BAB III

METODOLOGI
3.1

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi jurusan Biologi,
Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana untuk pembuatan ekstrak dari
rimpang kunyit. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember 2016
( 3 bulan).

3.2

Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah rimpang kunyit yang merupakan bagian
dari sampel, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah rimpang kunyit yang
diperoleh dari Pasar Beringharjo Yogyakarta (Jl. Pabringan, Ngupasan
Gondomanan, Yogyakarta 55122).

3.3

Variabel Penelitian
3.3.1
Variabel bebas
Merupakan faktor- faktor yang menjadi pokok permasalahan yang
hendak diteliti atau penyebab utama suatu gejala. Sesuai dengan tujuan
penelitian yang ingin dicapai, variasi volume ekstrak rimpang
3.3.2

yang

ditambahkan pada pasta.

Variabel terikat
Merupakan variabel yang besarnya tergantung dari variabel bebas
yang diberikan dan diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh (kriteria
dan variabel bebas). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah lama waktu

3.3.3

penyembuhan luka bakar.

Variabel terkendali
Variabel terkendali

adalah

faktorfaktor

lain

yang

dapat

mempengaruhi hasil penelitian tetapi tidak diteliti seperti cara kerja,

pengolesan pasta pada mencit.

3.4

Alat, Bahan dan Subyek Penelitian

3.4.1
Alat
-

Mortar
Pisau
Sendok
Botol film
Cotton-buds

Pisau cukur
Gunting
Sarung tangan
Kandang mencit
Kapas

3.4.2

Bahan
- Air hangat
- Alkohol 70%
- Garam
- Mencit
- Povidone iodine 10%
- Rimpang kunyit ( 10 15 gram)
- Akuades

3.4.3

Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang digunakan adalah mencit (Mus musculus)
yang diperoleh dari peternak mencit. Produk pengobatan yang telah
dihasilkan diujikan pada 9 ekor hewan mencit dengan masing masing
pemberian perlakuan.

3.5

Cara Kerja
3.5.1
Pasta Kunyit (krim)
- Diambil rimpang kunyit sebanyak 10 15 gram.
- Dikupas hingga bersih dengan menggunakan pisau dan ditumbuk
rimpang kunyit tersebut hingga menjadi halus dengan mengguanakan
-

3.5.2

mortar.
Ditambahkan 2 sdm air hangat yang telah dicampurkan dengan garam.
Diaduk hingga merata sampai tekstur tumbukan kunyit menjadi lunak

dan berbentuk seperti krim atau pasta.

- Dioleskan krim hasil olahan pada area yang diinginkan hingga merata.
- Dilakukan secara berkala hingga luka mengalami penyembuhan.
Perlakuan Mencit dan Pengujian Efek Pasta Kunyit
- Dilakukan pencukuran pada permukaan kulit punggung mencit dengan
-

menggunakan pisau cukur.

Dioleskan permukaan kulit punggung mencit dengan menggunakan

kapas yang telah diberi alkohol sebesar 70% (sebagai tindakan aseptik).
Dilakukan penggoresan pada punggung mencit yang telah dicukur

dengan panjang luka sepanjang 1 cm.

Dibersihkan darah yang timbul

menggunakan akuades mengalir.

Dibakar dengan api selama 1 2 menit, hingga terbentuk luka bakar

grade II.
Dilakukan pemberian beberapa perlakuan pengobatan terhadap luka

akibat

penggoresan

dengan

pada setiap mencit yang berbeda dengan ketentuan perlakuan sebagai

berikut :
P1 :
Pemberian topikal pasta kunyit 10% dengan menggunakan
cotton-buds.
P2 :
Pemberian topikal larutan povidone iodine 10 %.

P3 :
Pemberian akuades.
Perlakuan pengobatan dilakukan 1x sehari dengan 3x pengolesan hingga

kedua tepi pada luka bakar membaik dengan menggunakan cotton-buds.

Perlakuan terus diberikan selama 14 hari.
Pengamatan dilakukan dengan mengamati perubahan panjang luka bakar
pada mencit setiap hari. Pemeriksaan selesai apabila kedua tepi luka

bakar membaik serta merapat.

Parameter pengamatan yang dilakukan yaitu dengan mengamati
kecepatan waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka setelah
adanya perlakuan perlakuan pengobatan yang diberikan terhadap
mencit.

3.5.3

Tabulasi LamaWaktu Penelitian

Waktu Pengerjaan (minggu ke)
Kegiatan

Oktober
1

Penyiapan alat dan bahan

bahan yang diperlukan
Pengolahan bahan mulai
dari proses pertama akhir
Pengujian terhadap subjek
penelitian
Konsultasi hasil perolehan
data
Pengerjaan laporan hasil
penelitian yang telah
dilakukan

November
5

Desember
4