Anda di halaman 1dari 10

10 |

P a

800-850 mililiter per hari dan mengandung kalori 60-65 kalori, protein 1,0-1,2 gram dan lemak
2,5-3,5 gram setiap 100 mililiter. Zat-zat ini diambil dari tubuh ibu dan harus digantikan dengan
suplai makanan ibu sehari-hari. Untuk itu maka ibu yang sedang menyusui memerlukan
tambahan 800 kalori sehari dan tambahan protein 25 gram sehari, diatas kebutuhan bila ibu tidak
menyusui. Dalam batas-batas tertentu kebutuhan bayi akan zat-zat gizi ini diambil dari tubuh
ibunya tanpa menghiraukan apakah ibunya mempunyai persediaan cukup atau tidak. Apabila
konsumsi makanan ibu tidak mencukupi, zat-zat didalam ASI akan terpengaruh, ASI akan tetap
memberikan jatah yang diperlukan oleh anaknya dengan mengambil jaringan ibunya, akibatnya
ibunya menjadi kurus. Bila konsumsi Ca ibu yang berkurang, Ca akan diambil dari cadangan Ca
jaringan ibunya sehingga memberikan osteoporosis dan kerusakan gigi (caries dentis).
g)
Usia lanjut (Usila)
Secara alami, fungsi fisiologis dalam tubuh lansia menurun seiring pertambahan usianya.
Penurunan fungsi ini tentunya akan menurunkan kemampuan lansia untuk menanggapi
datangnya ransangan baik dari luar maupun dari dalam tubuh lansia itu sendiri. Perubahan fungsi
fisiologis yang terjadi pada lansia pada dasarnya melipuri penurunan kemampuan sistem saraf,
yaitu pada indera penglihatan, pendengaran peraba, perasa dan penciuman. Selanjutnya,
perubahan ini juga mengakibatkan peneunan sistem pencernaan, sistem saraf, sistem
pernapasan, sistem endokrin, sistem kardiovaskuler, hingga kemampuan muskoloskeletal.
Meskipun usia ini sudah tidak mengalami penurunan fungsinya maka sering terjadi gangguan
gizi. Contohnya pada usila beberapa gigi bahkan semuanya tanggal sehingga terjadi kesulitan
dalam mengunyah makanan. Oleh sebab itu apabila makanan tidak diolah sedemikian rupa
sehingga tidak memerlukan pengunyahan maka akan terjadi gangguan dalam pencernaan dan
penyerapan oleh usus. Disamping itu, alat pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya juga sudah
menurun sehingga makanan yang mudah dicerna dan tidak memberatkan fungsi kelenjar

11 |
P a

pencernaan. Makanan yang tidak banyak mengandung lemak pada umumnya mudah dicerna.
Kadar serat yang tidak dapat dicerna sebaiknya tidak dikonsumsi oleh usila namun demikian
makanan yang mengandung serat yang lain harus banyak, agar dapat melancarkan peristaltik dan
dengan demikian melancarkan defekasi (buang air besar). Keperluan energi pada usila sudah
menurun, oleh sebab itu konsumsi makanan untuk usila secara kuantitas tidak sama dengan pada
kelompok rentan yang lain. Yang penting disini kualitas makanan dalam arti keseimbangan zat
gizi harus dijaga. Kegemukan pada usila sangat merugikan bagi usila sendiri karena merupakan
resiko untuk berbagai penyakit seperti : kardiovaskuler, diabetes melitus, hipertensi, dan
sebagainya. Perubahan-perubahan fungsi fisiologis pada lansia dapat menyebabkan penurunan
asupan makanan yang berakibat pada penurunan status gizi. Penurunan fungsi fisiologis pada
lansia yang memeiliki kaitan yang erat dengan penurunan status gizi adalah menurunnya
kemampuan mengunyah makanan dan berkurangnya sekresi enzim pencernanaan.

12 |
P a

BAB III PENUTUP 3.1


Kesimpulan
Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok di dalam masyarakat yang paling mudah menderita
gangguan kesehatannya atau rentan karena kekurangan gizi. Biasanya kelompok rentan gizi ini
berhubungan dengan proses kehidupan manusia, oleh sebab itu kelompok ini terdiri dari
kelompok umur tertentu dalam siklus kehidupan manusia Kelompok-kelompok rentan gizi ini
terdiri dari : a. Kelompok bayi : 0-1 tahun b. Kelompok dibawah 5 tahun (balita) : 1-5 tahun c.
Kelompok anak sekolah : 6-12 tahun d. Kelompok remaja : 13-20 tahun e. Kelompok ibu hamil
dan menyusui. f. Kelompok usia lanjut
3.2 Saran
Kelompok tersebut berada pada suatu siklus pertumbuhan atau perkembangan memerlukan zatzat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari kelompok umur yang lain. Oleh sebab itu apabila
kekurangan zat gizi maka akan terjadi gannguan kesehatan. Jadi diharapkan orang-orang yang
masuk ke dalam kelompok rentan gizi tersebut agar lebih bisa menjaga asupan nutrisi dan
pangan yang dikonsumsi nya, sehingga dapat menuingkatkan kecerdasan, produktivitas kerja,
dan kesehatan yang merupakan faktor terpenting dalam pengembangan kualitas Sumber Daya
Manusia.

Anda mungkin juga menyukai