Anda di halaman 1dari 10

CATATAN PERKULIAHAN KIMIA ANALISIS INSTRUMENT

( Semester Ganjil TA 2014/2015 )

Kategori
Nama
NPM

: KIMIA ANALISIS ( PENDAHULUAN )


: Aathirah Balqis
: 13330099

Jurusan Farmasi, FMIPA ISTN 2014

KIMIA ANALISIS
Cabang ilmu kimia dibidang analisis cuplikan material untuk mengetahui :
1. Komposisi
2. Struktur
3. Fungsi
Kimia analisis terbagi menjadi 2 macam yaitu :
1. Analisis Kualitatif
2. Analisis Kuantitatif
Analisis Kualitatif : bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu unsur atau senyawa
didalam suatu cuplikan.
Analisis Kuantitatif : bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur / senyawa dalam
suatu cuplikan.

Kimia analisa adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada analisis cuplikan material
untuk mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi kimiawinya. Secara tradisional, kimia
analisa dibagi menjadi dua jenis, kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif bertujuan
untuk mengetahui keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia,
baik organik maupun inorganik, sedangkan analisa kuantitatif bertujuan untuk
mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu cuplikan.

Kimia analisa modern dikategorisasikan melalui dua pendekatan, target dan metode.
Berdasarkan targetnya, kimia analisa dapat dibagi menjadi kimia bioanalitik, analisis
material, analisis kimia, analisis lingkungan, dan forensik. Berdasarkan metodenya, kimia
analisa dapat dibagi menjadi spektroskopi, spektrometri
massa, kromatografi dan elektroforesis, kristalografi, mikroskopi, danelektrokimia.

Meskipun kimia analisa modern didominasi oleh instrumen-instrumen canggih, akar dari
kimia analisa dan beberapa prinsip yang digunakan dalam kimia analisa modern berasal
dari teknik analisis tradisional yang masih dipakai hingga sekarang. Contohnya
adalah titrasi dan gravimetri.

Metode klasik

Adanya tembaga dari percobaan analisa kualitatif ini ditunjukkan dengan warna api yang

hijau-kebiruan.
Meskipun kimia analisa modern didominasi oleh instrumen-instrumen canggih, namun
akar dari kimia analisa dan prinsip yang digunakan pada instrumen-instrumen tersebut
berasal dari teknik tradisional yang masih banyak digunakan sampai sekarang. Teknikteknik ini juga menjadi dasar bagi kebanyakan siswa laboratorium kimia analisa sarjana.

Analisa kualitatif
Analisa kualitatif menentukan ada atau tidaknya sebuah senyawa, tapi tidak massa atau
konsentrasinya. Analisa kualitatif tidak menghitung jumlah.

Analisa gravimetri
Analisa gravimetrik menentukan massa dari suatu analit dengan menimbang sampel
sebelum dan/atau setelah mengalami beberapa perubahan. Contoh yang umum adalah
menentukan massa air dalam suatu hidrat dengan memanaskan sampelnya untuk
menghilangkan air yang ada, sehingga akan ada perbedaan massa karena molekul air
akan terlepas.

Analisa volumetrik
Pada titrasi terdapat penambahan reaktan ke larutan yang sedang dianalisis sampai titik
ekivalen tercapai. Jenis yang paling umum adalah titrasi asam-basa yang menggunakan
berbagai macam indikator yang menunjukkan perubahan warna. Ada beberapa macam

titrasi, misalnya titrasi potensiometri. Tipe indikator yang digunakan berbeda-beda untuk
tercapainya titik ekivalen.

PRINSIP ANALISIS ( LABORATORIUM )


Data hasil analisis komposisi kimia cuplikan suatu contoh harus dapat diterima yaitu derajat
ketelitian dan ketepatan data harus tinggi.
( Penelitian tidak boleh sembarangan )
KETELITIAN ( PRECISION )
Istilah lain : Reproducibility / Repeatability
Ketelitian dari suatu metode analitik adalah menunjukkan seberapa jauh derajat
pengulangan analisis memberikan data yang sama.
Ketelitian suatu hasil analisis ditentukan dengan perhitungan statistik :
Standar Deviasi ( SD ) dan
Relative Standard Deviation ( RSD )
Atau Koefisien Keseragaman ( Coefficient of varians )
RSD : SD X 100
X
X : Nilai Kerenggangan
Contoh kertas untuk mengukur : ( makin banyak makin bagus )

Ketelitian Tinggi
Ketelitian Renggang
( SD nilai ketelitian tinggi 0 dan nilai ketelitian renggang semakin besar )
( Analisis Instrument diawali dengan statistik )

KETEPATAN (ACCURACY)
Ketepatan suatu metode analitik adalah suatu derajat yang menunjukkan seberapa jauh
rata-rata suatu analisis mendekati angka yang sebenarnya, yaitu dengan membandingkan
hasil pengukuran dengan bahan rujukan standar ( reference ).

Ketepatan dari suatu metode dapat ditentukan dengan perhitungan statistik yang biasanya
diukur dengan menghitung penyimpangan data yang di peroleh dari data yang
seharusnya.

Akuransi dan presisi idealnya keduanya benar ( sama-sama tinggi )

SAMPLING
Sampel dalam analisis harus dapat mewakili ( representatif ) materi yang akan di analisa
secara utuh dan harus homogen.
Cara pengambilan sampel yang salah meskipun metode analisis yang digunakan tepat dan
teliti hasilnya tidak akan memberikan hasil yang benar.
Pengambilan sampel dapat secara :
Pengambilan sampel random : ( Cara pengambilan sampel dilakukan terhadap
bahan yang sama homogen / dianggap sama. Contohnya : Larutan sejati, batch
tablet, ampul dsb ).
Pengambilan sampel representatif : ( Jika bahan yang di analisis tidak homogen,
sampel diambil dari bagian yang berbeda dari tiap wadah ).

Homogenisasi contoh padatan :

Campur masing-masing zat (A+D)(B+C) masing-masing campur homogen lalu


campur semua. Sampel di campur + di aduk di bagi 4.

Berulang ulang hingga betul betul homogen.

PENGAMANAN SAMPEL UJI


Setelah dilakukan / diperoleh sampel yang representatif jika tidak segera dilakukan
analisis, sampel harus diberi label dan disimpan didalam tempat yang sesuai untuk
menjamin sifat fisika kimia sampel agar tidak berubah.
Beberapa hal harus di perhatikan dalam penyimpanan sampel :
Kenaikan suhu mengakibatkan hilangnya sampel yang volatil, degradasi analit,
peningkatan reaktifitas kimiawi.
Suhu rendah mengakibatkan terdepositnya analit yang kelarutannya rendah.
Perubahan kelembapan mengakibatkan hidrolisis dan atau kandungan air analit
higroskopis meningkat dengan cepat.
Radiasi UV akan menginduksikan reaksi fotokimia, fotodekomposisi atau
polimerasi.
PRA PERLAKUAN SAMPEL
Pra perlakuan sampel dilakukan untuk mengkondisikan sampel sehingga siap untuk
dilakukan analisis dengan metode tertentu.
Contoh pra perlakuan sampel :
Memanaskan sampel ( 100-120 ) jika analit tahan panas untuk

menghilangkan pengaruh variasi kandungan air.


Menimbang sampel sebelum dan sesudah pemanasan.
Memisahkan sampel ( distilasi, sentrifugasi, filtrasi, ekstraksi dsb ).
Menghilangkan komponen pengganggu.
Memekatkan sampel ( penguapan distilasi ).

PERTIMBANGAN METODE ANALISIS YANG AKAN DIGUNAKAN ANTARALAIN :

Tujuan analisis, biaya dan waktu


Level analit yang diharapkan
Macam sampel dan pretreatment yang diperlukan
Jumlah sampel yang dianalisis
Ketepatan dan ketelitian yang diinginkan
Ketersediaan bahan rujukan, senyawa baku, bahan-bahan kimia dan pelarut yang

dibutuhkan
Peralatan yang tersedia
Kemungkinan gangguan yang dapat terjadi
METODE ANALISIS BERDASARKAN SIFAT-SIFAT FISIKA YANG DIUKUR :
Berat/Bobot
Volume
Absorpsi Radiasi
Emisi Radiasi

Gravimetri
Volumetri
Spekroskopi, Spekrofotometri, Colourimetry, AAS
Fotometri nyala, Spektroskopi emisi,

Fluovescence
Hamburan Radiasi
Turbidimetri, Spektroskopi Raman
Refraksi Radiasi
Refraktometri
Difraksi Radiasi
X ray
Rotasi Radiasi
Polarometri
Potensial Listrik
Potensiometri
Konduktansi Listrik
Konduktimetri
Arus Listrik
Polarografi, Amperometri
Muatan Listrik
Coulometry
Rassio Massa Muatan Spektrometri Massa
Sifat sifat panas
Konduktivitas Panas
RADIASI ELEKTROMAGNETIK

Vibrasi medan magnet menginduksi

vibrasi medan listrik ( VV)

Radiasi elektromagnetik
Perambatan energi vibrasi medan magnet dan medan listrik ( secara ) stimulan
dalam bentuk gelombang sinusoidal.

Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan


magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawaenergi dari satu tempat
ke tempat yang lain. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik.
Penelitian teoritis tentang radiasi elektromagnetik disebut elektrodinamik, subbidang elektromagnetisme.

Gelombang elektromagnetik ditemukan oleh Heinrich Hertz. Gelombang elektromagnetik


termasuk gelombang transversal.

Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi elektromagnetik.


Ketika kawat (atau panghantar seperti antena) menghantarkan arus bolak-balik, radiasi

elektromagnetik dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan arus listrik. Bergantung
pada situasi, gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau
seperti partikel. Sebagai gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan
cahaya), panjang gelombang, dan frekuensi. Kalau dipertimbangkan sebagai partikel,
mereka diketahui sebagai foton, dan masing-masing mempunyai energi berhubungan
dengan frekuensi gelombang ditunjukan oleh hubungan Planck E = Hf, di mana E adalah
energi foton, h ialah konstanta Planck 6.626 10 34 Js dan f adalah frekuensi
gelombang.

Einstein kemudian memperbarui rumus ini menjadi Ephoton = hf.

Gelombang elektromagnetik
Yang termasuk gelombang elektromagnetik
Gelombang

Panjang gelombang

gelombang radio

1 mm-10.000 km

infra merah

0,001-1 mm

cahaya tampak

400-720 nm

ultra violet

10-400nm

sinar X

0,01-10 nm

sinar gamma

0,0001-0,1 nm

Sinar kosmis tidak termasuk gelombang elektromagnetik; panjang gelombang lebih kecil

dari 0,0001 nm.


Sinar dengan panjang gelombang besar, yaitu gelombang radio dan infra merah,
mempunyai frekuensi dan tingkat energi yang lebih rendah. Sinar dengan panjang
gelombang kecil, ultra violet, sinar x atau sinar rontgen, dan sinar gamma, mempunyai
frekuensi dan tingkat energi yang lebih tinggi.

The Electromagnetic Spectrum

Anda mungkin juga menyukai