MAKALAH NON-SEMINAR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
DEPOK
DESEMBER 2013
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
HALAMANPENGESAHAN
NPM
1006664943
Ilmu Komunikasi
Program Studi
Fakultas
Jenis Karya
Penerapan Teknik Negosiasi dan Persuasi dalam Pemasaran Album Merdesa Pandji
Pragiwaksono
Telah disetujui oleh dosen pengajar mata kuliah untuk diunggah di lib.ui.ac.id/unggah
dan dipublikasikan sebagai karya imiah sivitas akademika Universitas Indonesia
Teknik Negosiasi dan Persuasi
Ditetapkan di : Depok
Tanggal
Januari 2014
i I
I
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Johannes Natanael Sianturi
NPM
1006664943
Program Studi
Periklanan
Departemen
Ilmu Komunikasi
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jenis Karya
Karya Ilmiah: Makalah Non Seminar
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas
Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya
ilmiah saya yang bejudul:
Penerapan Teknik Negosiasi dan Persuasi dalam Pemasaran Album Merdesa Pandji
Pragiwaksono
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini,
Universitas Indonesia berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola
dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan pernilik Hak Cipta.
Dibuat di
: Depok
Pada tanggal
S Januari 2014
Yang menyatakan
NIP/NUP
: 196005271992031001
g'
(bulan/tahun terbit)
Akan ditulis dalam bahasa Inggris dan diterbitkan pada prosiding Konferensi
Intemasional pada
yang diprediksi akan dipublikasikan pada
(bulan/tahun terbit)
Naskah ringkas ini baik, dan akan diubah/digabung dengan basil penelitian
lain dan ditulis dalam bahasa Inggris untuk dipersiapkan ke jumal
intemasional, yaitu:
.
dan akan akan dipublikasikan pada
(bulan/tahun)
(Drs.
. Sudibyo,
Pembimbing Karya Ilmiah
E-mail: johannesnatanaelsianturi@yahoo.com
ABSTRAK
Upaya
usisi.
pengunduhan
ilegal
menyebabkan
Penyan
rap
Indonesia,
Kata
unci: negosiasi; persuasi; marketing; free lunch method (FLM).
Nowad
ABSTRACT
apper,
Pandji
ays, illegal downloading fares and causes detriment for musician.
eting,
Flee
L
Indonesian r Pragiwaksono tried another way to solve this
main
sponso
problem with an innovation of mark unch Method (FLM) for his
in
this
paper
third album, Merdesa. Having a deal with Acer as his r, Pandji had
ective
persua
to persuade netizens to download his album freely. Problem examined
nd of negotiation and persuasion technic accomplished by Pandji to both
Acer and netizens. The advantage of this paper is to cast advises for those who
are working in communication feld to be able to develop
innovations in
communication
process, be it with
client or netizens/
target market.
Theories used in analyzing the problem are negotiation and persuasion
technic and marketing theory. This paper is written in descriptive method
and literature review based, which relies the secondary data collected by
many sources as writing reference. The result of this paper is, great
collaboration between negotiation and persuasion technic with marketing
generates proft for free music.
an nyata pembajakan yang dimaksud adalah pengunduhan data musik secara ileg
satu kegiat
ah
al.
musik yang biasanya berupa album dalam bentuk CD atau kaset seyogyanya produk
Jadi,
hanyaatkan di toko musik dengan harga yang dibanderol, kini tinggal diunduh gratis
didap
ih saja
berjaya dengan situs unduh gratis mancanegara yang juga menyediakan data musik Indonesia.
Beberapa upaya selain pemblokiran situs unduh gratis telah dilakukan. Salah satunya
adalah kampanye anti pembajakan bertajuk Seratus Persen Cinta Musik Indonesia.
Kampanye yang digagas para musisi Indonesia seperti pendiri Republik Cinta Management,
Ahmad Dhani ini cukup terdengar di tahun 2010. Bahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Mari Elka Pangestu, dalam Indonesia Music Expo 2011 berkata, Saya seratus persen
cinta musik Indonesia. Namun, apakah pergerakan seperti itu dapat mengurangi tindakan
unduh ilegal? Nyatanya tidak.
Berangkat dari fenomena tersebut, penulis tertarik mengulas inovasi salah seorang
penyanyi rap Indonesia, Pandji Pragiwaksono dalam pemasaran album ketiganya bertajuk
Merdesa. Alih-alih menjual karyanya, Pandji malah menghimbau khalayak untuk mengunduh
karyanya secara gratis. Ternyata Pandji yang juga ingin mendapatkan keuntungan dari
albumnya, mendapat dukungan dari sponsor, Acer. Melalui makalah ini, penulis akan
menjabarkan penerapan teknik negosiasi dan persuasi dalam usaha pemasaran album tersebut.
Perm
asalahan
musik
saat i Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah yang melanda industri seperti
pembni adalah perilaku unduh ilegal yang merugikan insan musik. Beberapa usaha n tidak
memlokiran situs peyedia unduh gratis serta kampanye sosial telah dilakukan, namu aksono
dapatberikan dampak yang besar. Pertanyaannya adalah bagaimana cara Pandji Pragiw sebuah
tinda memenangkan negosiasi dengan pihak Acer? Kemudian bagaimana membuatri kerja
keraskan persuasif yang dapat membuat para musisi tetap dapat menikmati hasil da
yang sepertinya tidak akan pernah mungkin berakhir, karena tidak dapat dikontr
ol) atau
melakukan usaha lain.
Dalam makalah ini, penulis akan menganalisa Free Lunch Method (FLM
) yang
b
dilakukan oleh Pandji Pragiwaksono dalam pemasaran untuk album ketiganya yang ertajuk
Merdesa dan negosiasi seperti apa yang berhasil memenangkan deal dengan Acer, sponsor
album ini. Selain itu, akan dijelaskan juga bagaimana Pandji berhasil memenangk
an hati
audiens dengan teknik persuasi di ranah digital.
Tuju
an Penulisan
nulisan
Merujuk pada permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari pe
makalah ini adalah:
1.
2.
Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan mampu membuka mata
pembaca terhadap penerapan teknik negosiasi dan persuasi dalam takaran nyata/ bisnis
industri musik Indonesia. Makalah ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pekerja di bidang komunikasi untuk dapat mengembangkan inovasi-inovasi dalam proses
komunikasi, baik dengan klien atau kepada khalayak atau target pasar.
Konsep Teoritis
Negosiasi
People negotiate all the time (Roy J. Lewicki, 2003:2). Dalam proses negosiasi,
bukan hanya perselisihan atara sesuatu dan sesuatu saja yang memerlukan negosiasi. Dalam
pengambilan keputusan saja, diperlukan negosiasi, bahkan dalam tahapan komunikasi intra
personal. Sesuai dengan alasan mengapa diperlukannya komunikasi menurut Lewicki, yaitu
untuk (1) untuk menciptakan sesuatu yang baru baik secara kelompok atau individu, atau (2)
untuk menyelesaikan masalah atau perselisihan.
Definisi negosiasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia:
Proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerim a guna
mencapai kesepakatan antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak
(kelompok atau organisasi) yang lain;
berselisih atau berbeda pendapat tentang sesuatu permasalahan. Kadang kala, negosiasi
n
bukahanya mengenai penyelesaian sebuah masalah, namun juga tentang penca ah paian
sebukesepakatan antar dua belah pihak, atau lebih.
Takti
k Negosiasi
yang
bersis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, taktik adalah rencana atau tindakanpakan
tinda tem untuk mencapai tujuan. Sementar menurut Lewicki (2012:328), taktik meruentuk
pelak kan yang bersistem untuk mencapai tujuan, atau dengan kata lain sebagai enting
b
dalamsanaan dari strategi. Keduanya saling berkesinambungan dan menjadi elemen p it dan
waktu proses
yang lebih
singkat,kepentingan.
beda denganTaktik
strategi.
Dapat ruang
dikatakan
taktik
adalah
pencapaian
memiliki
lingkup
yang
lebih pelaksanaan
semp
strategi.
Taktik negosiasi beberapa di antaranya adalah pemberian informasi, penciptaan fakta
baru, pencarian informasi, pembuatan agenda, bluffing, pemberian deadline, good guy bad
guy, dan the art of Concesin (Partao, 2006: 55).
1. Pemberian Informasi
Biasanya berupa informasi nonverbal dengan tujuan merubah persepsi dan posisi.
Negosiator dapat memanfaatkan taktik ini dengan memberikan informasi yang
berlebihan, sehingga dapat menutupi permasalahan pokok untuk merubah
mindset lawan negosiator. Namun, penolakan terhadap informasi yang diberikan
akan dianggap sebagai rasa tidak percaya oleh lawan negosiasi.
2. Penciptaan Fakta Baru
Menambah atau merubah fakta yang telah ada sehingga negosiator identik d engan
kecurangan. Namun taktik ini dapat diimplementasikan melalui anc amanancaman secara halus.
3. Pencarian Informasi
Baik dari pengalaman pribadi, orang lain, sumber bacaan, maupun kons ultan,
sebagai alat bargaining informasi.
4. Pembuatan Agenda
Digunakan karena proses negosiasinya dilakukan secara berurutan. Jadi pihak
yang bersengketa memiliki waktu untuk bernegosiasi dan berpikir te rlebih
dahulu.
5. Bluffing
Merupakan taktik klasik dengan membuat distorsi kenyataan yang ad a dan
memberikan gambaran yang berbeda untuk mengelabui lawan negosiasi.
6. Pemberian deadline
Agar perundingan cepat terselesaikan. Namun dengan adanya deadline,
negosiator bisa saja menjadi gegabah karena terbatas oleh waktu seh
ingga
keputusan yang diambil kurang tepat.
7. Taktik good guy bad guy
Penciptaan peran baik dan jahat ketika negosiasi untuk menekan lawan neg osiasi
dengan pertentangan sudut pandang.
8. The Art of concesin
Digunakan jika salah satu pihak mengancam pihak lain untuk menerima
tawarannya dan menekan konsekuensi yang tidak diinginkan ketika tawaran
tersebut ditolak.
Strategi Negosiasi
Tanpa strategi, maka tidak akan ada taktik. Strategi berdasarkan polanya dibagi
menjadi lima yaitu (Partao, 2006:48):
1. Collaborative (win-win)
Dilakukan agar masing-masing pihak yang bernegosiasi bisa mencapai
kepentingannya. Strategi ini sama dengan integrative negotiation atau positive
sum game, dimana lebih mengutamakan keuntungan kedua belah pihak. Di
samping itu, strategi ini lebih menekankan pada problem solving.
2.
Competitive (win-lose)
saing
Sesuai dengan makna dasarnya bahwa pihak yang bernegosiasi saling ber
akang
untuk mendapatkan kepentingannya sendiri. Strategi ini bertolak bel
butive
dengan strategi collaborative tentunya, dan termasuk dalam distri
negotiation atau zero sum game sebab yang diperjuangkan biasanya dalah
a
sumber daya.
Accommodative (lose-to-win)
Digunakan dengan mengalah terlebih dahulu dalam negosiasi, namun dibal ik itu
ia sudah menyiapkan rencana lain untuk memenangkan kepentingannya.
5.
Avoid (lose-lose)
Strategi untuk menghindari terjadinya konflik. Pada akhirnya pihak yang
bernegosiasi
akan
mersa
bahwa
kepentingannya
tidak
ada
yang
asi
Persuasi didefinisikan oleh banyak orang dengan banyak versi, diantaranya sebagai
berikut:
Persuasi secara harafiah berarti hal membujuk, hal mengajak, atau hal
menyakinkan (Efendy, 1991:103)
Persuasi adalah influence yang dibatasi dengan hanya komunikasi, baik komunikasi
verbal (dengan menggunakan kata-kata), maupun komunikasi non-verbal (engan
menggunakan gerakan atau bahasa tubuh) (Purnawan EA, 2002:15)
Persuasi
merupakan
suatu
teknik
mempengaruhi
manusia
dengan
mendapatkan
kebutuhan
dan
keinginan
mereka
dengan
akan,
mencipt
menawarkan, dan dengan secara bebas mempertukarkan sesuatu produk atau jasa yang
bernilai satu sama lain.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran tentang strategi
yang ergerak demi kelancaran proses penjualan. Banyak jenis strategi yang ditemui
b
dalampemasaran, namun sepertinya strategi Philip Kotler yang bertajuk Marketin andunia
g
Mix pemasaran dunia. K
(Baur
Pemasaran) selalu menjadi acuan konsep strategi
otler etuskan 4P yaitu product, price, place, dan promotion, sebagai dasar pemikir menc
annyaenai
meng
pemasaran.
Proses Pemasaran
Untuk melancarkan proses pemasaran, Kotler menuliskan hal yang diperlukan adalah
langkah-langkah sebagai berikut:
Memaha
mi pasar
dan
kebutuha
n serta
keingina
Meranca
ng
strategi
pemasar
an yang
digeraka
Membang
un
program
pemasaran
terintegras
i yang
Membang
un
hubungan
yang
menguntu
ngkan dan
n
pelangga
n.
n oleh
pelangga
n
memberik
an nilai
yang
unggul
pelangga
menciptak
an
kepuasan
pelanggan
Menangka
p nilai dari
pelanggan
untuk
menciptaka
n
ga
keuntun n
n daas
ekuit n
Met
kaan.
Makodologi
bagai
mac Penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptif dan studi kepusta
n.
alah ini dalam penulisannya mengandalkan data sekunder yang diperoleh dari ber
am sumber seperti buku, e-book, jurnal, dan sebagainya sebagai referensi penulisa
Pembahasan
Pandji Pragiwaksono dan Merdesa
Pandji Prawaksono yang kerap disapa Pandji merupakan penyiar, radio, presenter
televisi, penulis buku, dan penyanyi rap. Pria kelahiran Singapura, 18 Juni 1979, merupakan
seorang aktivis muda Indonesia yang kerap dijadikan role model oleh pemuda, karena
kecerdasan dan rasa nasionalismenya yang tinggi. Celotehannya kerap dituangkan di situs
pribadinya yang memiliki trafik tinggi, pandji.com. Selain itu, media sosialnya seperti twitter
juga meraup banyak followers, yaitu sekitar 400 ribu akun.
Pandji merilis album rap pertamanya tahun 2008 yang berjudul Provocative Pr
oactive.
C
Tahunsetelahnya Pandji merilis album bertajuk Youll Never Know When Someone omes
In
And Pres Play On Your Paused Life. Yang ketiga adalah yang menjadi kasus untuk dibahas di
makalah ini, yaitu album Merdesa yang dirilis tahun 2010. Merdesa berisikan 14 lagu yang
dapat diunduh secara online. Lagu-lagunya bertemakan kritik terhadap anggota dewan,
semangat kebangsaan dan optimisme.
Free
prom
at yaitu
Kasus ini bersinggunggan dengan konsep pemasaran, khususnya pilar keemp ersuasi
p
semat osi. Yang dilakukan oleh Pandji untuk album Merdesa bukanlah negosiasi dan ersuasi.
Intinya, namun kolaborasi metode pemasaran digital dengan teknik negosiasi dan p a,Pandji
malah ketika semua penggagas ide menyuarakan tentang stop pengunduhan ilegal, dengan
gratis. menyerukan orang-orang untuk mengunduh lagu-lagu di album ketiganya
Lantas bagaimana ia meraup untung?
era e-
comm Menurut Dave Chaffy dalam bukunya eMarketing eXcellence 3rd Edition, dital. Itu
sebaberse ini, baik pengiklan ataupun media sudah banyak berada di ranah digi
a fisik,
kini tnya sering disebut bahwa market-place yang dulunya dapat terlihat nyata secar dapat
elah terkonvergensi
e-market
Bisnis berbasis
situs Detik.com
saat ini yang
menghasilkan
lebih banyakmenjadi
dibanding
mediaplace.
konvensional,
sebut saja
seharinya saja dapat menghasilkan lebih dari 100 juta untuk space iklan yang mereka
tawarkan ke pengiklan (sumber: rate card 2012, konfidensial). Pandji mendapat insight bahwa
semakin banyak orang yang masuk ke dalam sebuah situs, maka semakin populerlah situs
tersebut. Jika suatu situs populer, maka situs tersebut sudah bisa menjadi lahan basah untuk
meraup keuntungan dari pengiklan.
Selain itu, Eric Schmidt, ex CEO Google yang kini menjadi Chairman, mengutip konse p FLM
dan
emuji Pandji lewat majalah Time, Februari 2011. Bertolak pada teori proses pem
asaran, maka proses yang paling berkenaan dengan kasus adalah proses keempat yaitu
membangun hubungan yang menguntungkan dan menciptakan kepuasan pelanggan.
Penerapan Teknik Negosiasi melalui FLM terhadap Acer dan Khalayak
Sebenarnya agak sulit dimengerti oleh awam, mengapa Acer sampai mau menawarkan
100 juta rupiah kepada Pandji hanya dengan menembus pageview sejumlah 10.000. Jawaban
ini kemudian didapatkan penulis ketika penulis menjalani program magang di salah satu
agensi digital di Jakarta. Dewasa ini, perusahaan atau yang sering disebut klien tidak lagi
hanya beriklan di media konvensional. Ranah digital sudah sangat akrab bagi pengiklan hari
ini. Tidak hanya in-house space, namun juga pengiklan selalu melihat kesempatan untuk
beriklan di tempat lain/ situs yang memiliki trafik tinggi, karena di sanalah calon konsumen
mereka berada. Singkatnya dalam hal ini, strategi negosiasi yang dipakai adalah Collaborative
(win-win).
Jelas saja, melalui proses negosiasi ini, Pandji akan mendapatkan pembayara n yang
setimpal untuk kerja kerasnya memproduksi 14 lagu dalam album Merdesa, sement ar Acer
endapatkan keuntungan berupa exposure untuk 10.000 pengunjung yang juga m
melihat
digital Acer. Banner digital tersebut juga terintegrasi ke alamat digital Acer,
se banner
hingga
menguntungkan bagi Acer dalam hal menarik calon konsumen ke tokoh online
m sangat
ereka. dalam
Penerapan strategi ini juga sesuai dengan cara untuk menambahkan power
proses negosiasi, yaitu dengan balance of rewards (Chester L. Karrass, 1970: 55-56). Artinya
rewar ds bisa dalam bentuk nyata/ terlihat ataupun tidak. Kategori yang disebut nyata adalah
uang an properti. Sementara yang disebut tidak nyata adalah kebutuhan akan kenya
manan, cinta, dan realiasi diri. Dalam kasus FLM ini, rewards yang menjadi poin sumber
kekuasaan keduanya adalah uang. Walau Acer tidak mendapatkan uang secara langsung,
namun tentu dengan masuknya masa ke alamat digital mereka melalui iklan yang
dipasang
di
setidaknya berupa exposure yang berujung ke information sharing kepada khalayak. Konsep
ini disebut interdepende oleh Roy J. Lewicki, dimana kedua pihak/ negosiator saling
ketergantungan dalam pencapaian objektif.
Untuk khalayak ada sedikit proses negosiasi yang dilakukan Pandji. Seperti yang
dijabarkan di konsep teoritis bahwa negosiasi juga terjadi ditataran komunikasi intrapersonal.
Penciptaan Fakta Baru dan Pemberian Deadline: Sesuai dengan penjabaran di bagian
konsep teoritis, taktik yang satu ini berhubungan dengan penciptaan ancaman-ancaman baru.
Pada proses pemasaran album Merdesa ini, Pandji mengeluarkan beberapa press-release dan
tweet tentang batas waktu pengunduhan. Alasannya, Pandji akan membuka pre-order
premium yang berbayar sehingga nantinya tidak akan dapat diunduh gratis lagi. Dalam
kondisi seperti ini, banyak khalayak yang berhasil dinegosiasi dan mengunduh musik Pandji.
Banyak juga yang awalnya tidak tertarik dengan musik Pandji, hanya saja penciptaan fakta
baru ang sedikit mengancam berhasil memaksa mereka untuk mengunduh dulu, s
atau d alam hal ini pengunduhan musik gratis. Namun, untuk mendapatkan keuntungan pasca
produ ksi album Merdesa. Oleh karenanya, dengan proses negosiasi yang sudah berhasil
dengan pihak Acer, Pandji juga perlu melakukan tindakan persuasi kepada para calon
(
pende ngar dan penikmat musiknya untuk berkunjung ke situs pengunduhan dimana
perjanjian dengan Acer juga diadakan), serta mengunduh musiknya. Berikut adalah taktik
persuasi yang Pandji lakukan terhadap khalayak.
Salah satu teknik persuasi yang paling yang paling baik adalah Infleksi (Andri Hakim,
2011: 63). Infleksi adalah teknik penekanan kata. Pada dasarnya teknik ini banyak digunakan
dalamkomunikasi verbal, namun baik juga jika teknik ini diterapkan secara tertulis. Inilah
yang dilakukan oleh Pandji. Melalui media sosialnya yang cukup populer, ia banyak
menyebarkan informasi tentang link untuk mengunduh album Merdesa. Yang membuat teknik
ini be rhasil adalah pemilihan kata GRATIS yang ada di setiap publikasinya. Ins igt-nya
adalah masyarakat Indonesia tidak akan pernah menolak hal yang gratis.
Selain itu ia juga menggunakan teknik Third Party Validation (Hilaire, 2011:156). Artinya
dia m emakai orang ketiga untuk mempromosikan albumnya. Menurut teori, teknik ini sangat
bermanfaat karena pengkuan dan nilai positif tersebut tidak dikonstruksi oleh orang yang
bersangkutan, melainkan orang ketiga yang dapat dipercaya.
Akhirnya, banyak orang yang merasa terpengaruhi dan tergerak dengan kata-kata persuasif
Pandjidi media sosial dan beranjak ke situs pengunduhan album Merdesa. Salah
satunya
Kesimpulan
Dewasa ini, teori negosiasi dan persuasi tidak bersifat kaku dan hanya dapat digunakan
sebagai teori tunggal, namun dapat digunakan bersamaan dengan teori lain. Seperti halnya
kasus promosi pemasaran dengan FLM yang digunakan oleh Pandji Pragiwaksono untuk
album ketiganya, Merdesa.
Berawal dari keinginan untuk mendapatkan profit dari produksi musik sekaligus
mengurangi perilaku pembajakan, alih-alih mengajak orang berhenti mengunduh gratis, Pandji
malah melakukan tindakan cerdas dengan mengajak khalayak mengunduh lagu-lagunya secara
gratis. Namun, yang ia dapatkan tidak kerugian melainkan keuntungan dengan teknik
pemasaran yang dipikirkan dengan perencanaan yang baik. Dengan demikian beberapa
objektifnya terpenuhi, membuat lagu dengan nilai nasionalisme yang didengarkan oleh banyak
orang,
hargai.
dan juga mendapatkan profit akan kerja kerasnya sebagai musisi yang ingin di
Kons ep pemasaran yang brilian tersebut tentu hanya dapat berjalan lancar dengan barengi
di
teknik negosiasi yang kuat baik pada pihak sponsor dan teknik perusasi yang berpe
ngaruh
bagi onsumen produknya. 10.000 pageview dalam 1 minggu pertama membuktikan
bahwa negosiasi awal dengan Acer berujung pada keberhasilan dengan suksesny proses
a juga
asi Pandji kepada khalayak.
persu
Reko
mendasi
Merujuk pada kesuksesan Pandji Pragiwaksono dalam promosi pemasaran album
Merdesa, penulis ingin memberikan rekomendasi pada penggiat Ilmu Komunikasi agar dapat
berhasil dalam segala kegiatan komunikasi.
1. Teori komunikasi harus selalu dibarengi dengan pemikiran logis, sehingga d ua atau
lebih teori dapat dikolaborasikan demi hasil terbaik.
2. Inovasi dalam pengembangan teori komunikasi sangat diperlukan, karena zaman
berkembang, maka aplikasi teori harus diikuti juga dengan perubahan-per ubahan
yang bersifat inovatif dan aplikatif.
3. Teknik negosiasi dan persuasi sangat baik digunakan dalam proses promosi, karena
keduanya mengandung nilai mempengaruhi yang selaras dengan tujuan promosi,
yaitu memenangkan hati klien/ konsumen.
Daftar Pustaka
Buku
1. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1988.
2. Lausa, Angga Deca. Pembajakan Musik dan Lagu Secara Digital: Sebuah Kajian
Yuridis Berdasarkan Perjanjian Internasional Tentang Perlindungan Karya Seni dan
Sastra. Padang: Universitas Andalas, 2011.
3. Karras, Chester L. The Negotiating Game: How to get what you want. New York:
Thomas Y. Crowell Company, 1970.
th
4. Lewicki, Roy J., Bruce Barry, David M. Saunders, John W. Minton. Negotiati on: 4
Artikel
1. Nofemi, Amellya. Indonesia Surganya Pembajakan. Kompasia Sosbud, 2013.
2. Pragiwicaksono, Pandji. Menang Atas Pembajakan. http://pandji.com/flm/, 2012.
3. Purwanto, Didik. Kemkominfo Blokir 20 Situs Download Musik Ilegal. Kompas,
2012.
4. Astapa, Gede Agus. Musik Indonesia Mesti Tembus Pasar Dunia. Berita Dewata,
2011.
5. Elistifani, Trisca Mia. Taktik dan Strategi dalam Bernegosiasi. http://trisc amiaafisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-90557-Negosiasi%20dan%20DiplomasiTaktik%20dan%20Strategi%20dalam%20Bernegosiasi.html diakses tanggal 8 Januari
2014, pukul 15:22 WIB.
6. Anonim. Definisi Persuasi. http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/1/jtp tiaingdl-s1-2005-achharysub-33-Bab2-119-3.pdf diakses tanggal 8 Januari 2014, pu kul
15:26 WIB.