Anda di halaman 1dari 17

27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. S


DENGAN MASALAH HIPERTENSI
DI DUSUN KRAJAN DESA PANTI
KECAMATAN PANTI JEMBER

OLEH
ALIM ALIFI, S. Kep
NIM. 15 0103 1073

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

28

2016

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


I.

Identitas Umum Keluarga


a.
Identitas Kepala Keluarga
Nama
: Tn. S
Umur
: 28 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Madura
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: RT 03 RW 02 Dusun Gebang langkap Desa Panti
b.
No
1.
2.
3.
4.
5.

Komposisi keluarga
Nama
Tn. S
Ny. S
An. A
Tn. M
Ny. S

c.

L/P
L
P
L
L
P

Umur
28
20
3
70
67

Hub. Kel
Suami
Istri
Anak
Kakek
Nenek

Pekerjaan
Wiraswasta
Wiraswasta
-

Pendidikan
SD
SMP
SD
SD

Genogram

Keterangan :

= laki-laki

= Penderita

= perempuan
= tinggal serumah
d. Type Keluarga
1) Keluarga ini tergolong dalam Extended Family karena dalam satu
rumah terdapat bapak, ibu, dan anak.

2
2) Masalah yang terjadi tidak terdapat masalah dalam keluarga dengan
tipe Extended Family.
e. Suku bangsa
1) Asal suku bangsa: Madura
2) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan: Ny. S mengatakan tidak
ada pantangan makanan dalam keluarga kecuali yang diharamkan oleh
agama.
f.

Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:


Tidak ada masalah. Keluarga meyakin bahwa kebersihan adalah sebagian
dari iman.

g. Status sosial ekonomi keluarga:


1) Anggota keluarga yang mencari nafkah: Istri, Suami dan Anak
2) Penghasilan: kurang lebih Rp. 1.000.000,- per bulan
3) Upaya lain: Tidak ada. Istri hanya menunggu nafkah dari suami.
4) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll)
Sepeda pancal, TV, Kursi dan sofa di ruang tamu, almari, tempat tidur.
5) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Kurang lebih Rp. 1.000.000,h. Aktivitas terreasi keluarga
Tidak pernah pergi berekreasi ke suatu tempat. Jika senggang hanya
menonton TV.
II.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a.

Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua):


Tahap perkembangan keluarga dengan Balita

b.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalnya:


Keluarga tidak mengerti dengan tahap perkembangan. Mereka hanya
menjalani sesuai kebutuhan saja. Jadi mereka merasa tidak ada kendala
dalam kehidupan sehari-hari mereka.

c.

Riwayat kesehatan keluarga inti:


1)

Riwayat kesehatan keluarga saat ini:


a)
Tn. S
Tn.S saat pengkajian Tn. S tidak ada di rumah
b)
Ny. S

3
Ny. S mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Saat dilakukan pengkajian,
keadaan klien sehat, tekanan darah 120/90 mmHg, Nadi 80x/mnt, RR
18x/mnt, k/u baik.
c)

An. A
Keluarga mengatakan An. A baik-baik saja.
d)
Tn. M
Menurut keluarga, Tn. M dalam keadaan sehat.
e)
Ny. S
Ny. S mengatakan sedikit pusing, tekanan darah 150/90 mmHg, Nadi
80x/mnt, RR 18x/mnt.
Riwayat penyakit keturunan
Klien mengatakan bahwa tidak ada keluarganya yang menderita penyakit

2)

kencing manis atau darah tinggi, tapi ada keluarga yang menderita darah
tinggi.

3)

Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

No. Nama

Umur

BB
(kg)

1.
2.
3.
4.
5

Tn S
Ny. S
An. A
Tn. M
Ny. S

28 Th
20 th
3 th
70 th
67th

57
50
10
54
48

4)

Keadaan
Kesehatan
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Imunisasi
(BCG/Polio/
DPT/HB/campak)
lengkap
Lengkap
Lengkap
-

Masalah
kesehatan
-

Tindakan
yang telah
dilakukan
-

Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Puskesmas

5)

Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:


Ny. S mengatakan tidak ada dari keluarga mereka yang pernah menderita
penyakit parah

III.

PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a.

Karakteristik Rumah
1) Luas rumah: 5 x 8 m
2) Type rumah: semi permanen

4
3) Kepemilikan: Milik Sendiri
4) Jumlah dan rasio kamar/ruangan: terdapat 1 ruang tamu, 1 dapur, 1
ruang keluarga, 1 kamar mandi dan 3 kamar tidur.
5) Ventilasi/cendela: Ventilasi cukup, cendela ada di ruang depan dan
kamar tidur, namun ventilasi tidak pernah dibuka.
6) Pemanfaatan Ruangan : semua ruangan dimanfaatkan dengan baik.
7) Septic tank: tidak ada.
8) Sumber air minum: air sumur
9) Kamar mandi/WC: ada kamar mandi, ada WC
10) Sampah: dikumpulkan di pembuangan sampah (jurang) dan dibakar
11) Kebersihan lingkungan: cukup bersih, karena tidak ada sampah yang
ada di dalam rumah, namun rumah kelihatan tidak rapi.

b.

Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


1) Kebiasaan: bekerja mengurusi rumah, mengurus anak-anak, dan
menonton TV.
2) Aturan dan kesepakatan: keluarga mengatakan tidak ada kesepakatan
atau aturan yang mengikat warga tentang masalah kesehatan.
3) Budaya: Keluarga menganut kebudayaan Madura.

c. Mobilitas Geografis Keluarga


Dari awal sudah menempati rumah tersebut dan tidak pernah berpindah.
Setelah anak pertama dan anak kedua menikah, anak-anaknya keluar dan
tinggal bersama mertua.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga tidak pernah mengikuti acara perkumpulan. Keluarga juga jarang
bertamu ke rumah tetangga samping rumah/dekat rumahnya.
IV. STRUKTUR KELUARGA

5
a.

Pola/cara Komunikasi Keluarga: Komunikasi antara anggota keluarga


lancar, dan pelan, keluarga menggunakan bahasa Madura untuk
berkomunikasi sehari-hari.

b.

Struktur Kekuatan Keluarga: Keluarga bertumpu pada Tn. S.

c.

Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga)


Tn. S sebagai kepala keluarga membantu istri semampunya untuk mencari
nafkah, Ny. S sebagai IRT juga sebagai bekerja mencari nafkah,, mengurusi
rumah dan memasak, An. A sebagai anak

d.

Nilai dan Norma Keluarga


Keluarga mengikuti norma-norma yang berlaku di masyarakat dan agama
yang di anut.

V.

FUNGSI KELUARGA
a.

Fungsi afektif
Keluarga mau berinteraksi dengan anggota masyarakat yang lain, terbuka
terhadap kehadiran orang lain (mahasiswa), bila ada waktu senggang
keluarga menonton TV di rumah sendiri.

b.

Fungsi sosialisasi
1) Kerukunan hidup dalam keluarga: Konflik antar tetangga tidak pernah
terjadi
2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: Baik dan akrab
3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan:
kepala keluarga.
4) Kegiatan keluarga waktu senggang: nonton TV dan bermain dengan
anak.

6
5) Partisipasi dalam kegiatan sosial: kurang aktif karena istri berada di
dalam rumah dan jarang berinteraksi dengan tetangga.
c.

Fungsi perawatan kesehatan


1) Pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya: Pengetahuan keluarga tentang kesehatan masih minim,
hal ini terlihat dari ungkapan keluarga yang mengatakan tidak ada
masalah

kesehatan

serius

dalam

keluarganya,

namun

dalam

kenyataannya ada anaknya yang menderita kekurangan gizi.


2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat: Bila ada anggota keluarga yang sakit maka keluarga akan
membawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
Cukup, keluarga dapat mengobati sendiri dengan obat bebas atau
dengan jamu dan jika belum sembuh juga di bawa ke puskesmas.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Kebersihan cukup, namun ventilasi udara kadang tidak dibuka.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat:
Keluarga

memanfaatkan

posyandu

dan

puskesmas

untuk

memeriksakan status kesehatan. Keluarga sudah mempunyai WC


sendiri di rumah.
d.

Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : 2 anak
2) Akseptor: ya, yang digunakan KB susuk lamanya 4 bulan

e.

Fungsi ekonomi
1) Usaha pemenuhan sandang pangan: Keluarga selalu membeli semua
kebutuhan pangan dan sandang mereka. Biasa pergi ke pasar atau ke
pedagang keliling.
2) Pemanfaatan

sumber

di

masyarakat:

Selama

ini

keluarga

memanfaatkan posyandu dan petugas kesehatan terdekat sebagai

7
sarana kesehatan terdekat untuk meningkatkan taraf pengetahuan dan
peningkatan status kesehatan.
6. Stres Dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek: penghasilan tidak menentu.
b. Stresor jangka panjang : ingin terus dapat menyekolahkan anaknya
c. Respon keluarga terhadap stresor : selalu berusaha untuk meningkatkan
taraf hidup keluarga.
d. Strategi koping: musyawarah dengan anggota keluarga yang lain.
e. Strategi adaptasi disfungsional: tidak ada
7.

Keadaan Gizi Keluarga


Pemenuhan gizi: Keluarga setiap hari makan nasi, sayur dan lauk seperti tahu,
tempe dan telur. Jarang makan buah. Makan selalu diusahakan 3 x sehari.
Upaya lain: sering membeli snack.

8. Pemeriksaan Fisik
a.

Identitas
Ny. S 67 tahun, agama Islam, suku Madura , pendidikan SD.

b. Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini


Ny. S mengalami nyeri kepala
c. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien menderita penyakit hipertensi sebelumnya.
d. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital: tekanan darah klien 150/90 mmHg, Nadi 88x/mnt, RR
20x/mnt, k/u baik.
Sistem Cardio Vascular: Iktus tidak tampak, teraba di ICS 4-5 mid
klavikula kiri, tidak ada pembesaran jantung, S1 dan S2 tunggal, irama
reguler.

8
Sistem Respirasi: Bentuk dada normal, gerakan simetris, retraksi dada
minimal, fremitus dada normal, vesikuler, tidak suara napas tambahan,
tidak ada sianosis.
Sistem Gastrointestinal: Kontur cembung, bising usus 8 x/menit, tidak
teraba hepar dan lien, timpani.
Sistem Persyarafan: Tidak ada Keluhan, refleks fisiologis normal, kes.
CM.
Sistem Muskuloskeletal: Sikap tubuh kurang baik, akral hangat, crt < 2
detik kekuatan otot
5555 5555
555 555
System Genitalia: Tidak dikaji
9.

Harapan Keluarga
a. Terhadap masalah kesehatannya: Keluarga ingin seluruh keluarga terhindar
dari penyakit.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada: Dapat diadakan pengobatan gratis.

A. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
Tanggal Analisa
:
No Tanggal
Data
1 8/6/2016 Data Subjektif :
- Tn.
S
mengatakan
istrinya
mengalami hipertensi sudah 2 tahun
yang lalu.
- Tn. S mengatakan tidak bisa
memeriksakan istrinya ke puskesmas
dikarenakan tidak ada biaya
- Ny. S tidak bisa membeli obat
dikarenakan tidak memiliki biaya
Data Objektif :
- TD Ny. S 150/90 mmHg
- KU lemah
- Tn R hanya berbaring di atas tempat
tidur

Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan
ybd sumber daya tidak
cukup (finansial, sosial,
pengetahuan)

9
No Tanggal
Data
Diagnosa Keperawatan
2 8/6/2016 Data Subjektif :
Sindrom lansia lemah ybd
- Ny. S mengatakan pusing
penyakit kronis
- Ny. S mengatakan hanya mampu
tidur dan hanya berjalan sebentar
karena sering mengalami pusing
Data Objektif :
- TD Ny. S 150/90 mmHg
- Ny. S tidak mampu beraktivitas
seperti sebelumnya
- Ny. S tidak bisa bekerja dan hanya
mampu beristirahat dirumah
3

8/6/2016 Data Subjektif :


- Ny. S mengatakan suka makan
makanan yang asin
Data Obyektif :
- Ny. S bedrest
- Ny. S jarang keluar rumah

2. Scooring/Prioritas
a. Diagnosa Keperawatan

Ketidakefektifan
manajemen
kesehatan
keluarga y.b.d kesulitan
ekonomi
dan
konflik
pengambilan keputusan

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ybd

sumber daya tidak cukup (finansial, sosial, pengetahuan).


Kriteria
Sifat Masalah
Tidak/kurang
sehat

Nilai
3

Bobot
1

Scoring
3/3 x 1 = 1

Pembenaran
Tn. S mengatakan
istrinya mengalami
hipertensi sudah 2
tahun yang lalu. Tn.
S mengatakan tidak
bisa memeriksakan
istrinya
ke
puskesmas
dikarenakan tidak
ada biaya. Ny. S
tidak bisa membeli
obat dikarenakan
tidak
memiliki
biaya

Kemungkinan

x2=1

Program kesehatan

10
masalah
dapat diubah :
Sebagian
Potensial
masalah
untuk dicegah
: cukup
Menonjolnya
masalah
:
masalah berat
harus segera
ditangani

yang
sudah
semakin maju
2

2/3 x 1 =
2/3

2/2 x 1 = 1

Total Skoring

Masalah
sudah
lama terjadi, namun
tidak menunjukkan
perkembangan yang
signifikan
Hiperetnsi
merupakan
salah
satu penyakit kronis
yang
harus
ditangani dnegan
benar karena dapat
mengakibatkan
timbulnya penyakit
lain.
3 2/3

b. Sindrom lansia lemah ybd penyakit kronis


Kriteria
Sifat Masalah
Tidak/ kurang
sehat

Nilai
3

Bobot
1

Scoring
3/3 x 1 = 1

Kemungkinan
masalah
dapat diubah
diubah :
Sebagian

x2=1

Potensial
masalah
untuk dicegah
: rendah

1/3 x 1 =
1/3

Menonjolnya
masalah
:
masalah berat
harus segera
ditangani

2/2 x 1 = 1

Pembenaran
Masalah
sudah
terjadi
sehingga
perlu
dilakukan
penanganan
Sumber
daya
keluarga sebagian
ada,
namun
keluarga
kekurangan dalam
hal finansial
Keluarga tidak bisa
membawa Ny. S ke
sarana
kesehatan
terdekat
karena
keadaan Ny. S
Hiperetnsi
merupakan
salah
satu penyakit kronis
yang
harus
ditangani dnegan
benar karena dapat
mengakibatkan

11

Total Skoring

timbulnya penyakit
lain.
3 1/3

Diagnosa keperawatan sesuai prioritas :


Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ybd sumber daya tidak cukup
(finansial, sosial, pengetahuan).

B. Intervensi Asuhan Keperawatan Keluarga


Diagnosis Keperawatan : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ybd sumber
daya tidak cukup (finansial, sosial, pengetahuan).
Tujuan:
Setelah
dilakukan
2x Kriteria Hasil :
kunjungan keluarga dapat menjelaskan Kognitif :
tentang darah tinggi dan bagaimana Keluarga Mampu Menjelsakan:
pencegahannya.
1. Penyebab Hipetensi (darah tinggi)
2. Mencegah kambuhnya darah tinggi
3. Manfaat pola hidup yang sehat
Afektif :
Keluarga memiliki persepsi yang benar
tentang:
1. Pola hidup sehat
2. Penyebab hipertensi
Psikomotor :
Keluarga dapat mencegah klien untuk
merokok
Perubahan Prilaku:
Keluarga Tn. S dapat mencegah klien
untuk merokok
Rencana Tindakan
1. Lakukan Manajemen :
Mengajarkan
keluarga

Rasional
1. Lakukan manajemen :
untuk
Pola hidup sehat dapat mencegah

12
memulai pola hidup sehat
terjadinya hipertensi
2. Monitoring dan Evaluasi :
2. Monitoring dan evaluasi :
a. tekanan darah klien
a. Mengetahui keadaaan klien
b. pengetahuan keluarga tentang
b. Pemahaman merupakan cara
preawatan klien dengan tekanan
awal
untuk
meningkatkan
daah tinggi
kesehatan klien
c. perubahan perilaku keluarga Tn.
c. Perubahan
perilaku
dapat
S
mencegah terjadinya risiko buruk
3. Health Education :
dari hipertensi
Berikan
pendidikan
kesehatan 3. Health Education :
kepada keluarga TN. S tentang
Memberikan
penkes
dapat
hipertensi
menambah pengetahuan keluarga
4. Kolaborasi :
4. Kolaborasi :
Dengan
Puskesmas
tentang
Dapat membantu klien dalam faktor
penatalaksanaan lebih lanjut
pengobatan lebih lanjut

Diagnosis Keperawatan : Sindrom lansia lemah ybd penyakit kronis


Tujuan:
Setelah
dilakukan
3x Kriteria Hasil :
kunjungan klien dapat melakukan Kognitif :
aktivitas secara mandiri
Klien Mampu Menjelsakan:
1. Penyebab Hipetensi (darah tinggi)
2. Mencegah kambuhnya darah tinggi
3. Manfaat pola hidup yang sehat
Afektif :
Klien memiliki persepsi yang benar
tentang:
1. Pola hidup sehat
2. Penyebab hipertensi
Psikomotor :
Klien dapat melakukan aktivitas
Perubahan Prilaku:
Tn. S berhenti merokok
Rencana Tindakan
1. Lakukan Manajemen :
Mengajarkan klien untuk memulai
pola hidup sehat dan melakukan
aktivitas secara perlahan
2. Monitoring dan Evaluasi :
a. Tekanan darah klien
b. Pengetahuan
klien
tentang
pencegahan tekanan daah tinggi

Rasional
1. Lakukan manajemen :
Pola hidup sehat dapat mencegah
terjadinya hipertensi
2. Monitoring dan evaluasi :
a. Mengetahui keadaaan klien
b. Pemahaman merupakan cara
awal
untuk
meningkatkan
kesehatan klien

13
c. Perubahan perilaku keluarga Tn.
R
3. Health Education :
Berikan
pendidikan
kesehatan
kepada keluarga TN. S tentang
hipertensi
4. Kolaborasi :
Dengan
Puskesmas
tentang
penatalaksanaan lebih lanjut

c. Perubahan
perilaku
dapat
mencegah terjadinya risiko buruk
dari hipertensi
3. Health Education :
Memberikan
penkes
dapat
menambah pengetahuan keluarga
4. Kolaborasi :
Dapat membantu klien dalam faktor
pengobatan lebih lanjut

Diagnosis Keperawatan : Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga y.b.d


kesulitan ekonomi dan konflik pengambilan keputusan
Tujuan:
Setelah
dilakukan
3x Kriteria Hasil :
kunjungan keluarga dapat menjelaskan Kognitif :
penaanganan hipertensi.
Klien Mampu Menjelsakan:
1. Penyebab Hipetensi (darah tinggi)
2. Mencegah kambuhnya darah tinggi
3. Manfaat pola hidup yang sehat
Afektif :
Keluarga Klien memiliki persepsi yang
benar tentang:
1. Pola hidup sehat
2. Penyebab hipertensi
Psikomotor :
Keluarga yang sakit berobat ke
puskesmas atau pelayanan kesehatan
terdekat
Perubahan Prilaku:
Klien dan keluarga dapat melakukan
pola hidup sehat
Rencana Tindakan
Rasional
1. Lakukan Manajemen :
1. Lakukan manajemen :
Mengajarkan klien untuk memulai
Pola hidup sehat dapat mencegah
pola hidup sehat dan melakukan
terjadinya hipertensi
aktivitas secara perlahan
2. Monitoring dan evaluasi :

14
2. Monitoring dan Evaluasi :
a. Tekanan darah klien
b. Pengetahuan
klien
tentang
pencegahan tekanan daah tinggi
c. Perubahan perilaku keluarga Tn.
R
3. Health Education :
Berikan
pendidikan
kesehatan
kepada keluarga TN. S tentang
hipertensi
4. Kolaborasi :
Dengan
Puskesmas
tentang
penatalaksanaan lebih lanjut

a. Mengetahui keadaaan klien


b. Pemahaman merupakan cara
awal
untuk
meningkatkan
kesehatan klien
c. Perubahan
perilaku
dapat
mencegah terjadinya risiko buruk
dari hipertensi
3. Health Education :
Memberikan
penkes
dapat
menambah pengetahuan keluarga
4. Kolaborasi :
Dapat membantu klien dalam faktor
pengobatan lebih lanjut

C. Implementasi dan Evaluasi Tindakan Asuhan Keperawatan Keluarga


Diagnosa
Keperawatan

Implementasi

Evaluasi

15
Ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan ybd
sumber daya
tidak cukup
(finansial, sosial,
pengetahuan).

Tanggal 13/06/2016
1. Menjelaskan tentang pengertian
Hipertensi
2. Mennjelaskan tentang penyebab
Hipertensi
3. Menjelaskan tentang tanda
gejala Hipertensi
4. Menjelaskan tentang cara
pencegahan Hipertensi
5. Menjelaskan tentang pola hidup
sehat

S:
Kognitif : Keluarga
mengerti tentang
pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, cara
pencegahan
Hipertensi
Afektif : keluarga
memiliki persepsi
yang benar tentang
hipertensi
O:
Psikomotor : Tn. S
mulai dapat
mempraktekkan pola
hidup sehat
Perubahan
Perilaku:
Tn. S mulai berhenti
merokok
A: Tujuan tercapai
sebagian
P: Lanjutkan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Transpor Elekron
    Makalah Transpor Elekron
    Dokumen11 halaman
    Makalah Transpor Elekron
    Alim Alifi
    80% (5)
  • Tabel
    Tabel
    Dokumen1 halaman
    Tabel
    Alim Alifi
    Belum ada peringkat
  • Tabel
    Tabel
    Dokumen1 halaman
    Tabel
    Alim Alifi
    Belum ada peringkat
  • Oooo
    Oooo
    Dokumen5 halaman
    Oooo
    Alim Alifi
    Belum ada peringkat
  • README
    README
    Dokumen1 halaman
    README
    Fahmi Wahyu Trihasno
    Belum ada peringkat
  • README
    README
    Dokumen1 halaman
    README
    Fahmi Wahyu Trihasno
    Belum ada peringkat