Anda di halaman 1dari 30

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Peranan Auditor
Internal dan Efektivitas Rekomendasi Audit Internal. Auditor Internal meliputi
Independensi, Kompetensi, Perencanaan, Pengumpulan dan Evaluasi Bahan
Bukti, Pelaporan dan tindak lanjut. Sedangkan Efektivitas Rekomendasi Audit
Internal

meliputi

Meningkatkan

prestasi,

Mengurangi

resiko

kerugian,

Memberikan dan menawarkan beberapa pilihan dalam memecahkan masalah,


Memperbaiki kondisi yang perlu perbaikan. Unit penelitian yang penulis lakukan
adalah pada PT. Pos Indonesia cabang Ujung berung yang terletak di Jl. AH.
Nasution No 28 Bandung yang bergerak dibidang dagang dan Jasa khususnya para
pegawai di bagian Akuntansi dan Satuan Pengawas Intern (SPI).
3.2 Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis tidak lepas dari ilmu tentang
penelitian yang sudah dicoba dan diatur menurut aturan serta urutan secara
menyeluruh dan sistematis.
Adapun pengertian penelitian menurut I Made Wirata (2006:76) adalah
sebagai berikut :
Penelitiaan didefinisikan sebagai kegiatan pengumpulan,
pengilahan, analasis dan penyajian data secara sistematis dan

67

Bab III Objek dan Metode Penelitian


2

objektif untuk memecahkan suatu persolan atau menguji suatu


hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Untuk menerapkan suatu teori terhadap suatu permasalahan, diperlukan
metode yang dianggap relevan dan membantu memecahkan permasalahan.
Adapun pengertian dari metode menurut I Made Wirata (2006:77) adalah
sebagai brikut :
Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja
dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya,
sehingga dapat memahamiobjek sasaran yangdikehendaki
dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan
masalah.
Sedangkan pengertian dari metode penelitian menurut I Made Wirata
(2006:77) adalah sebagai berikut :
Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk
memperoleh

kembali

pemecahan

terhadap

segala

permasalahan.
Berdasarkan dari pengertian diatas, maka meto penelitian adalah teknik
atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan dan mencatat data, baik data
primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun
karya ilmiah yang kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan
pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang
diinginkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang kemudian diolah dan
dianalisis untuk diambil kesimpulan.

Bab III Objek dan Metode Penelitian


3

Pengertian metode deskriptif menurut Sujoko Efferin (2004:9) adalah


sebagai berikut :
Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk
memberi gambaran tentang detail-detail sebuah situasi
lingkungan sosial atau hubungan.
Sedangkan pengertian dari metode deskriptif analisis menurut Moh. Nasir
(2003:71) adalah sebagai berikut :
Penelitian yang ditujukan untuk menyelidiki secara terperinci
aktivitas dan pekerjaan manusia dan hasil penelitian tersebut
dapat memberikan rekomendsi untuk keperluan masa yang
akan datang.
Sedangkan pengertian analisis kuantitatif menurut Rosgandika Mulyana
(2005:8) adalah sebagai berikut :
Analisis kuantitatif adalah metode ilmiah untuk pencapaian
validitas yang tinggi reliabilitasnya dan mempunyai peluang
kebenaran ilmiah yang tinggi, sifat kuantitatif memberi bobot
atau rating, peringkat atau ranking, atau skor (scoring).
Berdasarkan pengertian diatas, maka penelitian yang dilakukan adalah
dengan metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang
berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian dengan menghubungkan
hubungan antara variabel yang terikat didalamnya, kemudian diinterprestasikan
berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur yang berhubungan dengan Peranan
Auditor Internal dalam menunjang efektivitas Rekomendasi Pemeriksaan Internal.
Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang cukup jelas atas masalah
yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data yang menggunakan

Bab III Objek dan Metode Penelitian


4

kuisioner tetutup yang telah diberikan skor, dimana data tersebut nantinya akan
dihitung secara statistik.
3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rancangan penelitian yang digunakan sebagai


pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi
semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

Menurut Sugiyono (2008:13) penjelasan proses penelitian dapat


disimpulkan sebagai berikut:
Proses penelitian meliputi:
1. Sumber masalah
2. Rumusan masalah
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
4. Pengajuan hipotesis
5. Metode penelitian
6. Menyusun instrumen penelitian
7. Kesimpulan.

Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan di atas, maka desain pada


penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1.

Sumber Masalah
Peneliti melakukan survey awal untuk menentukan fenomena yang terjadi
untuk dijadikan sebagai dasar penelitian

2.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya
melalui pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap
penelitian yang paling sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab
masalah penelitian sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan
baik jika masalahnya tidak dirumuskan secara jelas. Rumusan masalah dalam

Bab III Objek dan Metode Penelitian


5

penelitian ini telah disebutkan dalam latar belakang penelitian dan diperinci
dalam identifikasi masalah dan perumusan masalah. Masalah-masalah atau
fenomena yang terjadi.
3.

Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan


Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (hipotesis) maka,
peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah.
Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat
digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap
masalah penelitian (hipotesis). Telah teoritis mempunyai tujuan untuk
menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah
atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji
terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.

4. Pengajuan hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan
didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara
empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat
pada penelitian ini adalah Auditor Internal berperan dalam menunjang
Efektivitas Rekomendasi Audit Internal.
5. Metode penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian


yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat
ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan
pertimbangan praktis adalah, tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang
lain. Pada penelitian kali ini metode penelitian yang digunakan adalah metode

Bab III Objek dan Metode Penelitian


6

deskriptif survey dengan teknik analisis data menggunakan metode analisis


kualitatif dan kuantitatif.
6. Menyusun instrumen penelitian

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun
instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data.
Instrumen pada penelitian ini berbentuk kuesioner, untuk pedoman
wawancara

atau

observasi.

Sebelum

instrumen

digunakan

untuk

pengumpulan data, maka instrumen penelitian harus terlebih dahulu diuji


validitas dan reabilitasnya. Dimana validitas digunakan untuk mengukur
kemampuan sebuah alat ukur dan reabilitas digunakan untuk mengukur
sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya. Setelah data terkumpul
maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji
hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Pada penelitian ini
untuk menguji adanya hubungan Auditor Internal (variabel independen)
dengan Efektivitas Rekomendasi Audit Internal (variabel dependen)
digunakan korelasi Regresi Linear sederhana, sedangkan untuk menguji
adanya Peran Auditor Internal (variabel independen) dalam menunjang
efektivitas rekomendasi Audit internal (variabel dependen) digunakan
koefisien determinasi.

7.

Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan
masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai
dasar untuk pembuatan keputusan.

Bab III Objek dan Metode Penelitian


7

Desain penelitian yang lebih sederhana lagi akan dijelaskan dalam bentuk
tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Desain Penelitian
Metode yang
Unit
Time Horizon
digunakan
Analisis
Organisasi
Descriptive dan
T1
Descriptive
PT. Pos Cross Sectional
Survey
Indonesia
Descriptive dan Individu dan
T2
Descriptive
Cross Sectional
Survey
karyawan
Descriptive dan Descriptive and Individu dan
T3
Cross Sectional
Verificative Explanatory Survey karyawan
Sumber: Umi Narimawati(2007;85)

Tujuan
Penelitian Jenis Penelitian

Dari tabel di atas dapat penulis uraikan sebagai berikut:


1.

Untuk mengetahui bagaimana Peran Auditor Internal pada PT. Pos Indonesia
Bandung,

digunakan

metode

dekriptif

dan

survey

dengan

cara

membandingkan keadaan yang ada dengan teori-teori yang relevan pada unit
analisis Satuan Pengawas Intern audit atau audit internal dan divisi-divisi lain
yang ada di perusahaan dengan waktu yang telah dijadwalkan.

2.

Untuk mengetahui bagaimana Efektivitas Rekomendasi Audit Internal pada


PT. Pos Indonesia Bandung, digunakan metode dekriptif dan survey dengan
cara membandingkan keadaan yang ada dengan teori-teori yang relevan pada
unit analisis Satuan Pengawas Intern audit atau audit internal dan divisi-divisi
lain yang ada di perusahaan dengan waktu yang telah dijadwalkan.

Bab III Objek dan Metode Penelitian


8

3.

Untuk mengetahui seberapa besar Peranan Auditor Internal dalam menunjang


Efektivitas Rekomendasi Audit Internal pada PT. Pos Indonesia Bandung,
digunakan metode deskriptif dan verifikatif yaitu dengan cara mengumpulkan
informasi dengan membuat instrumen kedua variabel dan menganilisis secara
kualitatif dan kuantitatif serta melakukan uji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2.2

Operasionalisasi Variabel
Untuk meneliti bagaimana Peranan Auditor Internal dalam menunjang

Efektivitas Rekomendasi Audit Internal, terdapat dua operasionalisasi variabel


dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel Independen ( Variabel X )

Variabel independen atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi


variabel lainnya yang tidak bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel X
adalah Auditor Internal, skala pengumpulan variabel ini adalah skala ordinal.

Variabel Dependen ( Variabel Y )

Variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas, maka yang menjadi variabel Y dalam penelitian ini adalah
Efektivitas Rekomendasi Audit Internal.
Variabel, indikator, skala pengukuran yang digunakan baik untuk variabel
X maupun variabel Y dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 3.2
Operasionalisasi variabel

Bab III Objek dan Metode Penelitian


9

Variabel

Konsep Variabel

Indikator

Skala

Dalam pelaksanaan audit internal a. Independensi


Variabel
ada beberapa kriteria yang harus b. Kompetensi
Auditor Internal dimiliki oleh auditor, yaitu:
c. Perencanaan
(X)
Independensi, Kompetensi,
d. Pengumpulan dan
Perencanaan, Pengumpulan dan
Evaluasi bahan bukti
evaluasi bahan bukti, Pelaporan e. Pelaporan dan tindak ordinal
dan tindak lanjut.
lanjut
(Ibk. Bhayangkara, 2008:9)
(Ibk. Bhayangkara,
2008:9)
Efektivitas pada dasarnya
a. Meningkatkan Prestasi
Variabel
berhubungan dengan pencapaian b. Mengurangi Risiko
Efektivitas tujuan atau target kebijakan.
kerugian
Rekomendasi Efektivitas merupakan hubungan c. Memberikan dan
Audit Internal antara keluaran dengan tujuan
menawarkan beberapa
(Y)
yang harus dicapai. Kegiatan
pilihan dalam
operasional dikatakan efektif
memecahkan masalah
apabila proses kegiatan mencapai
ataupun persoalan
tujuan dan sasaran akhir
d. Memperbaiki kondisi ordinal
kebijakan. (Mardiasmo
yang perlu perbaikan
2003:133)
(Hiro Tugiman, 2001:28)
Rekomendasi merupakan
pendapat auditor yang telah
dipertimbangkan mengenai suatu
situasi tertentu dan mencerminkan
pengetahuan penilaian dan
merancang memperbaiki kondisi
dalam suatu temuan-temuan
pengauditan.
(Hiro Tugiman, 2001:28)

Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel menggunakan skala


ordinal. Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002;56), skala
ordinal adalah :
Skala pengukuran yang tidak hanya mengatakan kategori
tetapi juga menyatakan peringkat construct yang diukur.

No.
Kuesioner
1-3
4-6
7-10
11-14
15-20
1-5
6-10
11-15

16-20

Bab III Objek dan Metode Penelitian


10

Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel diukur oleh instrumen


pengukuran dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe
skala likert. Skala likert menurut Sugiyono (2006;107) adalah:
Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
Untuk setiap penelitian jawaban diberi skor, maka responden jawaban
harus menggambarkan, mendukung pernyataan atau tidak mendukung pernyataan.
Pemberian skor atas pilihan jawaban untuk kuesioner yang diajukan adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.3
Skor Kuesioner

No
Keterangan
1
Sangat Setuju
2
Setuju
3
Netral
4
Tidak Setuju
5
Sangat Tidak Setuju
(Sumber : Sugiyono, 2006;87
3.2.3

Skor Positif
5
4
3
2
1

Skor Negatif
1
2
3
4
5

Sumber dan Teknik Penentuan Data

3.2.3.1 Sumber Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. adapun
pengertian dari data primer menurut Surakhmad adalah : Data Primer adalah
sumber-sumber yang memberikan data langsung dari tangan pertama dan
data primer dalam penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan dari
responden. (1998:134)

Bab III Objek dan Metode Penelitian


11

Berdasarakan pengertian diatas, maka penulis dalam melakukan penelitian


ini jenis data primer yang digunakan adalah menggunakan kuesioner.
3.2.3.2

Teknik Penentuan Data


Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini melalui

pendekatan probability Sampling dengan metode Systematic Sampling. Menurut


Ibnu Subiyanto, (2000:94)
Systematic Sampling merupakan pendekatan pengambilan
sampel yang dilakukan dengan menentukan sejumlah elemen
dalam populasi yang diambil.
1.

Populasi
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2006:72) mengemukakan

mengenai populasi yaitu:


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan.
Berdasarkan pengertian di atas, populasi merupakan obyek atau subyek
yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan
dengan masalah dalam penelitian maka yang menjadi populasi sasaran dalam
penelitian ini adalah Divisi Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan bagian Akuntansi
yang ada di PT Pos Indonesia cabang Ujung berung Bandung 20 Orang.
2.

Sampel

Bab III Objek dan Metode Penelitian


12

Metode yang digunakan dalam penarikan sampel ini adalah sampling


jenuh atau sensus. Pengertian dari sampling jenuh atau sensus menurut Sugiyono
(2008:78), adalah:
Sampling jenuh atau sensus adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah
lain sampling jenuh adalah sensus.
Berdasarkan dari pengertian tersebut, maka dapat diketahui bahwa
sampling jenuh atau sensus teknik penentuan sampel dengan menggunakan
semua anggota populasi. Dalam penelitian ini karena jumlah populasinya
sedikit (terbatas) sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan sampel,
sehingga penulis mengambil jumlah sampel sama dengan jumlah populasi
yaitu 20 orang yang terdiri 10 orang pada bagian audit internal atau satuan
pengawasan internal (SPI) dan 10 orang pada bagian akuntansi.

3.2.4

Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan.

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :


1.

Penelitian lapangan (Field Research)


Penelitian lapangan (Field Research) adalah penelitian yang dilakukan
dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang menjadi
objek untuk mendapatkan data primer (data yang diambil langsung dari
perusahaan). Data ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut :

Bab III Objek dan Metode Penelitian


13

a. Observasi langsung, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas perusahaan yang


erat kaitannya dengan masalah peranan auditor internal dan efektivitas
rekomendasi audit internal. Peneliti akan melakukan observasi terhadap
satuan pengawasan intern (SPI) dan bagian akuntansi pada PT. Pos
Indonesia Bandung mengenai peranan auditor internal dengan efektivitas
rekomendasi auditor internal dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan.
Data yang dikumpulkan antara lain prosedur dan kebijakan dalam peranan
auditor internal dengan efektivitas rekomendasi audit internal yang
ditetapkan oleh perusahaan. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh
gambaran nyata mengenai peranan auditor internal dan efektivitas
rekomendasi audit internal juga sebagai alat untuk menyesuaikan jawaban
yang diperoleh melalui jawaban kuesioner.
b. Wawancara (Interview), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya

jawab langsung secara lisan dengan melakukan wawancara dengan staf


Satuan Pengawas Intern (SPI) dan bagian Akuntansi pada PT.Pos
Indonesia Bandung. Dari hasil wawancara ini diharapkan dapat
memperoleh data mengenai gambaran umum dan sejarah singkat
perusahaan, struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenang, serta
kebijakan dan prosedur didalam perusahaan, khususnya yang menyangkut
peranan auditor internal dalm menunjang efektivitas rekomendasi audit
internal.
c. Dokumentasi, yaitu proses pengumpulan data dengan mempelajari dan
menganalisa dokumen yang berkaitan dengan peranan auditor internal
dengan efektivitas rekomendasi audit internal PT. Pos Indonesia Bandung,

Bab III Objek dan Metode Penelitian


14

seperti surat penugasan audit, proses pelaksanaan pemeriksaan intern,


sejarah singkat perusahaan dan sebagainya.
d. Kuesioner, yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan yang diisi oleh
bagian Satuan Pengawas Intern dan Akuntansi pada PT. Pos Indonesia
Bandung. Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner dengan
pernyataan terbuka, yaitu daftar pertanyaan dengan menambahkan alasan
tertulis mengenai pertanyaan dalam kuesioner kepada responden. Jadi,
responden diminta menjawab sesuai pilihan yang disajikan peneliti dan
diperjelas dengan alasan-alasannya.
2.

Studi kepustakaan (Library Research)


Studi kepustakaan (Library Research), yaitu merupakan data sekunder
penelitian yang dilakukan untuk menghimpun teori-teori diantaranya teori
Auditing, Sistem pengendalian internal, Intermediate, juga pendapatpendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang diperoleh dari buku-buku
kepustakaan mengenai pemeriksaan intern serta literatur lainnya yang
dijadikan sebagai landasan teoritis dalam rangka melakukan pembahasan.
Landasan teori ini dijadikan sebagai pembanding dengan kenyataan di
instansi.

3.2.4.1 Uji Validitas

Suatu data dikatakan valid apabila diukur dengan alat yang tepat. Uji
validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan benarbenar dapat mengukur variabel yang dimaksud. Dalam penelitian ini, uji validitas
digunakan untuk mengetahui apakah pertanyaan yang telah ditetapkan dalam

Bab III Objek dan Metode Penelitian


15

kuesioner dapat mengukur variabel sesuai dengan yang kita inginkan, apabila
pertanyaan tersebut tidak memenuhi syarat maka pertanyaan tersebut tidak
dianalisa lebih lanjut. Analisis ini dilakukan dengan metode Rank Spearman
melalui bantuan software SPSS 15 for windows. Item-item kuesioner dikatakan
valid jika r > 0,30 dan dikatakan tidak valid jika r < 0,30
Tabel 3.4
Standar Penilaian Untuk Validitas
Validity
Good

0,50

Acceptable

0,30

Marginal

0,20

Poor

0,10

Sumber: Barker et al, (2002;70)

Tabel 3.5
Hasil output Uji validitas Auditor Internal
No. Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

r hitung
0,463
0,668
0,753
0,806
0,668
0,539
0,668
0,753
0,806
0,463
0,539

r kritis
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Bab III Objek dan Metode Penelitian


16

12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

0,668
0,753
0,668
0,753
0,806
0,753
0,806
0,753
0,806

0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Tabel 3.6
Hasil output Uji validitas Efektivitas Rekomendasi Audit Internal
No. Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

r hitung
0,463
0,668
0,753
0,806
0,668
0,539
0,668
0,753
0,806
0,463
0,539
0,668
0,753
0,668
0,753
0,806
0,753
0,806
0,753
0,806

r kritis
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Berdasarkan tabel 3.4 dan tabel 3.5 diatas dari hasil pengujian dengan
menggunakan SPSS 12.0 For Windows diperoleh hasil

rhitung rtabel

. Maka dapat

disimpulkan bahwa keseluruhan data baik variabel X maupun variabel Y valid


untuk digunakan dalam penelitian.

Bab III Objek dan Metode Penelitian


17

3.2.4.2.Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen bertujuan untuk menunjukan hasil
pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih.
Adapun cara perhitungannya adalah dengan menggunakan SPSS 15 For
Windows . Pengujian reliabilitas ini menggunakan teknik belah dua (Split Half)
yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown, maka untuk keperluan ini maka
butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok yaitu kelompok instrumen
ganjil dan instrumen genap yang dapat dilihat pada lampiran, dimana setiap
jawaban dari kuesioner diklasifikasikan dan dipisahkan antara skor ganjil dan skor
genap dari setiap jawaban kuesioner baik variabel X maupun variabel Y adapun
pengujian statistik untuk mengetahui reliabilitas instrumen adalah instrumen
dikatakan reliabel jika

rhitung rtabel
>

. langkah-langkahnya adalah dengan

memisahkan antara butir pertanyaan ganjil dan genap dan total tiap-tiap butir
pertanyaan ganjil dan genap di masukan kedalam Spss 15 for windows. Berikut ini
adalah hasil output pengujian reliabilitas variabel X dengan menggunakan SPSS
15 For Windows :
Tabel 3.7
Output Uji Realibilitas Auditor Internal
Correlations

Spearman's rho

Total Ganjil X

Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N

Total Genap X

Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Total Ganjil X
Total Genap X
1,000
,940(**)
.
,000
20

20

,940(**)

1,000

,000

20

20

Bab III Objek dan Metode Penelitian


18

Hasil korelasi pada auditor internal yang dapat dilihat pada tabel diatas,
diketahui bahwa nilai korelasi adalah rb = 0,940 maka langkah selanjutnya adalah
mencari nilai reliabilitas. Dengan cara memasukan nilai korelasi pada rumus
Spearman Brown dibawah ini :

ri

2rb
1 rb

2 0,940
1 0,940

ri = 0,94
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diperoleh hasil nilai ri = 0,94 maka
instrumen variabel X (Auditor internal) reliabel karena ri > rb dengan nilai 0,94 >
0,700 artinya pengujian reliabilitas auditor internal terhadap alat pengungkapan
data diseluruh variabel (alat pengungkapan data bisa dipakai dengan tingkat
kebenaran tinggi).
Tabel 3.8
Output Uji Realibilitas
Efektivitas Rekomendasi Audit Internal
Correlations

Spearman's rho

Total Ganji Y

Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N

Total Genap Y

Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N

Total Ganji Y
Total Genap Y
1,000
,888(**)
.
,000
20

20

,888(**)

1,000

,000

20

20

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil korelasi pada Efektivitas Rekomendasi Audit Internal yang dapat


dilihat pada tabel di atas, diketahui bahwa nilai korelasi adalah rb = 0,888 maka

Bab III Objek dan Metode Penelitian


19

langkah selanjutnya adalah mencari nilai reliabilitas. Dengan cara memasukan


nilai korelasi pada rumus Sperman Brown dibawah ini :

ri

ri

2rb
1 rb

2 0,888
1 0,888

0,88

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diperoleh hasil nilai ri = 0,88 maka


instrumen variabel Y (Efektivitas Rekomendasi Audit Intern) reliabel dengan
klasifikasi tinggi, karena ri > rb dengan nilai 0,88 > 0,700. artinya pengujian
terhadap variabel Y reliabel terhadap alat pengungkapan data diseluruh variabel
(alat pengungkapan data bisa dipakai dengan tingkat kebenaran tinggi).
Tabel 3.9
Kriteria Reliabilitas
ri
<0,20
0,20 - <0,40
0,40 - <70
0,70 <0,90
0,90 <1,00
1,00

Keterangan
Tidak ada
Rendah
Sedang
Tinggi
Tinggi Sekali
Sempurna
(Sumber : Sugiono 2003:278)
Perhitungan validitas dan reliabilitas menggunakan software SPSS 15. for
windows atau merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan
penghitungan statistik dengan menggunakan komputer. Kelebihan dari program
ini adalah kita dapat melakukan lebih cepat semua penghitungan statistik dari
yang mulai sederhana hingga rumit sekalipun.
Berdasarkan dari kedua pengujian realibilitas pada tabel 3.7 dan tabel 3.8
maka dapat diketahui bahwa realibilitas instrumen auditor internal tergolong
kedalam kriteria tinggi sekali karena hasil uji realibilitas menunjukkan pada
0,94. Sedangkan realibilitas instrumen efektivitas rekomendasi audit internal
tergolong kedalam kriteria tinggi karena hasil uji realibilitas menunjukkan pada
0,88. Jadi kesimpulannya bahwa kedua tersebut instrumen reliabel.

Bab III Objek dan Metode Penelitian


20

3.2.5

Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

3.2.5.1 Rancangan Analisis


Berdasarkan pertimbangan tujuan penelitian, maka metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif dan Verifikatif.
Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk
penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data
dilapangan.
1.

Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang


dilakukan oleh perusahaan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk
selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk
memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian deskriptif digunakan untuk
menggambarkan bagaimana peranan peranan auditor internal dalam
menunjang efektivitas rekomendasi audit internal.

2.

Penelitian Verifikatif adalah penelitian yang digunakan untuk menguji


hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan
untuk menguji pengaruh variabel x terhadap y yang diteliti. Verifikatif berarti
menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.
Sehubungan dengan tingkat pengukuran untuk variabel X dan variabel Y

dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal, sedangkan syarat analisis dengan

Bab III Objek dan Metode Penelitian


21

verifikatif uji statistik menggunakan korelasi pearson minimal berskala interval,


maka data yang berskala ordinal harus ditingkatkan menjadi skala interval.
Untuk mentransformasi skala ordinal menjadi skala interval digunakan
MSI (Method Successive Interval), teknik tersebut merupakan teknik yang paling
sederhana dalam mentransformasi skala ordinal menjadi skala interval. Langkahlangkah transformasi data ordinal ke data interval yaitu :

1. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner yang

disebarkan;
2. Pada setiap butir ditentukan dihitung masing-masing frekuensi jawaban

responden;
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

proporsi;
4. Menentukan proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi

secara berurutan perkolom skor;


5. Menggunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap

proporsi kumulatif yang diperoleh;


6. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh

(dengan menggunakan Tabel Tinggi Densitas);


7. Menentukan skala dengan menggunakan rumus :

NS =
Dimana :
Density at Lower Limit

= kepadatan batas bawah

Bab III Objek dan Metode Penelitian


22

Density at Upper Limit

= kepadatan batas atas

Area Below Upper Limit = daerah dibawah batas atas


Area Below Lower Limit = daerah dibawah batas bawah
8. Menentukan nilai transformasi dengan rumus :

Proses pentransformasian data ordinal menjadi data interval dalam


penelitian ini menggunakan bantuan program komputer yaitu Microsoft Office
Excel 2007 (Analize).

Perancangan Hipotesis.
Rancangan hipotesis ini dimulai dengan melakukan analisis regresi linier
sederhana serta uji hipotesis yang meliputi penetapan hipotesis nol, penelitian tes
statistik dan perhitungannya serta penetapan tingkat signifikan.
Penetapan Hipotesis
Berdasarkan pada hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, maka penulis menetapkan hipotesis yang digunakan pada
penelitian ini adalah hipotesis asosiatif. Menurut Sugiyono (2005:86) dijelaskan
hipotesis asosiatif sebagai berikut :
Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan/ jawaban
sementara yang menunjukan dugaan tentang hubungan antara
dua variabel atau lebih.

Bab III Objek dan Metode Penelitian


23

Hipotesis sebagai jawaban sementara yang harus diuji dan dibuktikan


kebenarannya, maka untuk memperoleh jawaban yang benar dari hipotesis penulis
yang telah disebut pada kerangka penelitian akan diuji apakah terdapat peranan
auditor internal sebagai variabel independen terhadap efektivitas rekomendasi
audit internal.
Ho

: Tidak terdapat peranan antara auditor internal dalam menunjang


efektivitas rekomendasi audit internal

Ha

Terdapat peranan antara auditor internal dalam menunjang efektivitas


rekomendasi audit internal

Pemilihan Alat Uji Statistik dan Penetapan Hipotesis Statistik


1.

Pemilihan Alat Uji Statistik


Korelasi sebagai angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan

antara dua variabel atau lebih, sehingga apabila ada dua variabel (X dan Y) yang
masing-masing mempunyai skala pengukuran sekurang-kurangnya interval maka
keeratan hubungan antara dua variabel itu disebut sebagai korelasi Pearson.
2.

Penetapan Hipotesis Statistik


Berdasarkan pada alat statistik yang digunakan dan hipotesis penelitian di

atas maka penulis menetapkan dua hipotesis yang digunakan untuk uji statistiknya
yaitu hipotesis nol (Ho) yang diformulasikan untuk ditolak dan hipotesis alternatif
(Ha) yaitu hipotesis penulis yang diformulasikan untuk diterima, dengan
perumusan sebagai berikut:

Bab III Objek dan Metode Penelitian


24

Ho : = 0, Artinya auditor internal tidak berperan dalammenunjang efektivitas


rekomendasi audit internal.
Ha : 0, Artinya auditor internal berperan dalam menunjang efektivitas
rekomendasi audit intern.

Gambar 3.1
Uji Dua Pihak Daerah Penerimaan dan Penolakan Hiptesis

3.2.5.2 Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis
1.

Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y). Dampak dari analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan
apakah naik dan menurunnya variabel dependent (efektivitas rekomendasi audit

Bab III Objek dan Metode Penelitian


25

internal) dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan keadaan variabel


independent (auditor internal). Atau dengan meningkatkan keadaan variabel
dependent (efektivitas rekomendasi audit internal) dapat dilakukan dengan
meningkatkan variabel independent (auditor internal). Dengan formulasi sebagai
berikut :

Y = a + bX
Sumber: Jonathan, 2005:73

Dimana nilai a dan b dicari terlebih dahulu dengan menggunakan


persamaan sebagai berikut:

X Y X XY
a
n X X
2

Sumber: Jonathan, 2005:73

n XY X Y
n X 2 X

2 2.

Sumber: Jonathan, 2005:73

Keterangan:
a = konstanta (nilai Y pada saat nol)
b = koefesien regresi
X = nilai variabel independen
Y = nilai variabel dependen
2.

Korelasi Pearson

Bab III Objek dan Metode Penelitian


26

Analisis koefisen korelasi pearson digunakan untuk mengukur ada atau


tidaknya hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) serta
mempunyai tujuan untuk meyakinkan bahwa pada kenyataannya terdapat
hubungan antara Auditor Internal dengan Efektivitas Rekomendasi Audit Internal
Dengan formulasi sebagai berikut :

n( XY ) ( X )( Y )

n X X n Y Y
2

Sumber: Sugiyono, 2007:274


Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Tahun Yang di Hitung
X = Variabel Bebas (Independen)
Y= Variabel Terikat (Dependen)
Koefisien korelasi mempunyai nilai -1 r +1 dimana :
a. Apabila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan sangat kuat
dan searah, artinya jika X naik sebesar 1 maka Y juga akan naik sebesar 1
atau sebaliknya.
b. Apabila r = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau
tidak ada hubungan sama sekali.

Bab III Objek dan Metode Penelitian


27

c. Apabila r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan
berlawanan arah, artinya apabila X naik sebesar 1 maka Y akan turun
sebesar 1 atau sebaliknya.
Untuk memberikan interpretasi koefisien korelasinya maka penulis
menggunakan pedoman sebagai berikut :
Tabel 3.10
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,00 0,25

Korelasi sangat lemah (tidak ada)

>0,25 0,5

Korelasi cukup

>0,5 0,75

Korelasi kuat

>0,75 1

Korelasi sangat kuat

Sumber : SPSS Teori dan Latihan, Jonathan Sarwono, 2005.


3.

Koefisien Determinasi
Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan

koefisien determinasi yang sering disebut koefisien penentu, karena besarnya


2

adalah kuadrat dari koefisien korelasi (r ). Sehingga koefisien ini berguna untuk
mengetahui besarnya kontribusi peranan Auditor Internal terhadap Efektivitas
Rekomendasi Audit Internal, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Kd = (r)2 x 100 %
Sumber: Jonathan, 2005:72
Keterangan :

Bab III Objek dan Metode Penelitian


28

Kd = Koefisien Determinasi
r
4.

= Koefisien Korelasi

Penetapan Tingkat Signifikansi


Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari koefisien korelasi, maka

penulis menggunakan statistik uji t student dengan rumus sebagai berikut :

t hitung

r n2
1 r2

Sumber : Sugiyono(2008:366)
Keterangan :
t = nilai uji t
r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Agar hasil perhitungan koefisien korelasi dapat diketahui signifikan/tidak
signifikan maka hasil perhitungan dari statistik uji t (t

) tersebut selanjutnya

hitung

dibandingkan dengan t tabel. Tingkat signifikannya yaitu 5 % ( = 0,05) dengan uji


dua pihak dan derajat kebebasannya (dk = n-2), artinya jika hipotesis nol ditolak
dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan
kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya
hubungan (korelasi) yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.

Bab III Objek dan Metode Penelitian


29

Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya dinyatakan dengan kriteria


sebagai berikut :

Jika t

hitung

table

maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima

artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.

Jika t

hitung

table

maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak

artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya.

5.

Pengujian Asumsi Klasik (Uji Normalitas dan Heterokedastisitas)


Setelah hasil regressi diperleh dan selanjutnya dialukukan pengujian

asumsi klasik untuk mengevaluasi kelayakan hasil regressi., yaitu :


1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi variabel terikat


untuk setiap nilai variabel bebas tertentu berditribusi normal atau tidak. Dalam
model regressi linier, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error ( ) yang berdistribusi
normal. Model regresi yang baik adalah model regressi yang memiliki distribusi
normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara
statistik. Pengujian normalitas data menggunakan Test of Normality KolmogorovSmirnov dalam program SPSS.
Menurut Singgih Santoso (2002;393), dasar pengambilan keputusan bisa
dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model adalah normal.

Jika probabilitas < 0,05 maka model tidak berdistribusi secara normal

Bab III Objek dan Metode Penelitian


30

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode grafik


normal Probability Plots dalam program SPSS.

Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.

Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.

2) Uji Heteroskedastisitas

Situasi heteroskedastis akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien


regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau
melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi
tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastis tersebut harus dihilangkan dari
model regresi.
Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji-rank
Spearman (Gujarati, 2003: 406) yaitu dengan mengkorelasikan variabel bebas
terhadap nilai absolut dari residual (error). Jika nilai koefisien korelasi antara
variabel bebas dengan nilai absolut dari residual (error) signifikan, maka
kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen)
6.

Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data dan

hasil pengujian hipotesis yang dilakukan berdasarkan pada hasil kriteria yang
telah dijelaskan di atas, juga dari teori-teori yang mendukung objek dari masalah
yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai