat, tempat eosinofil menghabiskan sisa 8-12 hari dari jangka
hidupnya. Dalam darah normal, eosinofil jauh lebih sedikit dari neutrofil, hanya 2-4% dari
jumlah sel darah putih.

c. Basofil
Basofil adalah jenis leukosit yang paling sedikit jumlahnya yaitu kurang dari 1% dari
jumlah sel darah putih. Basofil memiliki sejumlah granula sitoplasma yang bentuknya tidak
beraturan dan berwarna keunguan sampai hitam. Basofil memiliki fungsi menyerupai sel mast,

mengandung histamin untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera dan heparin
untuk membantu mencegah pembekuan darah intravaskular.

Anda mungkin juga menyukai