Masyarakat Budaya Dan Politik Russia 5
Masyarakat Budaya Dan Politik Russia 5
karena itu BoP menjadi satu hal yang sangat penting. Russia saat ini juga mewarisi
balance of power, cara seperti ini pula mencegah Russia menjadi the only
superpower. Kebijakan Luar Negeri Soviet yang diwarisi oleh Russia menunjukkan
mereka sebagai kekuatan penyeimbang, bukan the only hegemon. Counterbalancing
wih management of distribution of power yang merupakan basic assumtion of
classical realism.
Keempat, USSR selalu berusaha untuk menghindari perang terbuka, Soviet war
policy merupakan strategi atau kebijakan yang di dasari pada pandangan head to
head war akan sangat merugikan, mereka lebih memilih untuk perang secara diamdiam. USSR mewariskan budaya intelijen yang sangat luar biasa. Tahun 1982
muncul dokumen rahasia Amerika Serikat yang menjelaskan bantuan Soviet kepada
Israel. Russia tidak pernah mau untuk berperang diluar wilayahnya karena mereka
lebih mengutamakan operasi secara rahasia atau diam-diam/ infiltrasi.
Selanjutnya adalah terkait dengan Strategi Kebijakan Luar Negeri Russia yang baru,
setidaknya ada 3 karakter dan pandangan yang menentukan arah kebijakan luar
negeri Russia. Pertama, yaitu terkait dengan Foreign Policy Idea. Russia yang
sekarang lebih kompleks daripada Uni Soviet, karena USSR paling sederhana. Tidak
banyak pula yang terlibat dalam pemerintahan, sehingga mudah untuk diprediksi.
Russia mengalami kondisi transformasi yang berasal dari single ideological
dominant ke multiple ideological thinking. Russsian Foreign Policy Ideas bersifat
hybrid/heterodox. Terjadi pencampuran antara gagasan dari realist sosialism dan
semi
liberal
economic
orientation.
Sosialisme
tidak
ditinggalkan
namun
diperbaharui menjadi lebih rasional. Ada revisi cara berpikir sosialisme sosialis
Soviet menjadi sosialis realism. Gagasan kepentingan nasional ditetapkan tidak lagi
secara otoritatif tapi ditetapkan desentralis dan dekonsentartif. Ada desentralisasi
kepentingan nasional. Mereka mengadopsi kepentingan nasional yang ada di
kawasan lain. Akan tetapi mereka tetap memandang bahwa sosialisme merupakan
identitas yang penting, oleh karena itu mereka tidak mau mengadopsi sepenuhnya
liberalisme Barat. Contoh yang mudah adalah ketika Russia ingin masuk ke WTO
akan tetapi ini bertentangan dengan nilai sosialisme itu sendiri. Mereka masih
mengembangkan hubungan ekonomi tradisional dengan Vietnam, Korut, Kuba.
Realism Socialism, berpandangan bahwa sistem internasional harus menuju pada
order bukan menuju pada sebuah hegemon atau kontrol yang unipolar. Russia mulai
economics, dimana perusahaan negara menguasai sektor strategis, dan tidak pula
sepenuhnya dijadikan liberal, harga masih dikendalikan oleh negara. Investor masih
bisa diberikan kesempatan masuk.
Kedua, terkait dengan main decision makers/ major/ chief. Ada lembaga yang
disebut sebagai security council, dan ada pula yang menyebut policy council.
Gagasan dari mereka adalah defense, foreign policy, and economics semua harus
berkaitan dan dirumuskan secara efisien. Mereka mementingkaan fungsionalitas dan
efisiensi. Ketika Yeltsin naik, pidato pertamanya mengatakan bahwa Russia akan
menuju ke demokrasi akan tetapi tidak boleh secara radikal. Pembuatan kebijakan
luar negari sangatlah elitis, Politburo bertransformasi menjadi security council.
Perusahaan negara yang non-state actor menjadi berpengaruh dan tidak banyak
berubah dari model Uni Soviet. Ketiga, international strategic options. Hal ini
lumayan mudah dalam membedakan antara model Uni Soviet dengan Russia
modern. Baik Uni Soviet maupun Russia sama-sama menganut isolationism, dan
tidak mau secara terbuka untuk ikut campur dengan urusan negara lain, kalaupun
harus ikut campur mereka lebih memilih jalan melalui proxy. Uni Soviet dalam
menjalankan sistem ketatanegaraan terkait sedanya dalam hal institusionalisme,
berbeda dengan Russia yang menjadi sangat proaktif terhadap institusionalisme,
ditunjukkan
dengan
keaktifan
Russia
dalam
bergabung
di
forum-forum
internasional, sperti G-20, APEC, WTO dan lain sebagainya. Russia menjadikan
perang opsi kedua dan seminimal mungkin untuk dihindari.
Refrensi Rangkuman:
Wicaksana, I Gede Wahyu, 2015.