Objek penelitian yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Peranan Auditor
Internal dan Efektivitas Rekomendasi Audit Internal. Auditor Internal meliputi
Independensi, Kompetensi, Perencanaan, Pengumpulan dan Evaluasi Bahan
Bukti, Pelaporan dan tindak lanjut. Sedangkan Efektivitas Rekomendasi Audit
Internal
meliputi
Meningkatkan
prestasi,
Mengurangi
resiko
kerugian,
Penelitian yang dilakukan oleh penulis tidak lepas dari ilmu tentang
penelitian yang sudah dicoba dan diatur menurut aturan serta urutan secara
menyeluruh dan sistematis.
Adapun pengertian penelitian menurut I Made Wirata (2006:76) adalah
sebagai berikut :
Penelitiaan didefinisikan sebagai kegiatan pengumpulan,
pengilahan, analasis dan penyajian data secara sistematis dan
67
kembali
pemecahan
terhadap
segala
permasalahan.
Berdasarkan dari pengertian diatas, maka meto penelitian adalah teknik
atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan dan mencatat data, baik data
primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun
karya ilmiah yang kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan
pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang
diinginkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang kemudian diolah dan
dianalisis untuk diambil kesimpulan.
kuisioner tetutup yang telah diberikan skor, dimana data tersebut nantinya akan
dihitung secara statistik.
3.2.1 Desain Penelitian
Sumber Masalah
Peneliti melakukan survey awal untuk menentukan fenomena yang terjadi
untuk dijadikan sebagai dasar penelitian
2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya
melalui pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap
penelitian yang paling sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab
masalah penelitian sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan
baik jika masalahnya tidak dirumuskan secara jelas. Rumusan masalah dalam
penelitian ini telah disebutkan dalam latar belakang penelitian dan diperinci
dalam identifikasi masalah dan perumusan masalah. Masalah-masalah atau
fenomena yang terjadi.
3.
4. Pengajuan hipotesis
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan
didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara
empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat
pada penelitian ini adalah Auditor Internal berperan dalam menunjang
Efektivitas Rekomendasi Audit Internal.
5. Metode penelitian
Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun
instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data.
Instrumen pada penelitian ini berbentuk kuesioner, untuk pedoman
wawancara
atau
observasi.
Sebelum
instrumen
digunakan
untuk
7.
Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan
masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai
dasar untuk pembuatan keputusan.
Desain penelitian yang lebih sederhana lagi akan dijelaskan dalam bentuk
tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Desain Penelitian
Metode yang
Unit
Time Horizon
digunakan
Analisis
Organisasi
Descriptive dan
T1
Descriptive
PT. Pos Cross Sectional
Survey
Indonesia
Descriptive dan Individu dan
T2
Descriptive
Cross Sectional
Survey
karyawan
Descriptive dan Descriptive and Individu dan
T3
Cross Sectional
Verificative Explanatory Survey karyawan
Sumber: Umi Narimawati(2007;85)
Tujuan
Penelitian Jenis Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana Peran Auditor Internal pada PT. Pos Indonesia
Bandung,
digunakan
metode
dekriptif
dan
survey
dengan
cara
membandingkan keadaan yang ada dengan teori-teori yang relevan pada unit
analisis Satuan Pengawas Intern audit atau audit internal dan divisi-divisi lain
yang ada di perusahaan dengan waktu yang telah dijadwalkan.
2.
3.
3.2.2
Operasionalisasi Variabel
Untuk meneliti bagaimana Peranan Auditor Internal dalam menunjang
Variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas, maka yang menjadi variabel Y dalam penelitian ini adalah
Efektivitas Rekomendasi Audit Internal.
Variabel, indikator, skala pengukuran yang digunakan baik untuk variabel
X maupun variabel Y dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 3.2
Operasionalisasi variabel
Variabel
Konsep Variabel
Indikator
Skala
No.
Kuesioner
1-3
4-6
7-10
11-14
15-20
1-5
6-10
11-15
16-20
No
Keterangan
1
Sangat Setuju
2
Setuju
3
Netral
4
Tidak Setuju
5
Sangat Tidak Setuju
(Sumber : Sugiyono, 2006;87
3.2.3
Skor Positif
5
4
3
2
1
Skor Negatif
1
2
3
4
5
Populasi
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2006:72) mengemukakan
Sampel
3.2.4
Suatu data dikatakan valid apabila diukur dengan alat yang tepat. Uji
validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan benarbenar dapat mengukur variabel yang dimaksud. Dalam penelitian ini, uji validitas
digunakan untuk mengetahui apakah pertanyaan yang telah ditetapkan dalam
kuesioner dapat mengukur variabel sesuai dengan yang kita inginkan, apabila
pertanyaan tersebut tidak memenuhi syarat maka pertanyaan tersebut tidak
dianalisa lebih lanjut. Analisis ini dilakukan dengan metode Rank Spearman
melalui bantuan software SPSS 15 for windows. Item-item kuesioner dikatakan
valid jika r > 0,30 dan dikatakan tidak valid jika r < 0,30
Tabel 3.4
Standar Penilaian Untuk Validitas
Validity
Good
0,50
Acceptable
0,30
Marginal
0,20
Poor
0,10
Tabel 3.5
Hasil output Uji validitas Auditor Internal
No. Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
r hitung
0,463
0,668
0,753
0,806
0,668
0,539
0,668
0,753
0,806
0,463
0,539
r kritis
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
0,668
0,753
0,668
0,753
0,806
0,753
0,806
0,753
0,806
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel 3.6
Hasil output Uji validitas Efektivitas Rekomendasi Audit Internal
No. Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
r hitung
0,463
0,668
0,753
0,806
0,668
0,539
0,668
0,753
0,806
0,463
0,539
0,668
0,753
0,668
0,753
0,806
0,753
0,806
0,753
0,806
r kritis
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Berdasarkan tabel 3.4 dan tabel 3.5 diatas dari hasil pengujian dengan
menggunakan SPSS 12.0 For Windows diperoleh hasil
rhitung rtabel
. Maka dapat
3.2.4.2.Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen bertujuan untuk menunjukan hasil
pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih.
Adapun cara perhitungannya adalah dengan menggunakan SPSS 15 For
Windows . Pengujian reliabilitas ini menggunakan teknik belah dua (Split Half)
yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown, maka untuk keperluan ini maka
butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok yaitu kelompok instrumen
ganjil dan instrumen genap yang dapat dilihat pada lampiran, dimana setiap
jawaban dari kuesioner diklasifikasikan dan dipisahkan antara skor ganjil dan skor
genap dari setiap jawaban kuesioner baik variabel X maupun variabel Y adapun
pengujian statistik untuk mengetahui reliabilitas instrumen adalah instrumen
dikatakan reliabel jika
rhitung rtabel
>
memisahkan antara butir pertanyaan ganjil dan genap dan total tiap-tiap butir
pertanyaan ganjil dan genap di masukan kedalam Spss 15 for windows. Berikut ini
adalah hasil output pengujian reliabilitas variabel X dengan menggunakan SPSS
15 For Windows :
Tabel 3.7
Output Uji Realibilitas Auditor Internal
Correlations
Spearman's rho
Total Ganjil X
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Total Genap X
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Total Ganjil X
Total Genap X
1,000
,940(**)
.
,000
20
20
,940(**)
1,000
,000
20
20
Hasil korelasi pada auditor internal yang dapat dilihat pada tabel diatas,
diketahui bahwa nilai korelasi adalah rb = 0,940 maka langkah selanjutnya adalah
mencari nilai reliabilitas. Dengan cara memasukan nilai korelasi pada rumus
Spearman Brown dibawah ini :
ri
2rb
1 rb
2 0,940
1 0,940
ri = 0,94
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diperoleh hasil nilai ri = 0,94 maka
instrumen variabel X (Auditor internal) reliabel karena ri > rb dengan nilai 0,94 >
0,700 artinya pengujian reliabilitas auditor internal terhadap alat pengungkapan
data diseluruh variabel (alat pengungkapan data bisa dipakai dengan tingkat
kebenaran tinggi).
Tabel 3.8
Output Uji Realibilitas
Efektivitas Rekomendasi Audit Internal
Correlations
Spearman's rho
Total Ganji Y
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Total Genap Y
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Total Ganji Y
Total Genap Y
1,000
,888(**)
.
,000
20
20
,888(**)
1,000
,000
20
20
ri
ri
2rb
1 rb
2 0,888
1 0,888
0,88
Keterangan
Tidak ada
Rendah
Sedang
Tinggi
Tinggi Sekali
Sempurna
(Sumber : Sugiono 2003:278)
Perhitungan validitas dan reliabilitas menggunakan software SPSS 15. for
windows atau merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan
penghitungan statistik dengan menggunakan komputer. Kelebihan dari program
ini adalah kita dapat melakukan lebih cepat semua penghitungan statistik dari
yang mulai sederhana hingga rumit sekalipun.
Berdasarkan dari kedua pengujian realibilitas pada tabel 3.7 dan tabel 3.8
maka dapat diketahui bahwa realibilitas instrumen auditor internal tergolong
kedalam kriteria tinggi sekali karena hasil uji realibilitas menunjukkan pada
0,94. Sedangkan realibilitas instrumen efektivitas rekomendasi audit internal
tergolong kedalam kriteria tinggi karena hasil uji realibilitas menunjukkan pada
0,88. Jadi kesimpulannya bahwa kedua tersebut instrumen reliabel.
3.2.5
2.
dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal, sedangkan syarat analisis dengan
disebarkan;
2. Pada setiap butir ditentukan dihitung masing-masing frekuensi jawaban
responden;
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
proporsi;
4. Menentukan proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi
NS =
Dimana :
Density at Lower Limit
Perancangan Hipotesis.
Rancangan hipotesis ini dimulai dengan melakukan analisis regresi linier
sederhana serta uji hipotesis yang meliputi penetapan hipotesis nol, penelitian tes
statistik dan perhitungannya serta penetapan tingkat signifikan.
Penetapan Hipotesis
Berdasarkan pada hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, maka penulis menetapkan hipotesis yang digunakan pada
penelitian ini adalah hipotesis asosiatif. Menurut Sugiyono (2005:86) dijelaskan
hipotesis asosiatif sebagai berikut :
Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan/ jawaban
sementara yang menunjukan dugaan tentang hubungan antara
dua variabel atau lebih.
Ha
antara dua variabel atau lebih, sehingga apabila ada dua variabel (X dan Y) yang
masing-masing mempunyai skala pengukuran sekurang-kurangnya interval maka
keeratan hubungan antara dua variabel itu disebut sebagai korelasi Pearson.
2.
atas maka penulis menetapkan dua hipotesis yang digunakan untuk uji statistiknya
yaitu hipotesis nol (Ho) yang diformulasikan untuk ditolak dan hipotesis alternatif
(Ha) yaitu hipotesis penulis yang diformulasikan untuk diterima, dengan
perumusan sebagai berikut:
Gambar 3.1
Uji Dua Pihak Daerah Penerimaan dan Penolakan Hiptesis
Pengujian Hipotesis
1.
Analisis regresi linier sederhana adalah alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y). Dampak dari analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan
apakah naik dan menurunnya variabel dependent (efektivitas rekomendasi audit
Y = a + bX
Sumber: Jonathan, 2005:73
X Y X XY
a
n X X
2
n XY X Y
n X 2 X
2 2.
Keterangan:
a = konstanta (nilai Y pada saat nol)
b = koefesien regresi
X = nilai variabel independen
Y = nilai variabel dependen
2.
Korelasi Pearson
n( XY ) ( X )( Y )
n X X n Y Y
2
c. Apabila r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan
berlawanan arah, artinya apabila X naik sebesar 1 maka Y akan turun
sebesar 1 atau sebaliknya.
Untuk memberikan interpretasi koefisien korelasinya maka penulis
menggunakan pedoman sebagai berikut :
Tabel 3.10
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 0,25
>0,25 0,5
Korelasi cukup
>0,5 0,75
Korelasi kuat
>0,75 1
Koefisien Determinasi
Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan
adalah kuadrat dari koefisien korelasi (r ). Sehingga koefisien ini berguna untuk
mengetahui besarnya kontribusi peranan Auditor Internal terhadap Efektivitas
Rekomendasi Audit Internal, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Kd = (r)2 x 100 %
Sumber: Jonathan, 2005:72
Keterangan :
Kd = Koefisien Determinasi
r
4.
= Koefisien Korelasi
t hitung
r n2
1 r2
Sumber : Sugiyono(2008:366)
Keterangan :
t = nilai uji t
r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Agar hasil perhitungan koefisien korelasi dapat diketahui signifikan/tidak
signifikan maka hasil perhitungan dari statistik uji t (t
) tersebut selanjutnya
hitung
Jika t
hitung
table
Jika t
hitung
table
5.
Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model adalah normal.
Jika probabilitas < 0,05 maka model tidak berdistribusi secara normal
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
2) Uji Heteroskedastisitas
Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data dan
hasil pengujian hipotesis yang dilakukan berdasarkan pada hasil kriteria yang
telah dijelaskan di atas, juga dari teori-teori yang mendukung objek dari masalah
yang diteliti.