Anda di halaman 1dari 3

Empirism - James Mill (1773 1836)

Mill memulai suatu karir yang sukses bersama dengan the east India
company
Kontribusi yang paling signifikan dari Mill dalam dunia psikologi adalah
Analysis of the Phenomena of the Human Mind
Analisis Mill terhadap Asosiasi
Meneruskan Hartley, Mill berusaha untuk menunjukkan bahwa pikiran
hanya terdiri dari sensasi dan akal yang saling berkaitan satu sama lain
secara berdampingan.
Mill berpendapat bahwa pikiran yang rumit tersusun dari pikiran-pikiran
yang sederhana lainnya.
Tidak peduli seberapa rumit suatu pemikiran, hal ini dapat selalu
berkurang menjadi sesuatu yang lebih sederhana.
Mill berpendapat bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi asosiasi :
Kejelasan dan frekuensi
Semakin jelas hubungan antara sensasi dan pikiran, maka bentuk
asosiasi tersebut akan lebih kuat daripada kejelasan sensasi dan
pikiran lainnya yang lebih kabur.
Semakin banyak frekuensi antara pasangan sensasi dan pikiran,
maka bentuknya akan lebih kuat dibandingkan dengan pasangan
yang lebih sedikit frekuensinya.
Menyangkut tentang kejelasan, Mill berpendapat bahwa
Sensasi lebih jelas daripada pikiran.
Sensasi dan pikiran yang berhubungan dengan kesenangan dan rasa
sakit akan lebih jelas.
Pikiran yang terbaru akan lebih jelas.
Ultitarianism dan Assosianism
Pada tahun 1808, James Mill bertemu dengan Jeremy Bentham (1748
-1832), dan keduanya menjadi dekat dan akhirnya menjadi teman.
Bentham merupakan seorang juru bicara untuk gerakan politik dan etis
di Inggris yang dikenal dengan Ultitarianism
Bentham menolak segala teori-teori metafisika dan teologis untuk
pemerintah, sebagai gantinya ia mengambil konsep kuno dari hedoism.
Ia berpendapat bahwa alam adalah tempat untuk manusia yang diatur
oleh dua kuasa yang berdaulat, yaitu rasa sakit dan kesenangan.
Bentham mengartikan kebahagiaan manusia sebagai kemampuan untuk
memperoleh kebahagiaan dan menghindari rasa sakit.
Mill tidak sependapat dengan pemikiran Bentham tentang teori Utilitarianisme,
maka pada tahun 1859-1865 ia menulis buku On Liberty, Representative
Government, Utilitarianism.
Mill sependapat dengan Bentham dalam hal hedonism psikologis, yakni
manusia menurut kodratnya berusaha untuk mengejar kesenangan
dan menghindari rasa sakit.

Pengaruh James Mill


Analsis Mill dianggap sebagai ringkasan mengenai asosiasi paling
lengkap.
Mill bersikeras bahwa pengalaman mental yang terbentuk dapat
dikurangi sampai pada seperti sebuah pikiran yang membentuknya.
James Mill tidak menambahkan sesuatu yang baru dalam Asosiasi, ia
hanya membenahi dan menjelaskan lebih detail tentang apa yang
sebelumnya sudah pernah dikemukakan oleh Hartley mengenai
asosiasi.
Mill membawa asosiasi kepada kesimpulan yang logis.
Pikiran bersifat pasif total dan hanya bereaksi ketika ada stimulus
eksternal. Oleh karena itu pikiran tidak mempunyai fungsi-fungsi
kreatif.
Anak dari Mill, John Stuart Mill menjadi orang pertama yang merevisi
hasil pemikiran dari ayahnya.
Mill menyatakan bahwa pikiran harus dipelajari melalui pengurangan
dan analisa untuk menjadi komponen dasar.

SMALL GROUP DISSCUSION 2


NI LUH PUTU ASRI REDITYANI
DESAK GEDE GITA ARMADARI
ANNISA RACHMA SAWITRI
NADYA MARTANINGSIH
NI PUTU RIDHA EKA MAHESTI
NI LUH PUTU SUKMA INDRASWARI
NI WAYAN TRISNA MONITRI
FIRNANDHA SALSABILA

(1602531010)
(1602531012)
(1602531013)
(1602531014)
(1602531015)
(1602531016)
(1602531017)
(1602531018)

Referensi
B. R. Hergenhanhn & Tracy B. Henley, An Introduction to the History of
Psychology, Edisi ke- 7, PreMediaGlobal
Adi Budi Kristianto, Utilitarianisme dan Kebebasan menurut JS Mill,
https://www.academia.edu/ ,diakses pada tanggal : 2 Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai