Anda di halaman 1dari 3

PERTANYAAN TAMBAHAN B

Nama: Novita Puteri Kusumawardhani


NIM: 14/363444/TK/41565
1. Pertimbangan pemilihan alat ukur aliran dalam dunia industri:
a. Jenis fluida yang digunakan. Jenis fluida ini menyangkut densitas, viskositas,
suhu fluida, serta sifat kapilaritasnya. Hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk
memilih alat apa yang berbahan cocok dengan kriteria tersebut.
b. Besaran apa yang akan diukur alat ukur tersebut, apakah alat ukur tersebut lebih
mengarah pada kecepatan aliran atau pun debit aliran untuk efektivitas
penggunaan.
c. Fleksibilitas alat yaitu pertimbangan dalam hal apakah alat tersebut akan
ditempatkan pada suatu tempat yang tetap atau apakah alat itu akan berpindah
tempat dalam operasinya.
d. Lapangan yang dibutuhkan alat tersebut apakah besar atau kecil. Biasanya dalam
industri lebih dicari yang berukuran kecil agar ruang yang lain dapat
dimanfaatkan untuk alat lain. Namun, itu masih sesuai kebutuhan dari industri
tersebut.
e. Harga alat karena setiap industri pasti menginginkan biaya investasi dan operasi
sekecil-kecilnya untuk keuntungan yang sebesar-besarnya.
2. Pada percobaan Peneraan Alat Ukur Laju Alir Fluida alat yang digunakan adalah
rotameter. Berikut adalah dipilihnya alasan rotameter sebagai flowmeter daripada alat
yang lain:
a. Fleksibilitas alat. Rotameter berukuran kecil dan mudah dipindahkan sehingga
dapat memudahkan pengukuran laju alir fluida. Selain itu, bentuk rotameter sangat
sederhana dan sedikit riskan untuk tersenggol tangan.
b. Rotameter tidak memakan space yang banyak sehingga cocok untuk praktikum ini
yang telah menggunakan kompresor dan alat lainnya.
c. Harga rotameter tergolong murah dibanding alat ukur laju alir fluida yang lain.
d. Orientasi dari rotameter ini adalah langsung ke laju alir fluida. Untuk alat seperti

pipa Bernoulli orientasinya adalah perbedaan tekanan.


3. Pada percobaan ini, pendekatan yang dipilih adalah pendekatan linier dan logaritmik.
Alasan digunakannya pendekatan linier adalah karena kecenderungan data debit yang
semakin naik seiring dengan naiknya tinggi float pada rotameter hampir berbanding
lurus. Alasan digunakannya pendekatan logaritmik bisa dilihat dari rumus debit sendiri.
Persamaan debit adalah

Q= Av

atau

Q= A 2 g h . Rumus tersebut dapat

dianalogikan dengan pendekatan persamaan logaritmik yaitu y = ahb dengan y adalah


debit air, a adalah A

2 g dan hb adalah h .

Pendekatan persamaan selain linier dan logaritmik adalah eksponensial dengan rumus y
= aebx dan
4. Pada percobaan peneraan alat ukur laju alir gas, percobaan dimulai dari ketinggian
10,0 cm bukan dari ketinggian 2,0 cm karena tekanan yang digunakan tinggi dan akan
terus berkurang, sedangkan untuk menaikkan rotameter juga membutuhkan tekanan
yang tinggi. Apabila percobaan dilakukan pada ketinggian 2,0 cm terlebih dahulu,
dikhawatirkan gas tidak cukup untuk menaikkan rotameter di ketinggian 10,0 cm. Maka
dari itu, percobaan ini dilakukan pada ketinggian 10,0 cm dahulu.
5. Dalam transportasi fluida melalui pipa, kecepatan fluida akan semakin kecil ketika
mendekati dinding pipanya dan semakin besar kecepatannya pada bagian tengah pipa.
Hal ini disebabkan oleh adanya faktor gesekan atau faktor friksi pada dinding pipa,
sehingga fluida yang menabrak dinding pipa akan mengalami gesekan dan
kecepatannya lebih rendah. Salah satu faktor dari gesekan itu adalah kekasaran diding
pipa (/D). Faktor yang mempengaruhi nilai kekasaran itu sendiri adalah (ketinggian
dari kekasaran) dan diameter dinding pipa (D).
6. a. Fluida Statis: fluida yang dalam fase tidak bergerak atau fluida yang tidak
mengalami perpindahan tempat.
Fluida Dinamis: fluida yang dapat bergerak dan mempunyai kecepatan yang konstan
terhadap waktu serta tidak mengalami perubahan volume.
b. Fluida Newtonian: fluida yang viskositasnya hanya bergantung pada perubahan

tekanan dan suhu sehingga fluida akan terus mengalir meskipun diberikan gaya
Fluida Non Newtonian: fluida yang viskositasnya bergantung pada perubahan
tekanan, suhu, dan laju geser, sehingga fluida mengalami perubahan viskositas apabila
dikenai gaya (viskositas tidak konstan).
c. Fluida compressible : fluida yang berubah densitasnya karena perubahan tekanan.
Fluida non compressible : fluida yang berubah densitasnya karena perubahan
tekanan.
7. Percobaan Peneraan Alat Ukur Laju Alir Fluida dianggap penting dan perlu dilakukan
karena di dalam industri kimia, tidaklah asing untuk berurusan dengan fluida baik statis
maupun dinamis. Maka pengukuran laju alir fluida sangat penting untuk mengetahui
komponen apa yang perlu digunakan wadah fluida tersebut untuk tetap bisa menampung
fluida bergerak dalam kecepatan tertentu. Kompetensi ini perlu diketahui oleh
mahasiswa Teknik Kimia.
8. Kritik dan saran untuk praktikum B2: Metode praktikum ini sudah cukup bagus
mencakup tujuan dari praktikum ini. Perlu dicek secara berkala alat-alat yang
digunakan, terutama alat untuk pengukuran laju alir fluida gas karena metode ini cukup
riskan akan ledakan.

Sumber: https://ameliaaaaakyumin137.wordpress.com/2013/11/06/fluida/
https://ridwanmechanical.wordpress.com/2009/05/29/fluida-newtonian-vs-fluida-nonnewtonian/
http://avtr-eng-d-24.blogspot.com/2012/08/review-perbedaan-jenis-dan-sifat-aliran.html
Munson, B. etc., 2003, Fundamentals of Fluid Mechanic 4th Edition, John Wiley and
Sons Inc.

Anda mungkin juga menyukai