Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan karya tulis ilmiah
dengan judul STRUKTUR ATOM. Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas kelompok dalam mata kuliahan Kimia.
Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah makalah
ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami semua dalam
memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan. Karya tulis ini diharapkan bisa bermanfaat
dengan efisien dalam proses perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak,
maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun
karya tulis ini penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat karya tulis
yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini,
oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan penulis berharap semoga karya ilmiah ini
dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin.
Indralaya, 3 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................3
A.
LATAR BELAKANG.........................................................................................3
B.
RUMUSAN MASALAH....................................................................................3
C.
A.
B.
MODEL ATOM..................................................................................................6
C.
BILANGAN KUANTUM..................................................................................10
BAB II STRUKTUR MOLEKUL.............................................................................12
A.
SEJARAH MOLEKUL......................................................................................12
B.
UKURAN MOLEKUL.......................................................................................13
C.
RUMUS MOLEKUL..........................................................................................13
D.
GEOMETRI MOLEKUL...................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Segala sesuatu benda dalam alam ini mempunyai unsur dan partikel dalam penyusunannya. Suatu
zat atau benda memiliki beberapa partikel dalam menyusun dirinya, mulai dari partikel dalam ukuran
makro hingga partikel yang berukuran mikro. Dalam partikel berukuran mikro, zat-zat itu akan tersusun
atas partikel yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya tidak dapat dibagi lagi. Partikel itulah yang
disebut dengan atom.
Konsep atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus. Atom berasal dari kata atomos (dalam
bahasa Yunani a = tidak, tomos = dibagi), jadi atom merupakan partikel yang sudah tidak dapat dibagi
lagi. Menurut Dalton konsep atom Democritus ini tidak bertentangan dengan Hukum Kekekalan Massa
dan Hukum Kekekalan Energi, sehingga Dalton membuat teori tentang atom yang salah satunya adalah
materi tersusun atas partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Tetapi konsep atom Dalton belum memuaskan para ilmuwan pada masa itu. Ditemukannya
elektron, proton, neutron, dan radioaktivitas dalam atom menyebabkan timbulnya teori baru tentang atom.
Mulai dari teori atom Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Kuantum.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kita bisa menentukan rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini, yaitu :
1.
2.
1.
2.
3.
1.
Sebagai pedoman untuk menambah pengetahuan dalam membuat suatu karya ilmiah.
2.
3.
A.STRUKTUR ATOM
3
Menurut Bohr Atom adalah suatu struktur yang terdiri dari inti bermuatan positif yang di
kelilingi oleh elektron-elektron yang mengorbit. Elektron akan jatuh kedalam inti bila tanpa gaya
centripugal dalam gerakanya agar dapat mengimbangi penarikan inti.
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron
yang sama bersifat Netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang
berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai Ion.
Struktur Atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang
berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
1. Partikel Dasar adalah partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari elektron, proton dan
neutron.
a. Proton : partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sama dengan satu sma (amu)
dan bermuatan +1.
b. Neutron : partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral.
c. Elektron : partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan bermuatan -1.
2. Nukleus adalah Inti atom yang bermuatan positif, terdiri dari proton dan neutron.
3. Notasi Unsur ( Nomor Atom dan Massa Atom )
Henry Gwyn-Jeffreys mengusulkan istilah nomor atom (Z) untuk menyebutkan
jumlah proton. Massa atom ataau nomor massa (A) untuk menyebutkan jumlah nucleon
( jumlah proton + neutron ) dalam inti atom.
Atom Tak Netral adalah atom yang bermuatan listrik karena kelebihan atau
kekurangan elektron bila dibandingkan dengan atom netralnya.
5. Isotop
Atom-atom dari unsur yang sama dapat memiliki massa yang berbeda, ini disebut isotop.
Jadi, isotop adalah unsure-unsur sejenis yang memiliki jumlah proton sama tetapi jumlah
neutron berbeda. Atau isotop adalah unsur-unsur sejenis yang memiliki nomor atom sama
tetapi massa atom berbeda.
Contoh:
Isotop oksigen: ; ;
6. Isobar
Isobar adalah unsur yang bilangan massanya sama, tetapi berbeda nomor atomnya.
Contoh: dengan
7. Isoton
Isoton adalah unsur dengan jumlah neutron yang sama. Contoh: dengan
8. Iso Elektron
Iso Elektron adalah atom/ion dengan jumlah elektron yang sama. Contoh: Na + dengan
Mg2+ dan K+ dengan Ar.
MODEL ATOM
5
Pada tahun 1897, J.J Thomson mengamati electron. Dia menemukan bahwa semua atom
berisi elektron yang bermuatan negatif. Dikarenakan atom bermuatan netral, maka setiap atom
harus berisikan partikel bermuatan positif agar dapat menyeimbangkan muatan negatif dari
elektron. Menurutnya atom :
a. atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron-elektron
seperti kismis.
b. jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom bersifat netral.
Kelebihan Model Atom Thomson
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti
atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan Model Atom Thomson
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif
dalam bola atom tersebut.
atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang massanya
merupakan massa atom tersebut.
Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung satu
elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau ion yang berelektron banyak.
b. Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui ikatan
kimia.
BILANGAN KUANTUM
p(l=1)
-1, 0, +1
d(l=2)
f(l=3)
-3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
Harga m berkisar antara l sampai + l.
4) Bilangan Kuantum Spin (s), yaitu menyatakan arah rotasi elektron.
s = + s = Elektron bergerak di sekitar sumbu melewati pusatnya. Kedua arah spin menunjukkan
harga yang mungkin untuk bilangan kuantum.
Elektron-elektron pada kulit yang sama memiliki harga n yang sama.
Elektron-elektron pada subkulit yang sama memiliki harga n dan l yang sama.
Elektron-elektron pada orbital yang sama memiliki harga n, l, dan m yang sama dan
harga s yang berbeda.
1. Konfigurasi Elektron
10
Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum tentu semua
orbital ini terisi penuh. Pengisian elektron dalam orbital-orbital memenuhi beberapa
peraturan.antara lain:
1) Prinsip Aufbau : elektron-elektron mulai mengisi orbital dengan tingkat energi terendah
dan seterusnya.
Orbital yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan
2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya dan untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut:
Contoh pengisian elektron-elektron dalam orbital beberapa unsur:
Atom H : mempunyai 1 elektron, konfigurasinya 1s1
Atom C : mempunyai 6 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p2
Atom K : mempunyai 19 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p6 3S2 3p6 4s1.
2) Prinsip Pauli : tidak mungkin di dalam atom terdapat 2 elektron dengan keempat
bilangan kuantum yang sama.
Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth
dan magnetik yang sama, maka bilangan kuantum spinnya harus berlawanan.
3) Prinsip Hund : cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit ialah bahwa
elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital
terisi dengan sebuah elektron.
Contoh:
Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara Pengisian orbitalnya
adalah:
Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan berpindah ke
lintasan 2pz, sehingga sekarang ada 4 elektron yang tidak berpasangan. Oleh karena
itu agar semua orbitalnya penuh, maka atom karbon berikatan dengan unsur yang
dapat memberikan 4 elektron. Sehingga di alam terdapat senyawa CH4 atau CCl4,
tetapi tidak terdapat senyawa CCl3 atau CCl5.
2. Jari-Jari Orbit
11
Tiap elektron dapat bergerak mengelilingi inti atom hanya pada orbit-orbit
tertentu yang di izinkan, hal tersebut di sebabkan karena elektron dalam waktu yang
bersamaan berlaku sebagai partikel dan juga sebagai gelombang.
3. Level Energi
Tiap elektron membutuhkan energi untuk dapat pindah dari orbit yang satu ke
orbit yang lain. Orbit pertama(yang paling dekat dengan inti)menyatakan level energi
pertama,orbit ke dua adalah level energi ke-2 dan seterusnya.makin tinggi level
energi,makin besar energi elektron dan makin besar orbitnya.
Jika terdapat energi dari luar seperti panas,cahaya dan radiasi lain membom
atom, maka hal ini akan mengangkat elektron ke level yang lebih tinggi,dalam kondisi ini
atom berada di keadaan eksitasi.
Dimana kondisi ini tidak akan berlangsung lama karena elektron akan kembali
ke level energi semula dengan melepaskan energi yang di terimanya dalam bentuk
panas,cahaya atau radiasi lain.
B.STRUKTUR MOLEKUL
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling
berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta
cukup stabil.
1. Sejarah Molekul
Walaupun keberadaan molekul telah diterima oleh banyak kimiawan sejak awal
abad ke-19, terdapat beberapa pertentangan di antara para fisikawan seperti Mach,
Boltzmann, Maxwell, dan Gibbs, yang memandang molekul hanyalah sebagai sebuah
konsepsi matematis. Karya Perrin pada gerak Brown (1911) dianggap sebagai bukti akhir
yang meyakinkan para ilmuwan akan keberadaan molekul.
Definisi molekul pula telah berubah seiring dengan berkembangnya pengetahuan
atas struktur molekul. Definisi paling awal mendefinisikan molekul sebagai partikel terkecil
bahan-bahan kimia yang masih mempertahankan komposisi dan sifat-sifat kimiawinya.
12
Definisi ini sering kali tidak dapat diterapkan karena banyak bahan materi seperti bebatuan,
garam, dan logam tersusun atas jaringan-jaringan atom dan ion yang terikat secara kimiawi
dan tidak tersusun atas molekul-molekul diskret.
2. Ukuran Molekul
Kebanyakan molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.
Kekecualian terdapat pada DNA yang dapat mencapai ukuran makroskopis. Molekul
terkecil adalah hidrogen diatomik (H2), dengan keseluruhan molekul sekitar dua kali
panjang ikatnya (0.74 ). Satu molekul tunggal biasanya tidak dapat dipantau
menggunakan cahaya, namun dapat dideteksi menggunakan mikroskop gaya atom. Molekul
dengan ukuran yang sangat besar disebut sebagai makromolekul atau supermolekul. Jarijari molekul efektif merupakan ukuran molekul yang terpantau dalam larutan.
3. Rumus Molekul
Rumus empiris sebuah senyawa menunjukkan nilai perbandingan paling sederhana
unsur-unsur penyusun senyawa tersebut. Sebagai contohnya, air selalu memiliki nilai
perbandingan atom hidrogen berbanding oksigen 2:1. Etanol pula selalu memiliki nilai
perbandingan antara karbon, hidrogen, dan oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak
menunjukkan bentuk ataupun susunan atom dalam molekul tersebut. Contohnya, dimetil
eter juga memiliki nilai perbandingan yang sama dengan etanol. Molekul dengan jumlah
atom penyusun yang sama namun berbeda susunannya disebut sebagai isomer.
Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai perbandingan
atom-atom penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai jumlah atom yang
sebenarnya. Rumus molekul menggambarkan jumlah atom penyusun molekul secara tepat.
Contohnya, asetilena memiliki rumus molekuler C2H2, namun rumus empirisnya adalah
CH.
Massa suatu molekul dapat dihitung dari rumus kimianya. Sering kali massa
molekul diekspresikan dalam satuan massa atom yang setara dengan 1/12 massa atom
karbon-12.
13
4. Geometri Molekul
Molekul memiliki geometri yang berbentuk tetap dalam keadaan kesetimbangan.
Panjang ikat dan sudut ikatan akan terus bergetar melalui gerak vibrasi dan rotasi. Rumus
kimia dan struktur molekul merupakan dua faktor penting yang menentukan sifat-sifat
suatu senyawa. Senyawa isomer memiliki rumus kimia yang sama, namun sifat-sifat yang
berbeda oleh karena strukturnya yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
tanggal 5
Rosi. 2015. Ikatan Kimia http://chemistry.blogspot.co.id/. Diakses pada hari rabu tanggal 5
September 2015 pukul 15.00
Ridho. Ilahi. KIMDAS. http://Kimiadasar.wordpress.com/ diakses pada tanggal 5 September
2015 pukul 13.00
15