Anda di halaman 1dari 3

Morfologi Buah Naga

Morfologi tanaman buah naga terdiri dari akar, batang, duri, bunga, danbuah. Akar buah
naga hanyalah akar serabut yang berkembang dalam tanah pada batang atas sebagai akar
gantung. Akar tumbuh di sepanjang batang pada bagian punggung sirip di sudut batang. Pada
bagian duri, akan tumbuh bunga yang bentuknya mirip bunga Wijayakusuma. Bunga yang tidak
rontok berkembang menjadi buah. Buah naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran dengan
buahalpukat. Kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah naga putih dan merah,
berwarna merah gelap untuk buah naga hitam, dan berwarna kuning untuk buah naga kuning.
Di sekujur kulit dipenuhi dengan jumbai-jumbai yang dianalogikan dengan sisik naga. Oleh
sebab itu, buah ini disebut buah naga.

Buah naga berwarna merah rasanya manis


1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1.
Mempelajari proses penyerbukan dari berbagai spesies bunga
2.
Mengetahui morfologi bunga dari berbagai spesies tanaman
3.
Mempelajari berbagai tipe bunga.
4.
Melihat perbedaan tanaman yang menyerbuk sendiri dan menyerbuk silang.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi Tanaman Buah Naga
Buah naga merupakan kelompok tanaman kaktus atau famili Cactaceae (subfamili Hylocereanea).
Buah ini termasuk genus Hylocereus yang terdiri dari beberapa spesies, di antaranya adalah buah naga
yang biasa dibudidayakan dan bernilai komersial tinggi.
Beberapa manfaat buah ini dapat menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula darah. Memang
belum ada penelitian pasti tentang manfaat buah ini. Namun, mengingat asalnya dari jenis buah kaktus,
buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium dan karbohidrat. Yang pasti buah naga tinggi
serat sebagai pengikat zat karsinogen penyebab kanker dan memperlancar proses pencernaan.
Klasifikasi buah naga adalah sebagai berikut :
Divisi
: Spermatophyta(tumbuhanberbiji)
Subdivisi
: Agiospermae (berbiji tertutup)
Kelas
: Dicotyledonae (berkeping dua)
Ordo
: Cactales
Famili
: Cactaceae
Subfamily : Hylocereanea
Genus
: Hylocereus
Ada beberapa spesies dari buah naga, yaitu :
- Hylocereus undatus (daging putih)
- Hylocereus polyrhizus (daging merah)
- Hylocereus costaricensis (daging super merah atau super red)
- Selenicereus megalanthus (kulit kuning, daging putih, tanpa sisik)
Di antara keempat jenis buah naga di atas, hanya tiga jenis pertama yang banyak dibudidayakan di
Indonesia yaitu H. undatus, H. polythizus, dan H. costaricensis. Hylocereus undatus paling banyak

ditanam lantaran jenis ini yang pertama kali masuk ke Indonesia. Berbeda dengan tiga jenis lainnya, jenis
Selenicereus megalanthus berkulit kuning, tanpa sisik, dan ada semacam mata bekas duri seperti nanas.
Secara morfologis, tanaman buah naga termasuk tanaman tidak lengkap karena tidak memiliki
daun. Untuk beradaptasi dengan lingkungan gurun, tanaman buah naga memiliki duri di sepanjang batang
data
cabangnya
guna
mengurangi
penguapan.
Tanaman buah naga merupakan tanaman memanjat dan bersifat epifit. Di habitat aslinya, tanaman ini
memanjat tanaman lain untuk tumbuh. Meskipun akarnya yang di dalam tanah dicabut, tanaman buah
naga masih bisa bertahan hidup karena terdapat akar yang tumbuh di batang. Akar aerial
(akar udara) tersebut mampu menyerap cadangan makanan dari udara.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut morfologi tanaman buah naga dari akar, batang dan cabang,
bunga, buah, serta biji :
Buah
Bentuk buah ada yang bulat dan bulat panjang. Umumnya buah berada di dekat ujung cabang atau
pertengahan cabang. Buah bisa tumbuh lebih dari sates pada setiap cabang sehingga terkadang posisi
buah saling berdekatan. Kulit buah berwarna merah menyala seat buah matang dengan sirip berwarna
hijau, berukuran sekitar 2 cm. Seat matang sempurna, daging buah sangat tebal, berair (inky), dan warna
daging buah sangat menawan (tergantung jenisnya). Daging buah dihiasi dengan tebaran biji-biji kecil
berwarna hitam pekat. Ketebalan knit buah sekitar 1-4 mm. Rata-rata bobot buah umumnya berkisar 400800 g/buah, tergantung jenis buah naga yang dibudidayakan.
Biji
Biji buah naga berwarna hitam dengan bentuk bulat kecil, pipih, dan sangat keras. Sekilas, biji buah
naga mirip dengan biji wijen. Setiap buah mengandung lebih dari 1.000 biji. Berbeda dengan buah berbiji
lainnya, biji buah naga yang kecil itu dapat dimakan bersama dengan daging buahnya.
Biji dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman secara generatif. Namun, cara tersebut jarang
dilakukan karena memerlukan waktu yang cukup lama sampai tanaman berproduksi. Hasil buah dari biji
pun belum tentu sesuai yang diharapkan karena sifat keturunannya merupakan dari kedua induknya.
Namun, bagi para pemulia tanaman (breeder), biji merupakan plasma nutfah yang dapat digunakan u
BESARAN YANG DAPAT DIUKUR UNTUK BUAH NAGA ADALAH BESARAN POKOK
MASAU
Besaran yang dapat diukur dan memiliki satuan disebut besaran fisika. Misalnya
panjang, massa, waktu, suhu dan lain-lain.
Besaran yang tidak dapat diukur dan tidak memiliki satuan, merupakan sesuatu
yang tidak termasuk besaran fisika. Contoh yang tidak termasuk besaran fisika
adalah sedih, senang, kesetiaan, dll.SX

Anda mungkin juga menyukai