PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini mengalami
kemajuan yang sangat pesat dan memiliki peranan penting dalam
menghubungkan kebutuhan investor dalam melakukan kegiatan investasi
di pasar modal. Di samping itu pasar modal juga mampu mendorong
terciptanya alokasi dana yang efisien karena dengan adanya pasar modal
ini maka pihak investor dapat memilih mana yang memberikan return
yang paling tinggi dengan risk yang rendah.
Dalam
melakukan
investasi,
investor
dapat
melakukan
laporan
keuangan
Analisis
fundamental
mengidentifikasikan
prospek
Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS), price earning
ratio, net profit margin, Return On Assets (ROA), dan lain-lain. Menurut
Arifin (2001: 116), faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham antara
lain: kondisi fundamental perusahaan, hukum permintaan dan penawaran,
tingkat suku bunga, kurs valuta asing, dana asing di bursa, indeks
harga saham, news and rumors, dividen, laba perusahaan, dan faktor
lain. Faktor-faktor
fundamental
merupakan faktor
yang berkaitan
dan
perekonomian
merupakan
kemampuan
perusahaan
untuk
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan diatas,
maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas memiliki pengaruh
terhadap tingkat pengembalian saham pada perusahan PT Unilever
2.
Indonesia Tbk ?
Secara parsial manakah yang lebih berpengaruh terhadap tingkat
pengembalian saham, apakah likuiditas, profitabilitas, atau solvabilitas
pada perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk ?
1.3.
Batasan Masalah
Lingkup penilitian/batasan penelitian ini dilakukan agar peneliti
lebih terfokus terhadap perumusan masalah atau pokok permasalahan,
tujuan serta manfaat penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini
adalah hanya tentang likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas dari PT
Unilever Indonesia Tbk.
1.4.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas dan
Rasio Solvabilitas Terhadap Tingkat Pengembalian Saham PT Unilever
Indonesia Tbk.
2. Untuk mengetahui Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas dan
Rasio Solvabilitas Terhadap Tingkat Pengembalian Saham PT Unilever
Indonesia Tbk secara parsial.
1.5.
Manfaat Penelitian
a. Bagi pembaca dan penelitian lain
Penelitian ini diharapkan dapat
menambah
wawasan
dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1.
Laporan Keuangan
Neraca dan (2) Laporan laba rugi. Laporan keuangan disusun dengan
maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada
pihakpihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam
mengambil keputusan. Pihakpihak yang berkepentingan tersebut antara
lain manajemen, pemilik kreditor, investor dan pemerintah.
2.2.
2.4.
Neraca
Menurut
Sutrisno
(2013:19)
neraca
adalah
laporan
yang
posisi kekayaan perusahaan (aktiva) yang terdiri dari aktiva lancar dan
aktiva tetap. Aktiva lancar adalah aktiva yang masa perputarannya kurang
atau maksimal dalam satu tahun. Termasuk dalam kelompok ini antara
lain:
Perlengkapan. Aktiva tetap adalah aktiva yang masa manfaatnya lebih dari
satu tahun atau berjangka panjang. Termasuk dalam kelompok ini antara
lain: tanah, bangunan dan gedung, mesin, peralatan, kendaraan, dan
inventaris. Sedangkan pada sisi kredit menunjukkan sumber kekayaan
perusahaan yang terdiri dari dua sumber yakni hutang dan modal. Hutang
terdiri dari dua macam hutang yaitu hutang jangka pendek dan hutang
jangka panjang. Hutang jangka pendek adalah hutang yang masa jatuh
temponya kurang dari satu tahun, seperti hutang dagang, hutang gaji,
hutang pajak, dan hutang bank jangka pendek. Hutang jangka panjang
adalah hutang yang berjangka waktu lebih satu tahun, seperti hutang bank
jangka panjang, hutang obligasi, maupun hutang hipotik. Sisi pasiva
lainnya adalah modal yang terdiri dari modal saham, agio saham, laba
ditahan dan cadangancadangan.
2.5.
biaya melalui satu kali pengurangan. Dalam laporan laba rugi seperti ini
pendapatan utama dan pendapatan lain-lain dijumlahkan sekaligus dalam
satu kelompok. Demikian juga biaya disajikan dalam satu kali
penjumlahan untuk kelompok biaya operasional dan biaya yang tidak
berasal dari kegiatan utama perusahaan atau nonoperasi. Laporan ini tidak
menghasilkan informasi tentang laba bruto,
Saham
Menurut Husnan (2009:29) saham merupakan secarik kertas yang
menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut)
untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang
menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan
pemodal tersebut menjalankan haknya.
Saham yang merupakan bukti pemilikan perusahaan mempunyai
beberapa hak sebagai berikut :
a. Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan
perusahaan, yaitu melalui hak suara dalam rapat pemegang saham.
b. Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen
yang dibagi oleh perusahaan.
c. Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar
proporsi pemilikan saham masing-masing pemegang saham dapat tidak
berubah.
d. Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal
perusahaan dilikuidasi.
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang akan diperoleh oleh
investor dengan memiliki dan membeli saham yaitu :
a. Dividen
10
dan
Goodman
(1999:143)
menyatakan
tingkat
11
Return Realisasian
Keterangan :
Pt
Pt Pt1
Pt1
Keterangan:
12
= return sekarang
Pt
Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajibannya yang harus segera dipenuhi. Kewajiban yang
harus segera dipenuhi adalah hutang jangka pendek, oleh karena itu rasio
ini bisa digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditor jangka
pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak terganggu bila
kewajiban jangka pendek ini segera ditagih. Ukuran rasio likuiditas terdiri
dari tiga alat ukur.
a. Current Ratio
Current ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva
lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Aktiva
lancar disini meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan, dan
aktiva lancar lainnya. Sedangkan hutang jangka pendek meliputi
hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, dan hutang
lainnya yang segera harus dibayar. Rumus current ratio adalah:
Current Ratio=
13
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
c. Cash Ratio
Cash Ratio adalah rasio yang membandingkan antara kas dan
aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar.
Aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas adalah efek atau
surat berharga. Dengan demikian rumus untuk menghitung cash ratio
adalah sebagai berikut:
Cash Ratio=
2.8.
kas+ efek
hutang lancar
Rasio Profitabilitas
Menurut Sutrisno (2013:228) Keuntungan merupakan hasil dari
kebijaksanaan yang diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan untuk
mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh
perusahaan. Semakin besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik
manajemen dalam mengelola perusahaan. Rasio keuntuk dapat diukur
dengan beberapa indikator yakni:
a. Profit Margin
14
Profit
margin
merupakan
kemampuan
perusahaan
untuk
Profit Margin=
laba kotor
x 100
Penjualan
E AT
x 100
Penjualan
EB IT
x 100
Penjualan
b. Return on Asset
Return on asset juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis
merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba
yang dihasilkan adalah laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT.
Return on Asset=
E BI T
x 100
Total Aktiva
c. Return On Equity
Return on equity ini sering disebut dengan rate of return on Net
Worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungna
dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang
menyebut
sebagai
rentabilitas
modal
sendiri.
Laba
yang
15
Return on Equity=
E AT
x 100
Modal Sendiri
d. Return on Investment
Return on Investment merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup
investasi yang dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur
rasio ini adalah laba bersih setelah pajak atau EAT.
Return on Investment=
E AT
x 100
Investasi
2.9.
E AT
Jumlah Lembar Saham
Rasio Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
semua
kewajibannya
apabila
perusahaan
dilikuidasi.
Biasanya
16
total aktiva
total hutang
Saham
Ukuran utama likuiditas menurut Fabozzi (1999) adalah besarnya
selisih hasil antara harga penawaran (harga yang diinginkan) dengan harga
yang diminta (harga yang disetujui pembeli) atau yang disebut dengan bidask spread. Semakin besar bid-ask spread suatu saham berarti semakin
likuid saham tersebut dan semakin besar spread maka semakin rendah
likuiditasnya. Spread antara harga bid dan harga ask ini mencerminkan
biaya yang harus dikeluarkan untuk mengubah saham menjadi kas atau
sebaliknya. Saham yang likuiditasnya rendah memiliki spread yang besar
yang berarti semakin besar biaya yang harus dikeluarkan untuk mengubah
saham menjadi kas atau sebaliknya. Adanya kondisi tersebut, maka para
investor pasti mengharapkan tingkat pengembalian yang tinggi supaya
besarnya spread dapat terkompensasi. Dengan demikian, terdapat
hubungan antara likuiditas saham dan tingkat pengembalian saham.
17
2.11.
Saham
Menurut Sartono, rasio profitabilitas untuk mengukur efektivitas
manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya
tingkat keuang yang diperoleh dalam hubungan dengan penjualan maupun
investasi. ROI adalah rasio antara laba setelah pajak dengan total
aktiva,untuk mengukur tingkat keuangan yang dihasilkan dari investasi.
Menghitung ROI dengan membagi laba setela pajak dengan total aktiva
dengan alasan karena investasi dibiayai dengan modal saham dan utang.
2.12.
