Anda di halaman 1dari 10

A.

10 SIFAT ALLAH DALAM ASMAUL HUSNA


Diantara sifat Allah swt. Yang termasuk Asmaul Husna:
1.

Ar Rahman artinya maha pemurah

2.

Ar Rahim artinya maha pengasih

3.

Al Quddus artinya mahasuci

4.

As Salam artinya maha memberi keselamatan

5.

Al Mumin artinya maha memberi keselamatan

6.

Al Adlu artinya maha adil

7.

Al Malik maha merajai

8.

Al Khalik maha pencipta

9.

Al Goffar maha pengampun

10. Al Hasib maha membuat perhitungan


B. PERILAKU YANG MENGGAMBARKAN IMAN KEPADA ALLAH
Contoh perilaku yang menggambarkan iman kepada Allah antara lain sebagai berikut.
1.

Selalu menjaga hati, pikiran, lisan dan perbuatan.

2.

Tidak menyekutukan Allah

3.

Mengimani rukun iman dan menjalankan rukun islam untuk melestarikan iman dan
takwa tersebut.

4.

Selalu mengingat Allah dimana pun dan kapan pun mereka berada.

5.

Suka menafkahkan harta untuk kaum duafa karena mengikuti sifat Allah yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang.

6.

Menepati janji, karena Allah selalu menepati janji.

7.

Bersikap adil, bersyukur, dan bersabar dalam kesempitan maupun kelapangan.

8.

Senantiasa berbuat baik kepada sesama manusia, khususnya untuk bertakwa.

9.

Memaksimalkan akal dan panca indra untuk bertakwa.

10. Bersemangat mempelajari, mempelajari dan mengamalkan Al-Quran karena


disanalah petunjuk Allah.
11. Tidak suka melakukan hal-hal tercela seperti dengki,suka berselisih, sombong,
membenci, bermusuhan, merusak, suuzan, menganiaya, merasa diri selalu benar,
menghina Tuhan agama lain, den memaksakan kehendak.
C. PENGERTIAN IMAN KEPADA MALAIKAT
Iman kepada malaikat artinya percaya bahwa malaikat adalah mahluk gaib, yang asal
kejadiannya dari nur (cahaya). Hukum beriman kepada malaikat adalah fardu ain. Perintah
untuk beriman kepada malaikat ini terdapat pada Q.S Al-Baqarah : 285.
Dan dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari Rasul saw. Bersabda:

Artinya: Iman itu ialah engkau percaya kepada Allah swt.dan malaikat-Nya. (H.R.
Bukhari)
Contoh perilaku yang mencerminkan iman kepada malaikat dalam kehidupan sehari-hari
sebagai berikut.
1. Membiasakan dan gemar melakukan amal saleh, disiplin, dan patuh pada ajaran islam.
2. Bekerja keras demi produktivitas (jihad) dan yakin akan mendapat perlindungan
Allah swt.
3. Memurnikan ajaran islam, memantapkan tauhid, dan menjauhi tahayul.
4. Menjauhi dan menjaga diri sendiri, keluarga, serta lingkungan dari perbuatan tercela.
5. Waspada dan mawas diri karena merasakan kehadiran malaikat yangsenantiasa
mengawasinya.
6. Jujur meyakini bahwa kelak akan mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang
baik maupun yang buruk.
D. PENGERTIAN IIMAN KEPADA KITAB ALLAH
Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayaidan meyakini sepenuh hati
bahwa Allah swt. Telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para nabi dan rasul yang berisi
wahyu Allah untuk disampaikan kepada umat manusia.
Kitab-kitab Allah yang disebutkan dalam Al-Quran berjumlah 4, yaitu:
1. Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s.
2. Zabur diturkan kepada Nabi Daud a.s.
3. Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s.
4. Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
E. TANDA-TANDA ORANG YANG BERIMAN KEPADA RASUL ALLAH
Tanda-tanda orang yang beriman kepada rasul Allah adalah sebagai berikut.
1. Mengimani dan meyakini kebenaran yang dibawa oleh para rasul.
2. Mengamalkan perintah-perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
3. Berkata baik dan dan bijak dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kehidupan sehaeri-hari diisi dengan perbuatan terpuji.
5. Mengamalkan sunah RasulNya.
F. SIFAT-SIFAT RASUL ALLAH
Diantaranya sekian banyak rasul allah, terdrapat beberapa nama yang disebut dalam AlQuran karena sifat-sifatnya yang mulia. Sifat-sifat tersebut dapat kita contoh dan kita
teladani dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut.
1. Nabi Ibrahim bersifat penyantun, pengiba, suka tobat kepada allah, dan sangat
membenarkan (Q.S. HUD: 75 dan Maryam: 41).

