HEMATOLOGI
ASUHAN KEPERAWATAN TALASEMIA
Disusun Oleh:
1. Dwi Septi Wulansari
2. Linda Nur Anggreheni
3. Nadia Ulfa Donella
4. Ni Wayan Ida Purnami
5. Nia Nur azizah
6. Nina Ardiyanti
7. Putu Jiwatmaja Krisna WYP
8. Siti muliawati Dewi
9. Sri Wulandari
10. Ulfi Rizky Eristiyani
A. Definisi
Thalasemia
merupakan
sindrom kelainan
yang
diwariskan
tersebut
karena
hemoglobin
yang
tidak
normal
(hemoglobinopati).
Klasifikasi thalassemia dibedakan atas :
1. Thalasemia minor
: ditandai oleh anemia mikrositik, bentuk
heterozigot
2. Thalasemia mayor
bantuan transfusi.
3. Thalasemia intermedia
ditandai
oleh
splenomegali,
bentuk
homozigot.
C. Manifestasi klinis
1. Thalasemia Minor/thalassemia trait adalah tampilan klinis normal,
splenomegaly dan hepatomegali ditemukan pada sedikit penderita,
hyperplasi eritroid stipples ringan sampai sedang pada sumsum tulang,
bentuk homozigot, anemia ringan, MCV rendah. Pada penderita yang
berpasangan harus diperiksa karena karier minor pada kedua pasangan
dapat menghasilkan keturunan dengan thalassemia mayor.
Pada anak-anak sering dijumpai adanya :
Gizi buruk.
Perut buncit karena pembesaran limpa dan hati yang mudah
diraba.
Aktivitas tidak aktif karena pembesaran limpa dan hati
(Hepatomegali), limpa yang besar ini mudah ruptur karena
lebar.
Keadaan kuning pucat pada kulit, jika sering ditranfusi,
kulitnya menjadi kelabu karena penimbunan besi.
D. Patofisiologi
Pernikahan
penderita
Pembentukan
rantai dan
diretikulo tidak
seimbang
-
Rantai
kurang
dibentuk
disbanding
- Rantai tidak
dibentuk
sama sekali
- Rantai
dibentuk
tetapi tidak
Kompensansi
O2 dan nutrisi
menutupi
tubuh
tidak ditransport
Hiperplasi
membentuk
secara adekuat
sumsum
tulang
Penurunan penyakit
secara autosomal
Thalasemia
Gangguan
pembentukan
rantai dan
- Pembentukan
rantai dan
- Penimbunan
dan
pengendapan
rantai dan
Tubuh merespon
dengan
Aliran
darahO2
Pengikatan
Anemia
pembentukan
Hipoksia
keorgan
oleh RBCfital dan
Gangguan
sintesis rantai
Rantai kurang
Hemolisis
terbentuk dari
pada
rantai
- Eritropoesis
darah yang
tidak efektif
dan
Thalasemia
penghancura
n precurson
eritrosit dan
Tidak
terbentuk
intramedula
Hba
Sintesis Hb
eritrosit
hipokrom &
Membentuk
mikrositer
inklosion
bodies
- Hemolisis
eritrositpada
yang
Menempel
immature
dinding
eritrosit
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
Deformitas tulang
Ekspansi massif
sumsum tulang
- Perubahan
wajah
dan
bentuk wajah
kranium
- Penonjolan
P
tukang
tengkorak
Pertumbuhan
pada tulang
Perasaan
berbeda
maksila
dengan
orang lain
- Terjadi face
Gambaran diri
negatif
Merangsang
Eritropoesis
Pembentukan
RBC baru yang
immature dan
mudah lisis
Hb
perlu
tranfusi
Terjadi
peningkatan Fe
Hemosiderosis
Gangguan citra
diri
Pigmentasi kulit
(coklat
Hemokromatesis
Kerusakan
integritas kulit
Frekuensi nafas
Fibrosis
Metabolism sel
Pertumbuhan sel
dan otak
Keterlambatan
pertumbuhan
dan
Perubahan
pembentukan ATP
Energy yang
dihasilkan
Kelemahan fisik
Intoleransi
Ketidakefektifa
n pola nafas
Paru - paru
Pancreas
DM
Jantung
Limfa
Payah jantung
Splenomegali
Imunitas
Plenokromi
Resiko Infeksi
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang perlu untuk menegakkan diagnosis
thalassemia ialah:
1. Darah
Pemeriksaan darah yang dilakukan pada pasien yang dicurigai
menderita thalasemia adalah :
a. Darah rutin.
Kadar hemoglobin menurun. Dapat ditemukan penurunan jumlah
eritrosit, peningkatan jumlah lekosit. Bila terjadi hipersplenisme
akan terjadi penurunan dari jumlah trombosit.
b. Hitung retikulosit.
Hitung retikulosit meningkat antara 2-8 %.
c. Gambaran darah tepi.
Anemia pada thalassemia mayor mempunyai sifat mikrositik
hipokrom. Pada gambaran sediaan darah tepi akan ditemukan
retikulosit, poikilositosis, tear drops sel dan target sel.
d. Serum Iron & Total Iron Binding Capacity.
e. Kedua pemeriksaan ini dilakukan untuk menyingkirkan
kemungkinan anemia terjadi karena defisiensi besi. Pada anemia
defisiensi besi SI akan menurun, sedangkan TIBC akan meningkat.
f. Tes Fungsi Hepar
Kadar unconjugated bilirubin akan meningkat sampai 2-4 mg%.
bila angka tersebut sudah terlampaui maka harus dipikir adanya
kemungkinan hepatitis, obstruksi batu empedu dan cholangitis.
Serum SGOT dan SGPT akan meningkat dan menandakan adanya
kerusakan hepar. Akibat dari kerusakan ini akan berakibat juga
terjadi kelainan dalam faktor pembekuan darah.
2. Elektroforesis Hb.
Diagnosis definitif ditegakkan dengan pemeriksaan elektroforesis
hemoglobin. Pemeriksaan ini tidak hanya ditujukan pada penderita
thalassemia saja, namun juga pada orang tua, dan saudara sekandung
jika ada. Pemeriksaan ini untuk melihat jenis hemoglobin dan kadar
HbA2. Petunjuk adanya thalassemia adalah ditemukannya Hb Barts
dan Hb H. Pada thalassemia kadar Hb F bervariasi antara 10-90%,
sedangkan dalam keadaan normal kadarnya tidak melebihi 1%.
3. Pemeriksaan sumsum tulang.
gambaran
mozaik
pada
tulang.
Tulang
terngkorak
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT THALASEMIA
A.
1.
Pengkajian
Asal keturunan / kewarganegaraan.
Thalasemia banyak dijumpai pada bangsa disekitar Laut Tengah
(Mediterania), seperti Turki, Yunani, Cyprus, dan lain-lain. Di Indonesia
sendiri, thalasemia cukup banyak di jumpai pada anak, bahkan
2.
4.
Pola aktivitas.
Anak terlihat lemah dan tidak selincah anak seusianya. Anak lebih
banyak tidur/ istirahat, karena bila beraktivitas seperti anak normal
B.
1.
Diagnosa Keperawatan.
Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
berkurangnya komponen seluler yang penting untuk menghantarkan
oksigen/ zat nutrisi ke sel.
2.
3.
7.
C.
N
o
1
Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Perubahan
Tujuan
Setelah
palpasi
berhubungan
keperawatan
perifer,
dengan
selama 1 X 12 jam
perhatikan
berkurangnya
diharapkan
kekuatan
komponen
mampu
seluler
penting
klien
yang mempertahankan
untuk perfusi
jaraingan
menghantarkan
adekuat
yang
oksigan/zat
dibuktikan dengan
nutrisi ke sel.
nadi
dan
pengkajian
neurovaskuler
sirkulasi.
- Untuk
mengetahui
status
kesadaran
klien.
- Untuk
mensuplai
kebutuhan
tubuh
periodik,
contoh sensasi,
gerakan
nadi,
warna
kulit
atau suhu.
- Berikan
oksiganasi
indikasi
dan
keadekuatan
kesamaan.
- Lakukan
sesuai
sirkulasi
dengan
oksigen
Intoleransi
Setelah
aktifitas
asuhan
berhubungan
keperawatan
bantu
dengan
dilakukan - Kaji
seimbangnya
diharapkan
kebutuhan
mampu :
anak
dalam aktifitas
sehari-
kemampuan
dan
hari
beristirahat dengan
tenang serta dapat
melakukan aktifitas
sesuai kemampuan.
toleransi anak.
- Berikan
anak
aktifitas
anak
melakukan
sesuai
berguna
untuk
mempercepat
pemulihan
bermain.
- Berikan
anak
kondisi
anak.
tidur
istirahat
sesuai
denagn
kondisi
3
membantu
kemampuan.
- Istirahat yang cukup
misalnya
dan
dapat
aktifitas
pengalihan
periode
atau
kebutuhan pasien.
- Aktifitas
pengalihan
yang melebihi
anak
toleransi - Menetapkan
dan
Setelah
usia.
dilakukan - Mandiri
cacat
berhubungan
keperawatan
warna,
tentang
dengan
selama 2 X 24 jam
kedalaman
penanaman
peningkatan
diharapkan
luka,
kemungkinan
perhatikan
petunjuk
Gangguan
jumlah
dalam tubuh.
klien
Fe mampu :
Kaji ukuran,
Memberikan
informasi
kebutuhan
dan
tentang
Menunjukkan
jaringan
regenerasi jaringan
Mencapai
penyembuhan tepat
waktu.
dan
dasar
luka.
- Berikan
sirkulasi darah.
infeksi.
-
perawatan luka
jika
terdapat
luka
dan
jaringan
dibawah
dapat
mengubah
posisi
yang mempengaruhi
tindakan
penyembuhan
control infeksi.
- Pertahankan
posisi
Gerakan
yang
optimal.
-
Mengevaluasi
keefektifan sirkulasi
diinginkan dan
dan
mobilisasi area
mengidentifikasi
bila
terjadinya
diindikasikan.
- Evaluasi warna
sisi
adanya
luka,
perhatikan
adanya
tidak
komplikasi.
luka
pada anak.
atau
- Mengurangi jumlah
adanya
Fe dalam tubuh.
penyembuhan.
- Untuk mengimbangi
- Berikan makanan
dengan jumlah Fe
yang
disukai
yang tinggi dalam
anak
yang
darah
banyak
mengandung
protein.
- Batasi
makan
makanan yang
banyak
mengandung
Fe.
- Tingkatkan
masukan
4
Pemenuhan
nutrisi
Setelah
kurang asuhan
yang
selama 3 X 24 jam
berhubungan
diharapkan
dengan
mampu :
kurangnya
Menunjukan
nafsu makan.
adanya
klien
peningkatanberat
badan.
per
bergizi
(tktp).
- Berikan minuman
yang
pada
memenuhi
kebutuhan
tubuh,
untuk mempercepat
pemulihan.
bergizi - Untuk
anak
memenuhikekuranga
misalnya susu.
n kalori.
- Berikan
pada - Merangsang
anak
porsi
makan
yang
sedikit
tapi
nafsu
makan.
- Memudahkan absorbsi
makanan.
- Meningkatkan
nafsu
dengan
meningkat.
yang bervariasi
Anak
contoh : pagi :
mengkonsunsi
telur, siang :
jumlah
makanan
yang bernutrisi
lauk
makan anak.
daging.
- Berikan suplemen
atau
vitamin
pada anak.
- Berikan
lingkungan
yang
menyenangkan,
bersih,
dan
di
taman.
5
Gangguan
Setelah
dilakukan - Identifikasi
- Menguatkan keyakinan
tumbuh
asuhan
hambatan
kembang
keperawatan
perkembangan
berkenbang dengan
berhubungan
selama 3 X 24 jam
dan
dukungan
dan
dengan
diharapkan
kerangka
intervensi
yang
terhambatnya
mampu :
pertumbuhan
Berespon terhadap
dan
klien
waktu
seksual
Melakukan
ketrampilan
motorik, sosial dari
kelompok
dalam
usia
lingkup
kemampuan
ada
antisipasi
yang
dalam
pencapaian.
- Diskusikan
tepat.
- Peningkatan penyakit,
perawatan di rumah
persepsi
sakit
pemberian
Pengabaian,
asuhan tentang
perlindungan
kemampuan
berlebihan
oleh
pemberian
asuhan
bayi
dan
rencana untuk
pertumbuhan.
- Observasi
yang
dapat
lama.
membatasi
interaksi
bayi - Kontak
oleh
mata
kedekatan
dan
bayi
meningkatkan
respon
dewasa.
orang
Efek
pengguna
ibu
obat,
anggota
adanya penyakit.
keluarga.
- Seringkali
perasaan
- Diskusikan cara
bersalah dan kecewa
memberikan
dapat diekspresikan
situasi normal.
sebagai
marah,
menyangkal
defensif
atau
berkenaan
dengan diagnosis.
- Meningkatkan
rasa
kontrol
dan
memberikan
dorongan
untuk
menikmati
kemungkinan
saat
Cemas
Setelah
berhubungan
asuhan
dilakukan - Dorong
- Menurunkan
keberadaan
orang
tua
hospitalisasi
segera
setelah
selama 1 X 24 jam
stres
perpisahan.
- Agar anak menjadi
aman didalam ruang
tersebut.
diijinkan.
- Mengurangi
stres
- Membuat ruang
mampu beristirahat
akibat hospitalisasi.
perawatan
dengan tenang
- Untuk
mengurangi
seperti situasi
stress.
di
rumah
diharapka
klien
dengan
mendekorasi
dengan
poster
atau
kartu
gambar.
- Mengajak
anak
untuk bermain
dengan
aktifitas
yang
tidak
menggunakan
banyak energi
seperti
menyusun
balok
diatas
tempat
tidur
dan lain-lain.
- Libatkan saudara
kandung dalam
keterlibatan
7
efektif Setelah
bermaian.
dilakukan - Kenalkan
koping
asuhan
perhatian
keluarga
keperawatan
keluarga
dan
berhubungan
selama 2 X 24 jam
kebutuhan akan
yang sebenarnya.
- Untuk
mengetahui
Tidak
anak Kelurga
n
pemahaman
terhadap
dan
penyakit
terapi
yang
Keluarga
meverbalisasikan
pemahaman
penyebab
penyakit.
dan
dukungan.
- Kaji pemahaman
keluarga
akan
diagnosis
dan
rencana
dari
keluarga
akan
diagnosis
dan
rencana perawatan.
- Untuk
memperkuat
memvalidasi
klarifikasi
diberikan
penjelasan oleh
keluarga.
tenaga
akan
keluarga
tingkat pemahaman
atau
perawatan.
- Kuatkan
diberikan.
mereka
kepada
informasi
- Memberitahukan
yang
profesional
akan
kondisi
kepada
anak, prosedur
yang
dianjurkan,
terapi
dan
prognosis,
misalnya
seperti
memberikan
penyuluhan
kepada
tua.
orang
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.
Nanda. 2001. Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2001 2002.
Philadelpia: USA.
Suriadi, Yuluiani. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarata: CV Agung
Seto.
Fahmi. 2013. Asuhan Keperawatan pada Pasien Talasemia.
http://fahmifununi.blogspot.co.id/2013/05/asuhan-keperawatanpada-pasien-talasemia.html. Diakses pada tanggal 20
September 2015.