Anda di halaman 1dari 3

MARKET OUTLOOK 2016

Memasuki tahun 2016, sangat baik kalau kita mencermati fakor-faktor fundamental
dominan yang kemungkinan besar mempengaruhi arah ekonomi global sepanjang
tahun. Dengan begitu, kita bisa memiiki pegangan untuk bisa menetapkan arah
investasi kita dengan disiplin sambil mencerati data-data ekonomi yang akan keluar
sepanjang tahun 2016.
Berikut ini, saya pilihkan beberapa faktor fundamental dominan yang dampaknya
kemungkinan akan terasa sepanjang tahun 2016.
Faktor US

Faktor politik akan sangat dominan di sepanjang semester ke-2, dimana


Amerika Serikat akan mengadakan Pemilu di tahun ini. Menarik untuk
mencermati janji-janji politis yang akan dikumandangkan para kandidat
presiden, serta mencermati apakah presiden terpilih nantinya akan didukung
dengan faktor legislatif yang kuat.
Issue suku bunga the Fed masih akan menjadi penggerak pasar. Setelah
kenaikan suku bunga pertama kalinya di Desember 2015, The Fed (Bank
Sentral US) masih akan melanjutkan laju kenaikan suku bunganya secara
bertahap, yang berarti positif bagi penguatan dollar. Berdasarkan analisis dan
data yang ada, kemungkinan The Fed mampu menaikkan suku bunga hingga
1% sebelum semester ke-2, sebagai antisipasi menjelang Pemilu.

Faktor China

Walaupun mengalami perlambatan ekonomi dominan sepanjang tahun 2015,


di tahun 2016 ini ekonomi China akan mampu memberikan besar terhadap
ekonomi global. Setelah disetujui pada pertemuan IMF pada tahun 2015
kemarin, mata uang China (Renminbi) akan secara resmi masuk ke dalam
SDR IMF pada bulan Oktober 2016. Melihat besar ekonominya, Renminbi
kemungkinan akan sanggup menggeser Euro dan Yen sebagai mata uang
nomor 2 dan 3 yang paling banyak diperdagangkan, sekaligus mengancam
dominasi US dollar dalam tahun-tahun mendatang.

Faktor Eropa

Program QE ECB (Bank Sentral Eropa) akan berakhir pada Oktober 2016. ECB
sepertinya tidak memiliki banyak pilihan guna mengangkat perekonomian
Euro, dan issue suku bunga negatif bisa kembali dipertimbangkan sebagai
salah satu alat ECB guna menjalankan mandat ekonominya.

Faktor Jepang

Pemerintah Jepang masih terus berjuang guna mengangkat inflasi Jepang dari
nyaris 0 menuju target 2%. Sejauh ini, dampak dari Quantitative Easing (QE)
yang dilakukan masih belum membawa perubahan berarti. Perpanjangan
(dan penambahan) QE tanpa batas waktu yang jelas ini kemungkinan masih
akan berlanjut di sepanjang 2016.

Faktor Inggris

Sinyalemen kenaikan suku bunga oleh BOE (Bank Sentral Inggris) di tahun
2016 akan mampu menjaga kekuatan Poundsterling terhadap US Dollar.

Crude Oil

Harga minyak mentah kemungkinan akan stabil dibawah $60/barrel. Kuota


produksi OPEC yang tetap tinggi masih akan menyebabkan surplus di tengah
kelesuan ekonomi Global.
Issue geopolitik di Timur Tengah maupun perbatasan Rusia bisa membawa
kejutan-kejutan terhadap harga minyak mentah dunia.

Gold/LOCO

Kenaikan suku bunga US secara historis selalu membawa dampak positif


terhadap harga emas. Walaupun dipandang sebagai aset tidak produktif,
lindung nilai yang diberikan oleh kepemilikan emas masih menjadi daya tarik
bagi para investor.

Berdasarkan data-data dan perkiraan fundamental diatas, beberapa perkiraan yang


bisa saya berikan adalah :

EUR/USD : semester pertama 2016, rentang pergerakan nilai tukar Euro


terhadap Dollar kemungkinan berada diantara $1.05-1.12 per 1 Euro.
Memasuki semester ke-2, ada kemungkinan US Dollar melemah, khususnya
menjelang pemilu dan juga karena faktor SDR dari mata uang China
(Renminbi).
USD/JPY : kebijakan ekonomi Jepang kemungkinan tidak berubah, dan karena
itu penting untuk tetap melemahkan Yen terhadap Dollar guna mendukung
ekspor. Rentang harga ideal USD/JPY diperkirakan ada di 116-135.
Gold : sulit untuk memastikan apakah penurunan harga emas sudah berakhir
atau belum. Secara pribadi, saya berpendapat harga emas saat ini sangat
menarik untuk dibeli, terlepas apakah penurunan masih akan terjadi atau
tidak. Untuk semester pertama, kemungkinan penurunan harga emas tidak
akan jatuh dibawah $1025/troy ounce dan emas akan mampu kembali
menguji harga $1200/troy ounce.
Crude Oil : harga $32/barrel kemungkinan akan mampu menahan penurunan
harga Oil, setidaknya selama semester pertama 2016.

Penutup:
Saya berharap market outlook diatas bisa membantu Bapak/Ibu membuat
keputusan yang baik di tahun 2016 ini. Tidak lupa saya sampaikan, perkiraanperkiraan yang saya berikan diatas dalam kurun waktu yang panjang (365 hari),
sangat rentan terhadap faktor-faktor fundamental yang belum terjadi, sehingga
akurasinya perlu disesuaikan dengan data-data baru nantinya. Walau begitu,
kebijakan ekonomi suatu negara maupun ekonomi global bukanlah hal yang bisa
berubah dala waktu singkat, sehingga kita bisa cukup yakin bahwa nilai dollar yang
kuat (setidaknya selama semester ke-1), pelemahan Yen, maupun surplus minyak
mentah, masih akan terjadi selama 2016.
Untuk peluang investasi di PT. Valbury Asia Futures maupun jasa konsultan di bidang
Indeks Saham global, komoditi, dan Forex, bisa hubungi saya di 0813-1454-9064 .
Bless

Hendri
(Financial Consultant @ Valbury)

Anda mungkin juga menyukai