2. Nabu Nuh adalah rasul yang rajin bersyukur (Q.S. Al Isra: 3).
3. Nabi Zakaria adalah rasul yang berdoa dengan suara lembut (Q.S. Maryam: 3).
4. Nabi Yahya adalah rasul yang diberi hikmah sewaktu masih kecil, memiliki belas
kasih dan kesucian, bertakwa, berbakti kepada orang tua, tidak sombong, dan tidak
durhaka (Q.S. Maryam: 12-14).
5. Nabi Ismail adalah yang sangat benar janjinya (Q.S. Maryam: 54).
6. Nabi Idris adalah rasul yang sangat membenarkan (Q.S. Maryam: 56-57).
7. Nabi Ayyub adalah rasul yang sabar dan bertakwa (Q.S. Sad: 43-44).
Tanda Penghayatan terhadap Iman kepada Rasul Allah
1. Berkomitmen melaksanakan rukun isl;am dengan sempurna.
2. Melaksanakan perintah Allah dimulai sejak bangun tidur sampai akan tidur lagi.
3. Menjauhi perbuatan yang dilarang Allah.
G. PENGERTIAN HARI AKHIR
Hikmah beriman kepada hari akhir:
1. Menyadari bahwa hari kiamat pasti akan datangdan tidak ada yang tahu waktu
kejadiannya, kecuali hanya Allah swt.
2. Hancurnya alam semesta membuktikan bahwa allah maha kuasa melakukan segala
sesuatu yang di kehendaki. Dia adalah raja yang menguasai hari pembalasan.
3. Akibar peristiwa luar biasa tersebut manusia harus mempersiapkan diri dengan bekal
amal saleh.
4. Manusia akan mendapatkan keadilan Allah dengan seadil-adilnya. Manusia tidak ada
yang luput dari perhitungan dan pembalasan dihari kemudian.
5. Manusia harus menyadari tanda-tanda menjelang datangnya hari kiamat dan mulai
intrropeksi diri untuk memperbaiki segala ucapan, sikap, tingkah lakunya.
6. Semua perhitungan amal perbuatan manusia dihitung secara teliti dan tidak akan
terlewati meski hanya seberat biji zarah.
H. PENGERTIAN QADA DAN QADAR
Kata qada dan qadar berasal dari bahasa arab yang mengandung banyak makna. Qada dapat
berarti hukum ataukeputusan (Q.S. An Nisa: 65), kehendak (Q.S. Ali imran:47) atau
menjadikan (Fussilat : 12), sedangkan qadar berarti ukuran (Q.S. Ar Rad: 17) atau
ketentuan dan kepastian (Q.S. Al Mursalad:23). Apabila kata tersebut dihubungkan oleh
Allah, maka akan menjadi qada Allah dan qadar Allah, keduanya memperlihatkan
hubungan saling mengisi dan melengkapi. Ketentuan Allah swt. Yang ada di alam ini
bersifat tetap dan tidak berubah yang kemudian dikenal dengan istilah sunnatullah.
Hikmah Penghayatan Iman kepada Qada dan Qadar

Bila kita meyakini adanya qada dan qadar dari Allah swt, maka kita pasti memahami
hikmah yang terkandung di dalamnya, antara lain adalah sebagai berikut.
1.

Kita akan terhindar dari sikap sombong dan takabur karena Allah turut berperan dalam
hidup dan kehidupan setiap manusia.

2.

Bila kita berpikir dan bertindak positif dalam setiap langkah dan perbuatan kita, maka
hasil yang diperoleh juga akan baik dan positif.

3.

Tidak berprasangka buruk kepada Allah karena setiap yang terjadi pada diri kita juga
terdapat peranan kita yang menentukan hasilnya.

4.

Yakin bahwa Allah tidak pernah menyalahi sunah-Nya.(sunatullah) sehingga manusia


wajib berusaha semaksimal mungkin untuk mertaih cita-citanya.

A. HUSNUZAN
Husnuzan berasal dari dua kata dalam bahasa arab, yaitu husnu yang berarti baik dan zan
yang berarti dugaan atau prangsakaan. Dengan demikian husnuzan berarti berprasangka
baik terhadap seseorang sebelum diketahui keburukannya secara pasti. Adapun
kebalikannya adalah suuzan atau berprasangka buruk.
Membiasakan Diri Berperilaku Husnuzan
Setiap muslim/muslimah hendaknya membiasakan diri untuk berperilaku husnuzan baik
kepada Allah SWT terhadap diri sendiri maupun terhadap sesama manusia.
Insyaallah jika setiap mulim/muslimah dan setiap anggota masyarakat telah membiasakan
diri untuk berperilaku husnuzan dalam kehidupan sehari-hari, mereka akan memperoleh
kebaikan-kebaikan yang banyak, antara lain:
1. Menentramkan kehidupan secara lahir dan batin
2. Dicintai Allah SWT
3. Dapat menerima apa saja yang terjadi dalam kehidupan
4. Dicintai oleh sesama manusia
5. Menjauhkan diri dari keluh kesah, iri dengki, dan fitnah
B. CONTOH-CONTOH PERILAKU HUSNUZAN
1. Husnuzan terhadap Allah SWT
Sikap husnuzan hukumnya wajib apabila husnuzan kepada Allah SWt. Husnuzan
terhadap Allah SWT artinya berbaik sangka pada Allah SWT Yang Maha Esa, pencipta
alam semesta dan segala isinya dengan segala sifat kesempurnaan serta bersih dari
segala kekurangan.
Diantara sikap perilaku terpuji yang akan dilakukan oleh orang yang berbaik sangka
kepada Allah SWT ialah syukur dan sabar.
2. Hunuzan terhadap diri sendiri
Hunuzan terhadap diri sendiri ditunjukkan dengan perilaku terpuji terhadap dirinya
sendiri, seperti percaya diri, optimis, gigih dan inisiatif.
3. Husnuzan terhadap sesama
a. Husnuzan dalam kehidupan berkeluarga
b. Kehidupan bertetangga
c. Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
C. TOBAT
Tobat adalah sikap sabar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) serta
berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan dosa tersebut. Jadi orang yang
bertaubat itu pasti sudah atau telah melakukan perbuatan dosa, baik disengaja maupun tidak

disengaja, dalam bertaubat tidak boleh mengulangi perbuata dosa lagi, karena perbuatan
dosa akan membawa akibat buruk bagi pelakunya.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi supaya tobat seseorang diterima oleh Allah
1. Tobat dilakukan seketika itu juga ketika sadar sudah melakukan dosa
2. Tobat dilakukan dalam keadaan tidak mempunyai tanggungan kepada orang lain, misal
utang.
3. Bersegera berbuat baik atau mengadakan perbaikan dengan sungguh-sungguh
4. Tobat harus disertai pengakuan bahwa manusia butuh penyempurnaan dari Allah
5. Tobat harus diikuti dengan perbuatan baik
Cara melakukan tobat nasuha
1. Segera memohon ampun dan meminta tolong hanya kepada Allah
2. Meminta perlindungan dari perbuatan setan dan iblis dari kejahatan makluk lainnya
3. Bersegara berbuat baik atau mengadakan perbaikan sungguh-sungguh
4. Menggunakan akal dengan sebaik-bainya agar tidak dimurkai Allah dan menggunakan
pengetahuan tanpa mengikuti nafsu yang buruk
5. Bersabar karena kalu tidak bersabar orang beriman dan bertaqwa tidak akan mendapat
pahala.
6. Melakukan solat untuk mencegah perbuatan keji dan munkar
7. Terus-menerus berbuat baik agar terus-menerus diberi hikmah.
D. RAJA
1. Pengertian Raja
Raja adalah terang dan senangnya hati karena menghargai sesuai yang disukai atau
dicintai. Raja yang harus disertai dengan usaha pemenuhan terhadap faktor-faktornya.
Faktornya disebut ghurur (ketertipuan atau kebodohan).
2. Syarat-syarat yang harus dipenuhi orang yang raja terhadap sesuatu:
a. Mencintai yang diharapkannya
b. Takut akan kehilangannya
c. Usaha untuk mendapatkannya
3. Dalil-dalil Al-Quran dan Hadits tentang Raja
Firman Allah Qs Az. Zumar: 53

Artinya: katakannya
dd

E. MENJELASKAN HIKMAH PERILAKU RAJA


Raja adalah sikap mengharap rida, rahmat, dan pertolongan Allah, serta yakin bahwa hal itu
dapat diraih .dua sifat yang berkaitan erat denga raja adalah optimis dan dinamis.
1. Optimis
Optimis adalah pandanga atas harapan yang baik dalam menghadapi segala hal. Optimis
membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani kehidupan. Rasa optimis
menghilangkan penderitaan batin seseorang dan menumbuhkan harapannya. Orang yang
optimis akan selalu menampakkan wajah yang bahagia dalam keadaan apapun. Ketika
ingin meraih cita-cita, rasa optimis akan mendatangkan jalan keluar ketika menemui
hambatan.
2. Dinamis
Dinamis adalah sikap penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah
menyesuaikan diri dengan keadaan. Orang yang dinamis akan terus berkembang,
berfikir cerdas dan berkreasi, serta selalui beradaptasi dengan lingkungan. Orang yang
dinamis tidak mudah puas dengan prestasi-prestasi yang sudah dicapainya. Ia selalu
berusaha meningkatkan kualitas dirinya.
Agar dapat memiliki sikap dinamis, ada 6 cara yang harus dilakukan:
a. Mengingat keutamaan menahan amarah dan menyadari terpujinya sifat pemaaf
b. Mengingat pedihnya siksa Allah SWT serta menyadari bahwa kekuasaan Allah lebih
besar dari kekuasaan diri kita. Tidak lupa kita juga mengharap ampunan supaya
dihari akhir nanti tidak mendapat siksa.
c. Menjauhi permusuhan, iri, dan dengki yang menyebabkan pertikaian yang
berkepanjangan.
d. Intropeksi diri supaya kita bisa melihat kejelekan diri sendiri dan berusaha untuk
memperbaikinya
e. Melakukan semua hal yang dapat menghilangkan dendam dan dengki. Merenungkan
kembali mengapa kita takut dipandang rendah manusia, tetapi tidak takut dipandang
rendah oleh Allah.
f. Merenungkan kembali alasan kita marah, apakah pantas kita marah denga hal yang
demikian.
F. ISRAF
Israf artinya melampaui batas. Perbuatan israf bermakna suatu perbuatan yang melampaui
batas. Macam-macam israf adalah:
a. Israf dalam makan dan minum
b. Israf dalam berpakaian atau berhias
c. Israf dalam penggunaan dan pembelian
d. Israf dalam berbicara

G. TABZIR
Tabzir atau berlebihan/boros
Berlebihan atau boros adalah menghamburkan harta dalam hal yang tidak diperintahkan
Allah dan tidak punya manfaat bagi orang lain, bahkan terkadang merusak. Adapun mubazir
adalah orang yang melakukan perbuatan boros tersebut. Hal ini hukumnya berdasarkan
firman Allah SWT:

Pemborosan cenderung cepat menjadi miskin atau fakir dan kemudian menjadi kafir. Oleh
karena itu, orang muslim yang baik tidak bersikap boros dan tidak pula kikir dalam
membelanjakan hartanya. Harus ada keseimbangan diantara kedua macam sifat tersebut
yang senantiasa dipelihara dan dijaga. Firman Allah yang menjelaskan hal tersebut adalah
Q.S Al-Furqan ayat 67.
H. MENUNJUKKAN MANFAAT MENGHINDARI TABZIR
Pola hidup sederhana memiliki banyak sekali, diantaranya sebagai berikut:
1. Terhindar dari sifat-sifat buruk, seperti rakus, iri hati, kikir dan sombong
2. Bersikap ekonomis dan membiasakan diri menabung demi kepentingan yang lebih besar
dan bermanfaat di masa depan.
3. Terhindar dari kemiskinan karena pola hidup sederhana dapat menghindari kekurangan
dan terbiasa merasa cukup sehingg bisa berbagi dengan orang lain atau kaum duafa.
4. Disukai banyak orang karena ia tidak akan menyakiti atau menyinggung perasaan orang
lain dengan gaya dan sikap hidupnya. Orang kaya yang rendah hati dan bersikap
sederhana akan dipandang sebagai orang mulia di dalam masyarakat, sebaliknya orang
yang kaya, tetapi kikir dan sombong pasti akan dijauhi karena sikapnya terhadap orang
lain akan menjadi negatif.
I.

GIBAH
Perbuatan menggunjing dalam bahasa Arab disebut gibah, yaitu membicarakan aib atau cela
(keburukan) seseorang atau suatu pihak kepada orang lain. Hukum perbuatan ini adalah
dosa besar. Firman Allah yang menjelaskan tentang hal tersebut adalah QS Al-Hujurat: 12.
Kecurigaan yang berlebihan pada orang lain akan menimbulkan penyakit hati, seperti
tajassus, yaitu memojokkan orang lain agar kehormatannya tercemar.
Allah mengupamakan orang yang bergunjing itu sebagai seorang kanibal yang memakan
daging saudaranya yang telah mati. Kiat untuk menjauhi sifat gibah diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan kegiatan sosial agar terhindar dari permusuhan

2. Memupuk kerja sama atas dasar kebajikan dan takwa sehingga dapat tercipta ketahanan
sosial.
3. Memelihara hubungan persaudaraan, persatuan, dan kesatua sesama umat dan bangsa
4. Persoalan yang timbul dipecahkan denga cara musyawarah
5. Memberikan maaf atas kesalahan orang lain tanpa harus menunggu lebih dahulu dan
mampu menahan amarah sebagai latihan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan.
J.

FITNAH
Dalam pengertian sehari-hari, fitnah berarti berita bohong atau desas-desus tentang
seseorang kerana ada maksud yang tidak baik. Allah SWT berfirman dalam surat
Al-Baqaraoh ayat 171
..............
Hadits Nabi Muhammad SAW:
Artinya: Dari Huzaifah r.a ia berkata: Rasulullah SAW bersabda; tidak akan masuk surga
orang yang suka menyebar fitnah (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam upaya mencegah perbuatan menyebarkan fitnah, lebih dulu perlu diketahui sumber
fitnah itu sendiri. Fitnah itu dapat terjadi diantaranya karena hal-hal sebagai berikut:
1. Penyakit hati seperti; syirik, angkuh, dengki, dan kikir
2. Ucapan yang salah atau menyimpang dari yang sebenarnya
3. Kebodohan, sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya: Bahwa fitnah itu
juga dapat timbul karena kebodohan merajalela, ilmu telah dicabut, dan banyak
kekacauan serta pembunuhan (HR. Bukhari dan Muslim)
Mengadu domba adalah menyebarluaskan sesuatu yang tidak disukai pihak lain atau
menyampaikan berita-berita buruk kepada orang lain sehingga timbul kebencian dan
dendam sehingga hubungan antar teman menjadi retak atau putus akibat berita yang belum
tentu kebenarannya. Allah SWT berfirman:

Hadits Nabi Muhamad SAW


Artinya: Dari Ibnu Abbas r.a bahwasannya suatu kali Rasulullah SAW melewati dua
kuburan, bersabda, Penghuni dua kubur ini mendapat siksa karena dosa besar. Benar itu
dosa besar yang seorang, dulu ke sana kemari mengadu domba, sedangkan yang seorang
lagi tidak menutup (tidak berhati-hati dari kencingnya) (H.R. Bukhari Muslim)
Oleh karena itu, supaya untuk mencegah terjadinya penyebara fitnah atau menangkal fitnah,
setiap manusia, terutama muslim dianjurkan melakukan hal-hal berikut:
1. Gemar untuk mengadakan aksi sosial (beramal saleh) secara terus menerus

2. Jangan kikir (pelit), artinya harus memiliki hati pemurah (dermawan) dengan
merealisasikannya.
3. Memupuk silaturahmi atau membina persaudaraan
4. Ikut aktif melaksanakan amar maruf nahi munkar, yaitu mengajak kepada kebaikan dan
mencegah dari kemungkaran
5. Amanah (terpercaya) artinya segala perkataan dan perbuatannya sangat dipercaya
mengandung kebenaran, tidak berbohong, dan memegang teguh amanah yang
dipercayakan kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai