Anda di halaman 1dari 5

PENGUJIAN TAHANAN KUMPARAN

I.

Tujuan
1. Untuk mengetahui tahanan belitan transformator.
2. Untuk mengetahui dan memastikan sisi HV dan LV
3. Untuk mengetahui keseimbangan tegangan pada trafo.
Dasar Teori
Uraian teori
Pengukuran tahanan kumparan adalah untuk
mengetahui berapa nilai tahanan pada kumparan trafo
yang akan menimbulkan panas bila kumparan tersebut
dialiri arus.
Pada trafo nilai tahanan tiap kumparan
dimungkinkan tidak sama, karena adanya perbedaan
panjang lilitan yang terdapppat pada tiap kumparan.
Semakin panjang lilitan kumparan maka semakin
besar nilai tahanan, dan semakin pendek lilitan kumparan
semakin kecil pula nilai tahanannya. Hal ini dapat di
buktikan dengan rumus :

II.

R=

l
A
Dimana :

R= tahanan (Ohm)
= Hambatan jenis (Ohm)
L= Panjang penghantar (m)
A= Luas penanmpang penghantar (mm2)

Sehingga panjang lilitan, luas penampang serta hambatan


jenis mempengaruhi besarnya nilai tahanan. Apabila
panjang lilitan pada tiap kumparan berbeda, hal ini
menyebabkan ketidaksamaan nilai tahanan pada masingmasing kumparan.
Pengujian tahanan kumparan tersebut dapat
digunakan untuk membuktikan benar tidaknya
keterangan sisi HV dan LV yang ada pada nameplate. Sisi
HV memiliki banyak lilitan dibanding dengan sisi LV
sehingga besarnya tahanan belitan pada sisi HV lebih
besar dibanding sisi LV. Percobaan ini dilakukan sebelum
trafo dihubungkan.
Pada nameplate trafo dapat diketahui sisi HV dan
LV. Untuk memastikan sisi HV dan LV dapat kita ketahui
dari pengukuran tahanan kumparan pada trafo dimana
menurut persamaan :

Np
Ns

Vp
Vs

Is
Ip

Sehingga dapat disimpulkan :


1. Besarnya tegangan output pada trafo sebanding
dengan jumlah belitan sekunder ( Vs ~ Ns)
2. Besarnya tegangan output pada trafo
berbanding terbalik dengan jumlah belitan
primer pada trafo (Vs ~

1
Np )

3. Besarnya tegangan output pada trafo


berbanding terbalik dengan arus yang mengalir
pada sisi sekunder.
Dengan tes tersebut (pengukuran sebelum
dihubungkan) kita juga bisa mengetahui kontinuitas pada
trafo tersebut. Kita bisa mengetahui lilitan pada trafo
tersebut dalam kondisi terputus atau short.
Dari hasil tes tersebut juga bisa dihasilkan indikator
untuk trafo 3 fasa, apakah trafo 3 fasa tersebut dalam
keadaan setimbang atau tidak ditinjau dari sisi tahanan
kumparan. Pembandingan dilakukan pada 3 hasil tes
tahanan kumparan (fasa RST dan netral) ketika trafo
sudah dihubungkan. Jika ketiga hasil tes tersebut hasilya
hampir sama, maka trafo tersebut bisa dikatakan dalam
keadaan setimbang. Karena jika masing-masing tahanan
kumparan pada tiap fasa hampir sama, maka rugi-rugi
yang terjadi ketika kumparan yang dialiri arus juga sama,
sehingga memungkinkan adanya keluaran yang seimbang
dari ketiga fasa trafo. Menurut standar IEC ketidak
sembangan beban yang diijinkan adalah 5%, karena
dengan tingginya ketidakseimbangan beban maka
berpengaruh sekali terhadap besarnya arus netral.
Pada hubungan delta star tidak dimungkinkan nilai
tahanan sisi star lebih besar dibandingkan sisi delta. Hal
ini dikarenakan panjang belitan dan luas penampang sisi
delta dibuat lebih panjang sehingga tahanan lebih besar
dari sisi star. Belitan yang lebih panjang menyebabkan
jumlah lilitan lebih banyak. Jumlah lilitan yang banyak
berbanding lurus dengan tegangannya. Dengan demikian
sisi HV berada pada hubungan delta, dan sisi LV pada
hubungan star.

Pengukuran tahan kumparan tersebut terdiri dari :


Pengukuran sebelum dihubungkan

Untuk terminal HV :
-

Fasa R - netral R
Fasa S netral S

Fasa T netral T
Untuk terminal sisi LV :
Fasa r - netral r
Fasa s netral s
Fasa t netral t
Alat ukur yang digunakan dalam percobaan
pengujian tahanan kumparan adalah ohmmeter.
Pada percobaan ini tidak dapat diukur
menggunakan megger. Karena tegangan yang
dihasilkan megger sangat besar sehingga akan
terjadi short circuit pada trafo yang akan
menyebabkan megger yang digunakan akan rusak.

III.

Alat dan bahan


1. Tranformator 3 fasa 5 kVA1 buah
2. Ohm-meter
1 buah
3. Kabel penghubung
secukupnya

IV.

Rangakaian percobaan
Trafo 1 fasa

Trafo 3 fasa

V.

Prosedur Percobaan Tahanan Kumparan


1. Pengukuran dapat dilakukan jika transformator tersebut
tidak diberi tegangan selama 2-3 jam, karena faktor suhu
sangat mempengaruhi hasil pengukuran ini.
2. Alat dan bahan dipersiapkan.
3. Transformator telah dipastikan tidak terhubung dengan
sumber tegangan.
4. Alat ukur yang akan digunakan di kalibrasi terlebih
dahulu.
5. Peralatan dirangkai sesuai dengan gambar 3.1
6. Ohm-meter dihubungkan dengan terminal sesuai pada
tabel.
7. Hasil pengukuran yang tertera pada Ohm meter dicatat
pada tabel.
VI .

Hasil pengukuran
Tabel pengukuran tahanan kumparan transformator

ukuran tahanan kumparan transformator


Sisi HV
N
o

Phasa

R-N

S-N

T-N

Sisi LV

Tap
Tegangan
(V)

Tahanan
(Ohm)

N
o

Phasa

r-n

s-n

t-n

Tap
Tegangan
(V)

Tahanan
(Ohm )

Anda mungkin juga menyukai