Cuci 3 erlenmeyer 250ml dan kemudian bilas dengan air suling, pipet 15 ml larutan HCl
standar 0.1 M ke dalam setiap Erlemeyer. Tambahkan ke dalam erlenmeyer masing masing 15 ml air suling dan 3 tetes indicator fenolffalein.
Catat kedudukan awal larutan NaOH pada buret kemudian alirkan sedikit demi sedikit
larutan NaOH pada Erlenmeyer pertama. Titik akhir tercapai bila warna merah jambu
bertahan selama 30 detik setelah pencampuran.
Catat volume akhir dalam buret, isi buret kembali dan titrasi pada Erlenmeyer kedua
dan ketiga. Hitunglah Molaritas larutan standar NaOH.
X. Pembahasan
Titrasi merupakan suatu metode penentuan kadar atau konsentrasi suatu larutan
dengan laruatan lain yang telah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan
berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila
melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redoks
untuk titrasi yang melibatkan reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang
melibatkan pembentukkan reaksi kompleks dan sebagainya.
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titran. Titrasi
asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan
menggunakan larutan basa dan sebaliknya.
Titran ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen
(artinya secara stoikiometri titran dan titer tepat hab is bereaksi). Keadaan ini disebut
titik ekuivalen.
Pada saat titik ekuivalen ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat
volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan
data volume titran, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar
titran.
Titik akhir titrasi merupakan keadaan dimana reaksi telah berjalan dengan yang
memberikan proton atau donor proton H+. Sedangkan basa merupakan suatu zat yang
menerima proton atau akseptor proton OH-.
Teori asam basa menurut Lewis yaitu asam merupakan suatu zat yang menerima atau
akseptor elektron. Sedangkan basa merupakan suatu zat yang memberikan atau donor
elektron.
XI. Kesimpulan
1. Titrasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menentukan konsentrasinya
suatu larutan asam basa .
2. Titrasi asam basa adalah metode volumetri , untuk menetapkan konsentrasi asam
basa .
3. Indikator merupakan senyawa yang memiliki warna yang berbeda dalam larutannya
dan warna ini bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan .
4. Titik akhir titrasi merupakan titik akhir dimana pereaksi adalah indicator atau pH saat
indicator berubah warna .
5. Titik ekivalen merupakan titik dimana asam dan basa tepat nereaksi , tidak terdapat
hasil reaksi dan tidak terjadi perubahan warna indicator .
DAFTAR PUSTAKA
Keenan. 1979. Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
Mara, Ady. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Inderalaya: Universitas
Sriwijaya.
Purba, Mitchael. 2006. Kimia. Jakarta: Erlangga.
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa