Anda di halaman 1dari 17

LOKASI

GEOLOGI REGIONAL

BATAS UTARA : BENIN FLANK


BATAS TIMUR : CALABAR FLANK
BATAS SELATAN : CAMEROONIAN VOLCANIC LINE
BATAS BARAT : SAMUDRA ATLANTIK

Luas Niger Delta 300000 KM2

TEKTONIK

Tertiary Section of Niger Delta

Formasi Akata
Paleocene
Shale dominated (potentially source
rock), turbidite sand
(potentially
reservoir), and minor
amount of clay and
silt.
7000 meters
Formasi Agbada
Early Eocene
Lower :
Equal ratio of shale and sandstones
Upper :
sand dominated, few shale bed
3700 meters
Formasi Benin
Late Eocene
Alluvial and coastal sands
2000 meters

Properties of Petroleum Field

Mempunyai reservoar yang bertekanan tinggi


Produksi utamanya adalah gas
Recovery rates sampai dengan 30 persen
(Kulke, 1995)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kematangan source rock:
- Gradien Geothermal
- Umur Pengendapan

Permasalahan Kegiatan Produksi

Water coning
Unconsolidated sands
Wax deposition
High gas:oil ratio

PETROLEUM
SYSTEM

SOURCE ROCK
Marine shale Formasi Agbada dan Marine shale Formasi Akata.

Formasi Agbada memiliki perselingan shale dengan batupasir yang


mengandung material organik yang cukup sebagai source rock. Tapi
perselingan tersebut jarang yang mencapai ketebalan yang cukup
untuk menghasilkan minyak yang berkelas dunia, dan di beberapa
bagian di Delta ini perselingan tersebut masih belum matang.
Shale formasi Akata mempunyai volume yang sangat besar yang
berada di bawah formasi agbada dan dianggap mampu menghasilkan
minyak yang berkelas dunia.

Potensi Source Rock


Demaison dan Huizinga (1994) telah memperkirakan nilai source potencial index
(SPI) dari Niger delta yaitu sebesar 14 ton HC/m2. Diketahui bahwa Niger delta
mempunyai vertically drained system (drainage area small). Nilai ini
merupakan batas atas bagian tengah dari nilai-nilai SPI yang lain di dunia.

SPI dirumuskan sebagai berikut (Demaison dan Huizinga, 1994):


SPI (dalam ton HC/m2) = h (S1 + S2)r / 1000
keterangan :

h = ketebalan dalam meter


S1 + S2 = rata-rata potensi zat organik (dalam kg HC/ton)
r = berat jenis batuan dalam ton/m2

Migrasi

Late Eocene late Oligocene


Short distance based on evidence such as
content of wax, API gravity, and the
chemistry of oils (Short and Stuble, 1967;
Reed, 1969).

Reservoir

Batupasir Formasi Agbada berumur Eosen


Pliosen, ketebalannya bervariasi dari 15
meter hingga lebih dari 45 meter dan
porositas 40%
Berdasarkan geometri dam kualitas dari
reservoir, Kulke (1995) mendeskripsikan tipe
reservoir terpenting adalah point bars of
distributary channels dan coastal barrier bars
intermittently cut by sand filled channels

Traps dan Seals


Perangkap struktur
Berkembang selama deformasi syn-sedimentary
berupa rollover structures, clay filled channels,
multiple growth faults, antithetic faults, dan collapsed
crest structures (Doust and Omatsola,1990)
Perangkap stratigrafi
Diapiric structures, dan alternating sequence of
sandstone and shale gradually grades to essentially
sandstone.

Traps dan Seals

Batuan tudung (seal) utama pada Niger delta


adalah interbedded shale pada formasi
agbada. Shale yang ada membentuk 3 tipe
tudung : clay smears sepanjang patahan,
perangkap vertical dan interbedded sealing

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai