Anda di halaman 1dari 21

UNIVERSITAS INDONESIA

PENERAPAN TEKNIK NEGOSIASI DAN PERSUASI DALAM


EMASARAN ALBUM MERDESA
P PANDJI PRAGIWAKSON
O

MAKALAH NON-SEMINAR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Johannes Natanael Sianturi


1006664943

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
PERIKLANAN

DEPOK
DESEMBER 2013
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014

HALAMANPENGESAHAN

Karya ilmiah ini diajukan oleh


Nama

Johannes Natanael Sianturi

NPM

1006664943
Ilmu Komunikasi

Program Studi

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Fakultas

Makalah Non Seminar

Jenis Karya

Teknik Negosiasi dan Persuasi

Nama Mata Kuliah


Judul Karya Ilmiah

Penerapan Teknik Negosiasi dan Persuasi dalam Pemasaran Album Merdesa Pandji
Pragiwaksono

Telah disetujui oleh dosen pengajar mata kuliah untuk diunggah di lib.ui.ac.id/unggah
dan dipublikasikan sebagai karya imiah sivitas akademika Universitas Indonesia
Teknik Negosiasi dan Persuasi

Ditetapkan di : Depok
Tanggal

Januari 2014

i I
I

Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASl TUGAS AKHIR UNTUK


KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Johannes Natanael Sianturi
NPM
1006664943
Program Studi
Periklanan
Departemen
Ilmu Komunikasi
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jenis Karya
Karya Ilmiah: Makalah Non Seminar
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas
Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya
ilmiah saya yang bejudul:

Penerapan Teknik Negosiasi dan Persuasi dalam Pemasaran Album Merdesa Pandji
Pragiwaksono
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini,
Universitas Indonesia berhak menyimpan,

mengalihmedia/formatkan, mengelola

dalam

bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan pernilik Hak Cipta.

Dernikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.

Dibuat di

: Depok

Pada tanggal

S Januari 2014
Yang menyatakan

(Johannes Natanael Sianturi)

FORMULIR PERSETUJUAN PUBLIKASI NASKAH RINGKAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama
: Drs. A.G. Sudibyo, Msi.

NIP/NUP

: 196005271992031001

Pembimbing dari mahasiswa S 1:


Nama
: Johannes Natanael Sianturi
NPM
: 1006664943
Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi : Ilmu Komunikasi/ Periklanan
Judul Naskah Ringkas:
Menyatakan bahwa naskah ringkas ini telah diperiksa, diperbaiki, dipertimbangkan dan
dinyatakan dapat diunggah di UI-ana {lib.ui.ac.id/unggah) dan (pilih salah satu dengan memberi)
tanda silang:

g'

Dapat diakses dan dipublikasikan di Ul-ana (lib.ui.ac.id).

Akan diproses diterbitkan pada Jumal Prodi/Jurusan/Fakultas di UL

Akan diterbitkan pada prosiding seminar nasional pada Seminar

yang diprediksi akan dipublikasikan pada

(bulan/tahun terbit)

Akan diterbitkan pada Jumal Nasional yaitu


........................................................................ (nama jumal),
yang diprediksi akan dipublikasikan pada
(bulan/tahun terbit)

Akan ditulis dalam bahasa Inggris dan diterbitkan pada prosiding Konferensi

Intemasional pada
yang diprediksi akan dipublikasikan pada

(bulan/tahun terbit)

Naskah ringkas ini baik, dan akan diubah/digabung dengan basil penelitian
lain dan ditulis dalam bahasa Inggris untuk dipersiapkan ke jumal
intemasional, yaitu:
.
dan akan akan dipublikasikan pada
(bulan/tahun)

Ditunda publikasi onlinenya karena akan/sedang dalam proses paten/HK!


Depok,

'b Januari 2014


L

(Drs.
. Sudibyo,
Pembimbing Karya Ilmiah

Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014

Penerapan Teknik Negosiasi dan Persuasi dalam Pemasaran Album


Merdesa Pandji Pragiwaksono
Johannes Natanael Sianturi
Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Indonesia

E-mail: johannesnatanaelsianturi@yahoo.com
ABSTRAK
Upaya
usisi.

pengunduhan

ilegal

semakin marak terjadi,


kerugian bagi m

menyebabkan

Penyan

Pandji Pragiwaksono mencoba cara lain untuk perm


lbummen asalahan dengan inovasi pemasaran, Free Lunch Method (FLM)
ketiga
untuk
a
nya,
Merdesa.
Berbekal
kerjasama
dengan
Acer
sebagai
sponsor,
kukan
persu
yang Pandji mela asi kepada masyarakat untuk mengunduh albumnya secara gratis. dibah
bagaimana cara Pandji
enganPermasalahan as dalam makalah ini adalah
Acer
d
demi memenangkan negosiasi d
mend
osiasi an bagaimana membuat sebuah tindakan persuasif yang efektif bagi khalayak seperti
etahuiapatkan profit. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan teknik negteknik
untuk apa yang berhasil memenangkan negosiasi Pandji dengan Acer, juga meng meme
persuasi seperti apa yang dilakukan Pandji terhadap khalayak
h
ini di media sosial dihar
nangkan
deal
negosiasi
yang
sebelumnya
dilakukan
dengan
Acer. Makala Maka
suasi.
apkan
dapat
memperkaya
wawasan
tentang
penerapan
teknik
negosiasi
dan per komu
idang
engan lah ini juga diharapkan dapat memberikan
klien masukan kepada pekerja di b
a
nikasi untuk dapat mengembangkan inovasi dalam proses komunikasi, baik d
sebut
adalah
tau kepada khalayak. Teori yang digunakan dalam menganalisa permasalahan ter
ah
ini
teori teknik negosiasi dan persuasi serta teori pemasaran.
Penulisan makal meng
ah gunakan metode deskriptif dan studi kepustakaan.
ini
Hasil dari pembahasan makal adalah
silkan profit
b
kolaborasi
teknik negosiasi dan persuasi dengan pemasaran yang baik mengha
agi karya musik gratis.
gatasi yi

rap

Indonesia,

Kata
unci: negosiasi; persuasi; marketing; free lunch method (FLM).
Nowad
ABSTRACT
apper,
Pandji
ays, illegal downloading fares and causes detriment for musician.
eting,
Flee
L
Indonesian r Pragiwaksono tried another way to solve this
main
sponso
problem with an innovation of mark unch Method (FLM) for his
in
this
paper
third album, Merdesa. Having a deal with Acer as his r, Pandji had
ective
persua
to persuade netizens to download his album freely. Problem examined
nd of negotiation and persuasion technic accomplished by Pandji to both
Acer and netizens. The advantage of this paper is to cast advises for those who
are working in communication feld to be able to develop
innovations in
communication
process, be it with
client or netizens/
target market.
Theories used in analyzing the problem are negotiation and persuasion
technic and marketing theory. This paper is written in descriptive method
and literature review based, which relies the secondary data collected by
many sources as writing reference. The result of this paper is, great
collaboration between negotiation and persuasion technic with marketing
generates proft for free music.

Key Words: negotiation; persuation; marketing; free lunch method (FLM).


Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014

Latar Belakang Masalah


Ibarat oksigen, musik sepertinya termasuk salah satu kebutuhan primer manusia.
Seperti kata seorang filsuf Jerman yang lahir pada 15 Oktober 1844, Friedrich Nietzsche,
Without music life would be a mistake. Singkatnya, beliau berpendapat bahwa tanpa
sentuhan musik, hidup akan terasa salah. Oleh karenanya, tak ayal bila setiap individu di dunia
berusaha untuk mendapatkan akses terhadap musik. Di era ini, tren produk dari industri musik
bukan lagi gulungan kaset yang tebal, melainkan sebuah file yang dapat diunduh untuk
langs ung dinikmati. Daya sebarnya juga tinggi, dikarenakan banyaknya situs penye dia jasa
penye baran file yang kebanyakan dapat diunggah dan diunduh secara gratis seperti 4shared.
Musik kini sudah menjadi hak yang sangat mudah didapatkan oleh siapa saja dengan
fakta bahwa akses internet saat ini sungguh sudah sangat tidak terbatas. Meruju k para
pendapat Nietzsche, berarti hidup manusia saat ini tidak mengandung kesalahan. Namun,
benar demikian? Ternyata tidak sebenar kelihatannya. Masalah yang paling eraputama
apakah
yang k

memberatkan musisi sebagai pencipta musik adalah pembajakan. Sal

an nyata pembajakan yang dimaksud adalah pengunduhan data musik secara ileg
satu kegiat

ah
al.

musik yang biasanya berupa album dalam bentuk CD atau kaset seyogyanya produk

Jadi,

hanyaatkan di toko musik dengan harga yang dibanderol, kini tinggal diunduh gratis

didap

dia transfer data.


di situs
penye Beberapa tahun belakangan ini, peringkat pembajakan hak cipta musik dan
apa negara seperti Brazil, Cina, India, Mexico, Pakistan dan Indonesia meningkat lagu di
bebernational Federation of the Phonographic Industry, 2004: 7-10). Di Indonesia, drastis
(Interdari Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) dilayangkan kepada Kem protes
kerasunikasi dan Informatika perihal pemblokiran situs penyedia musik ilegal. Hal i entrian
Komabkan karena kerugian para musisi akibat tidak kembalinya modal biaya produksini tentu
diseb n, yang dapat diblokir hanyalah situs penyedia unduh gratis dari Indonesia musik.
Namunglagu.net, Mp3lagu.com dan Pandumusica.com. Para pengunduh gratis masseperti
Guda

ih saja

berjaya dengan situs unduh gratis mancanegara yang juga menyediakan data musik Indonesia.
Beberapa upaya selain pemblokiran situs unduh gratis telah dilakukan. Salah satunya
adalah kampanye anti pembajakan bertajuk Seratus Persen Cinta Musik Indonesia.
Kampanye yang digagas para musisi Indonesia seperti pendiri Republik Cinta Management,
Ahmad Dhani ini cukup terdengar di tahun 2010. Bahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Mari Elka Pangestu, dalam Indonesia Music Expo 2011 berkata, Saya seratus persen

cinta musik Indonesia. Namun, apakah pergerakan seperti itu dapat mengurangi tindakan
unduh ilegal? Nyatanya tidak.
Berangkat dari fenomena tersebut, penulis tertarik mengulas inovasi salah seorang
penyanyi rap Indonesia, Pandji Pragiwaksono dalam pemasaran album ketiganya bertajuk
Merdesa. Alih-alih menjual karyanya, Pandji malah menghimbau khalayak untuk mengunduh
karyanya secara gratis. Ternyata Pandji yang juga ingin mendapatkan keuntungan dari
albumnya, mendapat dukungan dari sponsor, Acer. Melalui makalah ini, penulis akan
menjabarkan penerapan teknik negosiasi dan persuasi dalam usaha pemasaran album tersebut.
Perm

asalahan

musik

saat i Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah yang melanda industri seperti
pembni adalah perilaku unduh ilegal yang merugikan insan musik. Beberapa usaha n tidak
memlokiran situs peyedia unduh gratis serta kampanye sosial telah dilakukan, namu aksono
dapatberikan dampak yang besar. Pertanyaannya adalah bagaimana cara Pandji Pragiw sebuah
tinda memenangkan negosiasi dengan pihak Acer? Kemudian bagaimana membuatri kerja
keraskan persuasif yang dapat membuat para musisi tetap dapat menikmati hasil da

berusaha mengurangi tindakan pengu


nduhan ereka dalam bermusik? Baik itu dengan
ilegal

yang sepertinya tidak akan pernah mungkin berakhir, karena tidak dapat dikontr
ol) atau
melakukan usaha lain.
Dalam makalah ini, penulis akan menganalisa Free Lunch Method (FLM
) yang
b
dilakukan oleh Pandji Pragiwaksono dalam pemasaran untuk album ketiganya yang ertajuk
Merdesa dan negosiasi seperti apa yang berhasil memenangkan deal dengan Acer, sponsor
album ini. Selain itu, akan dijelaskan juga bagaimana Pandji berhasil memenangk
an hati
audiens dengan teknik persuasi di ranah digital.
Tuju

an Penulisan

nulisan
Merujuk pada permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari pe
makalah ini adalah:
1.

Mengetahui strategi dan teknik negosiasi seperti apa yang berhasil


memenangkan negosiasi antara Pandji Pragiwaksono dengan Acer.

2.

Mengetahui teknik persuasi seperti apa yang dilakukan Pandji Pragiwaksono


terhadap khalayak di media sosial untuk memenangkan deal negosiasi yang
sebelumnya dilakukan dengan Acer.

Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan mampu membuka mata
pembaca terhadap penerapan teknik negosiasi dan persuasi dalam takaran nyata/ bisnis
industri musik Indonesia. Makalah ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pekerja di bidang komunikasi untuk dapat mengembangkan inovasi-inovasi dalam proses
komunikasi, baik dengan klien atau kepada khalayak atau target pasar.

Konsep Teoritis
Negosiasi
People negotiate all the time (Roy J. Lewicki, 2003:2). Dalam proses negosiasi,
bukan hanya perselisihan atara sesuatu dan sesuatu saja yang memerlukan negosiasi. Dalam
pengambilan keputusan saja, diperlukan negosiasi, bahkan dalam tahapan komunikasi intra
personal. Sesuai dengan alasan mengapa diperlukannya komunikasi menurut Lewicki, yaitu
untuk (1) untuk menciptakan sesuatu yang baru baik secara kelompok atau individu, atau (2)
untuk menyelesaikan masalah atau perselisihan.
Definisi negosiasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia:
Proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerim a guna
mencapai kesepakatan antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak
(kelompok atau organisasi) yang lain;

Penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak-pihak yang


bersangkutan.
Singkatnya, negosiasi adalah suatu proses perundingan antara para pihak yang

berselisih atau berbeda pendapat tentang sesuatu permasalahan. Kadang kala, negosiasi
n
bukahanya mengenai penyelesaian sebuah masalah, namun juga tentang penca ah paian
sebukesepakatan antar dua belah pihak, atau lebih.
Takti

k Negosiasi

yang

bersis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, taktik adalah rencana atau tindakanpakan
tinda tem untuk mencapai tujuan. Sementar menurut Lewicki (2012:328), taktik meruentuk
pelak kan yang bersistem untuk mencapai tujuan, atau dengan kata lain sebagai enting
b
dalamsanaan dari strategi. Keduanya saling berkesinambungan dan menjadi elemen p it dan
waktu proses
yang lebih
singkat,kepentingan.
beda denganTaktik
strategi.
Dapat ruang
dikatakan
taktik
adalah
pencapaian
memiliki
lingkup
yang
lebih pelaksanaan
semp
strategi.
Taktik negosiasi beberapa di antaranya adalah pemberian informasi, penciptaan fakta
baru, pencarian informasi, pembuatan agenda, bluffing, pemberian deadline, good guy bad
guy, dan the art of Concesin (Partao, 2006: 55).

1. Pemberian Informasi
Biasanya berupa informasi nonverbal dengan tujuan merubah persepsi dan posisi.
Negosiator dapat memanfaatkan taktik ini dengan memberikan informasi yang
berlebihan, sehingga dapat menutupi permasalahan pokok untuk merubah
mindset lawan negosiator. Namun, penolakan terhadap informasi yang diberikan
akan dianggap sebagai rasa tidak percaya oleh lawan negosiasi.
2. Penciptaan Fakta Baru
Menambah atau merubah fakta yang telah ada sehingga negosiator identik d engan
kecurangan. Namun taktik ini dapat diimplementasikan melalui anc amanancaman secara halus.
3. Pencarian Informasi
Baik dari pengalaman pribadi, orang lain, sumber bacaan, maupun kons ultan,
sebagai alat bargaining informasi.
4. Pembuatan Agenda
Digunakan karena proses negosiasinya dilakukan secara berurutan. Jadi pihak
yang bersengketa memiliki waktu untuk bernegosiasi dan berpikir te rlebih
dahulu.
5. Bluffing
Merupakan taktik klasik dengan membuat distorsi kenyataan yang ad a dan
memberikan gambaran yang berbeda untuk mengelabui lawan negosiasi.
6. Pemberian deadline
Agar perundingan cepat terselesaikan. Namun dengan adanya deadline,
negosiator bisa saja menjadi gegabah karena terbatas oleh waktu seh
ingga
keputusan yang diambil kurang tepat.
7. Taktik good guy bad guy
Penciptaan peran baik dan jahat ketika negosiasi untuk menekan lawan neg osiasi
dengan pertentangan sudut pandang.
8. The Art of concesin
Digunakan jika salah satu pihak mengancam pihak lain untuk menerima
tawarannya dan menekan konsekuensi yang tidak diinginkan ketika tawaran
tersebut ditolak.

Strategi Negosiasi
Tanpa strategi, maka tidak akan ada taktik. Strategi berdasarkan polanya dibagi
menjadi lima yaitu (Partao, 2006:48):
1. Collaborative (win-win)
Dilakukan agar masing-masing pihak yang bernegosiasi bisa mencapai
kepentingannya. Strategi ini sama dengan integrative negotiation atau positive
sum game, dimana lebih mengutamakan keuntungan kedua belah pihak. Di
samping itu, strategi ini lebih menekankan pada problem solving.
2.

Competitive (win-lose)
saing
Sesuai dengan makna dasarnya bahwa pihak yang bernegosiasi saling ber
akang
untuk mendapatkan kepentingannya sendiri. Strategi ini bertolak bel
butive
dengan strategi collaborative tentunya, dan termasuk dalam distri
negotiation atau zero sum game sebab yang diperjuangkan biasanya dalah
a
sumber daya.

3. Compromise (split the difference)


Digunakan untuk mencari jalan tengah permasalahan dan menemukan solusi
bersama. Namun sayangnya, masing-masing negosiator tidak bisa men capai
kepentingannya secara penuh.
4.

Accommodative (lose-to-win)
Digunakan dengan mengalah terlebih dahulu dalam negosiasi, namun dibal ik itu
ia sudah menyiapkan rencana lain untuk memenangkan kepentingannya.

5.

Avoid (lose-lose)
Strategi untuk menghindari terjadinya konflik. Pada akhirnya pihak yang
bernegosiasi

akan

mersa

bahwa

kepentingannya

tidak

ada

yang

terakomodasikan, sehingga mereka memilih strategi ini


Persu

asi
Persuasi didefinisikan oleh banyak orang dengan banyak versi, diantaranya sebagai

berikut:
Persuasi secara harafiah berarti hal membujuk, hal mengajak, atau hal
menyakinkan (Efendy, 1991:103)
Persuasi adalah influence yang dibatasi dengan hanya komunikasi, baik komunikasi
verbal (dengan menggunakan kata-kata), maupun komunikasi non-verbal (engan
menggunakan gerakan atau bahasa tubuh) (Purnawan EA, 2002:15)

Persuasi

merupakan

suatu

teknik

mempengaruhi

manusia

dengan

memanfaatkan/menggunakan data dan fakta psikologis maupun sosiologis dari komunikan


yang hendak dipengaruhi . (Susanto, 1993:17)
Persuasi adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan
prospek baik yang meyakinkannya; bujukan halus: mereka percaya dapat meyakinkan
orang lain dng -- saja; imbauan; karangan yg bertujuan membuktikan pendapat. Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Pada dasarnya, persuasi adalah teknik komunikasi yang bertujuan untuk
mempengaruhi adopter dengan pandangan yang dimiliki orang yang melakukan persuasi.
Pemasaran
Definisi Kotler (1999:11) terhadap pemasaran adalah:
Marketing is a social process by which individuals and groups obtain what they
need and want throught creating, offering, and frelly exchanging products and servi ces
of valueithwothers
Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang dengan proses tersebut individ
u dan
kelompok

mendapatkan

kebutuhan

dan

keinginan

mereka

dengan

akan,
mencipt

menawarkan, dan dengan secara bebas mempertukarkan sesuatu produk atau jasa yang
bernilai satu sama lain.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran tentang strategi
yang ergerak demi kelancaran proses penjualan. Banyak jenis strategi yang ditemui
b
dalampemasaran, namun sepertinya strategi Philip Kotler yang bertajuk Marketin andunia
g
Mix pemasaran dunia. K
(Baur
Pemasaran) selalu menjadi acuan konsep strategi
otler etuskan 4P yaitu product, price, place, dan promotion, sebagai dasar pemikir menc
annyaenai
meng
pemasaran.

Proses Pemasaran
Untuk melancarkan proses pemasaran, Kotler menuliskan hal yang diperlukan adalah
langkah-langkah sebagai berikut:
Memaha
mi pasar
dan
kebutuha
n serta
keingina

Meranca
ng
strategi
pemasar
an yang
digeraka

Membang
un
program
pemasaran
terintegras
i yang

Membang
un
hubungan
yang
menguntu
ngkan dan

n
pelangga
n.

n oleh
pelangga
n

memberik
an nilai
yang
unggul
pelangga

menciptak
an
kepuasan
pelanggan

Menangka
p nilai dari
pelanggan
untuk
menciptaka
n
ga
keuntun n
n daas
ekuit n

Met

kaan.

Makodologi
bagai
mac Penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptif dan studi kepusta
n.
alah ini dalam penulisannya mengandalkan data sekunder yang diperoleh dari ber
am sumber seperti buku, e-book, jurnal, dan sebagainya sebagai referensi penulisa

Pembahasan
Pandji Pragiwaksono dan Merdesa
Pandji Prawaksono yang kerap disapa Pandji merupakan penyiar, radio, presenter
televisi, penulis buku, dan penyanyi rap. Pria kelahiran Singapura, 18 Juni 1979, merupakan
seorang aktivis muda Indonesia yang kerap dijadikan role model oleh pemuda, karena
kecerdasan dan rasa nasionalismenya yang tinggi. Celotehannya kerap dituangkan di situs
pribadinya yang memiliki trafik tinggi, pandji.com. Selain itu, media sosialnya seperti twitter
juga meraup banyak followers, yaitu sekitar 400 ribu akun.
Pandji merilis album rap pertamanya tahun 2008 yang berjudul Provocative Pr
oactive.
C
Tahunsetelahnya Pandji merilis album bertajuk Youll Never Know When Someone omes
In
And Pres Play On Your Paused Life. Yang ketiga adalah yang menjadi kasus untuk dibahas di
makalah ini, yaitu album Merdesa yang dirilis tahun 2010. Merdesa berisikan 14 lagu yang
dapat diunduh secara online. Lagu-lagunya bertemakan kritik terhadap anggota dewan,
semangat kebangsaan dan optimisme.
Free
prom

unch Method (FLM): Inovasi Pemasaran

at yaitu

Kasus ini bersinggunggan dengan konsep pemasaran, khususnya pilar keemp ersuasi

p
semat osi. Yang dilakukan oleh Pandji untuk album Merdesa bukanlah negosiasi dan ersuasi.
Intinya, namun kolaborasi metode pemasaran digital dengan teknik negosiasi dan p a,Pandji
malah ketika semua penggagas ide menyuarakan tentang stop pengunduhan ilegal, dengan
gratis. menyerukan orang-orang untuk mengunduh lagu-lagu di album ketiganya
Lantas bagaimana ia meraup untung?

era e-

comm Menurut Dave Chaffy dalam bukunya eMarketing eXcellence 3rd Edition, dital. Itu
sebaberse ini, baik pengiklan ataupun media sudah banyak berada di ranah digi
a fisik,
kini tnya sering disebut bahwa market-place yang dulunya dapat terlihat nyata secar dapat
elah terkonvergensi
e-market
Bisnis berbasis
situs Detik.com
saat ini yang
menghasilkan
lebih banyakmenjadi
dibanding
mediaplace.
konvensional,
sebut saja
seharinya saja dapat menghasilkan lebih dari 100 juta untuk space iklan yang mereka
tawarkan ke pengiklan (sumber: rate card 2012, konfidensial). Pandji mendapat insight bahwa
semakin banyak orang yang masuk ke dalam sebuah situs, maka semakin populerlah situs
tersebut. Jika suatu situs populer, maka situs tersebut sudah bisa menjadi lahan basah untuk
meraup keuntungan dari pengiklan.

Berangkat dari insight tersebut, Pandji berhasil menggandeng perusahaan komputer


ternama, Acer, untuk menjadi sponsor album Merdesa ini. Pandji hanya perlu membiarkan
banner digital Acer berada di download page album. Acer akan memberikan 100 juta rupiah
kepada Pandji jika dalam jangka waktu sebulan pageviews, atau jumlah pengunjung mencapai
10.000. Karena teknik negosiasi Pandji yang kuat melalui media digital, hanya dalam waktu
seminggu 10.000 pengunjung behasil dicapai, dan 100 juta menjadi milik Pandji.
Keberhasilan ini berbuah manis, terbukti dengan adanya pengakuan-pengakuan dari
tokoh komunikasi kelas dunia. Salah satunya oleh Hermawan Kartajaya, satu dari 5 0 guru
pemasaran yang diakui oleh The Chartered Institute of Marketing. Selain memuji Pandji
secara langsung, beliau melayangkan sebuah tweet di akun pribadinya, @hermawank.

Selain itu, Eric Schmidt, ex CEO Google yang kini menjadi Chairman, mengutip konse p FLM
dan

emuji Pandji lewat majalah Time, Februari 2011. Bertolak pada teori proses pem

asaran, maka proses yang paling berkenaan dengan kasus adalah proses keempat yaitu
membangun hubungan yang menguntungkan dan menciptakan kepuasan pelanggan.
Penerapan Teknik Negosiasi melalui FLM terhadap Acer dan Khalayak
Sebenarnya agak sulit dimengerti oleh awam, mengapa Acer sampai mau menawarkan
100 juta rupiah kepada Pandji hanya dengan menembus pageview sejumlah 10.000. Jawaban
ini kemudian didapatkan penulis ketika penulis menjalani program magang di salah satu

agensi digital di Jakarta. Dewasa ini, perusahaan atau yang sering disebut klien tidak lagi
hanya beriklan di media konvensional. Ranah digital sudah sangat akrab bagi pengiklan hari
ini. Tidak hanya in-house space, namun juga pengiklan selalu melihat kesempatan untuk
beriklan di tempat lain/ situs yang memiliki trafik tinggi, karena di sanalah calon konsumen
mereka berada. Singkatnya dalam hal ini, strategi negosiasi yang dipakai adalah Collaborative
(win-win).

Jelas saja, melalui proses negosiasi ini, Pandji akan mendapatkan pembayara n yang
setimpal untuk kerja kerasnya memproduksi 14 lagu dalam album Merdesa, sement ar Acer
endapatkan keuntungan berupa exposure untuk 10.000 pengunjung yang juga m
melihat
digital Acer. Banner digital tersebut juga terintegrasi ke alamat digital Acer,
se banner
hingga
menguntungkan bagi Acer dalam hal menarik calon konsumen ke tokoh online
m sangat
ereka. dalam
Penerapan strategi ini juga sesuai dengan cara untuk menambahkan power
proses negosiasi, yaitu dengan balance of rewards (Chester L. Karrass, 1970: 55-56). Artinya
rewar ds bisa dalam bentuk nyata/ terlihat ataupun tidak. Kategori yang disebut nyata adalah
uang an properti. Sementara yang disebut tidak nyata adalah kebutuhan akan kenya

manan, cinta, dan realiasi diri. Dalam kasus FLM ini, rewards yang menjadi poin sumber
kekuasaan keduanya adalah uang. Walau Acer tidak mendapatkan uang secara langsung,
namun tentu dengan masuknya masa ke alamat digital mereka melalui iklan yang
dipasang

di

situs pengunduhan album Merdesa, Acer akan mendapatkan profit,

setidaknya berupa exposure yang berujung ke information sharing kepada khalayak. Konsep
ini disebut interdepende oleh Roy J. Lewicki, dimana kedua pihak/ negosiator saling
ketergantungan dalam pencapaian objektif.

Untuk khalayak ada sedikit proses negosiasi yang dilakukan Pandji. Seperti yang
dijabarkan di konsep teoritis bahwa negosiasi juga terjadi ditataran komunikasi intrapersonal.
Penciptaan Fakta Baru dan Pemberian Deadline: Sesuai dengan penjabaran di bagian
konsep teoritis, taktik yang satu ini berhubungan dengan penciptaan ancaman-ancaman baru.
Pada proses pemasaran album Merdesa ini, Pandji mengeluarkan beberapa press-release dan
tweet tentang batas waktu pengunduhan. Alasannya, Pandji akan membuka pre-order
premium yang berbayar sehingga nantinya tidak akan dapat diunduh gratis lagi. Dalam
kondisi seperti ini, banyak khalayak yang berhasil dinegosiasi dan mengunduh musik Pandji.
Banyak juga yang awalnya tidak tertarik dengan musik Pandji, hanya saja penciptaan fakta
baru ang sedikit mengancam berhasil memaksa mereka untuk mengunduh dulu, s

tenggat waktu menjadi takti


ebelumisa lagi diunduh. Terbukti juga bahwa pemberian
tidak

k yangalam memenangkan negosiasi.


baik d
Pene

rapan Teknik Persuasi melalui FLM terhadap Khalayak


Tujuan awal Pandji sebenarnya bukan untuk memberhentikan kegiatan pem
bajakan

atau d alam hal ini pengunduhan musik gratis. Namun, untuk mendapatkan keuntungan pasca
produ ksi album Merdesa. Oleh karenanya, dengan proses negosiasi yang sudah berhasil
dengan pihak Acer, Pandji juga perlu melakukan tindakan persuasi kepada para calon
(
pende ngar dan penikmat musiknya untuk berkunjung ke situs pengunduhan dimana
perjanjian dengan Acer juga diadakan), serta mengunduh musiknya. Berikut adalah taktik
persuasi yang Pandji lakukan terhadap khalayak.
Salah satu teknik persuasi yang paling yang paling baik adalah Infleksi (Andri Hakim,
2011: 63). Infleksi adalah teknik penekanan kata. Pada dasarnya teknik ini banyak digunakan
dalamkomunikasi verbal, namun baik juga jika teknik ini diterapkan secara tertulis. Inilah
yang dilakukan oleh Pandji. Melalui media sosialnya yang cukup populer, ia banyak
menyebarkan informasi tentang link untuk mengunduh album Merdesa. Yang membuat teknik
ini be rhasil adalah pemilihan kata GRATIS yang ada di setiap publikasinya. Ins igt-nya
adalah masyarakat Indonesia tidak akan pernah menolak hal yang gratis.

Selain itu ia juga menggunakan teknik Third Party Validation (Hilaire, 2011:156). Artinya
dia m emakai orang ketiga untuk mempromosikan albumnya. Menurut teori, teknik ini sangat
bermanfaat karena pengkuan dan nilai positif tersebut tidak dikonstruksi oleh orang yang
bersangkutan, melainkan orang ketiga yang dapat dipercaya.

Akhirnya, banyak orang yang merasa terpengaruhi dan tergerak dengan kata-kata persuasif
Pandjidi media sosial dan beranjak ke situs pengunduhan album Merdesa. Salah

satunya

adalahNiken Kinanti, @Nikenkinanti yang melayangkan tweet perihal kesukaannya dengan


albumMerdesa. Setelah indepth-interview dengan Niken, penulis mengetahui bahw gea viral
messayang persuasif seperti contoh di atas, berhasil membuat dia menginginkan la um gu-lagu
di albMerdesa, walau sebelumnya ia tidak pernah mengunduh lagu bergenre rap.

Kesimpulan
Dewasa ini, teori negosiasi dan persuasi tidak bersifat kaku dan hanya dapat digunakan
sebagai teori tunggal, namun dapat digunakan bersamaan dengan teori lain. Seperti halnya
kasus promosi pemasaran dengan FLM yang digunakan oleh Pandji Pragiwaksono untuk
album ketiganya, Merdesa.
Berawal dari keinginan untuk mendapatkan profit dari produksi musik sekaligus
mengurangi perilaku pembajakan, alih-alih mengajak orang berhenti mengunduh gratis, Pandji
malah melakukan tindakan cerdas dengan mengajak khalayak mengunduh lagu-lagunya secara
gratis. Namun, yang ia dapatkan tidak kerugian melainkan keuntungan dengan teknik
pemasaran yang dipikirkan dengan perencanaan yang baik. Dengan demikian beberapa
objektifnya terpenuhi, membuat lagu dengan nilai nasionalisme yang didengarkan oleh banyak
orang,

hargai.
dan juga mendapatkan profit akan kerja kerasnya sebagai musisi yang ingin di

Kons ep pemasaran yang brilian tersebut tentu hanya dapat berjalan lancar dengan barengi
di
teknik negosiasi yang kuat baik pada pihak sponsor dan teknik perusasi yang berpe
ngaruh
bagi onsumen produknya. 10.000 pageview dalam 1 minggu pertama membuktikan

bahwa negosiasi awal dengan Acer berujung pada keberhasilan dengan suksesny proses
a juga
asi Pandji kepada khalayak.
persu
Reko

mendasi
Merujuk pada kesuksesan Pandji Pragiwaksono dalam promosi pemasaran album

Merdesa, penulis ingin memberikan rekomendasi pada penggiat Ilmu Komunikasi agar dapat
berhasil dalam segala kegiatan komunikasi.
1. Teori komunikasi harus selalu dibarengi dengan pemikiran logis, sehingga d ua atau
lebih teori dapat dikolaborasikan demi hasil terbaik.
2. Inovasi dalam pengembangan teori komunikasi sangat diperlukan, karena zaman
berkembang, maka aplikasi teori harus diikuti juga dengan perubahan-per ubahan
yang bersifat inovatif dan aplikatif.
3. Teknik negosiasi dan persuasi sangat baik digunakan dalam proses promosi, karena
keduanya mengandung nilai mempengaruhi yang selaras dengan tujuan promosi,
yaitu memenangkan hati klien/ konsumen.

Daftar Pustaka
Buku
1. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1988.
2. Lausa, Angga Deca. Pembajakan Musik dan Lagu Secara Digital: Sebuah Kajian
Yuridis Berdasarkan Perjanjian Internasional Tentang Perlindungan Karya Seni dan
Sastra. Padang: Universitas Andalas, 2011.
3. Karras, Chester L. The Negotiating Game: How to get what you want. New York:
Thomas Y. Crowell Company, 1970.
th
4. Lewicki, Roy J., Bruce Barry, David M. Saunders, John W. Minton. Negotiati on: 4

Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin, 2003.


5. Chaffey, Dave and Smith, PR. eMarketing eXcellence 3rd Edition. UK: Butter worthHeineman, 2008.
6. Lewicki, Roy J., Joseph A. Litterer. Negotiation. USA: Richard D. Irwin, Inc, 1 985.
7. Anthony, Robert. Teknik Persuasi yang Efektif. Jakarta: Karisma, 2008.
8. Yasin, Nazarkhan. Mengenal Klaim Konstruksi dan Penyelesaian Se ngketa
Konstruksi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.
9. International Federation of the Phonographic Industry. The Recording Indu stry in
Numbers: The Definitive Source of Global Music Market Information. London : IFPI,
2003.
10. Partao, Zainal Abidin. Teknik Lobi dan Negosiasi untuk Insan Public Rel ations.
Jakarta: Gramedia, 2006.
11. Hakim, Andri. Dashyatnya Pikiran Bawah Sadar. Jakarta: Visimedia, 2011.
12. Hilaire, Chris St. 27 Powers of Persuastion: Simple Strategies to Seduce Audiences
and Win Allies. London: Ebury Publishing, 2011.
Jurnal/ Skripsi
1. Kal Raustiala, Christopher Strigman. So What Can The Music Industry Do Now.
Techdirt, 2012.
2. Mazdalifah. Komunikasi Intrapersonal Ditinjau dari Sudut Pandang Psikologi
Komunikasi. Medan: USU, 2004.

Artikel
1. Nofemi, Amellya. Indonesia Surganya Pembajakan. Kompasia Sosbud, 2013.
2. Pragiwicaksono, Pandji. Menang Atas Pembajakan. http://pandji.com/flm/, 2012.
3. Purwanto, Didik. Kemkominfo Blokir 20 Situs Download Musik Ilegal. Kompas,
2012.
4. Astapa, Gede Agus. Musik Indonesia Mesti Tembus Pasar Dunia. Berita Dewata,
2011.
5. Elistifani, Trisca Mia. Taktik dan Strategi dalam Bernegosiasi. http://trisc amiaafisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-90557-Negosiasi%20dan%20DiplomasiTaktik%20dan%20Strategi%20dalam%20Bernegosiasi.html diakses tanggal 8 Januari
2014, pukul 15:22 WIB.
6. Anonim. Definisi Persuasi. http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/1/jtp tiaingdl-s1-2005-achharysub-33-Bab2-119-3.pdf diakses tanggal 8 Januari 2014, pu kul
15:26 WIB.

Anda mungkin juga menyukai