Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI

SPO

Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Referensi

Alat dan bahan

Prosedur/
Langkahlangkah

No. Kode
:
No. Terbitan
: 01
No. Revisi
: 00
Tanggal Mulai berlaku: 01 Ags 2015
Halaman
:12

Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Mamajang

Drg. Hj. Irma Awalia, M. Kes


Nip: 197703122004112001

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah ( TD )


140 / 90 mmHg. 90 95 % dari penderita hipertensi penyebabnya tidak diketahui
( Essential Hipertension ). Bila hipertensi terjadi pada usia < 30 tahun atau terjadi
setelah usia 55 tahun, pada dipertimbangkan pemeriksaan penunjang lainnya.
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan hipertensi dan mencegah terjadinya
komplikasi untuk semua pasien yang datang di unit poli umum puskesmas
Mamajang.
SK Kepala Puskesmas No. 126/A/PKM_MMJ/VIII/20015 tentang Jenis Pelayanan
yang disediakan di Puskesmas
1. Departemen Kesehatan RI, 2007, Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas,
Makassar : Seksi Bina Farmasi, Makanan, Minuman & Alat Kesehatan Dinkes
Pemprov Sulsel.
2. BPJS, 2014, Penatalaksanaan 150 Penyakit di Layanan Primer oleh dokter
Keluarga, Makassar : BPJS.
3. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012, Informasi Obat Dokter
Indonesia, Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
1. Alat
:
stetoskop
2. Bahan
:
ATK
Buku family folder pasien
Buku register pencatatan dan pelaporan
1. Paramedis melakukan pengukuran tanda vital pasien utamanya tekanan darah
sesuai SPO dan mencatat dalam buku family folder pasien. Pengukuran tekanan
darah dilakukan dalam keadaaan pasien duduk bersandar, setelah beristirahat
selama 5 menit. Dengan manset yang sesuai
( menutupi 80 % lengan )
kemudian pengukuran diulang setelah 10 menit.
2. Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien antara lain:
- apa keluhan utama yang sekarang dirasakan pasien
- Adakah rasa sakit kepala, mimisan, telinga berdenging, rasa berat ditengkuk,
kurang tidur, mata berkunang-kunang, mual ataupun kembung, dll.
- Sudah berapa lama menderita hipertensi
- Obat apa yang biasa diminum, dosis obat tersebut, serta apakah pasien
disiplin meminum obat
- Adakah riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga
- Apakah terdapat penyakit penyerta lain, seperti jantung koroner, penyakit
ginjal, penyakit serebrovaskular, diabetes mellitus
- Kebiasaan merokok, kebiasaan makan, pekerjaan

3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik seperti :

Hal hal yang


perlu
diperhatikan

Melakukan pemeriksaan thoraks


Menilai irama denyut jantung
Memeriksa paru untuk mencari ronki
Melakukan pemeriksaan abdomen
Mancari apakah ada pembesaran ginjal.
Memeriksa ekstremitas ada pembengkakan atau tidak
Menilai pulsasi arteri perifer
bila perlu dokter melakukan pemeriksaan laboratorium sebagai pemeriksaan
penunjang
4. Dokter melakukan terapi sesuai acuan di atas
5. Dokter melakukan rujukan jika memenuhi kriteria rujukan
6. Dokter mencatat lengkap dalam buku rekam medis pasien
1. Perawat harus terampil dalam melakukan pengukuran tanda vital sesuai dengan
standar prosedur operasional.
2. Dokter harus terampil dalam melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
sehingga diagnosis dapat ditegakkan.
3. Dokter harus memperhatikan kesesuaian obat dengan hasil pemeriksaan yang
didapatkan.

Unit Terkait
Dokumen terkait

Laboratorium
Apotek
Pelayanan gizi
Buku family folder pasien
Buku register pencatatan dan pelaporan
Form pemeriksaan laboratorium
Lembaran resep
Form rujukan pasien
Buku register rujukan
Buku pencatatan dan pelaporan pasien

Anda mungkin juga menyukai