Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar belakang
Setiap kegiatan penelitian, baik itu dilakukan melalui pendekatan kuantitatif

maupun kualititatif tidak akan terlepas dari data, pengolahan dta, dan analisinya. Data
merupakan bahan baku informasi untuk memberikan gambaran spesifik tentang
obyek penelitian yang kita teliti. Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh
peneliti guna memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Modul
yang sedang Anda pelajari ini merupakan modul mata kuliah Penelitian Pendidikan
yang akan menyajikan tentang pengolahan dan analisis data hasil penelitian. Agar
materi pada modul ini mudah dipahami, sebaiknya ketuntasan Anda pada modulmodul sebelumnya telah tercapai.
Pengolahan dan analisis data hasil penelitian berbeda satu dengan lainnya,
pengolahan data dilakkukan setelah peneliti menyelesaikan seluruh rangkaian
kegiatan penelitian baik dari mulai observasi, penyebaran instrument penelitian serta
pengumpulan sebaran hasil penelitian, lalu berikutnya adalah melakukan pengolahan
hasil data penelitian. Setelah hasil penelitian tersebut diolah, maka kegiatan
berikutnya adalah melakukan analisis data dan biasanya kegiatan ini ditempatkan
pada bagian menjelang akhir yakni sebelum peneliti menyimpulkan hasil penelitian.
analisis data penelitian yang bersifat kualitatif hanya mendeskripsikan bagianbagian
atau poin-point yang ada pada masalah utama, perumusan masalah dan tujuan
penelitian yang telah didukung oleh berbagai informasi di lapangan. Namun untuk
penelitian yang bersifat kuantitatif peneliti hanya mengarahkan analisis data tersebut
kepada kesimpulan yang akan diambil.

Pengolahan data telah dilakukan oleh manusia sejak jaman dahulu kala. Manusia
telah berpikir untuk menemukan peralatan peralatan yang dapat mengolah data
dengan lebih cepat, misalnya : kalkulator, alat ini dapat melakukan perhitungan
perhitungan matematika, menghitung laba, menghitung rumus rumus,
menghitung laporan pembukuan dan sebagainya. Namun penggunaan alat ini
masih belum cukup memenuhi, manusia masih terus berusaha menemukan alat
alat baru yang lebih canggih, yaitu komputer sebagai jawabannya.
1.2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Rumusan masalah
Apa pengertian dari sumber data dan jenis-jenisnya?
Apa pengertian dari pengolahan data?
Apa saja Langkah Langkah Pengolahan Data?
Apa Sifat Pengolahan Data?
Bagaimana prosedur pengolahan data secara manual?
Bagaimana prosedur pengolahan data dengan komputer?

1.3.
Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami definisi sumber data dan
jenis-jenisnya, pengolahan data, langkah-langkah dalam pengolahan data, sifat
dari pengolahan data, dan bagaimana pengolahan data secara manual dan
computer yang penting dalam hasil penelitian.
2. Agar mahasiswa mampu memilih dan menerapkan pengolahan data yang
sesuai dengan penelitiannya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sumber Data

Miles dan Huberman (1992) menyatakan bahwa baik penelitian kualitatif


maupun penelitian kuantitatif sama-sama mengakui adanya dua jenis data, yaitu data
kuantitatif (yang berkaitan dengan kuantitas) dan data kualitatif (yang berhubungan
dengan kualitas). Pada penelitian kualitatif, data-data yang digali lebih menekankan
pada kualitas dan makna proses terjadinya suatu hal, dan dilanjutkan dengan analisis
kualitatifnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua sumber data untuk
mencari data, mengumpulkan sumber data, dan hasil data yang akan diolah, yaitu:
a. Sumber data primer
Data primer diperoleh langsung dari subyek penelitian yang diambil langsung
oleh peneliti kepada sumbernya tanpa ada perantara, dengan cara menggali sumber
asli secara langsung melalui responden. Data diperoleh melalui wawancara dan
pengamatan langsung di lapangan. Data atau informasi juga diperoleh melalui
pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan metode
wawancara (Jonathan Sarwono, 2006).
b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung, diperoleh
dari sumber penelitian yang mampu memberikan data tambahan serta penguatan
terhadap data penelitian. Sumber data sekunder biasanya diperoleh dari
mengumpulkan referensi dari kajian kepustakaan dan dokumentasi dari kegiatan
obyek penelitian yang sedang dilaksanakan dalam kegiatan penelitian.

2.2. Teknik Pengolahan Data


Menurut Hasan (2006), pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh
data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan caracara atau rumus-

rumus tertentu. Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil
pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk
pengkajian lebih lanjut (Sudjana, 2001). Teknik pengolahan data dalam menggunakan
penghitungan komputasi program SPSS ( Statistical Product and Service Solution )
karena program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta system
manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptif dan
kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya
(Sugianto, 2007).
Pengolahan data adalah pengubahan atau transpormasi symbol seperi nomor
dan huruf untuk tujuan peningkatan kegunaanya. Teknik yang dipilih untuk
pengolahan dan analisis data disesuaikan dengan tujuan penelitian, sifat/bentuk dan
skala pengukuran data, serta persyaratan statistik, antara lain: normalitas distribusi
data, penggunaan hipotesis nol, dan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis.
Menurut Jogiyanto Hartono (2006) pengolahan (processing) adalah proses data yang
diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima
informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti
menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.
Data tersebut akan dtangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan
seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan
data (data processing cycles).
Jika tujuan penelitian hanya bersifat deskriptif yaitu sekedar menggambarkan
keadaan yang terjadi pada sample, maka analisis datanya cukup dengan menghitung
nilai rata-rata, standar deviasi, perbedaan nilai rata-rata, frekuensi atau proporsi,
perbedaan proporsi, analisis regresi dan korelasi. Tetapi jika tujuan penelitiannya
bersifat inferensial yaitu ingin meramalkan keadaan populasi berdasarkan data yang
diperoleh dari sample, maka hasil-hasil perhitungan di atas perlu diuji
kebermaknaannya atau tingkat signifikansinya.

Selanjutnya mengenai sifat/ bentuk dan skala pengukuran data, dapat bersifat
kualitatif atau kuantitatif. Data kualitatif berbentuk kategori seperti tinggi / sedang /
rendah, berat / sedang / ringan, baik/rusak, laki-lak / perempuan, setuju/ netral/tidak
setuju, dan sebagainya. Data kuantitatif berbentuk bilangan terdiri dari data diskrit
dan data kontinu. Data deskrit yaitu data hasil menghitung atau membilang misalnya
jumlah orang, jumlah gedung, nomor/ranking 1, 2, 3, dst., dan sebagainya. Data
kontinu adalah data hasil mengukur atau menimbang tinggi badan, luas gedung, berat
badan, dan sebagainya.
Data deskrit terdiri dari data skala nominal dan ordinal, sedangkan data
kontinu terdiri dari data skala interval dan rasio. Pengolahan data merupakan suatu
teknik dalam penelitian kualitatif yang dilakukan setelah data lapangan terkumpul.
Data terbagi menjadi dua, yaitu data lapangan (data mentah) dan data jadi (Satori dan
Komariah, 2010). Sehubungan dengan hal itu, Sudaryanto (dalam Moleong, 2010)
memberi batasan data sebagai bahan penelitian, yaitu bahan jadi (lawan dari bahan
mentah), yang ada karena pemilihan aneka macam tuturan (bahan mentah).
Data lapangan atau data mentah merupakan data yang diperoleh saat
pengumpulan data. Data mentah pada penelitian ini adalah berupa data lisan (berupa
tuturan), data tertulis serta foto. Data lisan dan tertulis tersebut diperoleh melalui
wawancara terhadap narasumber atau subjek penelitian. Data yang berupa foto
merupakan data yang berfungsi mendeskripsikan suatu hal, benda, maupun kejadian
saat observasi maupun saat pengumpulan data. Data lisan didokumentasikan ke dalam
bentuk rekaman suara, sedangkan data tertulis didokumentasikan ke dalam bentuk
tulisan atau catatan penelitian. Data yang ke dua adalah data jadi. Data jadi
merupakan suatu data mentah (data lapangan) yang telah mengalami proses
penyeleksian data. Penyeleksian data mengacu pada permasalahan yang ingin
dipecahkan, yaitu objek penelitian. Pengolahan data dapat dilakukan dengan cara:
(a) persiapan,
(b) penyeleksian.

Persiapan dilakukan dengan menyiapkan seluruh data lapangan, baik yang berupa
rekaman, catatan lapangan, maupun foto. Data yang berupa rekaman suara ditranskrip
atau disalin dalam bentuk tulisan, sedangkan data yang berupa foto dideskripsikan
sesuai gambar. Setelah semua terkumpul, peneliti memulai menyeleksi data sesuai
dengan objek penelitian (kata-kata bahasa Jawa pada istilah-istilah pertukangan
kayu). Data lapangan berupa istilah-istilah pertukangan kayu dijadikan objek kajian,
peneliti menyebut data tersebut dengan istilah data jadi. Data lapangan yang tidak
termasuk dalam kategori tersebut tidak digunakan.
2.3. Langkah Langkah Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap
variabel penelitian yang siapdianalisis. Pengolahan data meliputi kegiatan pengeditan
data, tranformasi data (coding), serta penyajian data sehingga diperoleh data yang
lengkap dari masing-masing obyek untuk setiap variabel yang diteliti.

A. Pengolahan Data Kuantitatif


Kemudian menurut Pengolahan data menurut Hasan ( 2006 ) meliputi kegiatan:

1. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul,
tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan
dilapangan dan bersifat koreksi. Pengeditan adalah pemeriksaan atau koreksi data
yang telah dikumpulkan. Pengeditan dilakukan karena kemungkinan data yang masuk
(raw data) tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan kebutuhan. Pengeditan
data dilakukan untuk melengkapi kekurangan atau menghilangkan kesalahan yang
terdapat pada data mentah. Kekurangan dapat dilengkapi dengan mengulangi
pengumpulan data atau dengan cara penyisipan (interpolasi) data. Kesalahan data
dapat dihilangkan dengan membuang data yang tidak memenuhi syarat untuk
dianalisis.
Contoh kegiatan dalam pengeditan data adalah pemeriksaaan kuesioner yang
telah diisi oleh responden. Aspek-aspek yang perlu diperiksa antara lain kelengkapan
responden dalam mengisi setiap pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Jika
pengisian belum lengkap, peneliti dapat meminta responden untuk mengisinya
kembali. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, sebaiknya kuesioner tersebut tidak
digunakan untuk kepentingan analisis data. Aspek lain yang harus diperiksa adalah
konsistensi responden dalam hal pengisian kuesioner. Misalnya, ketika ditanyakan
tentang status perkawinan responden memberikan jawaban belum kawin, akan tetapi
ketika ditanya jumlah anak responden menjawab 2 orang. Dari kedua jawaban
tersebut, terlihat inkonsistensi dalam memberikan jawaban. Artinya, terdapat salah
satu jawaban yang salah. Hal-hal seperti inilah yang perlu dicermati pada tahap
pengeditan data
2. Coding (Pengkodean)
Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam
katagori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka atau huruf
yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan
dianalisis. Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu pada tiaptiap data termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama. Kode adalah

simbol tertertu dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikan identitas data.
Kode yang diberikan dapat memiliki makna sebagai data kuantitatif (berbentuk skor).
Kuantikasi atau transformasi data menjadi data kuantitatif dapat dilakukan dengan
memberikan skor terhadap setiap jenis data dengan mengikuti kaidahkaidah dalam
skala pengukuran
Pengkodean data dapat dibedakan atas beberapa hal berikut ini.

1) Pengkodean terhadap Jawaban yang Berupa Angka


Contoh pemberian kode untuk jawaban yang berupa angka.

Apabila jawaban berupa angka tersebut terdapat dalam bentuk interval, maka perlu
pengkodean sendiri. Perhatikan contoh berikut ini.

2) Pengkodean terhadap Jawaban dari Pertanyaan Tertutup


a) Pertanyaan untuk mengetahui pendapat responden

b) Pertanyaan dengan jawaban bertingkat

3)

Pengkodean

terhadap

Jawaban

dari

Pertanyaan

Perhatikan contoh pengkodean berikut ini.

4) Pengkodean terhadap Jawaban dari Pertanyaan Terbuka

Semi

Terbuka

Untuk jenis ini, sebelum melakukan pengkodean, peneliti harus membuat


kategorisasi atas jawaban-jawaban dari pertanyaan terbuka ini karena variasi jawaban
yang diperoleh barangkali cukup banyak. Untuk membuat kategori jawaban harus
memerhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
a) Perbedaan kategori jawaban harus tegas, agar tidak tumpang tindih antara jawaban
yang satu dengan jawaban yang lainnya.
b) Jika terdapat jawaban yang tidak sesuai dengan kategori yang sudah disusun, maka
jawaban tersebut dikelompokkan dalam lain-lain. Namun persentase jawaban untuk
lain-lain harus kecil, karena jika terlampau tinggi banyak informasi yang terbuang.
Mari kita perhatikan bersama contoh pengkodean berikut ini. Bagaimanakah
tanggapan Anda tentang tayangan sinetron bertemakan percintaan remaja di televisi
swasta di Indonesia?
a. Sangat baik, karena kita sedang butuh hiburan seperti itu.
b. Cukup baik.
c. Kurang baik, karena tidak layak ditonton anak-anak di bawah umur.
d. Tidak tahu.
e. Dibanding tahun lalu, sinetron seperti itu tahun ini sedikit meningkat.
f.
g.

Sinetron
Perlu

seperti

penambahan

itu
jumlah

terlalu
jam

sedikit,
tayang

sehingga
untuk

sinetron

membosankan.
seperti

itu.

h. Tidak memberi jawaban.


Bentuk pengkodean berdasarkan kategori jawaban yang telah dibuat adalah
sebagai berikut.

Setelah seluruh data responden dalam daftar pertanyaan diberi kode, maka
langkah berikutnya adalah menyusun buku kode. Buku kode ini sebagai pedoman
untuk memindahkan kode jawaban reponden dalam kuesioner ke lembaran kode,
yang

kemudian

juga

akan

berguna

sebagai

pedoman

peneliti

dalam

mengidentifikasikan variable penelitian yang akan digunakan dalam analisis data


(membaca tabulasi data).
3. Pemberian skor atau nilai
Dalam pemberian skor digunakan skala Likert yang merupakan salah satu
cara untuk menentukan skor. Kriteria penilaian ini digolongkan dalam empat
tingkatan dengan penilaian sebagai berikut:
a. Jawaban a, diberi skor 4
b. Jawaban b, diberi skor 3
c. Jawaban c, diberi skor 2
d. Jawaban d, diberi skor 1 (Sudjana, 2001).

4. Tabulasi
Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode
sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi diperlukan
ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Tabel hasil Tabulasi dapat berbentuk:
a. Tabel pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode dari kuesioner
atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai arsip.
b. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat responden tertentu dan
tujuan tertentu.
c. Tabel analisis, tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah dianalisa
(Hasan, 2006)

Menurut gumilar rahmat (2013) adapun langkah-langkah pengolahan dta sebgai


berikut:
1. Uji normalitas dan homogenitas data
a. Uji normalitas data
Uji normalitas data adalah pengujian data yang dilakukan untuk
melakukan pengecekan apakah data penelitian kita berasal dari populasi
yang sebenarnya normal. Pengujian perlu dilakukan karena semua
perhitungan satatistik parametik memiliki asumsi atau anggapan bahwa
data yang akan dianalisis berasal dari populasi yang sebenarnya normal.
Pengujian perlu dilaksanakan karena semua perhitungan statistik
parametirik memiliki asumsi normalitas sebaran. Formulasi atau rumus
digunakan untuk melaksanakan suatu uji (t-test misalnya) dibuat degan
berasumsi bahwa data akan dianalisis berasal dari populasi yang
sebenarnya normal. Apabila sudah diketahui bahwa data berbentuk kurva
normal maka analisis chi square. Berkut ini adalah proses pengujian
normalitas data:
Perumusan formula hipotesis
Penetuan taraf nyata
Menetukan kriteria pengujian hipotesis
Menetukan kriteria pengujian hipotesis
Membuat kesimpulan
b. Uji homogenitas data
Uji homogenitas data dimaksudkan untuk membuktikan bahwa dua atau
lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variasi
yang sama. Pada analisis sinergi, syarat-syarat analisis yang dibutuhkan
adalah bahwa galat regeresi untuk setiap pengelompokan berdasarkan
bariabel terkaitnya memeiliki variasi yang sama.
2.4. Sifat Pengolahan Data
Ada beberapa sifat pengolahan data yang membedakan dengan apikasi computer lain.

a. menjalankan tugas yang penting. Seperti dijelaskan diatas perusahaan tidak


memilih apakah ia melakukan pengolahan data atau tidak. Pengolahan data
adalah aktivitas yng diperlukan.
b. Mengikuti prosedur dan standart secara relative.
c. Mendapatkan data yang lengkap, karena

record

pengolahan

data

menggambarkan aktivitas secara lengkap maka akan menjadi alat untuk


merekrontruksi kembali tindakan dan transaksi tersebut urut suatu saat bila
diperlukan.
d. Mempunyai focus historis yang paling utama. Data yang dikumpulkan oleh
system pengolahan data biasanya menggambrkan apa yang telah terjadi
dimasa lalu.
e. Memberikan informasi pemecahan masalah masalah minimal. System
pengolahan data menghasilkan beberapa output informasi.
B. Pengolahan Data Kualitatif
a. Pengertian Analisis Data Kualitatif
Berikut ini beberapa orang ahli yang merumuskan Pengertian analisis data
dalam penelitian kualitatif.
1) Bogdan
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat dipahami dengan mudah, dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting untuk dipelajari, dan membuat kesimpulan
yang dapat diceritakan kepada orang lain.
2) Susan Stainback
Analisis data adalah hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif. Hal ini
berarti mengkaji dan memahami hubungan-hubungan dan konsep dalam daya
sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi.
3) Spradley

Analisis dalam penelitian jenis apapun merupakan cara berpikir. Hal


itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk
menentukan bagian, hubungan antarbagian, dan hubungannya dengan
keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unitunit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan akan dipelajari, serta membuat kesimpulan, sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data dalam penelitian
kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang
diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan
hipotesis yang dirumuskan dari data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi
secara berulang-ulang sehingga dapat disimpulkan apakah hipotesis itu dapat
diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul.
b. Proses Analisis Data Kualitatif
Mulai kapankah proses analisis data dalam penelitian kualitatif
dimulai atau dilaksanakan? Sebenarnya jika kamu pahami, analisis data dalam
penelitian ini sudah dimulai sejak sebelum memasuki lapangan penelitian,
selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Menurut S. Nasution,
(2003) analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,
sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil
penelitian. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan
selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam
kenyataannya analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data daripada setelah selesai pengumpulan data. Bagaimanakah proses
analisis data seperti yang dikatakan oleh S. Nasution di atas apabila
dijabarkan dalam sebuah penelitian kualitatif?

1) Analisis Sebelum di Lapangan


Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum kita
melakukan penelitian sebenarnya atau dengan kata lain sebelum kita terjun
untuk mengumpulkan data di lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil
dari studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk
menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih
bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di
lapangan. Sebagai contoh, jika seseorang ingin mencari pohon mahoni di
suatu hutan. Berdasarkan karakteristik tanah dan iklim, maka dapat diduga
bahwa di dalam hutan tersebut terdapat pohon mahoni. Oleh karena itu,
peneliti kemudian mengajukan usulan penelitian, di mana fokusnya adalah
ingin menemukan pohon mahoni pada hutan tersebut lengkap dengan
karakteristiknya. Begitu peneliti memasuki lapangan, dalam hal ini adalah
hutan, ternyata tidak ada pohon mahoninya. Jika penelitian kuantitatif, tentu
akan membatalkan penelitiannya. Tetapi dalam penelitian kualitatif tidak
demikian, karena fokus penelitian bersifat sementara, dan akan berkembang
setelah di lapangan. Karena itu tepat sekali jika analisis data dalam penelitian
kualitatif berlangsung selama proses penelitian.
2) Analisis Selama dan Setelah di Lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam
periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis
terhadap jawaban dari informan. Apabila jawaban yang diwawancarai setelah
dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan
pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sehingga diperoleh data yang kredibel.
Secara umum, penelitian kualitatif dalam melakukan analisis data banyak
menggunakan model analisis yang dicetuskan oleh Miles dan Huberman yang
sering disebut dengan metode analisis data interaktif. Mereka mengungkapkan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah


jenuh. Aktivitas dalam analisis data kualitatif ada tiga, yaitu tahap reduksi
data, display data, dan kesimpulan atau verifikasi.

1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, sehingga perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, semakin lama
peneliti ke lapangan, maka jumlah data yang diperoleh akan semakin banyak,
kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi
data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, serta dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya apabila

diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan, seperti komputer, notebook,
dan lain sebagainya. (Sugiyono,2005)
Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan
dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu,
apabila peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang
dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus
dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Reduksi data merupakan
proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keleluasaan, dan kedalaman
wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data
dapat mendiskusikan dengan teman atau orang lain yang dipandang cukup menguasai
permasalahan yang diteliti. Melalui diskusi itu, wawasan peneliti akan berkembang,
sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan
teori yang signifikan. (Sugiyono,2005)
2. Display Data (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.
Dalam penelitian kuantitatif, penyajian data dapat dilakukan dengan menggunakan
tabel, grafik, pictogram, dan sebagainya. Melalui penyajian data tersebut, maka data
terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah
dipahami. Beda halnya dalam penelitian kualitatif, di mana penyajian data dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, dan sejenisnya. Menurut
Miles dan Huberman, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan adanya
penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
Selanjutnya oleh Miles dan Huberman disarankan agar dalam melakukan display
data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network
(jaringan kerja), dan chart. (Sugiyono,2005)
3. Analisis Data

Menurut Brhan bungin (2003) Contoh analisis data yang dipergunakan seperti
model Content Analisis, yang mencakup kegiatan klarifikasi lambang-lambang yang
dipakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria-kriteria dalam klarifikasi, dan
menggunakan teknik analisis dalam memprediksikan. Adapun kegiatan yang
dijalankan dalam proses analisis ini meliputi : (1) menetapkan lambang-lambang
tertentu, (2) klasifikasi data berdasarkan lambang/simbol dan, (3) melakukan prediksi
atas data.

4. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi


Langkah ketiga dalam analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Miles
dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan mengalami perubahan apabila tidak
ditemukan buktibukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan
yang kredibel
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak.

Mengapa bisa demikian? Karena seperti telah dikemukakan di atas bahwa masalah
dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah peneliti berada di lapangan.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu
objek yang sebelumnya masih remang-remang atau bahkan gelap, sehingga setelah
diteliti menjadi jelas. Kesimpulan ini dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,
maupun hipotesis atau teori.
Untuk lebih jelasnya, tahapan analisis data dalam penelitian kualitatif menurut
Miles dan Huberman ini akan diilustrasikan dalam bagan yang disajikan oleh
Sugiyono seperti berikut ini. (Sugiyono,2005)

5. Meningkatkan Keabsahan Hasil


1) Kredibilitas (Validitas Internal)
Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan melalui :

Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di lapangan;


Pengamatan secara terus menerus
Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mencek kebenaran data dengan
membandingkannya dengan data yang diperoleh sumber lain, dilakukan,

untuk mempertajam tilikan kita terhadap hubungan sejumlah data


Pelibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik

dalam proses penelitian


Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai kepercayaan akan

kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan, copy-an , dll
Membercheck, pengecekan terhadap hasil-hasil yang diperoleh guna
perbaikan dan tambahan dengan kemungkinan kekeliruan atau kesalahan
dalam memberikan data yang dibutuhkan peneliti.

2) Transferabilitas
Bahwa hasil penelitian yang didapatkan dapat diaplikasikan oleh pemakai
penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat yang tinggi bila para pembaca laporan
memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan fokus
penelitian.
3) Dependabilitas dan Conformabilitas
Dilakukan dengan audit trail berupa komunikasi dengan pembimbing dan
dengan pakar lain dalam bidangnya guna membicarakan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penelitian berkaitan dengan data
yang harus dikumpulkan.
6. Narasi Hasil Analisis

Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi dalam bentuk


teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup seperti foto dan video dan
lain-lain. Dalam menarasikan data kualitatif ada beberap hal yang perlu diperhatikan
yaitu; 1) Tentukan bentuk (form) yang akan digunakan dalam menarasikan data. 2)
Hubungkan bagiamana hasil yang berbentuk narasi itu menunjukan tipe/bentuk
keluaran yang sudah di disain sebelumnya, dan. 3) Jelaskan bagimana keluaran yang
berupa narasi itu mengkoparasikan antara teori dan literasi-literasi lainnya yang
mendukung topik.
2.5. Pengolahan Data Secara Manual

2.6. Pengolahan Data Dengan Komputer


Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti
menghitung. Karena luasnya bidang ilmu komputer, para pakar dan peneliti sedikit
berbeda

dalam

mendefinisikan

termininologi

komputer.(Suyanto,

Asep

Herman,2015)
Hamacher (Computer Organization), komputer adalah mesin penghitung
elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian
memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan
menghasilkan output berupa informasi.
Blissmer (Computer Annual Komputer), komputer adalah suatu alat elektonik
yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut: menerima input, memproses
input tadi sesuai dengan programnya, menyimpan perintah-perintah dan hasil dari
pengolahan, menyediakan output dalam bentuk informasi
Fuori (Introduction to The Computer: The Tool of Business), komputer adalah
suatu pemroses data yang dapat melakukan perhitungan besar secara cepat, termasuk
perhitungan aritmetika dan operasi logika, tanpa campur tangan dari manusia.

Donald H. Sanders (Computer Today), Komputer adalah sistem elektronik untuk


memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya
secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan
menghasilkan output dibawah pengawasan suatu langkah-langkah, instruksi-instruksi
program yang tersimpan di memori (stored program).
Gordon B.Davis (Introduction to The Computer), Komputer tipe khusus alat
penghitung yang mempunyai sifat tertentu yang pasti.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa komputer adalah :
Alat elektronik
Dapat menerima input data
Dapat mengolah data
Dapat memberikan informasi
Menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer ( stored
program)
Dapat menyimpan program dan hasil pengolahan
Bekerja secara otomatis
Sedangkan pengertian program adalah kumpulan dari instruksi atau perintah
terperinci yang sudah dipersiapkan supaya komputer dapat melakukan fungsinya
dengan cara yang sudah tertentu.
Pengolahan data dengan mempergunakan komputer terkenal dengan nam
Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Elektronik Data Processor (EDP). Data
adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan. Data dapat berupa
angka-angka, huruf-huruf atau symbol-simbol khusus atau gabungan darinya. Data
mentah masih belum bisa bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut.
Pengolahan data (data processing) adalah manipulasi dari data ke dalam bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti, berupa suatu informasi. Informasi (information)
adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih

berarti dari suatu kejadian. Jadi pengolahan data elektronik (PDE) atau elektronik
data processing (EDP) adalah manipulasi menggunakan suatu alat elektronik, yaitu
komputer. .(Suyanto, Asep Herman,2015)
Byte/Karakter
Merupakan satuan data paling kecil. Karakter bisa berbentuk huruf (A s/d Z atau a
s/d z), berbentuk angka (0 s/d 9) ataupun berbentuk tanda baca lainnya.
Field
Merupakan kumpulan dari karakter-karakter yang membentuk suatu arti tertentu
misalnya Field untuk Nomor Mahasiswa, Field untuk Nama Mahasiswa, Filed untuk
Mata Pelajaran dan lainnya.
Record
Merupakan kumpulan dari field-field yang membentuk sebuah arti. Misalkan
kumpulan field NIM, NAMA, MATERI pada akhirnya membentuk sebuah record.
File
File merupakan kumpulan dari record-record. Dengan demikian, hirarchi penyajian
data dengan urutan dari kecil ke besar
2.6.1. Siklus Pengolahan Data komputer
Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar, yang disebut
dengan siklus pengolahan data (data processor cycle) yaitu input, processing, dan
output.

Tiga tahap dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat dikembangkan
lebih lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan (expended data processing
cycle) dapat ditambahkan tiga atau lebih tahapan lagi, yaitu : origination, storage,
distribution.

2.6.2. Siklus Pengolahan Data yang Dikembangkan


Origination.
Tahap ini berhubungan dengan proses dari pengumpulan data yang biasanya
merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen dasar.
Input.
Tahap ini merupakan proses pemasukan data ke dalam proses computer lewat
alat input (input device)
Processing.
Tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukkan
yang dilakukan dilakukan alat pemroses (processing device) yang dapat berupa
proses

menghitung,

membandingkaqn

mengklasifikasikan,

mengurutkan,

mengendlikan atau mencari di storage.


Output.
Tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data
alat output (output device) yang berupa informasi.
Storage.

Tahap ini merupakan proses perekaman hasil pengolahan ke simpanan luar


(storage) dapat dipergunakan sebagai bahan input untuk proses selanjutnya. Pada
gambar, tampak adanya 2 buah anak panah yang berlawanan arah, menunjukan hasil
pengolahan dapat disimpan di storage dan dapat diambil kembali untuk proses
pengolahan data selanjutnya.
2.6.3. Sistem Komputer
Agar Komputer dapat digunakan untuk mengolah data, maka harus berbentuk
system computer (Computer System), system adalah jaringan dari pada elemenelemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan
suatu tujuan pokok dari system tersebut.
Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data untuk
menghasilkan informasi. Supaya tujuan pokok tersebut terlaksana, maka harus ada
elemen-elemen yang mendukungnya. Elemen-elemen dari sistem komputer adalaha
software, hardware, dan brainware. .(Suyanto, Asep Herman,2015)
Hardware (perangkat keras/piranti keras) adalah peralatan di sistem komputer
yang secara fisik terlihat dan dapat dijamah.
Sofware (perangkat lunak/piranti lunak) adalah program yang berisi perintahperintah untuk melakukan pengolahan data.
Brainware adalah manusia yang terlibat di dalam mengoperasikan serta mengatur
system computer.
Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan
membentuk satu kesatuan. Hardware tanpa adanya software, maka tidak akan
berfungsi seperti yang diharapkan, hanya berupa benda mati saja. Sofware yang akan
mengoperasikan hardwarenya. Hardware yang sudah didukung oleh software juga
tidak akan berfungsi kalau tidak ada manusia yang mengoperasikannya.

2.6.4. Keunggulan Komputer


Komputer mempunyai kecepatan dalam menjalankan suatu operasi dasar,
seperti misalnya perhitungan pertambahan, pengurangan, pembagian, dan yang
lainnya sangat cepat. Adapun satuan kecepatan proses komputer adalah sebagai
berikut :
- Millisecond (ms) = kecepatan ribu operasi per detik ( 1 / 1.000 )
- Microsecond (us) = kecepatan juta operasi per detik ( 1 / 1.000.000 )
- Nanosecond (ns) = milyard operasi per detik ( 1 / 1.000.000.000 )
- Picosecond (ps) = triliun operasi per detik ( 1 / 1.000.000.000.000 )
Komputer mempunyai ketepatan dalam melakukan operasi, namun komputer akan
mengalami kesalahan bilamana komponennya rusak dan data yang dimasukkan salah,
maka hasilnya akan salah.
Komputer mempunyai ingatan (memori) dan tempat penyimpanan (hardisk) yang
besar sesuai keinginan pemakai. Adapun satuan memori komputer adalah sebagai
berikut:

1 Byte = kapasitas 8 bit atau 1 karakter


1 KB (Kilobyte) = kapasitas 1024 byte
1 MB (Megabyte) = kapasitas 1024 KB atau 1.048.576 byte
1 GB (Gigabyte) = kapasitas 1024 MB / 1.048.576 KB / 1.073.741.824 byte
1 Terrabyte = kapasitas 1.099.511.627.776 bit / 137.438.953.472 byte
Walaupun komputer kelihatannya lebih unggul dari manusia, tetapi ada beberapa
kelemahan yang tidak bisa menyamai manusia. Manusia mempunyai inisiatif dan
dapat beradaptasi terhadap situasi yang berbeda sedangkan komputer tidak dapat
melakukan hal tersebut karena beroperasi secara pasti menurut program yang
diberikan.
Menurut Audit Kinerja Publik (2007) Proses analisis data kuantitatif dapat
dengan mudah dilakukan bila menggunakan program-program komputer yang telah
dirancang khusus untuk keperluan analisis data. Salah satu contoh program komputer
yang banyak digunakan untuk analisis data kuantitatif pada penelitian-penelitian ilmu
social adalah Statistical Package for Social Sciences (SPSS). Program ini mempunyai
kemampuan untuk melakukan analisis statistik dari yang paling sederhana seperti
melihat kecenderungan sentral data hingga yang paling kompleks. Program lain yang
bisa digunakan antara lain: Oracle, Microsoft Access, Foxpro Database, Dbase, dll.
Dengan bantuan program komputer, proses persiapan dan analisis data dapat
dilakukan dengan cepat dan efisien serta hasilnya lebih akurat SPSS merupakan
pilihan yang lebih efektif untuk analisis yang mendalam dari pada program aplikasi
spreadsheet yang lain. Dengan SPSS tercakup seluruh fungsi yang ada pada program
spreadsheet lain dan penggunaannya sangat mudah. Beberapa kelebihan program
SPSS adalah:
a. Variasi grafik lebih banyak.
SPSS membantu dalam memahami data, karena bisa dengan cepat memberikan
deskriptif

dan frekuensi data. SPSS lebih unggul daripada program spreadsheet lain karena
memiliki lebih banyak variasi grafik.
b. Eksplorasi data lebih mudah.
Dengan SPSS kita tidak akan khawatir bila merubah data sebab tidak perlu
membentuk, menjalankan dan memformat ulang tabel. Dengan menggunakan tabel
pivot multi dimensional, SPSS membuat eksplorasi data semakin mudah
c. Fungsi help yang lengkap.
SPSS memiliki serangkaian alat tes statistik untuk mengetahui pentingnya suatu
hubungan atau perbedaan. Ditambah fungsi help "What's This?" menerangkan segala
hal yang ingin kita ketahui seperti definisi, aturan, pedoman, dan Iain-Iain. Fungsi
help dalam spreadsheet hanya memberitahu perintah yang harus diikuti untuk
melakukan suatu tugas, SPSS memberi pop-up definisi istilah statistik dan
patokan/pedoman untuk menginterpretasikan hasil. Online help tersedia pada SPSS
for Windows. Sebagai tambahan kita bisa mendapat panduan teknikal dan statistikal
terbaik melalui telepon, faks atau e-mail atau pada website SPSS
d. Menghemat waktu dan meningkatkan produktivitas.
SPSS menghemat waktu jika kita menghendaki laporan atau grafik hanya dengan satu
klik mouse. Berbeda dengan spreadsheet, yang dirancang untuk penghitungan baris
dan kolom, SPSS yang mudah dan dukungan database membuatnya begitu mudah
mengolah dan memanipulasi data untuk melakukan analisis yang mendalam
e. Lebih menyenangkan dengan fungsi view label.
SPSS memberi gambaran yang lebih baik mengenai data sebab dengan fungsi view
label, kita akan bekerja dengan kata-kata (label) daripada menggunakan angka (kode)
dan label secara otomatis digunakan pada grafik dan laporan kita
f. Hasil yang akurat bahkan jika beberapa data "hilang" /tidak tersedia.
Jika kita temui data hilang (missing data) pada saat pemrosesan data atau
menginginkan untuk menguantifikasikan perbedaan yang signifikan terhadap
pemyataan survai yang tak terjawab, SPSS secara otomatis memberikan pada kita
informasi yang lebih baik dan akurat dibandingkan dengan spreadsheet lain.

g. Mudah dan cepat untuk mengetahui jika ada masalah dengan data kita.
SPSS membantu kita melihat kesalahan data-entry atau data yang tidak
biasa/menyimpang yang mungkin ingin kita kesampingkan dari analisis atau melihat
lebih dekat sebelum kita
menulis laporan akhir.
h. Mengolah data lebih mudah.
SPSS membuat analisis data dari spreadsheet, database dan file yang
strukturnya kompleks menjadi mudah. Dengan demikian, SPSS menghilangkan risiko
data mengubah secara tak sengaja sewaktu melakukan analisis.
i. Mampu bekerja dengan database yang ukurannya sangat besar.
Tak usah takut jika program spreadsheet tidak mampu bekerja dengan data
base yang sangat besar, SPSS dapat menganalisis seluruh data tanpa risiko.
j. Fungsi statistik yang sangat lengkap (program Add-on)
Spreadsheets membatasi kita hanya pada fitur statistik dasar, sementara SPSS
memberi kita seluruhnya pada produk standarnya. Kita dapat dengan mudah
membawa tugas kita ke tingkat lanjutan dengan memilih seperangkat modul add-on
yang terintegrasi

2. Langkah-langkah dalam mengolah data menggunakan program SPSS


Menutut Audit Kinerja Publik (2007) Uraian rinci mengenai prosedur
pengolahan data menggunakan program SPSS dapat dibaca pada manual program.
Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data adalah
sebagai berikut:
a. Data Entry (memasukkan data) yang diperoleh dari survai ke dalam program
SPSS. Hal ini biasa dilakukan dengan memasukkan data langsung ke Data Editor
atau menggunakan program lain yang lebih dikuasai misalnya program spreadsheet,

database atau file data teks. Dengan SPSS kita bisa membuka file data yang
sebelumnya telah kita simpan dengan SPSS, maupun membaca data dari program
lain.
b. Pada saat memasukkan data ke dalam program SPSS kita akan diminta
menentukan variable (nama, jenis data, jumlah karakter, desimal, dsb).
c. Setelah seluruh data tertabulasi, pilih prosedur analisis yang akan digunakan
melalui menu Tools baik untuk melakukan penghitungan statistik maupun membuat
grafik.
d. Pilih variable yang akan dianalisis. Dengan SPSS, prosedur pemilihan variable
yang akan kita analisis disajikan dalam bentuk dialog box.
e. Jalankan prosedur yang kita pilih dan hasilnya dapat kita lihat pada jendela SPSS
Viewer seketika itu juga. Perubahan terhadap prosedur analisis yang dipilih dan
variable yang akan dianalisis sangat mudah dilakukan. Setiap perubahan akan selalu
diminta konfirmasi sehingga kita tidak takut kehilangan data kita.

DAFTAR PUSTAKA

Suyanto, Asep Herman. 2015. Pengenalan computer. Yogyakarta: Andi


Audit Kinerja Publik. 2007. Pengumpulan & Pengolahan Data. Jakarta: Pusat
Pendidikan Dan Pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan Dan
Pembangunan

Anda mungkin juga menyukai