Saham
Menurut Darsono (2005:54), rasio ini menunjukkan persentase
penyediaan dana oleh pemegang saham. Semakin tinggi rasio, semakin
rendah pendanan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham.
2.13.
dapat
menjadikan
profitabilitas
dan
likuiditas
sebagai
18
2.14.
Kerangka Teoritis
Variabel Independent
Variabel Dependent
Rasio Likuiditas
Rasio Profitabilitas
Rasio Solvabilitas
19
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1.Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif
deskriptif
yaitu
metode
penelitian
dengan
mengembangkan
dan
20
21
22
terhadap
variabel
independen
lainnya.
Tolerance
rendah
sama
dengan
VIF
yang
tinggi
(karena
24
pada
observasi
yang
berbeda
berasal
dari
25
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas betujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas karena
data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil,
sedang dan besar).
Dalam penelitian ini, uji yang digunakan untuk mendeteksi ada
atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESD dan ZPRED
dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah
residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar
analisinya adalah sebagai berikut:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (bergelombang, melebar,
kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
26
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka terjadi heteroskedastisitas.
3.4.3. Uji Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh rasio likuidtas,
profitabilitas dan solvabilitas terhadap tingkat pengembalian saham pada
PT Unilever Indonesia Tbk, untuk itu perlu diketahui besarnya rasio
likuiditas, profitbalitas dan solvabilitas sebagai sarana untuk mengetahu
berapa tingkat pengembalian saham yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan. Data rincian neraca dan laporan laba rugi yang diperlukan itu
sendiri sesuai dengan tahun penelitian selama 6 tahun mulai tahun 2009
sampai dengan 2014 sehingga dapat diketahui pengaruh antara rasio
likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas terhadap tingkat pengembalian
saham. Sedangkan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisi regresi berganda. Alat analisis ini digunakan
untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel (X) dengan variabel
terikat (Y). Data yang digunakan untuk melakukan regresi linier berganda
yaitu data efisiensi masing-masing indikator Iariable bebas yaitu rasio
likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas kemudian variabel terikat yaitu
tingkat pengembalian saham.
Rumus regresi linier berganda menurut Sujarweni dalam bukunya
yang berjudul SPSS Untuk Penelitian (2014:149) ditunjukkan oleh
persamaan:
= Variabel terikat
27
dianggap konstan.
yaitu
yaitu
28
b1 X 2 Y +b2 X 2 Y +b3 X 3 Y
Y2
29
R2
secara simultan
30
= koefisien regresi
31
= parameter populasi
3.5.Pengujian Hipotesis
Langkah yang perlu dilakukan dalam pengujian hipotesis antara
lain :
1. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas : uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dilakukan dengan
membuat hipotesis :
H0 : data residual berdistribusi normal apabila nilai signifikan > 5%
(0,05).
Ha : data residual tidak berdistribusi normal apabila nilai signifikan
<5% (0,05).
b. Uji Autokorelasi : hipotesis yang akan diuji dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)
32
Ha : ada autokorelasi (r 0)
2. Analisis Regresi Berganda
a. Analisis Variance (Uji F)
Berdasarkan tabel ANOVA penentuan hipotesis sebagai berikut :
H0 :Dividen, profitabilitas dan solvabilitas tidak berpengaruh yang
dominan terhadap tingkat pengembalian saham pada PT
Uniliver Indonesia Tbk.
H1 :Dividen, profitabilitas dan solvabilitas mempunyai pengaruh
yang dominan terhadap tingkat pengembalian saham pada PT
Unilever Indonesia Tbk.
Kriteria pengujiannya :
H0 diterima apabila F hitung < F tabel
H0 ditolak apabila F hitung > F tabel
b. Uji Signifikan / Uji t
Pengujian hipotesisnya dapat ditentukan sebagai berikut :
H0 : secara parsial likuiditas berpengaruh dominan terhadap tingkat
pengembalian saham.
H1 : secara parsial profitabilitas berpengaruh dominan terhadap
tingkat pengembalian saham.
H2 : secara parsial solvabilitas berpengaruh dominan terhadap tingkat
pengembalian saham.
Kriterianya pengujiannya :
H0 diterima apabila thitung< ttabel
33
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
Downes John dan Goodman Elliot Jordan. 1999. Kamus Istilah Akuntansi.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Fabozzi. 1999. Manajemen Investasi Edisi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Fahlevi, Reza Ilham. 2013. Skripsi Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas
dan Rasio Solvabilitas Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Industry
Perbankan Yang Terdaftar di BEI tahun 2008-2010).
Husnan, Suad. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Keempat.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
34
35
36